Love And Pain, Me And Her - Bab 248 Argumen Panas

Isyana tidak menyebutnya sehingga aku pun untuk sementara waktu tidak bisa memulai menanyakannya. Setelah makan beberapa saat, Bibi Salim tiba-tiba menatapku dan bertanya, "Ugie, Bukankah kamu ingin berbicara denganku mengenai perusahaan perhiasan CB ??"

Begitu Bibi Salim menanyakan ini, Isyana mengambil serbet dan menyeka mulutnya dengan lembut. Dia kemudian berbalik menatapku sambil tersenyum berkata, "Aku mengerti sekarang! Ugie, ternyata kamu datang ke rumahku untuk meminta bantuan." Awalnya aku merasa aneh, namun sekarang aku sudah mengerti. Mengapa ibuku mengajakmu makan bersama dan dia tidak memberitahuku? "

Aku hanya tersenyum.Pada saat ini sudah tidak perlu mengelak. Aku baru ingin menjawab, Namun Isyana langsung menatap Bibi Salim dan memulai pembicaraan terlebih dahulu, "Bu, lebih baik biar aku saja yang memberitahumu! Cb adalah anak perusahaan dari perusahaan perhiasan DS yang baru didirikan. Dengan pasar barang mewah, Semua informasinya bisa ditemukan di website resmi dari Perhiasan DS. Saat ini CB ingin memasuki pasar daratan Cina "

Isyana pun mulai menceritakan seluk beluk masalah ini secara perlahan. Meskipun sebelumnya dia sudah memberitahu Bibi Salim, Namun tidak sedetail kali ini. Ketika mengucapkan hingga selesai, Isyana menatapku singkat dan kembali berbicara," Tapi tidak tahu apa yang salah dengan Ugie, berkata karena uang muka dari CB terlalu rendah, dia tidak setuju. Hampir saja menghilangkan prospek dari proyek ini. "

Isyana mengatakan ini sebelumnya karena kemarahannya kepadaku, Namun ketika dia mengucapkannya kali ini nada suaranya sudah berubah. Tentu saja masih terdapat nada keluhan di dalam perkataannya walaupun sudah bukan nada kemarahan lagi.

Begitu Isyana selesai berbicara, Bibi Salim tidak langsung berkomentar. Dia menatapku dan sambil tersenyum bertanya, "Ugie, bagaimana pandanganmu?"

Aku langsung menjawab, "Pandanganku sangat sederhana. Pertama, Aku merasa CB tidak bisa dipercaya. Tentu saja ini hanya datang dari perasaanku saja dan masih belum menemukan bukti yang nyata."

Sebelum aku selesai berbicara, Isyana menyela dan berkata, "Ugie, pada masalah ini, kamu sedikit terlalu subjektif atau bisa dikatakan kamu sedikit arogan bahwa kamu selalu benar. Sebuah anak perusahaan dari perusahaan perhiasan dunia yang terkenal DS, Dipandanganmu perusahaan ini bukan perusahaan yang bisa dipercaya. Jika sesuai dengan perkataanmu ini, di seluruh dunia ini tidak akan ada perusahaan yang bisa dipercaya ! "

Ketika menyebutkan topik ini, Amarah Isyana kembali naik.

Aku pun berargumen berdasarkan logika dan membalas perkataannya, "Sebuah Direktur pemasaran dari perusahaan yang besar seperti itu bisa membuat kesalahan pada target pelanggannya, Apakah kamu bisa mengatakan dia orang yang bisa diandalkan?"

Argumenku ini langsung menyentuh titik sensitif dari Isyana, Dia segera berkata, "Apa yang bisa dibuktikan dari ini? Itu hanya menunjukkan bahwa direktur pemasaran mereka saat ini tidak memenuhi syarat! Jangan katakan cb, jika ini adalah pimpinan dari Microsoft dan Google tidak semuanya orang yang memenuhi syarat kan?"

Aku tiba-tiba merasa bahwa dalam perdebatan seperti ini aku bukanlah lawan yang sepadan bagi Isyana, Bahkan satu kalimat bantahan dari Isyana langsung membuatku terbata-bata.

Bibi Salim tersenyum, dia menatapku dan kembali bertanya, "Bagaimana dengan poin kedua?"

Aku melirik Isyana dengan canggung dan kemudian melanjutkan, "Poin kedua terutama dilihat dari Nogo sendiri. Jumlah uang muka kali ini terlalu besar dan telah melampaui batas ketahanan dari Nogo. Selain itu permintaan waktu dari pihak client juga terlalu sempit, Jika di pertengahan terjadi sedikit saja kesalahan, iklan tidak dapat diluncurkan pada waktu yang ditentukan. Pada saat itu biaya penalti yang tinggi bisa langsung menghancurkan Nogo! "

Begitu aku selesai berbicara, Bibi Salim menganggukkan sedikit kepalanya. Ketika membicarakan pekerjaan, Ekspresi wajah Bibi Salim juga menjadi serius. Dia sejak awal mendengarkan dengan serius kemudian Isyana kembali membantah,

"Ugie,Poinmu kali ini masih agak masuk akal. Namun analisis terakhir ini bukanlah topik yang kita pertengkarkan sebelumnya, Mengenai masalah uang. Saluran iklan pak Nasrudin sudah tidak memiliki masalah. Tinggal uang dibayarkan, iklan selesai direkam, Semua bisa ditayangkan sesuai waktu yang sudah diharapkan. Aku sudah pernah mengatakan ini,Aku akan memikirkan jalan untuk masalah uang ini. "

Begitu Isyana selesai berbicara, Aku segera menatapnya dan bertanya, "Apakah caramu dengan menggadaikan semua aset bangunanmu?"

Ketika aku selesai berbicara, Isyana melotot memandangku. Dan Bibi Salim bertanya dengan kaget, "Isyana, Kamu mau menggadaikan villa di Banyu ?"

Aku pun langsung menyadari bahwa ucapakanku terlalu cepat. Nampaknya Bibi Salim tidak tahu masalah ini.

Isyana segera menjelaskan kepada Bibi Salim, "Bu, proyek ini sangatlah penting. Jika proyek ini bisa selesai,Proyek CB di belakangnya akan terus datang kepada kita. Menggadaikan bangunan adalah langkah yang bijaksana, Setelah CB membayarkan uangnya, Aku akan langsung mengambil kembali sertifikat villa itu. "

Bibi Salim mengerutkan kening dan tidak mengatakan apa-apa.

Karena masalahnya sudah disebutkan, Aku pun tidak memperdulikan terlalu banyak dan langsung berkata lagi, "Isyana, Uang yang perlu kita talangkan adalah 60 miliar. Satu vila milikmu hanya bisa digadai senilai beberapa miliar saja.Bagaimana rencanamu dengan sisa yang perlu dibayarkan?"

Ketika menyebutkan topik ini, Isyana menjadi panas. Dia dengan tidak puas berkata, "Aku sedang mencari jalan! Aku kan sudah pernah bilang, Masalah uang ini tidak perlu kamu pedulikan, OK?"

Emosi Isyana mulai naik kembali. Dia mulai marah dan berteriak kepadaku.

"Apa caranya? Apakah juga mau menggadaikan Nogo ke bank?"

Awalnya ini hanyalah sebuah ucapan sindiran untuknya, Namun tiba-tiba ekspresi wajah Isyana berubah. Ketika melihatnya,aku pun kaget, Jadi itu rencananya?

Bibi Salim awalnya tidak minum. Namun ketika mendengar kita berdua saling berargumen. Dia menyuruh pembantu untuk mengambilkannya gelas anggur dan menuangkan setengah gelas untuk dirinya. Dia pun memegang gelas anggur dan menggoyangkannya. Setelah beberapa saat, dia baru melihatku dan berkata, "Ugie! Sekarang kontrak sudah ditandatangani. Isyana juga tidak mempunyai jalan lain selain mencari uang. Sekarang kamu mengatakan semua ini apakah kamu punya pemikiran yang lain?"

Bibi Salim memang seorang yang bijaksana. Walaupun aku belum menyebutkannya, namun dia sudah merasakan bahwa aku memiliki pemikiran lain. Aku pun tidak menyembunyikannya lagi, sambil menganggukkan kepala kepadanya dan berkata, " Bibi Salim, meskipun Isyana tidak membiarkanku mengikuti proyek ini. Namun masalah ini membuatku berpikir beberapa hari ini. Aku merasa kita bisa membaginya untuk mengurangi tekanan. "

Walaupun Isyana masih dibuat marah olehku, namun ketika mendengar ucapanku ini, dia masih dengan penuh ingin tahu bertanya, "Bagaimana cara membagi tekanan ini?"

Tanpa keraguan, Aku segera mengungkapkan pemikiranku selama beberapa hari terakhir. Aku memandang Isyana dan menjelaskan, "CB mengharuskan iklan ditempatkan di empat stasiun TV dan delapan saluran. Aku menyarankan selain kita menyimpan dua iklan dari saluran CCTV, sisa iklan untuk saluran yang lain bisa diborongkan kepada orang lain. Saat ini pasar ini sedang sulit, sebuah proyek yang tidak besar namun juga tidak kecil ini, aku rasa banyak perusahaan yang berani untuk menerimanya. Dengan begitu kita bisa membagi uang muka pembayaran, Ketika uang proyek dari CB sampai. Kita bisa menggunakannya untuk membayar sisa uang kepada perusahaan tersebut. Dengan begitu selain kita bisa memegang proyek di tangan kita, kita tidak perlu tertekan oleh uang muka yang sangat besar yang membuat kita tidak bisa bernafas ini. Hanya saja harga yang kita harus bayar adalah keuntungan yang didapat lebih kecil. "

Novel Terkait

Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
4 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
3 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
3 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
4 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
3 tahun yang lalu