Love And Pain, Me And Her - Bab 241 Ditinggal

Aku merasa tidak nyaman dengan tidur kali ini, Sejak awal hingga akhir terasa masuk didalam sebuah mimpi yang membingungkan. Dalam mimpi aku masih bertengkar dengan Isyana. Ketika aku membuka mata langit sudah berubah menjadi terang, aku melihat ponsel dan melihat waktu. Ternyata sudah lebih dari jam sembilan.

aku masih berbaring di tempat tidur memikirkan mimpi tadi malam. Ada yang berkata bahwa mimpi akan menjadi kebalikan dari kenyataan, Jika di dalam mimpi sedang bertengkar, seharusnya berarti aku dan Isyana tidak memiliki masalah.

aku pun segera bangkit dari tempat tidur setelah memikirkannya. Setelah mencuci muka, aku memutuskan untuk pergi ke kamar Isyana terlebih dahulu. Dia minum cukup banyak alkohol kemarin malam, Seharusnya saat ini masih belum bangun.

Ketika aku sampai di pintu kamar, setelah membunyikan bel pintu untuk beberapa saat namun tidak ada yang membukanya. aku yang merasa aneh mengeluarkan ponsel dan menelpon Lulu. Setelah berdering beberapa saat, Lulu tidak hanya tidak menjawab tetapi dia menutup panggilan dari aku.

Yang lebih aneh lagi, ketika aku berjalan menuju kamar Lulu,sebelum sampai pintu masuk sebuah pesan teks yang dikirim oleh Lulu ke dalam ponsel Ketika membukanya terlihat pesan yang tertulis:

"Ugie, kami sekarang berada di perusahaan cb, sebentar lagi rapat akan dimulai."

aku terkejut dan melihat pesan itu kosong, aku tidak bisa memahaminya untuk sementara waktu. aku segera membalasnya dan bertanya: "Apaka hanya kamu dan Isyana?"

Lulu baru membalas pesan ini beberapa saat setelah pesan dikirim, bisa terasa Lulu sedikit ragu. Seolah-olah Lulu tidak ingin membicarakan hal ini denganku.

"Ugie, jangan terlalu banyak dipikiran. Namun selain kamu, yang datang dinas ke sini semua berada disini. Presdir Mirani tidak berharap ada kecelakaan lain, Sehingga tidak mengajakmu untuk menghadiri rapat ini."

Ketika melihat pesan ini hatiku terasa campur aduk. Semua orang pergi ke cb, yang tidak pergi hanyalah aku sendiri. Pada masalah cb ini, sepertinya Isyana sudah menyerah padaku sepenuhnya.

Sebuah emosi depresi mengambang di tengah-tengah udara.Perlahan, aku menjadi sedikit marah. aku tidak mengerti mengapa Isyana melakukan ini walaupun cara bicara aku sebelumnya tidak benar, Namun bagaimanapun aku melakukannya untuk kebaikan Nogo. Dan dia ternyata tega membuang aku sendirian di dalam hotel.

Tetapi aku masih agak keras kepala dan bertanya lagi kepada Lulu, "Apakah kalian akan menandatanganinya hari ini?"

Setelah beberapa saat, Lulu membalas aku dengan pesan yang agak panjang.

"Ya! Jika tidak ada kejadian di luar rencana,seharusnya akan ditandatangani hari ini! Ugie, sebenarnya aku berpikir kamu memikirkan hal ini terlalu banyak. CB adalah sebuah perusahaan internasional yang sangat kuat. Hanya saja mereka tidak terlalu percaya kepada kekuatan Nogo. Sehingga memilih rasio pembayaran yang rendah seperti ini. Seharusnya kamu mengerti Presdir Mirani, Bagaimanapun dia ingin membawa Nogo untuk keluar dari permasalahan secepat mungkin. "

aku melihat pesan Lulu sambil tersenyum pahit. Tentu saja aku mengerti Isyana, Namun siapa yang bisa mengerti aku?

Setelah kembali ke kamar, aku duduk di sofa sambil mengisap rokok dengan pikiran yang penuh. Demi proyek ini, Isyana memilih untuk meninggalkanku. Cara yang dilakukannya ini membuatku tidak bisa menerimanya sama sekali.

aku pun mencoba untuk menenangkan diri. aku melakukan introspeksi ulang mengenai hubungan aku dengan isyana, meskipun perasaan kami semakin hari semakin berkembang. Namun karena perbedaan pandangan dalam pekerjaan, menjadi penghalang terbesar dalam hubungan kami. Halangan ini kembali muncul pada pikiran aku .Sepertinya aku perlu membicarakan hal ini dengan Isyana.

Ketika aku berpikiran dengan sembarangan ini . Tiba-tiba, sebuah pesan masuk dan berbunyi. aku berpikir pesan ini masih dikirim oleh Lulu.aku dengan cepat melihatnya. Namun pesan di layar ini ternyata muncul nama Raisa.

aku sedikit terkejut, aku tidak pernah berpikir Raisa akan mengirimi aku pesan. Ketika aku membukanya, aku melihat tulisan: "Ugie, aku menghilangkan nomor telepon Profesor Li . Jika kamu tidak sibuk bisakah mengirimkan nomor teleponnya kepadaku?"

Malam itu ketika mengobrol dengan Robi, Dia memberitahu bahwa Raisa sedang berada di Beijing. Karena itu setelah mengirimnya nomor telepon aku juga menambahkankan: "Raisa, apakah kamu masih di Beijing?"

Setelah beberapa saat, Raisa baru membalas pesan "Ya".

aku kemudian membalasnya lagi: "aku juga di Beijing"

Raisa masih membalas pesan dengan singkat: "Oh"

aku pada awalnya sedang dalam suasana hati yang buruk, ditambah dengan sikap acuh tak acuh Raisa inni membuatku semakin tidak bahagia. aku baru saja ingin melempar ponsel ke samping namun tiba-tiba muncul pesan yang masih dikirim oleh Raisa, dia bertanya kepada aku: "Apakah kamu datang melakukan perjalanan bisnis?"

aku membalasnya: "Ya, bagaimana dengan kamu?"

"aku juga!"

aku pun bertanya lagi, "Di mana kamu sekarang?"

"Hotel Goldfish"

Melihat pesan masuk ini, aku tidak bisa menahan diri untuk tertawa.

Terkadang kita bisa merasakan keajaiban dari kehidupan kita. aku dan Raisa, di kota sangat jarang bertemu. Namun ketika sampai di Beijing,hotel yang ditinggalinya ternyata di jalan yang sama dengan hotel yang aku tinggali.

"Jika tidak apa urusan, Ayo makan siang bersama."

Isyana dan yang lain pergi menandatangani kontrak. Semntara aku tinggal di hotel seperti jiwa yang kesepian .Sampai sekarang belum ada makanan yang masuk ke dalam perut ditambah aku cukup penasaran mengapa Raisa datang ke Beijing cukup lama, sehingga ingin mengajaknya bertemu.

Raisa sepertinya agak ragu. Dia membalas pesan ini setelah beberapa saat, "Oke, aku menunggumu di hotel. Telepon aku ketika kamu sudah sampai."

Setelah bersiap, aku pun langsung keluar dan berjalan kaki ke hotel tempat Raisa tinggal. Kemudian aku menelponnya. Tidak menunggu lama aku sudah melihat Raisa yang berjalan keluar dari pintu hotel.

Lama tidak bertemu, Raisa masih cantik seperti dahulu. Walaupun dia mengenakan pakaian yang cukup tebal, namun tidak bisa menutupi tubuhnya yang indah. Hanya saja wajahnya terlihat agak pucat, Kantung matanya agak merah, terlihat karena kurang istirahat.

Setelah berjalan menghampiri aku, Raisa sedikit tersenyum kepadaku.Kemudian bertanya kepadaku, "Mengapa kamu tidak bekerja hari ini? Apakah presdir Mirani tidak mencarimu jika kamu keluar pada waktu seperti ini?"

aku hanya tersenyum pahit. aku tidak bisa memberi tahu Raisa bahwa Isyana sudah meninggalkanku sendirian dan mereka pergi menghadiri rapat. aku pun hanya bisa berbohong dan berkata, "Kemarin sudah ada rapat, Sehingga hari ini tidak ada urusan! Kamu ingin makan apa?"

"Terserah, kamu saja yang atur!"

aku tertawa. Ketika dulu pergi makan di luar dengan Raisa, dia juga selalu membiarkanku untuk memutuskan. Namun setiap aku memutuskan dia selalu menolaknya. pada akhirnya Raisa lah yang memutuskan.

"Bagaimana dengan Hotpot?"

aku mencoba bertanya kepada Raisa. Tanpa diduga, Raisa sudah berbeda dengannya yang dulu, dia mengangguk, "Oke, Ayo makan hotpot!"

Persetujuan dari Raisa ini diluar dugaanku.Dalam hatiku,dia masih seorang Raisa yang harus melewati banyak pilihan baru akhirnya memilih. Namun sekarang, dia sudah berubah. Mungkin aku juga sudah berubah, hanya saja aku tidak menyadarinya .

Semua merek hot pot terkenal di Cina dapat ditemukan di Beijing. Namun, kebanyakan orang luar yang datang ke Beijing sangat suka pergi ke Dong Laishun, karena mereka memiliki sejarah yang sangat panjang. Namun aku membawa Raisa ke kota tua . Karena menurut rekan kerja orang beijing berkata bahwa hanya di kota tua lah bisa merasakan makanan dengan rasa Beijing yang original semacam ini.

Panci tembaga yang panas mengepul, semangkuk besar teh asli ditambah dengan drum di atas panggung. Walaupun belum makan namun sudah bisa merasakan perasaan senang dan nyaman dari kota tua .

Novel Terkait

Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
3 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
4 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu