Love And Pain, Me And Her - Bab 376

Begitu aku selesai berkata, Djoko Santoso langsung tercenggang. Dia terlihat seperti tidak menyangka, aku bisa menebak identitasnya. Dia bersalaman dengan aku, tangannya sangat kuat, terlihat tipe orang yang suka olahraga teratur.

Djoko menatap aku, berkata, " Apakah kamu mempunyai ide mengenai Resto Geprek ? Ayo katakan, aku ingin mendengarkannya "

Aku menggeleng - gelengkan kepala tersenyum pahit, berkata dengan jujur, " Maaf, Pak Santoso aku sekarang sedikitpun tidak tahu apa - apa mengenai Resto Geprek. Semuanya harus tunggu setelah aku memahaminya, dan baru bisa berbicara tentang strategi pemasaran berdasarkan situasi sebenarnya. "

Tepat saat sedang berbicara, pintu restoran tiba - tiba terbuka, lalu melihat semua pelayan dalam aula besar semuanya membungkuk pada saat bersamaan, berkata dengan seragam, " Selamat pagi Pak Santoso ! "

Begitu aku berbalik. langsung melihat Eddy berjalan dengan santai kemari. Dia sangat berwibawa, mengabaikan begitu saja para pelayan yang membungkuk menyapanya. Saat bertemu dengan aku, dia melambaikan tangan terlebih dulu, lalu berkata, " Kak Ugie, jika bukan karena telah membuat janji dengan kamu hari ini, aku pasti akan tidur lagi beberapa jam lebih lama "

Selesai berkata, dia langsung berjalan kemari. Melihat ayahnya juga hadir, dia juga tidak menahan diri, masih tetap bersikap santai, dan bertanya ke Djoko, " Ayah, untuk apa kamu datang kemari dan tidak pergi bekerja ke grup ? "

Raut wajah Djoko Santoso sedikit tidak senang, dia menatap Eddy, berkata dengan tidak senang, " Sekarang sudah jam sebelas, sudah jam makan siang. Kamu membuat janji untuk membahas bisnis dengan orang lain, tapi kamu malah terlambat begitu lama ? Apakah begini cara kamu memperlakukan pelanggan ? "

Hanya beberapa kata dari Djoko, dapat terlihat dia seseorang yang mempunyai prinsip elit bisnis. Tapi yang disayangkan adalah, Eddy sama sekali tidak peduli dengan apa yang dia katakan, masih tetap bersikap santai.

Wajah Djoko terlihat semakin bertambah marah, berkata tidak senang, " Kamu masih bertanya untuk apa aku datang kemari ? Aku mengeluarkan uang dua puluh miliaran untuk kamu berbisnis. Tetapi bagaimana dengan kamu ? Sedikitpun tidak berusaha membuat kemajuan, sebuah restoran bagus sekarang malah jadi seperti ini. Jika begini terus, cepat lambat restoran ini akan tutup, uang dua puluh miliaran ini terhambur sia - sia. "

Meskipun Eddy masih tetap bersikap santai, tetapi dia sudah mengurangi banyak sikap santainya. Melihat Djoko dan berkata. " Ayah, kamu jangan mengatakan aku lagi, oke ? Jika di gabungkan dari sebelumnya hingga sekarang, kamu sudah menggurui aku selama dua tahun. Apa salah aku jika bisnis tidak berjalan lancar ? Apa yang bisa aku lakukan jika tidak ada pelanggan yang datang makan ? "

Aku sendiri merasa marah dengan perkataan Eddy. Lalu maksud dia, bisnis tidak berjalan lancar bukanlah kesalahannya, dan salah pelanggan yang tidak datang. Anak ini benar-benar bukan bajingan biasa.

Djoko juga terlihat marah akan perkataan Eddy. Dia melotot ke Eddy, berteriak dengan suara kecil, " Tidak menyalahkan kamu lalu apakah menyalahkan aku ? Bisnis tidak bagus, apakah kamu tidak bisa memikirkan cara ? Sepanjang hari pergi ke klub malam ! Aku beritahu kamu, mulai hari ini, parkirkan mobil sport kamu kedalam garasi ! Kamu tidak boleh mengendarai mobil rusak itu dengan angkuh lagi. Jika keluar lagi, kamu naik bus saja "

Eddy segera cemas melihat ke ayahnya. Dia membantah dengan tidak senang, " Ayah, bisa tidak kamu sedikit masuk akal ? Bagaimana mungkin aku tidak memikirkan cara ? Jika aku tidak memikirkan cara, apakah aku perlu mengudang Kak Ugie kemari untuk membantu aku membuat perencanaan ? "

Mungkin karena mempertimbangkan aku dan Lulu ada disamping, sehingga Djoko menahan diri, tidak lanjut menggurui Eddy. Tapi dia menganti topik pembicaraan, melihat ke aku dan Lulu lalu berkata, " Kalian bicarakan masalah utama, aku tidak akan mengganggu kalian. Hanya mendengarkan dari samping, tidak berkomentar ! "

Eddy mengerutkan alis, berkata tidak senang, " Kamu cepat kembali ke grup saja, jangan mencampuri urusan aku disini "

Seperti kebanyakan anak-anak pada umumnya, Eddy juga tidak ingin orang tuanya ikut campur dalam urusannya sendiri. Namun dia tidak tahu bahwa kekhawatiran orang tua terhadap anaknya jauh melebihi kepedulian anak terhadap orang tuanya.

Raut wajah Djoko semakin bertambah jelek, dia baru ingin marah, aku segera menyela, " Eddy, biarkan Paman Santoso mendengarkannya bersama. Paman Santoso adalah senior tua dalam bisnis, sebuah pendapatnya, seratus kali lebih berharga dibandingkan proposal perencanaan aku ! "

Eddy menyipitkan mata melihat aku dengan tidak senang. Aku menghela nafas sedikit, berkata dengan tersenyum, " Eddy, kamu tidak tahu menghargai keberuntungan. Tahukah kamu ada berapa banyak orang yang ingin di beri arahan oleh senior seperti Paman Santoso, tetapi kamu terbalik, Paman Santoso berinisiatif sendiri untuk datang mendengarkan, kamu malah menolaknya. Bukankah bodoh ? "

Meskipun Eddy mempunyai kebiasaan buruk berfoya - foya, dan sering bertindak tidak masuk akal. Tapi dia masih mempunyai sebuah kelebihan, yaitu mendengar nasehat. Melihat aku berkata demikian, dia hanya bisa berkata dengan tak berdaya. " Kalau begitu ayo, pergi ke kantor aku untuk membicarakannya "

Kantor Eddy berada di lantai tiga. Disini adalah area kantor mereka. Begitu naik, aku langsung melihat area kantor umum yang sangat besar, dan hanya ada dua tiga orang dalam kantor. Dan sebagian besar ruang kantor, semuanya kosong. Yang paling mengejutkan aku adalah semua ruang kosong ini dilengkapi dengan peralatan kantor modern.

Melihat perangkat yang tidak digunakan ini, dalam hati aku menyayangkannya. Anak satu ini sangat boros, perangkat ini kosong begitu saja tidak ada yang menggunakannya. Jika memberikan ke aku dua set, efisiensi kantor kami akan meningkatkan banyak.

Begitu memasuki kantor Eddy, aku tertegun. Dekorasi kantor ini sangat mewah. Lampu gantung kristal, karpet persia, sofa mahoni, rak buku lapis emas. Disamping juga ada area kebugaran yang dibuat secara khusus, peralatan fitness semuanya lengkap. Yang paling mengejutkan aku adalah juga ada sebuah perangkat pelatihan simulasi golf.

Aku mendesah dalam hati. Tidak heran jika Eddy membangun sebuah perusahaan katering mengeluarkan investasi begitu besar, karena dia menghabiskan semua uang untuk kesenangan. Begini bagaimana bisnis bisa bagus?

Meskipun Djoko terus menegus Eddy. Tapi dia terlihat seperti tidak heran terhadap semua yang ada didepannya ini. Duduk di area ruang istirahat, sekretaris Eddy membawakan beberapa gelas kopi untuk kami. Selanjutnya Eddy menatap aku dan bertanya, " Kak Ugie, ayo katakan. Bagaimana caranya agar bisnis Resto Geprek kembali baik ? "

Aku tertawa pahit sebentar. berkata tak berdaya ke Eddy, " Eddy, pemasaran bukanlah dewa. Dengan memberi kamu beberapa ide sudah dapat mengubah perusahaan kembali menjadi laba. Jika benar bisa seperti itu, untuk apa kami masih membuka OP Studio . Lebih baik membuka perusahaan besar dan menunggu penawaran umum perdana saja "

Perkataan aku ini membuat Eddy tertawa canggung. Aku lanjut berkata, " Kamu sebaiknya menceritakan terlebih dulu situasi perusahaan, dan strategi pengembangkan perusahaan kalian, apa tujuan besarnya ? Apa tujuan jangka pendeknya? "

Eddy setelah berpikir sebentar, lalu berkata, " Tujuan akhir perusahaan pasti untuk go public ! Rencana yang kami mulai adalah, membuat beberapa Restoran terlebih dulu. Jika pola beberapa restoran ini berhasil, maka kita akan menerapkan pola seperti ini ke kota lain. Terapan untuk kota lain, kami awalnya berencana untuk menggunakan dua metode, metode pertama menjadi anggota aliansi, metode kedua mengoperasikan sendiri. Saat sudah mencapai skala dan jumlah tertentu, maka kita sudah bisa mengajukan pasar OTC (Over the Counter) baru. Tujuan jangka pendek perusahaan sederhana, yakni memikirkan cara agar bisnis ketiga Restoran ini menjadi bagus. "

Eddy segera melihat ke aku setelah selesai berkata. Bisa dirasakan, dalam hatinya juga merasa sedikit tidak yakin, khawatir aku akan menolak idenya lagi.

Novel Terkait

Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
4 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
3 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
3 tahun yang lalu