Love And Pain, Me And Her - Bab 551 Kebenaran Pengaduan

Alasan kenapa aku sangat marah adalah karena informan tersebut bukanlah orang yang harus dilindungi. Karena dia adalah pengadu, jadi dia merasa bahwa dia tidak bisa membuat pengaduan sehingga dia pun mencari media dan ini jelas sangat berbeda dengan pengaduan.

Aku mengerutkan kening dan merenung. Jika kita tidak dapat menemukan orang tersebut, maka masalah ini akan berakhir di jalan buntu. Sedangkan pertemuan ini sudah berlangsung selama lebih dari tiga jam. Ponsel para eksekutif terus berdering. Mereka memang sangat sibuk, ditambah lagi dengan pertemuan ini yang memakan waktu yang lama, sehingga ada lebih banyak lagi panggilan yang mencari mereka.

Aku berpikir, kita tidak bisa menunda pekerjaan lain dari perusahaan hanya karena masalah ini. Memikirkan hal ini, aku melihat ke arah Papang dan berkata “Pak Papang, semua orang juga sangat sibuk, jadi lebih baik kita akhiri saja pertemuan ini. Biarkan departemen layanan, departemen hubungan masyarakat dan departemen hukum yang melacak masalah ini saja. ”

Saranku segera disetujui oleh Papang. Dia mengangguk dan kemudian berkata “Baiklah, silahkan melakukan kesibukan masing-masing! Namun, semuanya diharapkan untuk tetap menyalakan ponselnya setiap saat. Jika ada masalah, pastikan kami dapat menghubungi kalian semua. ”

Begitu Papang selesai berbicara, mereka semua pun bangkit dan kembali melakukan pekerjaan mereka.

Sedangkan aku dan Papang, beserta departemen hubungan masyarakat, departemen layanan dan departemen hukum pergi ke ruangan Papang. Setelah kami semua duduk, aku pun mengeluarkan ponselku dan mulai melihat Weibo perusahaan.

Weibo yang diminta Papang telah disebarkan. Isinya sangat sederhana, yaitu diumumkan ke publik bahwa Perusahaan Cantique telah membentuk tim investigasi khusus dan masalah ini sedang dalam proses penyelidikan. Setelah diselediki, kami akan memberikan penjelasan kepada para pelanggan dan netizen.

Isi Weibo tersebut tidak ada masalah, namun ketika melihat komentar di bawah, jantungku langsung berdegup. Ribuan komentar berada pada pihak lawan dan semuanya menyinggung Cantique. Ada yang langsung menghina dan juga ada yang menyindir. Dan komentar dari para netizen terus bertambah, setiap diperbaharui, maka akan muncul belasan komentar baru.

Papang dan lainnya juga sedang melihat Weibo. Kepala departemen hubungan masyarakat tiba-tiba menatapku dan berkata “Pak Ugie, sekarang akun resmi Wechat juga sudah mulai meneruskan pesan itu. ”

Begitu dia selesai berbicara, Papang lagsung berkata “Cantique mulai populer. ”

Yang dimaksud Papang adalah kepopuleran di Weibo. Aku segera membuka bagian populer dan Cantique muncul di daftar pencarian yang paling populer di Weibo. Meski urutannya tidak tinggi, tetapi menarik banyak perhatian.

Aku tertawa sambil menggelengkan kepala tak berdaya, lalu berkata “Ini adalah kedua kalinya Cantique berada di daftar populer. Namun, aku tidak menyangka Cantique dapat populer dengan cara seperti ini. ”

Kepala departemen hukum memandangku dan Papang, lalu berkata “Pak Papang, Pak Ugie, apakah kita harus melaporkan kepada polisi sekarang? ”

Papang langsung kembali bertanya “Coba kamu beri tahu aku, siapa yang harus kita laporkan kepada polisi? Pengadu? Atau media? ”

Kepala departemen hukum langsung terdiam. Aku tahu bahwa dia ingin melaporkan kepada polisi dengan dalih rumor. Tetapi sekarang masalahnya adalah kita tidak dapat memastikan apa yang terjadi dengan masalah ini. Bahkan jika kita melaporkannya kepada polisi, kita juga tidak dapat menjelaskannya dengan jelas. Bahkan jika polisi setuju untuk menyelidikinya, juga butuh waktu beberapa bulan untuk penyelidikan. Jadi, dalam beberapa bulan itu, aku khawatir citra Cantique akan hancur dan akan semakin sulit untuk memulihkannya.

Ini adalah masalah yang tidak dapat ditanggung perusahaan rintisan seperti perusahaan kami. Hanya dengan sedikit angin saja mungkin dapat membuat semua upaya kita sia-sia.

Papang mengeluarkan rokoknya dan melemparkan sebatang rokok padaku. Setelah dia menyalakan rokoknya, dia berjalan di sekitar ruangannya sambil merokok. Saat ini, kita semua merasakan ketidakberdayaan. Karena kami tidak tahu apa-apa, jadi kami hanya bisa menerima hinaan tanpa melakukan apapun.

Semua orang terdiam. Di saat semua orang sedang diam, aku pun kembali melihat Weibo. Tadi hanya ada beberapa ribu komentar di bawah akun resmi, tetapi hanya dalam sekilas mata, sudah ada lebih dari sepuluh ribu komentar. Seperti sebelumnya, selain hinaan mereka juga melakukan sarkasme.

Sebenarnya, aku juga memahami netizen tersebut. Bagaimanapun, industri jasa berhubungan dengan semua orang. Meskipun pria tidak merias diri, namun pasti ada wanita di keluarganya. Oleh karena itu, semua orang merasakan hal yang sama. Ditambah dengan pelecehan seksual yang menarik perhatian orang semakin menambah amarah para netizen.

Setelah melihatnya beberapa kali, aku mengisap rokok, lalu menatap Papang dan berkata “Pak Papang, jika masalahnya terus seperti ini, maka pasti tidak dapat dikendalikan lagi. Aku khawatir kerugian yang akan dialami perusaahaan tak terhitung jumlahnya. Kita harus bertindak. ”

Mendengar perkataanku, Papang langsung berhenti, lalu menatapku dan bertanya “Ugie, apakah kamu punya solusi? ”

Aku menggelengkan kepala dan ekspresi wajah Papang langsung terlihat kecewa. Aku pun bergegas berkata “Namun, aku ingin meneruskan Weibo lagi dengan atas nama aku untuk membuat semua orang kembali ke sisi rasional. ”

Papang sangat mempercayaiku, jika tidak, dia tidak akan menjadikanku sebagai COO. Mendengar perkataanku, dia pun langsung berkata “Baik, kamu bisa meneruskannya sekarang. ”

Aku menghubungi departemen operator dan meminta kata sandi akun resmi perusahaan. Aku masuk ke akun tersebut dengan komputer Papang dan kemudian mulai meneruskan sebuah blog yang panjang di Weibo.

Halo semuanya, saya Ugie, COO perusahaan Cantique. Hari ini, saya ingin meminta maaf kepada kalian semua.

Permintaan maaf pertama bukan karena kami melakukan kesalahan. Tetapi karena sampai saat ini, kami masih belum berhasil mendapatkan kebenaran dari penyelidikan kami. Kami bahkan tidak dapat menghubungi pelanggan waktu itu. Saya ingin meminta maaf atas efisien pekerjaan kami.

Permintaan maaf kedua untuk semua pengguna Cantique. Anda memilih Cantique karena kalian mempercayai Cantique. Meskipun kami tidak mengkhianati kepercayaan anda semua, tetapi kami telah membuat kalian berada dalam kekhawatiran. Oleh karena itu, saya ingin meminta maaf.

Permintaan maaf ketiga untuk semua netizen. Cantique dapat ada hingga saat ini tidak terlepas dari dukungan anda semua. Saya ingin meminta para netizen untuk tenang karena Cantique tidak akan mengkhianati dukungan anda semua. Jika hal ini benar-benar terkait dengan pekerja Cantique, maka kami tidak akan memberikan toleransi. Pada saat yang sama, kami juga akan memberikan kompensasi kepada pelanggan yang telah mengalami kerugian.

Hal terakhir yang ingin saya katakan adalah sebagai seseorang yang bertanggung jawab atas perusahaan, jika terjadi masalah, maka harus bertanggung jawab. Jika hal ini benar-benar merupakan kesalahan manajemen pengawasan Cantique, selain menangani teksini, saya selaku COO perusahaan Cantique akan berinisiatif untuk mengundurkan diri. Jadi, saya harap anda semua dapat memberikan kami sedikit waktu. Kami akan menunjukkan kebenarannya pada anda semua.

Novel Terkait

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
4 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
3 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
4 tahun yang lalu