Love And Pain, Me And Her - Bab 315 Perusahaan Penipu

Sekarang Isyana dalam kebingungan, dan tidak tahu harus bagaimana mengatasinya. Aku tahu, di saat seperti ini aku tidak boleh bertindak gelisah. Kalau tidak, Isyana akan semakin tertekan.

Aku mengerutkan kening berdiri di depan Isyana. Berpikir dengan cepat. Pertama-tama aku mengingat ds, lalu langsung berkata kepada Isyana, “Isyana, jangan gelisah. Aku akan menghubungi ds. Lagipula cb adalah anak perusahaan mereka, bisa melarikan diri dari bhikkhu tidak bisa melarikan diri dari kuil. Ada masalah di anak perusahaan, kita cari induk perusahaannya.”

Isyana sama sekali tidak fokus. Dia terus menganggukkan kepala.

Karena kita berdua tidak memiliki kontak ds. Aku hanya bisa membuka komputer, mencari nomor mereka di internet. Untungnya, ada nomor marketing perusahaan mereka.

Aku mengambil telepon, langsung menelepon dan membuka speaker.Telepon yang dihubungi sedang sibuk, telepon lagi, dan masih sedang sibuk. Situasi terus menelepon seperti ini terjadi selama puluhan kali, hingga akhirnya terhubung. Aku mendengar suara seorang wanita bertanya dengan sopan: “Halo, apa kabar, ini kantor pusat konsultasi marketing ds di China, apakah ada yang bisa saya bantu?”

Aku juga tidak bertele-tele, dan langsung berkata, “Halo. Begini, kita sebelumnya bekerja sama perusahaan perhiasan cb, anak perusahaan ds. Tapi sekarang tidak tahu mengapa, perusahaan cb tiba-tiba pindah lokasi, dan tidak bisa menghubungi Pak Milu. Apakah kamu memiliki nomor telepon cb?”

Begitu aku selesai berbicara, aku mendengar dia berkata, “Tuan apa kabar! Pertanyaan Anda tidak termasuk dalam masalah marketing. Tapi aku bisa memberitahumu, perusahaan ds tidak pernah memiliki anak perusahaan di China!”

Aku tertegun. Aku buru-buru bertanya, “Bagaimana mungkin? Web resmi kalian pernah memasang iklan promosi cb, sekarang kenapa mengatakan tidak ada perusahaan ini?”

Hatiku berdebar. Meskipun aku sudah menyadari Isyana ditipu. Tapi aku masih mempunyai secercah harapan, berharap ds akan menyelesaikan masalah ini. Tapi jawaban pihak lain mengejutkanku, dia bahkan mengatakan tidak ada perusahaan ini.

Pihak lain menjawabku dengan santai, “Tuan, begini! Dulu kami memang mempunyai rencana cb, tapi bukan anak perusahaan. Melainkan membuat merek sendiri dengan produk mewah. Namun, rencana ini sudah dibatalkan. Sekarang di web resmi kami sudah tidak ada konten yang berhubungan dengan cb. Kalau berdasarkan deskripsi Anda dengan perusahaan cb yang telah dibubarkan. Aku bisa memberitahu Anda dengan pasti, perusahaan yang berhubungan dengan Anda, tidak ada hubungannya dengan perusahaan perhiasan ds kami. Aku sarankan lebih baik Anda memastikan sekali lagi.”

Isyana juga mendengar dengan jelas apa yang dikatakan pihak lain. Dia menatapku dengan terkejut. Aku juga memandangnya dengan terkejut. Ternyata tidak ada perusahaan cb sama sekali.

Perangkap, dari awal sampai akhir masuk perangkap.

Sebelum cb merancang jebakan ini, sudah mempertimbangkan dengan detail. Mereka memanfaatkan ds yang mempunyai rencana cb, jadi mereka menggunakan nama cb, membuat kita merasa, mereka adalah anak perusahaan ds. Dengan demikian kami tidak akan curiga dengan identitas mereka.

Tapi masih ada banyak hal yang tidak aku mengerti! Apa tujuan mereka? Isyana juga memiliki kecurigaan yang sama, dan menatapku, bertanya dengan gemetar, “Ugie, bantu aku pikir. Sebenarnya apa yang mereka inginkan sampai menipu kami?”

Iya? Tipu apa? Aku juga tidak mengerti.

Demi proyek ini, kami menyewa gedung perkantoran di jalan-jalan mewah di Beijing. Bahkan membayar 10M untuk biaya promosi. Semua yang mereka lakukan, tidak menipu uang atau menipu barang. Dan mereka juga mengalami kerugian sejumlah uang. Tujuan mereka sepertinya hanya ada satu, yaitu menyeret PT. Nogo Internasional dan Isyana ke jalan buntu.

Aku menyalakan sebatang rokok, mengerutkan kening dan menghisap dalam-dalam. Kepalaku penuh dengan kekacauan.

Tiba-tiba aku mengingat sebuah kasus, aku menatap Isyana dan berkata, “Isyana, ketika kuliah. Professor Li pernah menceritakan sebuah kasus kepada kita. Dua perusahaan A dan B sama-sama bergerak di bidang pakaian. Bisnis pakaian perusahaan B Lebih baik daripada perusahaan A. Untuk mengalahkan perusahaan B, perusahaan A mengirim seseorang untuk mendaftarkan perusahaan lain di luar negeri. Lalu, memesan sejumlah pakaian kepada perusahaan B. Bahkan membayar sejumlah uang deposit. Perusahaan B mengira ini adalah kesempatan untuk berkembang, mereka mulai memasukkan semua dana mereka ke dalam pesanan besar ini.Tapi ketika waktu pembayaran tiba, perusahaan asing menolak untuk menerima barang yang tidak memenuhi syarat. Dan perusahaan B terseret dalam keputusasaan.”

Isyana mendengarkan contoh kasus yang aku ceritakan dengan serius. Selesai aku berbicara, dia bertanya kepadaku, “Maksudmu kejadian kali ini dilakukan oleh pesaing kita?”

Diam-diam aku menganggukkan kepala.

Isyana segera bertanya, “Dan kamu mencurigai Don Juan?”

Aku menatap Isyana dan sekali lagi menganggukkan kepala. Selama ini, aku merasa SHOPI Advertising adalah saingan sebenarnya bagi PT. Nogo Internasional.

Isyana segera menggelengkan kepala, “Tidak mungkin! Ugie, aku tidak merasa kejadian ini dilakukan oleh Don Juan. Kamu juga tahu, sebelum menerima proyek ini, PT. Nogo Internasional sudah terpuruk, bisnis dalam keadaan biasa-biasa saja. Untuk menghancurkan PT. Nogo Internasional, mereka tidak perlu menginvestasikan begitu banyak uang dan tenaga, sebenarnya kali ini mereka juga mengalami kerugian.”

Apa yang dikatakan Isyana masuk akal. Trik membunuh seribu musuh dengan kehilangan 800 pasukan sama sekali bukan gaya Don Juan. Lalu, siapa yang melakukan ini?

Tugas yang paling mendesak adalah menangani masalah yang ada di depan mata. Terkait siapa pelaku di balik ini, nanti kita pikirkan cara untuk menemukannya.

Mengingat ini, aku menghisap rokok, menatap Isyana dan berkata, “Isyana, ada tiga hal yang perlu kita lakukan sekarang. Pertama, lapor polisi setempat. Kedua, mencari pamanmu, menanyakan nomor kontak Pak Milu. Ketiga, besok kita pergi ke Beijing.Melapor sekali lagi di polisi setempat. Mereka pergi dengan terburu-buru, aku pikir pasti meninggalkan jejak.”

Isyana segera menganggukkan kepala, tapi dia segera menggelengkan kepalanya lagi, menatapku dan berkata, “Ugie, aku pergi seorang diri ke Beijing. perusahaanmu baru berkembang, banyak hal yang harus ditangani, kamu tidak perlu ikut. Lagipula, aku sudah membeli tiket. Besok berangkat, kalau sekarang kamu memesan tiket sudah tidak sempat.”

Aku memandang Isyana dengan khawatir, awalnya ingin meminta dia reschedule. Tapi Isyana berdiri, menatapku dan berkata, “Ugie, aku tahu kamu mengkhawatirkanku. Kenaifananku yang membawa PT. Nogo Internasional terpuruk saat ini. Ada beberapa hal yang harus aku hadapi.”

Memandang ekspresi tegas Isyana. Meskipun khawatir, aku hanya bisa mengangguk mengiyakan.

Begini juga baik, sudah saatnya Isyana harus menghadapi masalah sebenarnya. Sebenarnya manusia memang seperti ini, mereka akan tumbuh perlahan setelah mendapat tekanan dan penderitaan.

Novel Terkait

Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
4 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
5 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
4 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
5 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
5 tahun yang lalu