Love And Pain, Me And Her - Bab 431 Mirip Seperti Acara Pelelangan

Bisa dikatakan Don Juan beruntung, munculnya Sutan tanpa disadari telah membantunya. Semua orang langsung bubar dan kembali ke posisi masing-masing. Tapi Don Juan menatapku dengan sadis lalu dia berkata.

"Aku beritahu kamu, Ugie, untuk masalah ini, aku akan terus perhitungan denganmu!"

Aku mengangkat bahu, mencondongkan daguku ke depan dan berkata dengan nada sombong, "Tuan Romino, kamu tidak perlu omong kosong lagi. Kali ini kamu jadi papan latar belakangmu dengan baik saja. Aku sudah beritahukan padamu, kali ini aku pasti unggul!"

Don Juan kembali ke posisinya. Dia hingga saat ini, mungkin pertama kalinya, dipermalukan di depan banyak orang. Aku bisa membayangkan kebenciannya padaku. Tapi semua ini, dia sendiri yang cari.

Aku juga duduk, lalu menoleh melihat Lulu, tersenyum dan berkata, "Lulu, apakah suasana hatimu lebih baik kali ini? Aku telah membantumu membereskannya."

Lulu baru tersenyum dan dia berkata dengan sedikit bangga, "Ugie, kamu melakukan dengan bagus. Tidak sia-sia aku mengatakan begitu banyak kata-kata baikmu di depan Nona Mirani."

Aku tertawa. Saat ini, gadis ini masih tidak lupa memuji dirinya.

Kemudian, Lulu tiba-tiba menatapku dan berkata dengan lembut, "Ugie, kamu baru saja mengatakan bahwa Robi memenangkan SHOPI Don Juan, apa yang terjadi sebenarnya?"

Aku tersenyum. Selama ada masalah yang terkait dengan Robi, gadis ini kelihatan penasaran sekali. Tapi aku masih berkata dengan santai, "Aku akan bicarakan denganmu nanti."

Aku awalnya ingin mengakhiri topik kami. Tetapi gadis ini tidak menahan diri dan bertanya lagi padaku, "Ugie, apakah keluarga Robi sangat kaya?"

Aku mengangguk sedikit, "Seharusnya begitu!"

Ini harusnya hal yang bagus. Tanpa diduga, ketika Lulu mendengarkan ini, dia menghela nafas panjang. Aku melihatnya dengan aneh dan bertanya, "Ada apa?"

Lulu berkata dengan suara yang pelan, "Keluarganya begitu bagus dan aku mengejarnya. Akankah dia mengira aku mengejar uangnya?"

Aku tersenyum dan menggelengkan kepalaku, kemudian berhenti bicara omong kosong dengan Lulu. Karena aku tahu bahwa ini adalah topik yang tidak terpecahkan.

Waktu untuk rapat tender telah tiba. Melihat Wulandari berdiri di depan, dia melihat semua orang dan tersenyum sedikit. Kemudian dia berkata, "Pertama-tama, terima kasih untuk semua bos perusahaan periklanan atas dukungan kalian kepada Indoma. Indoma bisa punya hari ini dengan bantuan tanpa pamrih dari semua teman di industri periklanan yang ada di sini benar-benar tidak dapat terpisahkan. Aku di sini mewakili seluruh staf Indoma mengucapkan terima kasih kepada hadirin semuanya."

Pidato pembukaan Wulandari tidak seperti rapat tender, melainkan seperti pidato perkumpulan. Kemudian Wulandari memberi isyarat persilahkan Sutan yang ada di sebelahnya dan melihat ke kerumunan lalu berkata, "Rapat tender hari ini akan dipandu oleh direktur pemasaran perusahaan kami, Tuan Sutan. Selanjutnya, dia akan mengumumkan isi acara rapat tender hari ini dan juga cara-cara untuk mengikuti tendernya."

Sutan maju selangkah. Pandangan semua orang terfokus padanya. Melihat Sutan yang tinggi dan tampan, menjadi titik fokus semua orang. Di dalam hatiku, aku benar-benar senang untuknya. Karena aku tahu, Sutan telah bekerja lebih keras daripada orang biasa supaya bisa maju.

Kata-kata yang diucapkan Sutan sangat bagus. Berdiri di depan, dia berkata, "Hadirin semua adalah teman lama Indoma. Aku tidak akan mengatakan banyak kata-kata yang segan. Sekarang, Aku akan mengumumkan cara tender kali ini. Kali ini, acara tender kami berbeda dengan sebelumnya. Kami menggunakan cara dengan membuat penawaran harga secara terbuka, yaitu dengan membuka harga beberapa kali. Dengan kata lain, saat acara tender dimulai nanti. Hadirin semua bisa angkat tangan dan membuka harga sesuka hati. Pada akhirnya, penawaran harga terendah akan menandatangani kontrak tiga tahun dengan Indoma."

