Love And Pain, Me And Her - Bab 269

Begitu dia berbicara, Robi langsung tertawa. Namun, tertawaanya tertawaannya terdengar sedikit canggung. Dia meletakkan semangkuk mie di depanku, sambil menghisap rokok dan sambil mengomel :

"Cepatlah makan. Setelah makan habis, kamu akan terhindar dari hal buruk di tahun ini."

Aku tertawa dan mulai memakan mie dengan lahap.

Robi duduk di sebelah sambil melihatku makan. Setelah beberapa saat, dia mulai berkata: "Ugie, kelihatannya Isyana memiliki perasaan kepada kamu. Jika tidak, dia tidak akan peduli dengan masalahmu kali ini. Menurut aku lebih baik kamu pergi mencarinya dan menjelaskan kepadanya dengan baik-baik. Mungkin saja kalian akan berbaikan kembali?"

Kata-kata Robi membuat hatiku terasa sakit lagi. Aku menundukkan kepalaku untuk memakan mie denga lahap dan tidak mendengarkan perkataannya.

Robi merasa sedikit tidak puas. Dia mengetuk- ngetuk meja dan berkata dengan tidak sabar : "Eugie,apakah kamu telah menjadi bisu karena menginap disini selama sehari? Atau kamu tidak bisa mendengarkan perkataanku?”

Aku masih tidak mengatakan apa-apa. Sebenarnya, aku juga benar-benar ingin mengobrol dengan Isyana. Tetapi setelah masalah ini, aku menjadi lebih tidak berani menghadapinya. Aku takut melihat matanya yang kecewa terhadapku.

Kamu sudah bertemu denganku dan masih tidak berbicara apa-apa, Robi tidak berdaya dan menghela nafas.

Sebelum selesai menghabiskan semangkuk mie itu, aku mendengar suara langkah kaki yang datang dari samping . Aku lanjut memakan mie dan tidak menoleh ke samping untuk melihat.

Suara langkah kaki itu semakin lama semakin terdengar jelas, aku bisa merasakannya dengan jelas. Orang ini sudah berdiri dibelakangku. Robi yang berada di depanku melihat orang tersebut yang ada di belakangku, tatapan robi terlihat sedikit aneh.

"Wah, nafsu makanmu memang begitu bagus. Semangkuk mie yang begitu besar pun bisa kamu habiskan?"

Suara itu membuat hatiku terkejut. Perasaan yang sangat tidak nyaman mengalir ke seluruh tubuhku. Tanpa melihat kebelakang, aku sudah bisa menebak bahwa orang yang berdiri di belakang adalah Don Juan yang paling ku benci.

Aku mengangkat mangkuk dan meminum kuah sup mie itu dan Don Juan pun berjalan kedepanku, dia mengetuk meja dan mencibir: "Eugie, kamu adalah satu-satunya pria yang paling tidak berperasaan yang pernah kutemui. Jika aku adalah kamu, aku dari awal sudah bunuh diri di sungai karena malu."

Don Juan menyindir aku dengan perkataan itu. meskipun demikian, aku masih tidak perduli dan terus meminum sup.

Tetapi Robi malah tidak tahan lagi, Dia melototi Don Juan dan berkata dengan tidak puas:

"Siapa kamu? Mengapa kamu terus-terusan mengoceh seperti seekor burung gagak?"

Don Juan sama sekali tidak melihat Robi. Dia berdiri tegak di depan aku dengan tangannya yang berada di dalam saku celana. Lalu dia lanjut mengatakan : "Apakah semangkuk mie cukup? Bagaimana kalau aku pesankan satu mangkuk mie lagi?"

Semangkuk mie akhirnya sudah kumakan habis, dan aku menarik nafas dalam-dalam. "bum" suara mangkuk yang dibanting diatas meja. Don Juan terkejut dengan suara tersebut, dan dia secara tidak sadar mundur beberapa langkah. Aku mengambil tisu di atas meja dan perelahan menyeka mulutku.

Robi tertawa dingin dan menyindirnya : "lihatlah dirimu tadi, hanya karena mangkuk yang dibanting kamu sudah terkejut seperti ini."

Don Juan tahu bahwa aku sengaja mengertaknya. Dia menjadi kesal, menunjuk ke arahku dan berkata:

"Eugie, kamu telah diusir dari PT. Nogo Internasional. Sekarang kamu telah ditangkap oleh polisi, apakah kamu masih berani bertemu dengan Isyana? Apakah kamu tahu betapa sibuknya Isyana sekarang? Dia tidak masalah jika kamu tidak bisa membantunya, tetapi kamu malah menambah kekacauan kepada Isyana. Untungnya Isyana cukup bijak dan mengusirmu keluar dari PT.Nogo Internasional. Jika dia memang benar-benar menyukaimu, itulah kesialannya di hidup ini. "

Kata-kata Don Juan membuatku sangat kesal! Tetapi setelah apa yang terjadi kemarin, aku menjadi jauh lebih tenang. Dalam jaman moderen ini , Jelas mustahil untuk menyelesaikan masalah dengan kepalan tangan.

Aku masih diam, menyalakan sebatang rokok dan masih tidak melihat Don Juan.

Tetapi Robi benar-benar tidak tahan lagi. Dia berdiri dan menatap Don Juan, lalu bertanya dengan kecurtigaan di dalam hatinya: "apakah kamu itu Don Juan?"

Don Juan menatap Robi dan mengangguk dengan arogan,

"Betul, aku memang Don Juan. Tampaknya pecundang ini telah memberi tahu kamu banyak tentang aku."

Robi kesal dan menunjuk ke arah lift: "Aku tidak peduli kamu itu Don Juan atau siapapun. Ini adalah tokoku, kamu pergi dari sini sekarang.”

Don Juan tertawa dengan dingin. Dia menoleh dan melihat sekeliling yang sangat kosong, lalu dia memandang kembali ke Robi, dan berkata dengan arogan: "Siapa namamu? Apakah kamu teman baik Don Juan? Toko mie kecil ini tidak terlalu menguntungkan , bukan?"

Robi tidak mengatakan apa-apa dan hanya melototi Don Juan.

Don Juan tertawa, menatap Robi dan berkata: "kamu tidak perlu menatapku dengan kejam seperti ini. Baiklah, mari kita berbisnis. Bisnismu sangat sepi, kelihatannya tidak lama lagi kamu akan bangkrut. Kalau begitu begini saja , Aku akan membeli tokomu dengan harga 600juta. Kamu ambil uang ini dan pergi jauh-jauh dengan teman baikmu. Bagaimana? "

Tawaran Don Juan sedikit membuatku terkejut. Tampaknya meskipun aku sudah keluar dari PT. Nogo Internasional, tetapi setelah aku ditangkap, dia masih saja menganggapku sebagai saingannya dalam hal percintaan. Jika dia tidak mengusir aku, hatinya tidak akan bisa tenang.

Robi masih saja tidak mengatakan apa-apa dan menatap Don Juan dengan kesal. Don Juan melanjutkan dengan ekspresi yang licik: "Apakah terlalu sedikit? Kalau begitu aku tambah 200 juta lagi! Bagaimana dengan 800 juta?"

Robi masih saja tidak perduli dan tidak mengatakan apa-apa.

"1 milyar!"

Don Juan terus menaikkan tawarannya.

Sepengetahuanku tentang Don Juan, jika yang menawarkan harga tersebut adalah Don Juan, dia mungkin sudah akan menerimanya. Sayangnya, yang memberikan tawaran tersebut adalah Don Juan

Robi tiba-tiba tertawa, dia melihat Don Juan yang juga tertawa dan berkata : "Don Juan, apakah kamu sudah sangat luar biasa hanya karena memiliki uang? Toko ini tidak dijual! Tapi dengar-dengar kamu punya perusahaan periklanan. Bagaimana menurutmu jika aku membeli perusahaan iklanmu dan menyuruhmu pergi dari kota ini? "

Don Juan sedikit terkejut, tetapi kemudian dengan segera dia mengeluarkan ekspresi yang tidak enak dilihat. Dia memandang Robi dan berkata sambil tertawa: "tentu saja boleh! Aku tidak akan menyebut harga perusahaanku terlebih dahulu. Tetapi aku bisa memberi kamu waktu satu hari , selama kamu bisa mengeluarkan uang 1 milyar, SHOPI Advertising akan menjadi milikmu.Terlebih lagi aku akan segera meninggalkan kota, bagaimana menurutmu? "

Di mata Don Juan, kita tidak lebih dari dua orang miskin. Aku juga tahu Robi tidak mungkin ada uang sebanyak itu. Jika dia memang benar-benar memiliki uang, dia tidak akan meminjam uang untuk membuka toko bunga ini lagi.

Robi tertawa dan mematikan rokoknya. Dia mengangkat kepalanya dan bertanya lagi kepada Don Juan: "Romino, apakah kamu bisa menepati janjimu?"

Dengan senyuman percaya diri, Don Juan berkata dengan sarkastis kepada Robi: "Aku mana mungkin berani membual jika sudah bertaruh dengan orang lain. Tetapi dengan orang seperti kalian, ha ha. Yang saya ragukan sekarang adalah, apakah kamu pernah melihat uang sebanyak 1 milyar selama hidup kalian? Apakah kamu tahu betapa tinggi uang 1 milyar jika ditumpuk? "

Don Juan sangat sombong. Tentu saja, dia juga memiliki uang untuk disombongkan. Bagaimana kita orang biasa bisa mengerti kehidupan anak kaya ini?

Novel Terkait

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
4 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
4 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
4 tahun yang lalu
Unperfect Wedding

Unperfect Wedding

Agnes Yu
Percintaan
4 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu