Love And Pain, Me And Her - Bab 37 Sangat Aneh

Kali Ini adalah kedua kalinya aku mendengar tentang ayah Isyana. Pertama kalinya dari Bong Casa. Meskipun aku sudah mengetahui bahwa ayah Isyana bukan orang yang biasa. Tetapi aku masih sedikit terkejut. Aku bertanya dengan penafsaran, "Siapakah ayah Isyana ? Pekerjaannya apa?"

Sutan mendengarkan aku menanyakan pertanyaan ini. Dia menatapku dan bertanya dengan terkejut, "Apakah kamu berpura-pura bodoh denganku? Latar belakang bossmu apakah kamu tidak mengetahuinya?"

Aku menggelengkan kepalaku lagi.

Sutan menatapku dengan tatapan tidak mempercayai, dia menggelengkan kepalanya dan berkata, "Ugie! Kamu Ugie ! latar belakang bosmu saja kamu tidak mengetahuinya. Buat apa aku berbicara denganmu tentang budaya sifat serigala, bagaikan berbicara dengan sapi! Kali ini kamu tolong ingatlah, nama ayah bosmu adalah Djarum Mirani! Presdir perusahaan Djarum "

aku terkejut sejenak.Aku tidak pernah memikirkannya. Isyana adalah anak dari Presdir perusahaan Djarum, Djarum Mirani.

Perusahaan Djarum aku mengetahuinya. Anak perusahaannya berfokus pada tanah, makanan, bahan kimia harian dan katering hotel. Dapat dikatakan sangat terkenal di ibukota provinsi ini.

Tetapi hal yang aku tidak mengerti adalah perusahaan Djarum dengan industri yang besar, Isyana sebagai putri dari Presdir Mirani, dengan mudah mengambil beberapa iklan grup Djarum, PT. Nogo juga tidak akan sesulit seperti sekarang ini.

Aku tiba-tiba teringat bahwa Manajer Kalin pernah berkata bahwa Isyana menolak bisnis kelompok. Apakah bisnis yang dikatakan Kalin adalah perusahaan Djarum? Tetapi mengapa Isyana menolak bisnis keluarganya sendiri?

Apakah dia ingin membuktikan kepada ayahnya bahwa dia juga memiliki kemampuan untuk berjuang sendirian? Jika begitu sangatlah bodoh. Tetapi ini hanya dugaanku saja. Lagipula, aku tidak mengerti dunia orang kaya!

Awalnya aku masih ingin bertanya kepada Sutan mengenai perusahaan Djarum. Tetapi teleponnya berdering, dan perusahaannya memanggilnya kembali.

Sebelum pergi, Sutan mengambil jas dan menghabiskan sisa birnya, berkata kepadaku lagi, "Ugie, kamu pulang harus serius mengerjakan proposal perencanaan untuk aku, jangan membuat aku malu! Aku yang baru menjabat Manajer pemasaran harus mengandalkan kasus ini untuk mendapatkan hasil dan kesuksesan yang baik. "

Setelah Sutan pergi. Aku duduk di bar sendirian dan mulai memikirkan rencana itu dengan cermat. Aku harus membuat sampai sempurna, semua detail tidak boleh ceroboh. Karena masalah ini tidak hanya berkaitan dengan Nogo, tetapi juga berkaitan dengan Sutan. Karena ini merupakan bisnis pertamanya setelah ia menjabat.

Pukul empat sore, Isyana mengirim pesan kepadaku lagi. Bertanyaku dimana? Aku mengirimnya lokasi spesifik BOSS. Dia mengatakan akan menjemputku setelah pulang kerja.

Melihat pesan teksnya, sejenak suasana hatiku menjadi membaik. Tidak terduga dia akan menawarkan untuk menjemputku. Tampaknya perlakuan istimewa aku telah mencapai tingkat yang baru.

Aku sedang melihat telepon dengan santai. Tiba-tiba terdapat aroma yang wangi. Begitu mendongak, langsung terlihat Elisna tidak tahu sejak kapan dia datang ke bar.

Elisna adalah diantara para wanita yang pernah aku lihat cara dan gaya berpakaiannya paling unik. Seperti hari ini, pakaiannya sangat netral. Dia menggulung rambutnya yang panjang dan mengenakan topi. Atasannya kaos putih, dan celana jins ketat membungkus kaki lurus panjangnya. Kalau bukan karena tonjolan tinggi di dadanya. Sangat mudah dianggap sebagai lelaki muda yang tampan.

Dia langsung duduk di seberangku dan meletakkan dompetnya di atas meja. Dia menunjuk ke botol bir di atas meja dan bertanya, "Apakah kamu hanya minum saja, tidak memesan makanan?"

Piring buah aku dan Sutan telah kosong.Pelayan sudah menyimpannya. Tetapi karena Elisna bertanya, aku sengaja bercanda dengannya, "Aku sekarang sangat miskin, bagaimana mungkin aku masih punya uang untuk membeli makanan!"

