Love And Pain, Me And Her - Bab 323 Senyuman

Kehadiranku, membuat situasi yang ribut menjadi tenang sementara. Tapi selanjutnya, semua orang langsung mulai berbisik-bisik. Teman kerja dari dulu ini, mungkin sudah tau hubunganku dengan Isyana. Mereka pun tidak merasa terkejut dengan kedatanganku.

Aku melihat semua orang, lalu tersenyum, dengan sopan berkata, "Halo semuanya, lama tak berjumpa. Hari ini baru datang sudah langsung melihat situasi seperti ini. Aku juga sudah mendengar masalah PT. Nogo Internasional, kalian bisa tidak dengar aku dulu?"

Begitu suaraku terlontarkan seorang karyawan yang dulu tidak begitu ramah kepadaku berkata, "Ugie, kamu bilang apapun juga tidak guna, kami hanya ingin mengambil uang dan pergi. Kami tidak bisa dibandingkan denganmu, kamu sekarang buka perusahaan sendiri, jadi bos sendiri. Sedangkan kami masih mengharapkan gaji menafkahi keluarga. Kalau kamu ingin menjadi pahlawan, membantu presdir Isyana. Kalau begitu lebih baik kamu keluarkan uang bantu bayar gaji kami."

Begitu dia selesai mengatakannya, beberapa orang di dalam kumpulan itu tertawa. Aku meliriknya, tersenyum dengan sedikit canggung. Kalau aku ada uang, aku tidak akan ragu mengeluarkannya, menyelesaikan masalah ini. Sayangnya, aku tidak ada.

Seorang teman kerja yang dulu berhubungan baik denganku, dia melihatku, raut wajahnya kesulitan, "Ugie, kami sungguh bukan mau mempersulit presdir Isyana. Hari ini perusahaan sudah sampai tahap ini, kami juga tidak ingin seperti ini. Kamu juga tau, kami semua ini hanya orang-orang yang bekerja. Berharap gaji, insentif untuk bertahan hidup. Banyak sekali teman kerja masih ada berbagai kredit, kredit mobil, kredit rumah semuanya sedang menunggu. Kalau ditunda lagi, kami juga tidak bisa menahannya. Apalagi setelah masalah CB Jewerly muncul, presdir Isyana bahkan tidak memberitahu kami kebenarannya, menurutmu kami harus bagaimana?"

Yang dia katakan memang benar. Di masalah ini Isyana memang menyelesaikannya kurang sempurna. Isyana hanya berpikir bagaimana untuk mencari CB Jewerly, mencari Milu. Tapi dia mengabaikan perasaan karyawan, makanya bisa menyebabkan situasi hari ini.

Tapi aku tentunya tidak akan mengatakannya di situasi seperti ini. Melihat semua orang, aku berkata, "Semuanya, kondisi yang kalian katakan ini semua aku mengerti, dan juga mengerti. Kita kesampingkan masalah CB Jewerly dulu, hanya membicarakan perbuatan kalian semua hari ini. Nogo sekarang memang dalam kesulitan, tidak membesar-besarkan, sekarang Nogo sudah di ambang kematian. Sedangkan pemikiran kalian hari ini sangat sederhana, kebanyakan ingin mengambil gaji, lalu mengundurkan diri dan mencari pekerjaan. Pemikiran kalian semua tidak salah, tapi kalian melupakan sesuatu. Kalian menghentikan presdir dan mengerumuninya di depan pintu karena terlambat bagi gaji. Masalah seperti ini akan cepat sekali tersebar. Apakah kalian pernah berpikir? Hanya dengan poin ini saja, saat kalian mencari pekerjaan lagi, di HR sana akan terdapat pengurangan nilai. Banyak orang yang mungkin akan sulit mendapatkan pekerjaan impian karena hal ini."

Yang kukatakan memang benar adanya, banyak sekali HR saat mencari karyawan sangat memperhatikan penampilan karyawan tersebut saat di tempat kerja lama, dan juga alasan mengundurkan diri. Perusahaan memang begini, meskipun tidak bisa membuat karyawan setia 100%, tapi siapapun juga tidak ingin memperkerjakan seorang karyawan yang sering memperbesar masalah.

Begitu aku selesai mengatakannya, orang yang sebelumnya tidak senang denganku itu berkata, "Kamu mengatakan ini semua tidak ada guna, kamu ini model berdiri sambil berbicara tidak sakit pinggang. Kalau kami tidak mencegat presdir Isyana disini, lalu kami mau bagaimana? Apakah kamu mau membayar gaji kami?"

Begitu dia selesai mengatakannya, beberapa orang di samping mulai berunding dengan pelan. Aku melihatnya, dengan dingin berkata, "Perkataan kamu ini dalam segi logika saja sudah salah. Yang pertama, kalau tidak ada uang, kalian mencegat presdir Isyana, apakah gaji bisa langsung dibagi kepada kalian? Yang kedua, presdir Isyana kapan pernah bilang tidak membagi uang untuk kalian? Kalian juga bukan hari pertama bekerja di Nogo, dulu disaat Nogo berada di titik terendah, juga tetap jamin kalau gaji karyawan akan dibagi tepat waktu. Saat itu karena keuangan perusahaan sedikit sulit, ada yang menyarankan pengurangan karyawan. Tapi presdir Isyana memikirkan kesulitan semua orang, bersikeras tidak boleh ada pengurangan karyawan. Boleh dibilang, sebelumnya Nogo dan presdir Isyana baik kepada kalian. Sedangkan kali ini, saat Nogo mengalami kesulitan, kalian semua bukankah seharusnya memaklumi presdir Isyana?"

Semua yang kukatakan ini, orang-orang ini tau semua. Begitu perkataanku selesai, muncul suara pelan berunding dari kumpulan orang. Bisa dirasakan, kalau beberapa orang sudah mulai goyah.

Sedangkan orang ini malah tiba-tiba menunjukku, berkata lagi, "Kami tidak peduli yang kamu katakan ini, kami hanya mau gaji! Kalau tidak bagi gaji, kami bahkan tidak bisa hidup, mau pemikiran dari mana memaklumi orang?"

Keteguhan orang ini membuatku sedikit kesal, lalu berkata lagi, "Meskipun sekarang aku bukan orang Nogo. Tapi sebagai mantan karyawan Nogo, disaat yang sama juga teman baik presdir Isyana. Aku disini berjanjia kepada kalian semua, berharap kalian semua bisa memberi Nogo, juga memberiku dan presdir Isyana sedikit waktu. Kami akan mencari cara untuk membagi gaji untuk kalian."

Aku sungguh tidak ada cara lain lagi, hanya bisa mengikat aku dengan Isyana bersama.

"Kalau begitu kamu katakan, mau berapa lama?"

Aku sungguh tidak berani menjanjikan waktu ini! Aku tidak tau Isyana bisa mendapatkan uang atau tidak, aku lebih tidak percaya diri bisa mendapatkan uang ini. Tapi aku juga tidak boleh membuat semua orang kecewa, hanya bisa memaksa berkata, "Jujur saja, aku sekarang sedang membicarakan proyek besar dengan Kimfar Cepat sekali proyek ini akan ada hasil. Semua orang juga tau, kerjasama ku dengan Kimfar selalu berjalan lancar. Saat Nogo menerima iklan Kimfar, juga aku yang berkontribusi. Aku janji, begitu Kimfar membayarku. Aku tidak melakukan yang lain, langsung membayar gaji kalian semua."

Sejujurnya masalah Kimfar apapun masih belum dilakukan. Tapi aku sungguh tidak ada cara lagi, terpaksa memberikan janji palsu kepada mereka semua. Juga kalau bisa menahan semua orang ini dulu, aku dengan Isyana baru ada waktu keluar mencari waktu.

Sikap semua orang perlahan membaik. Ada orang yang sudah setuju. Tapi orang itu masih tetap teguh, dia berkata padaku lagi, "Tidak bisa, kamu tidak boleh menunda kami seperti ini, kamu harus memberi kami waktu yang pasti! Dengan begini kami juga ada persiapan mental!"

Perkataanku membuatku sedikit kesulitan. Aku berpikir sebentar, menggertakkan gigiku, baru saja ingin menyebutkan waktu. Tiba-tiba terdengar sebuah suara seorang pria dari luar, "Tidak perlu tunggu lagi, sekarang akan dibagikan gaji kalian."

Aku kenal sekali dengan suara ini. Saat suara ini terdengar, tanpa sadar badanku menggigil. Tiba-tiba aku sangat takut, takut karena kehadiran dia saat ini, membuatku kehilangan Isyana sepenuhnya.

Meskipun EQ ku rendah, tapi aku orang yang mengerti sesuatu yang sederhana. Disaat wanita tak berdaya, dia paling membutuhkan dukungan yang kokoh. Aku ingin menjadi dukungan bagi Isyana, sayangnya dukunganku ini tidaklah kokoh.

Seiring dengan terdengarnya suara ini, semua orang langsung memutarkan kepalanya. Melihat Don Juan yang memakai barang bermerek dari atas kepala sambil ujung kaki, membawa dua orang pria berdiri di depan pintu. Wajah Don Juan masih terus tersenyum, itu adalah senyuman yang sangat percaya diri dan bangga.

Novel Terkait

Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
5 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
4 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
5 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
4 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
4 tahun yang lalu