Love And Pain, Me And Her - Bab 247 Makan Malam

Aku duduk di sofa dan mengobrol dengan Bibi Salim sejenak. Ketika merasa waktunya sudah pas, Aku baru memandang Bibi Salim dan berkata, " Bibi Salim, apakah Isyana sejak kembali sudah bicara dengan anda? Perusahaan kami baru saja menerima sebuah proyek besar, Sebuah perusahaan investasi dari luar dan baru saja memasuki pasar China"

Bibi Salim menatapku dengan aneh. Mungkin dia merasa bingung, Mengapa aku berbicara dengannya mengenai masalah perusahaan. Namun Bibi Salim masih mengangguk dan berkata, "Isyana sudah memberitahuku. Ada apa? Apakah proyek ini dicuri oleh orang lain lagi?"

Sepertinya Bibi Salim sudah mengetahui kejadian di Nogo sebelumnya. Aku segera menggelengkan kepala, "Tidak, Aku hanya ingin membicarakan dengan anda detail dari proyek ini."

Bibi Salim hanya merespon singkat. Dia baru mengerti tujuan kedatanganku mencarinya hari ini. Dia pun menganggukkan kepala, kemudian bangkit berdiri dan berkata, "Ayo ke meja makan biar kita bicara sambil makan."

Aku pun mengikutinya berdiri. Ketika berjalan beberapa langkah, kami mendengar suara pembantu yang sambil tertawa berkata, "Isyana sudah pulang."

Pembantu ini sudah bekerja di rumah keluarga Mirani bertahun-tahun, dia pun juga memanggil nama Isyana langsung.

Namun aku tertegun, aku tidak menyangka bahwa Isyana akan pulang pada waktu seperti ini. Walaupun ini hal yang baik, bisa berbicara dan mengobrol langsung dengannya di depan Bibi Salim.

Bibi Salim segera tersenyum dan berkata kepadaku, "Gadis itu sangat bisa memilih waktu. Tidak kembali sejak awal atau terlambat namun memilih datang ketika hari ini sudah membuat makanan yang lezat.."

Aku pun tersenyum melihat ekspresi manja di wajah Bibi Salim.

Suara sepatu hak tinggi Isyana terdengar dari koridor. Kemudian Isyana muncul di depan pintu ruang tamu. Awalnya aku masih tersenyum mengundang namun ketika melihat pemandangan di depanku, ekspresi wajahku pun membeku. Pada waktu ini hatiku terasa campur aduk. Aku tidak pernah menyangka bahwa Don Juan dengan berpakaian merek terkenal berdiri di sisi Isyana.

Suasana hatiku seakan langsung terjun ke bawah. Aku menatap Isyana dengan canggung. Beberapa hari ini aku sangat ingin mengobrol dengannya. Namun dia memberitahuku bahwa dia sibuk dan tidak mempunyai waktu. Dan saat ini ternyata dia sedang bersama dengan Don Juan, Kedua nya berbicara dan tertawa, Aku pun tidak bisa melihat dimana kesibukan Isyana yang disebutkan sebelumnya.

Ketika melihatku, isyana juga terkejut. namun dia langsung tertawa dan bertanya, "Ugie, kapan kamu datang? Kenapa kamu tidak memberitahuku terlebih dahulu?"

Aku mencoba tersenyum dan mengatakan sesuatu dengan maksud di dalamnya, "Aku tahu kamu sibuk, jadi tidak mengganggumu!"

Isyana langsung mengerti apa yang kukatakan. Dia sedikit mengernyit sambil dengan tidak puas memandangku. Sangat jelas perkataanku membuatnya tidak nyaman.

Bibi Salim berkata di sampingku, "Isyana, kamu juga! mengapa tidak mengatakan terlebih dahulu jika kamu akan pulang, Aku kan tidak menyiapkan makanan untukmu dan Don Juan."

Isyana tersenyum dan dia menjelaskan, "Aku hanya datang untuk mengambil barang, Awalnya akan langsung pergi lagi. Namun sekarang aku tidak akan pergi, Jika tidak ada makanan untukku, Aku tinggal makan makananmu dan Ugie!"

Isyana berbicara dengan nada yang santai. Namun aku tahu dia sedang menjelaskan kepadaku.

Di mata Don Juan aku masih sebuah udara yang tidak terlihat. Dia sama sekali tidak melihatku.Setelah menyapa Bibi Salim dia kemudian berkata kepada Isyana, "Isyana, ayo cepat jangan sampai membuat Oji menunggu terlalu lama."

Aku tidak tahu siapa Oji yang mereka bicarakan ini.Namun aku tahu, Isyana pasti sudah membuat janji terlebih dulu dengan Don Juan untuk bertemu dengan orang bernama Oji ini.

Aku menatap Isyana dan Isyana juga menatapku. Aku bisa merasakan bahwa dia ingin pergi. Namun dia ragu akan apa yang terdapat di pikiranku.

Suasana hatiku menjadi lebih rumit. Karena dulu jika Isyana memiliki masalah, aku adalah orang yang menjadi tempatnya bercerita. Namun karena kesibukannya beberapa hari ini, aku tidak tahu apapun.

Isyana memikirkannya kemudian dia menoleh menatap Don Juan sambil tersenyum berkata kepadanya, "Don Juan, aku tidak jadi pergi. Tolong beritahu Oji, besok aku akan pergi mencarinya."

Perkataan Isyana ini membuat Don Juan terkejut. Dia memandang Isyana dan dengan tidak mengerti berkata kepadanya, "Isyana, kita sudah membuat janji dengan Oji. Jika kamu sekarang tidak pergi, dia"

Don Juan belum selesai berbicara, dan Isyana sambil tersenyum menggelengkan kepalanya, sambil menatap Don Juan dia kembali berkata, "Tidak apa-apa! Kamu beritahu Oji saat ini ada orang yang cemburu di rumahku. Jika aku pergi sekarang, aku takut kehidupanku setelah ini harus dilewati di dalam kemarahan. "

Semua orang tahu bahwa orang yang yang cemburu yang dimaksud itu adalah aku. Walaupun perkataannya ini mengejekku, namun hatiku penuh kehangatan dan terharu. Setidaknya, isyana sudah menyampaikan sikapnya terhadap Don Juan. Dia sangat peduli dengan perasaanku. Sehingga dia pada waktu terakhir memutuskan untuk membatalkan pertemuan. Dan tinggal untuk menemaniku.

Suasana hati yang nyaman ini menyapu kabut yang menutupi hatiku beberapa hari ini.

Jika dibandingkan dengan kegembiraanku, Don Juan sangat tertekan. dia masih belum menyerah dan masih ingin membujuk Isyana. Sayangnya Isyana sudah membuat keputusan, Dia pun tidak memiliki cara lain. Don Juan hanya bisa menghela nafas dengan tanpa daya dan berkata, "Isyana, Mengapa sekarang kamu suka berubah pikiran! Jangan lupa, sekarang kamu adalah seorang Presdir dari sebuah perusahaan!"

Isyana menggelengkan kepalanya dan sambil tersenyum berkata, "Tidak apa-apa, pergi saja dulu. Tenang saja, Oji tidak akan marah denganku!"

Don Juan hanya bisa menggelengkan kepalanya tak berdaya, dia pun berpamitan dengan Bibi Salim dan berbalik pergi.

Aku pada awalnya ingin langsung mengobrol sesuatu dengan Isyana namun untuk sementara waktu tidak tahu topik yang akan dibicarakan. Aku sedikit canggung, dan Isyana seperti orang yang tidak ada masalah. Dia memiringkan kepalanya dan menatapku sambil tersenyum.

"Pak Ugie, apakah kamu sudah puas sekarang?"

Perkataan Isyana ini membuatku kembali tertawa dengan canggung.

Meskipun Bibi Salim tidak tahu apa yang terjadi, namun dia dapat merasakan suasana yang halus ini. Dia pun segera berkata, "Oke, ayo makan dulu biar kita makan sambil

mengobrol."

Di ruang makan, Bibi Salim sudah menyiapkan satu meja penuh makanan yang lezat untuk makan malam. Begitu memasuki ruang makan sebelum duduk, Isyana sudah mengambil udang dan memasukkannya ke dalam mulutnya, Dia sambil makan sambil menatap dengan tidak puas ibunya, "Bu, Anda keterlaluan ya? Setiap kali aku pulang pun tidak disediakan makanan yang mewah seperti ini?" Selain itu mengapa anda tidak menelponku juga hari ini membuat banyak makanan yang enak seperti ini. "

Bibi Salim berbalik dan menatapku. Aku sedikit gugup, Aku khawatir Bibi Salim mengatakan Aku tidak ingin memanggil Isyana. Beruntung, Bibi Salim tidak mengatakannya, namun dengan sengaja berkata sambil mencibir Isyana, "Bukankah kamu sibuk setiap hari? Jadi aku saja yang makan dengan Ugie! Ayo, Ugie duduk, mari makan tidak usah pedulikan dia."

Sebenarnya aku sangat berterima kasih kepada Bibi Salim. Terakhir kali bertemu Jane juga bertemu dengan Bibi Salim. Bibi Salim juga membantu menyembunyikannya untukku. Hari ini dia juga kembali menolongku dengan Isyana.

Bibi Salim dengan sengaja membuka sebotol anggur merah, dia tidak minum hanya menuangkan masing-masing segelas untukku dan Isyana. Kami bertiga mengobrol sambil makan dan Isyana sengaja mengalihkan pembicaraan, berbicara banyak hal yang lain dan tidak menyebut masalah proyek kali ini.

Novel Terkait

Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
4 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
5 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
4 tahun yang lalu