Elisna memberiku tatapan sinis, "Lah", dan mengejekku, "Jika tidak punya uang, kamu bisa makan kotoran. Makan kotoran tidak perlu uang."

Dia berkata dan menatapku dengan provokatif.

Aku tersenyum dan bercanda mengatakan, "Aku akan makan jika kamu memberiku uang"

Elisna mengangkat alisnya dan memiringkan kepala menatapku. Dan berkata dengan degil, "Oke, 200 ribu satu tong, kamu pergi memakannya."

Aku mengangguk, memelototi Elisna, dan berbisik, " Elisna, aku benar-benar tidak bercanda! Aku bisa membangkrutkanmu, apakah kamu percaya?"

Elisna segera memelototiku, dia memarahiku, "Ugie, kamu sangat menjijikkan"

Aku tertawa terbahak-bahak. Mengobrol dengan Elisna sangat santai. Boleh mengatakan apa pun tanpa banyak berpikir.

Pada saat aku sedang bermain dengan Elisna.Tiba-tiba pintu bar didorong terbuka. Sinar matahari yang menyilaukan masuk.

Pada saat ini, bar yang kosong sudah memiliki beberapa tamu. Ada beberapa orang seperti sudah merencanakan semua membalik menatap wanita yang berada di pintu.

Wanita yang masuk adalah Isyana. Isyana memang terlalu mempesona. Tak perlu meragukan kecantikannya, yang paling penting adalah temperamennya yang keren. Memberikan perasaan ingin memiliki tetapi tidak dapat mendapatkannya.

Isyana tampaknya sudah terbiasa dengan perasaan diperhatikan ini. Dia melihat sekeliling bar, ketika dia melihatku, dia tersenyum dan melambai tangan padaku. Tetapi ketika dia melihat Elisna duduk di seberangku, dia sedikit terkejut. Meskipun ekpresi ini cepat berlalu, tetapi masih tertangkap olehku.

Aku mengira bahwa Isyana akan kemari, tetapi yang tidak terpikir adalah dia hanya melambai tangan dan menyuruhku keluar. Ini adalah karakter standar dewi. Tidak ada kata yang berlebihan, hanya sebuah tindakan. Dan aku harus menurutnya.

Aku segera bangkit dan berkata kepada Elisna, " Elisna, aku pamit duluan. Ngobrol lagi lain kali!"

Elisna tidak menatapku, masih menatap Isyana, tetapi dia berkata kepadaku, "Kalian para lelaki semua sama saja, Ketemu cewek lupa teman! Lupa ketika kamu putus cinta siapa yang menemanimu minum bir?"

Aku tersenyum meminta maaf pada Elisna dan tidak sempat menjelaskan kepadanya. Bergegas jalan menuju keluar pintu. Isyana sama sekali tidak menungguku, dia sudah keluar.

Aku mengikutinya jalan keluar, dan Isyana langsung masuk ke mobil. Awalnya aku ingin duduk disampingnya. Namun dengan ragu-ragu akhirnya memutuskan untuk duduk di kursi belakang.

Isyana sambil memutar mobil berkata, "Makan apa?"

Sikap Isyana tampaknya cuek. Tetapi aku tidak peduli, Perubahan suasana hatinya hari ini sebenarnya ramalan cuaca juga tidak bisa mengikutinya.Aku juga sudah terbiasa.

"Terserah! Aku tidak milih makan!"

Jawaban itu membuat Isyana tampaknya tidak puas dengan jawabanku. Dia masih berkata dengan cuek, "Kamu tidak milih makanan, tapi aku memilih!"

Sikap Isyana sedikit mengejutkanku. Apa yang terjadi dengannya? Aku pura-pura menjawab dengan santai, "Kamu pilih-pilih makanan, bukankah kamu harus memilih kemana?"

Setelah aku selesai berkata, Isyana tiba-tiba menginjak rem, dan memarkir mobil di sisi jalan. Dia melihat keluar jendela tanpa sepatah kata pun. Setelah beberapa saat, tiba-tiba bertanya kepadaku, "Bagaimana proposal perencaanmu sudah disiapkan?"

Aku menjawab, "aku belum menulis, tetapi...."

Sebelum aku selesai mengatakan Isyana menyelaku berkata, "Tapi kamu berada di bar dan minum dengan orang lain sepangjang sore hari, dan tidak punya waktu untuk menyiapkan proposal, benarkah?"

Aku baru mengerti. Ternyata Isyana marah karena aku tidak kerja, dan duduk di bar sepanjang sore hari.

Tetapi ketika aku memikirkannya lagi, ketika kami mengirim sms, aku mengatakan kepadanya bahwa aku berada di bar. Pada saat itu tidak melihatnya merasa tidak senang.

Apakah ? Apakah dia tidak bahagia karena dia melihat aku bersama Elisna ? Pikiran itu terlintas di benakku, tetapi aku segera melewatinya. Aku hanyalah mimpi, berkhayal sesuatu yang tidak mungkin terjadi.

Novel Terkait

Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
5 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
5 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
4 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
5 tahun yang lalu
Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu