Love And Pain, Me And Her - Bab 289 Kabar Bahagia

Sutan memperhatikan aku sudah mulai merasa canggung. Dia segera berdiri, mengambil botol dan mulai menuangkannya kepada semuanya sambil berkata: "Hari ini tidak ada yang mabuk, tidak ada yang boleh pulang."

Sebelum dia selesai berbicara, Robi langsung menyela pembicaraannya: "Sutan, sebenarnya apa yang ingin kamu bicarakan setelah mengumpulkan kami semua? Bolehkah kamu langsung mengatakannya ke inti!”

Sutan tertawa. Setelah menuang penuh, dia berdiri memandang semuanya dengan mengangkat gelasnya dan berkata: "hari ini yang ada di meja ini, ada teman-teman lama dan teman-teman baruku. Aku mengundang semuanya datang untuk membuktikan sesuatu kepadaku. "

Setelah selesai mengatakannya, dia meletakkan gelasnya dan mengambil tas di atas meja lalu membuka resletingnya. Dia mengeluarkan dua buku berwarna cokelat dari dalam dan meletakkannya di atas meja. Semua orang dapat melihat dengan jelas bahwa Sutan mengambil dua surat nikah.

Sutan berkata dengan gembira: "mulai besok, aku Sutan adalah orang yang sudah menikah! Aku dan Veni sudah memiliki surat nikah!”

Suara Sutan sangat keras. Kegembiraannya juga mempengaruhi orang disekitarnya, semua pengunjung menjadi ikut berbahagia. Meskipun dia pernah mengatakan kepada aku bahwa dia akan mendaftarkan pernikahannya. Hanya saja aku tidak menyangka akan secepat ini.

Aku segera berdiri, memegang segelas alkohol dan berkata kepada Sutan: "Sutan, Veni , Selamat!"

Begitu aku selesai mengatakannya, semua orang ikut berdiri. Semua orang satu per satu memberikan mereka ucapan selamat, dan meminum alkohol yang ada di dalam gelas mereka sampai habis.

Ini adalah berita yang sangat baik. Dulu pernah terjadi suatu hal yang tidak terlalu baik terhadap mereka berdua, tetapi bagaimanapun juga, semuanya sudah berakhir. Akhirnya setelah 5 sampai 6 tahun cinta jarak jauh mereka berjalan dan sudah ada hasilnya. Sebagai saksi cinta mereka, aku lebih bahagia daripada mereka berdua.

Setelah minum habis segelas alkohol, Sutan mengisi gelasnya sampai penuh lagi. Dia memegang gelasnya, menoleh ke veni dan berkata dengan lembut: "Veni! Mulai besok, kamu akan resmi menjadi istri dari Sutan. Kamu mungkin tidak tahu, hal yang paling membanggakan dalam hidupku, Sutan, adalah mengenalmu dan jatuh cinta padamu dan harapan terbesarku adalah bahwa kamu dapat menemani hidupku, kita akhirnya sudah melewati badai. Aku tahu, beberapa waktu yang lalu, karena pekerjaan, aku menjadi kurang perhatian denganmu, Robi juga sudah mengajariku. Tapi aku berjanji, di hari-hari mendatang, aku akan memegang tanganmu, bahkan jika kehidupan kami dipenuhi dengan masalah, aku tidak akan meninggalkanmu"

Meskipun dia dan Sutan sudah lama tinggal bersama, tetapi apa yang Sutan katakan masih bisa membuat muka Veni memerah. Sutan melanjutkan lagi: "Veni, aku tidak terlalu pandai dalam berkata-kata. Aku hanya bisa mengatakan kepadamu bahwa kamu selamanya akan menjadi orang yang paling berarti bagiku.”

Wajah Veni tersenyum dengan bahagia, dan mereka berdua pun toss dan minum alkohol. Lulu berkata sambil menyingir: "momen yang sangat penting, bukankah seharusnya kalian minum segelas sampai habis?"

Begitu Lulu selesai mengatakannya, Robi langsung melototinya dan bergumam: "kamu gadis kecil, apa yang kamu tahu tentang love shot?"

Sutan tertawa terbahak-bahak. Sutan dan Veni meminum segelas alkohol sampai habis seperti apa yang dikatakan oleh Lulu.

Melihat Lulu sedang melototi Robi, aku sengaja bercanda kepadanya: "Lulu, kalau begitu perlukah kalia berdua melakukan love shot?"

"Aku tidak masalah!"

Robi menjawabnya terlebih dahulu, Melainkan Lulu segera melihatnya dengan ekspresi yang jijik dan berkata: "Tidak, aku lebih milih untuk minum sendiri daripada minum dengamu."

Robi tertawa dan tidak mempedulikannya lagi.

Kami semua tertawa dan minum banyak sambil bercengkrama bahagia. Kami sudah begitu lama tidak sebahagia ini.

Raisa berdiri, sambil mengangkat botol alkohol dan menuangkannya kepada Sutan. Sebenarnya Raisa tidak terlalu kuat minum, hanya dengan minum 2 sampai 3 kaleng bir sudah bisa membuatnya mabuk.

Setelah menuangkannya kepada Sutan, dia memegang segelas alkohol sambil memandang Sutan dan berkata: "Sutan, aku ingin memberimu ucapan selamat dengan segelas alkohol ini! Kamu tahu, Veni adalah sahabat terbaikku. Bahkan bisa dikatakan hubungan kita berdua sudah lebih dari kakak dan adik. Mulai besok, Veni akan menjadi istrimu. Aku benar-benar bahagia untuk Veni. Pria dan wanita tidak sama, pria berpikir lebih banyak tentang kesuksesan dan pencapaian karir mereka. Melainkan kita wanita, tidak begitu ambisius. Kita lebih memikirkan untuk menikah dengan orang yang sangat kita cintai. Sutan, tolonglah. Aku hanya berharap kamu bisa memperlakukan Veni dengan baik, mencintainya, dan memanjakannya. Toleransilah dengan kekurangannya, terutama dia sekarang tidak bisa. "

Begitu Raisa berkata sampai itu, dia tiba-tiba berhenti. Semua orang tahu apa yang akan dia katakan. Bukan rahasia lagi bahwa Veni tidak bisa memiliki anak. Robi segera memotong pembicarannya dan berkata: "Raisa, sekarang kamu tidak perlu terlalu mengkhawatirkan Veni lagi. Ketika mereka sudah resmi mendapatkan surat nikah mereka, kamu akan menjadi berikutnya."

Seperti yang kita semua tahu, alasan mengapa Robi memotong pembicaraannya adalah karena dia tidak ingin Veni merasa malu. Meskipun semua orang tahu tentang itu, tetapi sedikit atau tidak dia tetap akan merasa sedih.

Raisa tampaknya menyadari bahwa dia telah mengatakan sesuatu yang salah, dia langsung tersenyum kepada Robi. Tetapi semua orang dapat melihat bahwa Raisa sedikit memaksakan senyumannya. Tetapi dia masih melanjutkan: "jangan khawatir, setelah aku selesai minum alokohol ucapan selamatku kepadanya, aku akan minum gelas kalian semua."

Sambil mengatakan itu, Raisa sambil menghabiskan semua isi gelasnya.

Melihat Raisa, hatiku tiba-tiba merasa sakit.

Meski begitu, aku sudah lama putus dengan Raisa. Tapi bagaimanapun, kami pernah sungguh-sungguh saling mencintai. Bahkan jika hubungan kami sebelumnya tidak berhasil, aku juga tidak ingin melihat Raisa terlihat tersiksa.

Hatiku sakit melihatnya, tetapi itu sama sekali tidak ada hubungannya dengan perasaan cinta. Dia sudah seperti keluarga di dalam hatiku.

Mungkin karena mabuk atau karena suasana yang sangat gembira. Mata Raisa menjadi berair. Aku awalnya ingin menghiburnya dengan beberapa kata, tetapi aku menyadari tatapan mata Isyana sedang tertuju padaku. Kata-kata yang sudah sampai di mulut, menjadi tidak bisa dikeluarkan.

Begitu Raisa duduk, Robi berdiri sambil memegang segelas alkohol. Yang berbeda dengan sebelumnya adalah, senyumannya yang tidak terlalu serius tadi sudah menjadi senyuman yang sangat tulus.

Dia melihat Sutan dan Veni lalu perlahan berkata kepadanya: "Aku akan meminum segelas alkohol ini untuk memberi ucapan selamat kepada kalian. Sutan, kami adalah sahabat dekat. Aku tidak akan banyak basa basi lagi. Aku hanya ingin memberi tahu kamu bahwa Veni adalah wanita yang paling lembut dan baik hati dari semua wanita yang pernah kulihat. Mulai hari ini, dia adalah adik perempuanku, adik perempuan kandungku! Sutan, aku beri tahu kamu , aku adalah kakak kandungnya sekarang. Jika kamu tidak memperlakukan adik perempuanku dengan baik, kamu akan terima akibatnya! "

Sutan tertawa dan Robi melihat Veni dan melanjutkan: "Veni! Jika kamu mengakui diriku sebagai kakakmu, maka kamu minumlah segelas alkohol ini sampai habis. Ingat, tidak peduli apa pun masalahmu, atau siapapun yang membulimu, katakan saja kepadaku. Jangankan aku sudah balik ke beijing, bahkan jika aku ada di ujung bumi. Kamu hanya perlu meneriakkan namaku, aku akan menjadi orang pertama yang langsung datang kepadamu. Aku tidak bisa menoleransi apapun, terlebih lagi kalau adik perempuanku yang dilukai oleh orang."

Kata-kata Robi membuat mata Veni dipenuhi dengan air mata. Dia menatap Robi, dan berkata sambil mulutnya bergetar haru: "Kakak, aku akan mengingatnya!"

Novel Terkait

My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
4 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
4 tahun yang lalu
Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
4 tahun yang lalu