Love And Pain, Me And Her - Bab 341 Hal Yang Tidak Terduga

Ketika melihat telepon dari Lulu, hatiku terkejut. Tidak ada alasan lain selain karena aku takut Lulu akan kembali membawa kabar tidak baik mengenai Isyana. Aku pun mengangkat telepon dan mendengar suara Lalu yang tidak bersemangat "Ugie, kapan kamu akan kembali?"

Aku pun segera menjawab "Belum diputuskan harinya, kenapa? Apakah ada masalah?"

Lulu menghela nafas dengan berat dan kemudian berkata," Ai! Perusahaan sudah mati sama sekali. Selain beberapa karyawan lama yang bertahan. sisanya sudah mengundurkan diri.bahkan Isyana beberapa hari ini sudah tidak datang ke kantor."

Ternyata aku tidak salah menebak. Telepon dari Lulu bukan membawa berita yang baik. Aku pun segera bertanya kepadanya "Kalau begitu apa yang dikerjakan oleh Isyana beberapa hari terakhir ini?"

Lulu berkata dengan perlahan "Sepertinya dia terus berkomunikasi dengan bank. Aku mendengar perkembangannya tidak terlalu lancar, paling buruk akhir tahun ini juga akan menyita aset bangunannya."

" A?"

Aku dibuat terkejut oleh perkataan dari Lulu. Walaupun aku mengetahui masalah ini, namun ketika Lulu mengucapkannya, aku masih tidak bisa mengendalikan ketakutan dan kepanikan yang berasal dari hati. Sebelum ini terjadi, aku selalu berpikir pada saat yang penting, Presdir Djarum Mirani akan datang menolong Isyana. Namun kelihatannya saat ini, dia sebagai ayahnya tidak ada rencana untuk menolongnya. Jika dia tidak menolongnya, sepertinya Isyana tidak akan bisa menghindar dari kesulitan ini.

Lulu melihatku tidak berbicara dan kemudian menambahkan," Aku mendengar pimpinan perusahaan yang mengatakan ada orang yang membujuk Isyana untuk mengajukan kebangkrutan, namun Isyana tidak setuju, dia berkata walaupun perusahaan hanya tersisa dirinya seorang diri, dia tetap tidak akan mengajukan kebangkrutan. Namun jika terus seperti ini, perusahan cepat atau lambat akan bangkrut."

Perkataan Lulu membuat hatiku semakin panik. Namun aku juga tidak bisa menolong apapun, setelah sejenak memikirkannya aku baru berkata kepada Lulu "Lulu, asalkan pekerjaan disini selesai, aku akan langsung pulang. Beberapa hari ini tolong kamu jaga Isyana, jangan sampai timbul masalah lain."

Isyana adalah wanita yang sensitif. Aku takut dia tidak akan bisa menahan pukulan dan tekanan sebesar ini. Walaupun tidak melakukan sesuatu yang bodoh namun jika terus menerima pukulan dan menjadi depresi adalah hal yang tidak ingin kami lihat.

Setelah meletakkan telepon, aku mencari nomor Isyana dan memanggilnya. Teleponnya tersambung namun tidak ada yang menjawab. Aku pun hanya bisa mengirimkan pesan supaya dia membalas pesanku ketika dia sudah melihatnya.

Setelah meletakkan telepon, aku melapangkan hati dan turun dari bangunan. Dalam pikiranku dipenuhi oleh masalah Isyana dan Nogo ini. Namun aku tidak bisa memikirkan bagaimana cara untuk bisa membantunya keluar dari masalah ini.

Langit malam di Shanghai sangat gemilang dan indah. Aku berjalan sendirian di jalan setapak walaupun di depan pandanganku adalah langit malam yang seindah ini, aku sama sekali tidak memiliki hati untuk menikmatinya. Aku sedang mencari tempat untuk makan dan teleponku kembali berbunyi. Aku segera melihatnya, pada awalnya aku berpikir Isyana yang menelpon, namun ketika melihat layar, aku menemukan ternyata Viali lah yang menelponku.

Aku sedikit ragu namun akhirnya aku mengangkat telepon dan mendengar suara jernih dari asisten Viali yang berkata," Halo, Pak Ugie. Bu Viali mengundang anda untuk datang ke Hotel Internasional , dia saat ini sedang menunggu anda di lantai 6 restoran buffet hotel."

Mood ku pada awalnya sudah tidak baik, ditambah sikap dingin dan menghina dari Viali ketika pertemuan dengan Presdir Hartono. Membuat hatiku semakin marah dan aku segera menjawab dan berkata," Tolong beritahu Bu Viali.. Jika dia ingin bertemu denganku lebih baik suruh dia yang langsung mencariku. Jangan menganggapku sebagai bawahannya yang bisa disuruh-suruh."

Asisten itu langsung menjadi canggung. Dia mungkin tidak menyangka sikapku akan seburuk ini, Dia pun kembali melanjutkan "Pak Ugie, tolong dengarkan aku dulu."

Sebelum menunggu perkataannya selesai, aku langsung memotong perkataannya dan berkata," Sekarang aku akan pergi makan di Endul Coy. Jika Bu Viali ingin bertemu denganku, suruh dia datang kesana. Aku tidak mempunyai waktu untuk bertemu dengannya, Ok begitu saja ya."

Setelah mengatakan itu aku langsung menutup telepon.

Endul Coy adalah tempat makan yang terkenal di Shanghai. Sebelum datang kesini aku sudah pernah mendengar tempat ini. Setelah sampai di restoran, aku duduk di posisi dekat jendela. Dan memesan ayam rebus, sayuran kubis, ceker ayam dan ditambah sebotol anggur beras shaoxing.

Aku duduk disamping jendela memandangi langit malam yang indah sambil minum sendirian. Namun pikiranku sedang berantakan, selain memikirkan Isyana, aku juga memikirkan rapat pertemuan untuk membahas proposal besok. Tidak terasa setengah botol sudah masuk ke dalam perutku.

Tiba-tiba dari punggungku terdengar suara dingin yang berkata," Kemampuan masih kecil namun keberanianmu besar juga."

Tidak perlu memandang pun, aku tahu bahwa ini adalah suara dari Viali. Aku pun tidak bersuara dan langsung mengambil ceker ayam dengan tangan. Tidak tahu mengapa namun di depan Viali,aku ingin dengan sengaja memperlihatkan kevulgaranku. Kehidupannya sangat elegan, sangat elegan hingga setiap langkah pun sudah dihitung dengan seksama. Sementara aku adalah orang yang hidup dengan bebas, aku ingin makanan yang awalnya bisa dimakan menggunakan sumpit namun aku bisa memakannya menggunakan tangan.

Viali duduk di hadapanku. Dia mengerutkan keningnya memandang ceker yang ada di tanganku. Aku membuang tulang ke samping kemudian menyeka minyak dari tanganku dan berkata kepada Viali.

"Bu Viali, apakah sudah makan malam? Jika tidak merasa jijik maukah ikut makan bersama?"

Aku mengira Viali pasti tidak akan setuju. Namun tidak menyangka dia memalingkan kepalanya dan berteriak kepada pelayan dan berkata "Tambah satu mangkok bubur ayam."

Aku tidak menduganya sama sekali. Aku pun menuang anggur ke dalam gelas, sambil meremehkan bertanya," Anda tidak minum?"

Kali ini Viali kembali membuatku terkejut. Dia memiringkan kepala memandangku dan dengan tersenyum dingin berkata "Seorang laki-laki hanya minum bir, tidak asyik kan? Bagaimana jika kita minum sesuatu dengan warna yang lain?"

Viali ternyata memprovokasiku!

Aku juga tersenyum dingin dan memprovokasi balik "Minum yang warna putih ya?"

"Ok."

Viali ternyata dengan cepat menyetujui.

Pada saat itu, aku sedikit menyesal. Dulu seorang teman dari Dongbei pernah mengatakan, ada tiga jenis manusia yang tidak bisa dikalahkan di meja saat minum alkohol. Orang dengan wajah yang merah, orang yang minum obat dan yang terakhir adalah wanita. Wanita yang tidak menolak untuk minum pasti memiliki kadar alkohol yang tinggi.

Namun sudah seperti ini, aku sudah terlambat untuk menyesal. Pelayan sudah membawa sebotol Vodka Martini shanghai kepada kami.

Ketika membuka nya, Viali langsung menuangkannya kepadaku. Walaupun gelasnya tidak terlalu besar, namun satu gelas ini sudah berukuran 200 ml. Setelah selesai menuangkan untukku, dia menuangkan hingga penuh gelas miliknya. Kemudian sambil mengangkat gelas dia tersenyum dan berkata kepadaku "Oh ya, sudah seharusnya memanggil kamu Pak Ugie! Pak Ugie, aku bersulang gelas ini kepadamu."

Setelah mengatakannya, Viali mengangkat kepalanya dan menenggak minuman di gelas dalam satu tegukan hingga habis.

Gaya minum alkohol Viali sama dengan pekerjaan nya yang langsung pada intinya dan tidak berbasa-basi.

Di internet ada yang pernah bilang orang yang tidak mencari kematian tidak akan mati. Aku berpikir mungkin membicarakan orang sepertiku. Namun aku masih terus berpikir, dia yang sepanjang hari sibuk bekerja tidak ada waktu bersosialisasi, kadar alkoholnya pasti tidak terlalu tinggi. Ketika memikirkan ini,aku pun langsung menghabiskan minumanku dalam sekali teguk.

Novel Terkait

The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
My Secret Love

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
4 tahun yang lalu
Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
3 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu