Love And Pain, Me And Her - Bab 160

Aku memandang Bong Casa, sambil sedikit tersenyum aku menggelengkan kepala berkata, "Tentu saja bukan!"

"Baiklah, coba katakan"

Bong Casa memberi isyarat dengan tangannya kepada aku.

aku menatapnya dan dengan perlahan mulai berkata, "Presdir Bong, tidak peduli hasil akhir dari kejadian ini. Produk iklan dari KIMFAR akan tetap berjalan sebagaimana mestinya. Apakah perkataan aku seperti ini benar ?"

Apa yang aku bicarakan sebenarnya adalah omong kosong. Tapi alasan aku mengatakan ini adalah supaya menarik pihak lain untuk memiliki pemikiran yang sama, membiarkan mereka mengikuti kita. Dengan begitu bisa mendapatkan tujuan akhir yang aku inginkan.

Bong Casa sedikit mengangguk. Namun Rehan yang berada di sampingnya mencibir, "Ada banyak perusahaan periklanan, tidak harus bekerja sama dengan Nogo. Masih banyak perusahaan iklan yang mengantri mencari kami."

Perkataan Rehan benar, tetapi aku mengabaikannya. Dan terus berbicara dengan Bong Casa, "Karena masih akan terus membuat iklan, Oleh karena itu aku mengajukan perjanjian kesepakatan dengan Presdir Bong. aku ingin menukar produk iklan dengan nilai 20 miliar dan menukarkannya dengan kontrak kompensasi senilai delapan juta milik anda. Dengan kata lain, aku dapat membuat iklan produk KIMFAR bernilai 20 miliar, tetapi yang harus Anda lakukan adalah membatalkan ganti rugi kepada Nogo. "

Bong Casa terkejut, dia mengerutkan kening, dan menatapku dengan penuh perhitungan.

Isyana yang sejak tadi berperilaku tenang pun juga terlihat sedikit terkejut. Dia melihat ke belakang dan menatapku. Pandangannya terkandung rasa ingin tahu dan khawatir.

Bong Casa tidak bodoh! Dia pasti mengerti mana yang lebih besar antara 20 miliar dan delapan juta. Tapi dia tetap terdiam. aku pun hanya bisa meneruskan pembicaraan, "Presdir Bong, iklan yang aku katakan ini minimal bernilai 20 miliar, kemungkinan masih ada nilai tambahan"

Begitu selesai berbicara, Rehan langsung bertanya, "Ugie, bisakah kamu berbicara sekaligus dengan lebih jelas. Apa yang ingin kamu lakukan?"

Sambil melihat Rehan, perlahan-lahan aku menggelengkan kepala dan menjawab, "Maaf, Pak Rehan. Ini belum waktunya, tapi aku pikir aku bisa dengan segera memberi Anda jawaban."

"Berapa lama?"

Bong Casa tiba-tiba bertanya.

"Satu minggu!"

aku menjawab.

Bong Casa segera menggelengkan kepalanya, "Tidak bisa ! Hanya tiga hari. Setelah tiga hari, jika kamu tidak dapat menunjukan hasil, Selain kalian harus membayar ganti rugi delapan juta, kalian akan memberikan produk iklan gratis kepada kami.

Bong Casa adalah seorang yang cerdik. Dia tidak akan melepaskan kesempatan yang menguntungkan perusahaannya. Tetapi perihal ini juga normal, ia yang menjabat sebagai General manager perusahaan. pasti akan mempertimbangkan yang terbaik demi perusahaannya.

Tapi sekarang aku tidak berani menyanggupi. Karena rencana awal aku adalah aku tidak bisa menyanggupi iklan senilai 20 miliar ini, paling banyak aku bisa menggantikannya senilai delapan juta. Namun saat ini dia menambah persyaratan tambahan. Ini bukanlah sesuatu yang bisa aku putuskan.

aku menatap Isyana, Isyana pun memandang Bong Casa, dan Bong Casa menatapku.

Setelah beberapa saat, Isyana tiba-tiba berkata, "Oke, kita lakukan sesuai dengan yang dikatakan oleh Presdir Bong. Jika Ugie tidak dapat menyelesaikannya dalam waktu tiga hari, kita akan melakukan berdasarkan yang Presdir Bong katakan"

Kata-kata Isyana membuatku sedikit lega. Pada waktu ini, dia masih memilih untuk percaya pada aku. Tapi yang aku tidak mengerti adalah, mengapa dia tidak percaya sama sekali kepada aku ketika insiden penurunan iklan baru terjadi? Pikirannya benar-benar aneh, setidaknya aku masih belum bisa memahaminya.

Bong Casa sedikit tersenyum. Bagi KIMFAR, apakah aku berhasil atau tidak, tetap merupakan bisnis yang menguntungkan. Jika dibandingkan dengan sekarang hanya menambah waktu tiga hari saja.

Bong Casa meminta bagian legal di sekitarnya untuk menyusun kontrak, dan kedua pihak menandatangani secara terpisah.

Setelah semuanya berakhir. Sikap keras Bong Casa tiba-tiba menghilang, seperti sebelumnya, dia berjabatan tangan denganku sambil tertawa, dan pada saat yang sama berkata, "Ugie, kamu benar-benar hebat! Tapi aku mengatakan hal terburuk terlebih dahulu, Jika tiga hari kemudian tidak berhasil, Kita jalani sesuai dengan kontrak yang berlaku ya ”

aku mengangguk sambil tersenyum pahit. Meski Bong Casa berkata sambil tertawa, namun aku tahu bahwa dia adalah orang yang keras.

Setelah berpamitan, aku, Isyana dan Adel turun. Ketika keluar dari gedung KIMFAR, kami bertiga masuk ke dalam mobil Isyana. Adel dan aku duduk di kursi belakang sementara Isyana mengendarai mobilnya sendiri.

Terdapat kekuatiran di dalam kegembiraan Adel. Dia menatapku dan bertanya dengan ringan, "Ugie, bagaimana rencanamu untuk membuat iklan senilai 20 miliar ini ? Perusahaan kita saat ini tidak memiliki uang sebanyak itu"

aku menggelengkan kepala sambil tersenyum dan menjawabnya, "Saat ini masih belum bisa dipastikan ! Tunggu aku kembali ke kantor akan aku pikirkan"

Adel segera melebarkan matanya ketika mendengarnya, dia berkata dengan cemas, "Ugie, tolong jangan mencari masalah lagi! Saat ini saja aku sudah takut tidak bisa membayar kompensasi delapan juta ini, jika harus memberikannya iklan dengan nilai satu tahun secara gratis. Kerugian kita akan semakin besar, Bagaimana menurut anda, Presdir Mirani? "

Adel yang berbicara hingga akhir tiba-tiba bertanya kepada Isyana. Isyana sedikit terpaku, namun dia hanya melihat kaca belakang, dan tersenyum, namun tidak mengatakan apa-apa.

aku tersenyum pahit namun juga tidak menjawab pertanyaan Adel. aku mulai memikirkan rencana di dalam pikiran aku, setidaknya aku masih berpikir. Tingkat keberhasilan rencana ini seharusnya berada di atas delapan puluh persen.

Ketika tiba di perusahaan dan memasuki lobi. aku langsung melihat Lulu sedang berjalan di sekitar sana. Melihat kami masuk, dia pun bergegas maju dan sambil tersenyum bertanya kepada Isyana, "Presdir Mirani, apa yang terjadi?"

Isyana masih setenang biasanya. Dia menggelengkan kepalanya dan dengan perlahan berkata, "Masih dalam tahap pembicaraan, hasilnya harus menunggu setelah tiga hari lagi !"

Lulu menatapku dengan bingung. aku juga menggelengkan kepala. aku tahu bahwa Lulu berpikir masalah ini dengan sederhana, dia pikir ketika aku mengambil flashdisk kesana, semuanya akan terpecahkan. Ternyata di luar dugaan, permasalahannya masih belum selesai.

aku sedang bersiap untuk kembali ke departemen penjualan. Namun ketika berjalan beberapa langkah, Isyana tiba-tiba memandangku, dan dia dengan tenang berkata, "Ugie, pergi ke kantorku"

Perkataan Isyana sebenarnya adalah kalimat yang umum, Namun hatiku mulai melonjak dengan kencang. aku sudah cukup lama tidak pergi ke kantornya.

aku dengan diam mengikuti Isyana ke kantornya. Begitu memasuki ruangan, Isyana menunjuk ke kursi di seberang meja dan berkata dengan lembut, "Duduk saja dulu, aku akan menyuruh Lulu untuk menyiapkan minuman"

aku duduk diam. Isyana melepas mantel panjangnya dan menggantungnya di gantungan di samping.

Kemudian dia juga duduk. Menyilangkan jari tangannya, dan meletakkan sikunya di atas meja. Dengan cara itu dia menatapku lurus.

Pandangan mata Isyana membuatku merasa sedikit tidak nyaman. aku tidak berani menatapnya, sehingga aku hanya bisa mencari tempat lain untuk aku tatap. Untungnya, Lulu datang membawa kopi, aku pun bisa menjadi lebih tenang.

Isyana menyesap kopinya, sambil menatapku dia dengan perlahan berkata, "Ugie, kamu sudah bekerja keras beberapa hari ini. "

aku tersenyum pahit dan sedikit menggelengkan kepala.

aku tidak takut bekerja keras, Bekerja keras demi Isyana menjadi sesuatu hal yang lebih aku inginkan. Tapi aku takut akan pandangan kecewa dari Isyana, Perasaan itu adalah hal yang membuatku pesimis pada diriku sendiri.

Isyana tersenyum sedikit, dan dia melanjutkan, "Ugie, aku ingin memberitahumu sesuatu. Tapi kamu harus berjanji setelah aku mengatakannya, kamu tidak boleh marah."

aku sedikit terpana, menatap Isyana dengan bingung. Perkataannya terlalu aneh, Perkataan dia sebagai presdir perusahaan mana yang bisa membuatku marah?

Novel Terkait

The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
3 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
3 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu