Love And Pain, Me And Her - Bab 166 Tanggung Jawab

Di perjalanan menuju stasiun tv, aku menjelaskan pemikiran aku secara singkat kepada mereka berdua. Bagaimanapun juga rencanaku juga memiliki resiko.Jika negosiasi ini gagal, aku masih memerlukan Pengacara Lu untuk memberikan dukungan secara legal.

Ketika sampai di stasiun TV, kami bertiga berjalan menuju lift. Tiba-tiba aku mendengar dari seseorang yang memanggil nama aku dari tempat yang tidak jauh. Ketika aku melihat ke belakang, aku melihat Jane yang datang dari sisi lain koridor.

Berbeda dengan beberapa waktu lalu, Jane merias ringan wajahnya dan menata rambutnya. Dia memakai setelan baju dan rok yang profesional. Yang paling menarik perhatian adalah kancing kemeja putih yang dia pakai di dalam terbuka dua kancing yang memperlihatkan leher putihnya.

Ini sangat berbeda dari pakaiannya yang biasa. aku yang sedang dengan aneh memandangnya. dan mendengar Jane yang tidak puas mengeluh kepadaku. "Ugie, kamu sangat tidak sopan? Kenapa kau tidak memberitahuku berita mengenai Riski?"

Perkataan Jane membuatku sedikit malu. Ini benar-benar kesalahan aku, Jane telah diam-diam membantu penyelidikan aku. Tetapi setelah masalah ini selesai, aku hanya peduli dengan KIMFAR dan lupa untuk memberi tahu Jane.

Tetapi aku masih sedikit penasaran, dan bertanya kepada Jane, "Dua hari ini terlalu sibuk, maaf ya. Omong-omong, bagaimana kamu bisa tahu jika kasus ini sudah berakhir?"

Jane cemberut dan menjelaskan kepada aku, "Riski meminta seseorang untuk menyerahkan surat pengunduran dirinya kepada stasiun TV kemarin, dan dia juga sudah mengakuinya sendiri. Saat ini hampir semua orang di stasiun TV ini sudah mengetahuinya."

Jane yang belum selesai berbicara, terdengar seorang wanita berteriak, "Jane, cepatlah. Sudah mulai rekamannya."

Jane menyetujui dan dengan terburu- buru berkata kepadaku, "Pembawa acara stasiun tv hari ini sakit, mereka menyuruhku menjadi penggantinya. Aku pergi dulu, mari berbicara lagi lain kali."

Setelah berkata hal ini, Jane melambaikan tangannya kepadaku, kemudian melirik Isyana, dia tersenyum sedikit dan berbalik badan.

Ketika aku berbicara dengan Jane, Isyana terus mendengarkan dalam diam di sebelah aku. ketika menunggu lift, Isyana tiba-tiba berbisik kepada aku dan berkata, "Mengapa pembawa acara tadiku merasa aku mengenalnya ya?"

aku tersenyum dan menjelaskan, "Dia bukan pembawa acara, tetapi seorang reporter. Dia berada di konferensi pers terakhir"

Sebelum dia selesai berbicara, Isyana mengeluarkan suara "oh". Dia akhirnya teringat.

"Apakah kamu akrab dengannya?"

Tiba-tiba Isyana bertanya padaku. Meskipun terdengar hanyalah pertanyaan biasa, Namun aku masih menjawabnya dengan hati-hati. Karena aku menemukan bahwa Isyana kadang-kadang suka cemburu.

Ketika aku sedang memikirkannya, lift telah tiba. Isyana tidak bertanya lagi, dan kami bertiga sampai di ruangan kantor direktur stasiun TV.

Setelah mengetuk pintu,kami masuk dan melihat seorang pria paruh baya sedang duduk di meja besar. Ketika melihat kami masuk, dia mendongak dan menatap kami.Ekspresinya terlihat sombong.

Isyana berbicara terlebih dahulu, dia berkata sambil tersenyum, "Direktur Duan, aku adalah Isyana dari Perusahaan Iklan Nogo, apakah kamu mengingat aku ?"

Direktur Duan mengangguk dengan perlahan. Dia kemudian berdiri dan menunjuk ke arah sofa di sampingnya, dan berkata dengan ekspresi yang kosong, "Tentu saja aku ingat! Presdir Mirani yang muda dan berprestasi kan, silakan duduk."

Isyana kemudian memperkenalkan aku dan Pengacara Lu kepadanya. Ketika Direktur Duan berbicara dengan Isyana, aku memandangnya dengan cermat. Empat puluh tahun, badannya agak gemuk, terlihat agak lemah. Tapi dia memiliki kemiripan dengan Nasrudin dari perusahaan kami. Ketika berbicara dia berbicara dengan tegas dan tanpa senyuman, Cukup mengintimidasi, memberi orang lain perasaan bahwa dia lebih superior.

Setelah kami bertiga duduk. Direktur Duan bertanya dengan perlahan kepada Isyana, "Presdir Mirani, ada masalah apa hingga kamu membawa pengacara?"

Baru saja Jane mengatakan kepada aku bahwa pengunduran diri Riski telah diketahui oleh kebanyakan orang di stasiun televisi. Direktur Duan yang berbicara seperti ini sudah jelas mengetahui maksud kedatangannya.

Isyana melirik ke arahku,aku langsung berdiri dan berkata kepada Direktur Duan, "Hai, Direktur Duan. aku adalah asisten khusus dari Presdir, ada suatu hal yang ini dilaporkan kepada kamu."

Perkataan yang aku ucapkan sangat sopan, Namun Direktur Duan masih tidak berekspresi.

Aku juga tidak terlalu peduli tentang itu, Dan aku pun segera melaporkan masalah penurunan iklan milik KIMFAR dan Riski yang menjadi dalang di belakangnya. aku berbicara dengan sangat hati-hati, dan Direktur Duan tampaknya juga mendengarkan dengan sangat serius. Dalam beberapa detail, dia bahkan memotong untuk menanyakan beberapa hal.

Setelah aku selesai berbicara, Direktur Duan menoleh untuk melihat Isyana dan bertanya, "Presdir Mirani, aku tahu perihal ini, jadi maksud kamu adalah ?"

Direktur Duan sengaja berhenti sejenak ketika dia berbicara perihal ini. aku harus mengakui bahwa pria ini sangat licik. Sebelum negosiasi dimulai, ia mencoba untuk melihat kartu kami terlebih dahulu.

Isyana pun tersenyum dengan acuh tak acuh. Dia menatapku dan berkata dengan santai, "Direktur Duan, masalah ini akan ditangani secara penuh oleh Asisten Ugie. Pendapatnya adalah pendapatku. Lebih baik kamu tanyakan padanya saja."

Direktur Duan berbalik menatapku. aku pun segera berkata, "Direktur Duan, masalahnya adalah KIMFAR telah mengirimi kami surat legal yang meminta kami untuk membayar kompensasi yang sesuai untuk masalah ini. Tetapi kamu juga tahu tentang masalah ini, dan alasan penurunan iklan bukan merupakan masalah dari kami. tapi merupakan operasi gelap yang dilakukan oleh karyawan stasiun

tv, yang menyebabkan kerugian besar bagi KIMFAR dan Nogo. Oleh karena itu, kami ingin tahu bagaimana cara penanganan masalah yang akan dilakukan oleh stasiun TV. "

Dia menguji kartu kami dan aku kembali menendang bola ini kembali kepadanya.

Direktur Duan tidak mengatakan apa-apa. Dia memegang cangkir teh dan perlahan-lahan meniup air teh di atasnya, dan kemudian menyesapnya dengan perlahan. Suasana di kantor langsung menjadi aneh. Sudah jelas, Direktur Duan tidak menanggapi kata-kataku dengan serius.

Setelah beberapa saat,Direktur Duan meletakkan cangkir tehnya. Sambil melihat aku,dia berkata, "Asisten Ugie, aku mengerti apa yang terjadi. kamu mengatakan bahwa kamu dan KIMFAR keduanya adalah korban, tetapi sebenarnya stasiun TV kami juga sama. Pelaku kejadian ini adalah Riski. Namun kemarin, Riski telah memberikan surat pengunduran diri nya. Dan saat ini kami terus mencarinya. "

Isyana dan aku saling melirik. Kami berdua mengerti maksud ucapan Direktur Duan adalah untuk mendorong tanggung jawab ini ke tubuh Riski. Intinya, stasiun televisi tidak akan bertanggung jawab.

Belum aku memulai pembicaraan dia kembali menambahkan, "aku rasa masalah ini lebih baik dilakukan seperti ini! Setelah kami menemukan Riski, kita bisa menyelesaikan masalah ini lewat jalur hukum, bagi dengan jelas tanggung jawabnya.Manakah yang harus ditanggung oleh stasiun tv, Kami pasti tidak akan lari. Namun hal yang membutuhkan Riski untuk bertanggung jawab, Kami dari stasiun tv tidak akan menggantikannya bertanggung jawab akan hal itu. "

Aku tersenyum pahit, direktur Duan ini benar benar merupakan orang yang mahir dalam bernegosiasi. Dia membuang tanggung jawab ini kepada Riski, kemudian Riski menghilang, dan dengan alasan untuk mencarinya pasti akan menyuruh kami pulang terlebih dahulu.

Karena direktur Duan tidak ingin bernegosiasi dengan baik dan malah berusaha mempersulit keadaan,Maka aku pun tidak perlu lagi menahan diri di depannya.

Novel Terkait

Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
4 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
3 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu