Love And Pain, Me And Her - Bab 420 Mungkin Aku Sedang Memegang Anganku

Tinggi terumbu karang sekitar dua meter dari permukaan sungai. Ketika Eddy jatuh ke sungai, seluruh tubuhnya melompat keluar lebih dulu. Lalu kedua tangannya meronta-ronta dengan liar.

"Ugie, apa yang kamu lakukan? Eddy, apakah kamu baik-baik saja?"

Isyana juga cemas, dan berteriak padaku.

Aku juga panik dan buru-buru berteriak ke bawah, "Eddy, cepat berenang ke arah tepi"

Dan Eddy tidak bereaksi apapun kecuali kedua tangannya meronta-ronta.

Air di sini deras dan sungainya dalam.

Isyana dan aku berteriak cemas di atas karang. Dan Eddy yang ada di sungai, awalnya masih terlihat di permukaan sungai. Namun setelah beberapa puluh detik, kepalanya benar-benar tenggelam di dalam air sungai. Di permukaan sungai, hanya goyangan tangannya yang terlihat dan Eddy tenggelam.

Isyana sudah tertegun melihat adegan ini. Kemudian menangis dan berteriak keras ke arah permukaan sungai. Aku tidak berani bersikap bimbang lagi, kemudian bergegas melepaskan jaket dan melemparkannya ke atas batu. Tanpa ragu sedikit pun, langsung terjun ke bawah dan masuk ke dalam sungai.

Meskipun saat ini sudah awal musim panas, namun, air sungai masih sangat dingin. Begitu masuk ke dalam air, aku secara spontan langsung bergidik.

Aku tidak punya waktu untuk memikirkannya dan berenang ke arah Eddy. Eddy tenggelam perlahan-lahan, dan yang mengambang di atas air hanyalah tangan Eddy yang berayun perlahan. Aku merasa menyesal di dalam hati. Jika benar-benar terjadi sesuatu, bagaimana caraku menjelaskannya kepada Djoko?

Untungnya, Eddy tidak jauh dariku, begitu berenang ke sisinya, aku meraih lengannya dan menariknya dengan sekuat tenaga. Kekuatan ini membuat Eddy tiba-tiba keluar dari air. Tapi kemudian, Eddy tenggelam lagi ke dalam air. Melihat cara begini tidak bisa menggerakkan Eddy sama sekali, aku harus lebih mendekat lagi dan ingin menjepit tubuhnya dan menyeretnya kembali ke tepi sungai.

Begitu sampai di sisi Eddy. Aku baru saja ingin mengulurkan tangan dan meraih pakaiannya. Tiba-tiba, Eddy tiba-tiba keluar ke permukaan air. Aku seketika tercengang dan belum bisa bereaksi. Tangan Eddy tiba-tiba meraih kerah bajuku dan menarikku ke bawah.

Tanganku awalnya ingin memeluknya, tapi gerakan Eddy yang tiba-tiba ini membuatku terlambat bereaksi. Aku dipaksa masuk ke dalam air sungai. Suara "Gudongdong" terdengar di telingaku. Aku menahan napas agar aku tidak tercekik oleh air sungai.

Tapi telingaku bisa mendengar dengan jelas suara teriakkan Eddy, "Aku membiarkamu membohongiku dan kamu tetap terus berbohong"

Meskipun seluruh tubuh terbenam di dalam sungai. Tetapi aku tetap tidak bisa menahan senyum pahit di hatiku. Bajingan kecil ini, ternyata membohongiku. Eddy tidak hanya bisa berenang, tetapi keterampilannya di dalam airnya juga sangat baik. Eddy sengaja membohongiku agar aku turun menyelamatkannya, dan ingin mengambil kesempatan ini untuk membalas dendam padaku.

Satu tanganku masih memegang pinggangnya. Aku punya kesempatan untuk melawannya, tetapi aku tidak bergerak. Jika belum selesai melampiaskan kemarahan, maka bocah ini tidak akan melepaskanku.

Eddy menenggelamkan aku ke dalam air, kemudian menarikku keluar lagi. Kemudian menenggelamkanku ke dalam air lagi. Setelah bolak-balik beberapa kali, Eddy sudah mulai lelah. Dan aku mengambil kesempatan untuk mengapung ke permukaan air.

Kami berdua terengah-engah, tidak memiliki tenaga lagi untuk berbicara. Setelah beberapa saat, barulah aku menyeka air dari wajahku sambil melihat Eddy dan berkata, "Eddy, apakah kamu sudah cukup bermain-main?"

Eddy melototiku dengan galak, kemudian berenang ke tepi. Aku mengikuti belakangnya dan naik ke darat.

Isyana, yang hampir gila karena panik, sudah mengambil pakaianku dan turun dari batu karang. Begitu Isyana mendatangi kami, langsung berteriak ke arah kami berdua, "Apakah kesadaran kalian berdua ini sedang melemah? Apakah kalian tidak tahu bahwa ini sangat berbahaya?"

Eddy tidak berbicara, kemudian melepas mantelnya. Kedua tangannya memeras mantelnya dengan kuat.

Aku berbalik dan mengambil kembali pakaianku, kemudian mengeluarkan rokok dan mancis di dalam pakaiann. Setelah menyalakan sebatang rokok, aku menyentuh Eddy dengan lenganku, "Apakah ingin merokok?"

Meskipun Eddy tidak menatapku, tetapi Eddy tetap mengambil rokok itu.

Kekacauan yang kami alami barusan menyebabkan beberapa perahu kayu nelayan di sungai itu mendayung kemari. Melihat perahu mengapung di permukaan sungai, aku menghisap rokok dan berkata dengan ringan, "Eddy, lihatlah orang-orang di perahu itu. Mereka bekerja keras setiap hari, melawan angin dan matahari, dan setiap saat mereka harus berjaga-jaga saat cuaca buruk. Demi apa mereka melakukannya?"

Aku mengajukan pertanyaan sangat sederhana. Sayangnya, Eddy tidak menanggapiku. Eddy sedang merokok dan memandang ke arah permukaan sungai dengan acuh tak acuh.

Aku bertanya dan menjawab sendiri, "Mereka bekerja keras, hanya karena mengharapkan suatu hari mereka bisa menjalani kehidupan dengan makanan dan pakaian yang memadai! Nyata sebenarnya, dunia ini tidak adil. Beberapa orang lahir di kota, begitu dilahirkan, mereka sudah dalam keadaan hidup yang mewah, seperti kamu! Dan ada beberapa orang, yang lahir di pedesaan terpencil, untuk mengubah takdir mereka, mereka harus berusaha seratus kali lipat daripada orang biasa, seperti Kak Ri! "

Sambil berkata, aku menoleh, melihat ke arah Eddy dan melanjutkan perkataanku, "Eddy, apakah kamu tahu? Sebenarnya, ada banyak orang yang iri padamu, iri padamu karena memiliki keluarga kaya, latar belakang terkemuka dan memiliki seorang ayah yang sukses. Tetapi pada waktu yang sama, ada beberapa orang yang meremehkanmu! Mereka mengira kamu adalah pria yang bodoh dan hanya tahu cara bersenang-senang! Dan kamu ini orang yang seperti apa? Itu tidak bergantung pada cara pandang orang lain terhadap dirimu. Tetapi, bergantung pada cara kamu mengendalikan dirimu sendiri di masa depan."

Eddy tetap diam, kemudian mengenakan pakaian basah sambil merokok.

Aku juga menghisap rokok, kemudian menghembuskannya ke langit, lalu berkata lagi, "Jika aku yang menilaimu, aku akan mengatakan bahwa kamu adalah orang yang pintar, tetapi kamu tidak melakukan pekerjaanmu dengan benar. Ambil Geprek sebagai contoh, kamu sama sekali tidak memiliki perencanaan formal. Hanya karena keinginan seketika, kamu langsung membuka perusahaan. Tentu saja, keluargamu kaya, bisa mengeluarkan uang lebih dari 60 miliar untuk eksperimenmu. Sayangnya, ini adalah eksperimen yang sudah pasti akan gagal. Dan padahal kamu juga tahu bahwa kegagalan ini adalah hasil yang tidak bisa dihindarkan, tetapi kamu malah ingin bertahan. Kamu ingin membuktikan dirimu, tetapi pada akhirnya yang kamu buktikan adalah kegagalanmu yang tak terelakkan. "

Setelah berkata, aku menoleh, menatap Eddy dan dengan ringan menyentuhnya dengan lenganku, lalu bertanya dengan suara pelan, "Eddy, bisakah kamu memberitahuku, mengapa kamu bersikeras tidak mau menyerah meskipun kamu sudah mengetahui bahwa Geprek sudah tidak bisa bertahan lebih lama lagi?"

Eddy mengangkat kepalanya dan melihat permukaan sungai yang berkilauan. Setelah terdiam beberapa saat, Eddy berkata, "Mungkin aku sedang memegang anganku. Aku selalu ingin menghidupkan kembali Geprek melalui usaha kerja kerasku. Agar aku bisa menunjukkan kepada mereka yang selalu mengatakan bahwa aku hanya tahu makan, minum, dan bersenang-senang. Sebenarnya, aku sendiri bisa melakukannya dengan baik tanpa harus melalui ayahku."

Aku tersenyum sedikit, karena Eddy sudah menjawab pertanyaanku, maka aku sudah tahu bahwa masalah ini bisa diselesaikan.

Novel Terkait

Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
4 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
3 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu