Love And Pain, Me And Her - Bab 493 Jump Corp

Lagi pula, aku juga tidak tahu apa yang sedang terjadi. Setelah memikirkannya, aku berkata lagi, "Mungkin mereka mengalami masa-masa sulit?"

Viali tiba-tiba menyeringai dan menatapku, dia berkata langsung, "Ugie, apakah kamu terlalu banyak menonton drama keluarga? Di mana kesulitannya, mereka hanya memperlakukanku seperti beban dan ingin segera menyingkirkannya. Karena aku sudah menjadi beban, aku sudah menyingkirkannya. Lalu apakah masih perlu bertemu lagi? "

Kata-kata Viali membuatku tidak bisa berkata-kata. Aku tahu bahwa tidak mudah untuk membujuknya keluar. Aku menghisap rokok dan bertanya pada Viali lagi, "Apakah kamu berencana untuk tidak akan pernah bertemu dengannya lagi?"

Viali menatapku dan dia menggelengkan kepalanya sedikit, "Tidak, tapi mungkin suatu hari nanti, ketika aku memiliki pacar. Aku mungkin akan membawanya bersamaku dan pergi melihat mereka bersama. Karena yang akan kukatakan pada mereka adalah bahwa pernikahanku tidak akan seburuk anak mereka, jadi aku tidak akan menyerahkan anakku jika aku sudah memilikinya, bahkan jika aku harus menyerahkan dunia "

Kata-kata Viali sedikit mengejutkanku. Itu adalah pertama kalinya dia di depanku mengatakan bahwa dia menginginkan seorang pacar. Mungkin di mataku dan Robi, wanita kuat Viali hanya memikirkan pekerjaan, bukan pacaran.

Tidak ada gunanya berbicara lebih dari itu. Viali berdiri diam, dia menatapku dan berkata, "Oke, Ugie. Mari kita berhenti membicarakan hal ini karena sebentar lagi pagi, jadi besok kita lanjut lagi. Ayo pulang."

Viali mengantarku kembali ke hotel. Saat aku akan keluar dari mobil, Viali tiba-tiba memanggil namaku dan dia berbisik, "Ugie, bagaimana jika."

Viali berkata dan dia mungkin takut aku tidak akan mengerti, jadi dia menekankan, "Maksudku jika, suatu hari nanti, aku ingin pergi bertemu dengan seseorang yang tidak ingin aku temui, maukah kamu pergi menemaniku?"

Aku kaget, kata-kata Viali membuatku agak bingung. Tetapi dari mendengar kata-katanya, sepertinya tidak ada yang salah dengan itu, tetapi dari cara menyampaikannya padaku sepertinya hal itu memiliki arti tesebunyi.

Aku baru saja akan menjawabnya ketika Viali tiba-tiba menggelengkan kepalanya dan berkata, "Turunlah, lalu apa yang baru saja aku omongkan, kamu tidak perlu menggingatnya dalam hati.”

Aku menatap Viali dan dengan tenang turun dari mobil. Lalu berdiri di sana sambil menyaksikan Bentley perlahan pergi. Tetapi dalam pikiranku, aku sedang memikirkan apa yang baru saja dikatakan oleh Viali. Aku hanya berharap agar aku tidak terlalu memikirkannya.

Ketika aku kembali ke ibukota, aku disambut dengan pekerjaan yang tidak ada habisnya. Termasuk lebih sedikit waktu untuk bertemu dengan Isyana dan aku hanya bisa berbicara dengannya lewat WeChat setelah bekerja lembur setiap hari. Tetapi untungnya Isyana orang yang pengertian dan dia tidak pernah mengeluh meski aku sibuk dengan pekerjaan.

Sesuai dengan rencana awal, kami memindahkan semua pemasar berpengalaman dari cabang ke pusat. Aku juga meminta Deren untuk membentuk tim pemasaran lokal, yang bertugas menghubungi agensi kecantikan secara langsung untuk meminta mereka bergabung di aplikasi kami.

Deren sendiri memiliki latar belakang pemasaran, ditambah dengan kemampuan dan pengalaman manajemennya yang kuat. Dia memimpin tim dan bergerak dengan cepat. Hasilnya pun sangat memuaskan, karena hanya dalam waktu sebulan, jumlah agensi kecantikan di platform ini telah lebih dari 300. Ada salon kecantikan, rambut dan kuku, serta industri fitness. Kalau bukan karena keterbatasan dana dan tenaga, aku pasti sudah siap menyerap lembaga pelatihan menari di dalamnya.

Sore ini, aku melihat laporan di kantorku. Ada ketukan di pintu di luar dan teriakan untuk masuk. Deren, yang berkeringat deras, mendorong pintu.

Begitu melihat Deren, aku langsung menunjuk ke kursi di seberang meja, lalu tersenyum dan berkata, "Deren, duduklah, kamu pasti capek beberapa hari yang ini."

Dahi Deren berkeringat, karena hari-hari ini, dia sendiri yang memimpin tim untuk menjalankan pasar.

Setelah duduk di depanku, aku sendiri menyalakan sebatang rokok untuk Deren. Kemudian Deren menghisapnya, lalu menatapku dan berkata, "Direktur Ugie, tidak masalah jika aku lelah, selama aku mendapatkan hasil."

Aku melihat data di komputer, tersenyum dan berkata, "Hasil yang sangat bagus, bulan ini. Aplikasi kita telah menyerap lebih dari tiga ratus bisnis dan jumlah pengguna baru yang terdaftar telah melebihi seratus ribu. Tentu saja, ini semua merupakan kontribusimu. Jadi aku merasa setengah dari hasil harus diberikan kepada kalian. "

Aku tidak berbohong tentang itu, karena statistik menunjukkan bahwa sekitar sepertiga dari pengguna baru berasal dari pengguna lokal yang menggunakan aplikasi Cantique untuk memesan salon kecantikan. Ini pasti terkait dengan tim Deren.

Deren tersenyum rendah hati, dia pasti juga senang dengan data ini juga. Sambil mengisap rokoknya, Deren berkata, "Direktur Ugie, aku datang menemuimu hari ini, karena ada masalah yang membuatku tidak tahu lagi harus berbuat apa. Aku sudah mencoba terus mendatanginya selama dua hari terakhir, klub kecantikan terbesar di kota kita, Jump Corp. Klub kecantikan itu, dikatakan sebagai salah satu klub kecantikan terbaik di kota kita. Jika mereka tidak pindah ke Cantique, maka aku merasa Cantique tidak akan cukup kuat. Tetapi aku sudah pergi ke sana beberapa kali dan bertemu dengan manajer mereka. Manajer tertarik untuk pindah pada awalnya, tetapi ketika aku kembali dalam beberapa hari berikutnya, manajer mengatakan mereka tidak tertarik. Tetapi ketika aku kembali dalam beberapa hari terakhir, manajer mengatakan itu bukan keputusan dia, melainkan keputusan bos mereka. Aku pikir, Aku bisa membuat janji dengan bos mereka dan berbicara dengannya. Tetapi manajer lain memberi tahuku, kalau Bos mereka sangat sibuk dan tidak memiliki waktu untuk menemuiku. Setelah aku pikirkan, mungkin karena identitasku sebagai supervisor kecil, sehingga bosnya tidak menganggapku. Maka dari itu aku perlu menemukan seseorang yang cocok dengan identitasnya agar dia mau untuk diajak bicara. "

Aku tertawa. Baru kemudian aku menyadari maksud dari Deren. Dia ingin aku berbicara dengan bos Jump Corp. Deren benar, salon kecantikan papan atas seperti Jump Corp harus harus dibawa ke Cantique, itu penting untuk citra Cantique secara keseluruhan.

Ketika aku memikirkan hal itu, kuanggukkan kepala dan berkata, "Oke, aku akan mengurusnya. Aku akan pergi ke Jump Corp sendiri setelah menyelesaikan masalah yang ada dan berbicara dengan pemiliknya."

Begitu Deren mendengar itu, dia terkekeh dan berkata, "Direktur Ugie, kalau begitu persoalan dengan klien ini, aku serahkan padamu. Jadi aku akan bekerja untuk klien lain."

Aku tersenyum dan mengangguk. Setelah aku berbicara dengan Deren sedikit lebih lama, dia bangkit dan kembali bekerja.

Setelah mengurus masalah yang ada, aku melihat waktu dan ternyata itu baru lewat pukul tiga. Seharusnya tidak terlalu banyak orang di salon kecantikan pada jam-jam seperti ini, jadi aku menyapa Lulu, pergi mengemudi dan langsung menuju ke Jump Corp.

Jump Corp sangat terkenal di kota. Bahkan seseorang sepertiku, yang sebelumnya tidak tahu tentang kecantikan, pernah mendengar nama itu. Alasan utamanya adalah mereka berani berinvestasi dalam periklanan. Seringkali, aku melihat tempat iklan pinggir jalan dengan iklan raksasa besar mereka.

Sekitar empat puluh menit kemudian, aku sampai di Jump Corp. Pertama, aku berhenti di tempat parkir dan ketika baru saja keluar dari mobil hendak masuk ke dalam. Tiba-tiba aku mendengar suara seorang wanita dari belakangku, "Wah, tunggu sebentar."

Novel Terkait

Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
3 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
3 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
3 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
4 tahun yang lalu