Setelah Sutan selesai berbicara, semua orang terkejut. Termasuk aku, aku juga melihat Sutan dengan tatapan bingung. Tidak mengerti obat apa yang dia jual di dalam labu.

Acara tender biasanya adalah peserta yang mengikuti acara tender mengisi harga penawaran di dalam formulir penawaran dan menyerahkannya setelah mengisinya, orang yang memberikan penawaran terendah akan memenangkan penawaran. Penawaran harga tersebut juga dirahasiakan, kecuali Indoma, tidak akan ada orang lain yang tahu seberapa besar penawaran orang lain.

Cara yang diucapkan Sutan mirip seperti acara pelelangan. Tetapi pelelangan menambah harga, kali ini adalah pengurangan harga. Tentu saja, semakin banyak pengurangan harga, semakin banyak keuntungan yang diperoleh Indoma.

Saat aku berpikir, Deren berkata dengan suara pelan, "Tuan Ugie, mengapa Indoma tiba-tiba mengubah caranya? Dengan begitu, sama artinya dengan satu lawan satu, melawan yang harganya paling rendah."

Aku mengangguk sedikit. Tapi pandanganku selalu melihat ke arah Don Juan. Don Juan meletakkan kedua tangannya di dada, dia memiringkan kepalanya dan menatap Sutan yang ada di depannya. Dia sepertinya tidak terkejut terhadap cara tender kali ini yang mengalami perubahan mendadak.

Memikirkan hal ini, aku mengingat pesan yang dikirim Don Juan ke Sutan hari itu, aku juga mengingat apa yang dikatakan Elisna kepadaku. Aku tidak ingin meragukan apapun, tetapi Aku harus meragukan.

Begitu Deren selesai berbicara, Amori langsung berbisik di sampingku, "Ugie, cara penawaran ini terlalu langsung. Kamu harus mengontrolnya dengan baik nanti. Kita akan menawar hingga di 150 Miliar lalu berhenti, kita tidak boleh lebih rendah lagi. Jika tidak, kita pasti akan mengalami kerugian untuk penawaran ini dan ruginya sampai tiga tahun."

Amori jelas sangat cemas, dia bahkan tidak memanggil Tuan Ugie, langsung memanggil namaku.

Aku mengangguk sedikit. Kita telah melakukan perhitungan sebelumnya, jika Indoma menyerahkan kepada kita dengan penawaran sebesar 150 Miliar, keuntungan kita sudah sangat kecil. Jika lebih rendah lagi pasti akan rugi.

Begitu Sutan selesai berbicara, dia juga tidak buru-buru dan melanjutkan pembahasannya. Menunggu diskusi para hadirin dengan tenang. Ketika Sutan menatapku, dia sedikit tersenyum padaku. Aku juga tersenyum dan mengangguk. Tapi di hatiku, ada sedikit kecewa.

Terdengar seorang bos sebuah perusahaan periklanan bertanya, "Nona Wu! Direktur Sutan! Kami tidak setuju dengan cara penawaran ini. Kamu harus mengerti bahwa harga penawaran perlu dirahasiakan. Jika diumumkan ke publik, akan berdampak besar bagi bisnis kami di masa depan. Pada saat yang sama, juga akan mempengaruhi kerjasama antara perusahaan periklanan kita semua yang ada di sini."

Nyatanya, apa yang diucapkan bos ini benar. Contoh yang paling sederhana, setelah formulir penawaran harga dipublikasikan. Ketika bekerja sama dengan perusahaan lain di kemudian hari, perusahaan lain tersebut akan menggunakan harga ini sebagai referensi. Hal ini secara tidak langsung akan menimbulkan banyak masalah bagi perusahaan periklanan. Selain itu, berbagai perusahaan periklanan sering bertukar sumber daya dan bekerja sama satu sama lain. Cara penawaran seperti ini sangat mudah untuk menghancurkan hubungan kerja sama antara sesama.

Setelah orang ini selesai berbicara, perusahaan periklanan lain mengikutinya. Namun, Sutan tidak terburu-buru untuk menyampaikan maksudnya, dia berdiri di depan dan melihat semua orang dengan senyuman.

Novel Terkait

Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
4 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
4 tahun yang lalu