Love And Pain, Me And Her - Bab 36 Analisis Obyektif

Rapat proposal ini akhirnya berakhir dalam suasana damai.

Ketika Isyana dan Sutan tersenyum dan berjabatan tangan. Amori diam-diam meninggalkan ruang rapat. Orang lain mungkin tidak memperhatikan, tetapi aku melihat dengan jelas. Sejenak hatiku merasa bersalah.

Setelah mengantar Sutan pergi. Isyana khusus memberiku libur satu hari, menyuruhku pulang untuk mempersiapkan proyek perusahaan Rehan.

Performa Ugie aku di rapat proposal sudah menyebar di perusahaan. Ketika aku berjalan keluar dari perusahaan, gadis didepan menyapaku dengan senyuman, menyuruhku untuk menjaganya kedepan.

Hal ini seharusnya merupakan hal yang baik, tetapi bagaimana dalam hatiku tidak merasa bahagia. Aku sedang ragu, apakah aku harus jujur dengan Isyana.

Baru keluar dari perusahaan, ada sebuah WeChat masuk, Sutan yang mengirim, dan dia bertanya kepadaku, "Kapan ada waktu hari ini? Minum bir bersama!"

Aku bertanya kembali: "Kapan saja!"

"Satu jam kemudian bertemu di BOSS!"

Suasana hati Sutan juga sangat baik.Jika tidak, dia yang gila kerja tidak mungkin keluar untuk minum bir selama jam kerja.

BOSS berbeda dengan bar biasa. Itu termasuk dalam kategori Bar yang tenang. Pada siang hari sudah buka.

Ketika aku tiba, Sutan belum datang. Tidak ada tamu di bar. Elisna juga tidak ada di bar. Dia datang ke sini nyanyi setiap malam. Aku sendiri memesan bir dan menunggu Sutan sambil minum.

Sutan datang sendiri. Setelah duduk, dia mengambil bir dan meninumnya. Kemudian merenggangkan dasi dan berkata kepadaku sambil tersenyum, "Ugie, kamu mengejutkan aku hari ini. Aku pikir kamu tidak ingin melakukan proyek ini. Aku sudah bersiap untuk pergi pada saat itu, ternyata kamu sedang menunggu Presdir cantikmu mengeluarkan suara. Kamu jujur kepadaku, apakah kamu jatuh cinta padanya? "

Sutan selesai mengatakan langsung tertawa terbahak-bahak.

Aku tersenyum pahit dan memandang Sutan berkata, "Kamu benar-benar salah. Pada saat itu aku benar-benar ingin menyerah.Aku tidak pernah berpikir pada kesempatan ini kamu akan menunjukku.Aku tidak ada persiapan sama sekali. Kali ini aku benar-benar telah menyinggung Amori. Jika dia mengetahui hubungan kita kelak, dia pasti sangat membenciku. "

Dengan itu, aku menghela nafas dan meminum sesuap bir.

Sutan mencibir. Dia menjepit kacang dan melemparkannya ke mulut. Berkata dengan sedikit menghina, "Ugie apakah kamu benar tidak mengerti ? Proposal yang dibuat oleh kolegamu terdapat banyak hal yang tidak bisa dicermati. Meskipun kita berdua tidak mengenal, aku juga akan memilih proposalmu"

Aku menghela nafas dan memegang botol bir melihat keluar jendela.

Sutan memandangiku dengan wajah yang lelah, dia sedikit menggelengkan kepalanya. Lalu bertanya kepada aku, "Ugie, aku bertanya kepadamu. Apakah kamu pernah memikirkannya, kita berdua tidak berbicara tentang bakat, tetapi kemampuan kita sama sekali tidak beda. Tetapi mengapa aku sekarang menjadi Presdir, tetapi kamu hanyalah karyawan biasa wiraniaga? "

Aku tersenyum menatap Sutan, kemudian aku menyadari bahwa dia dengan serius mendiskusikan topik ini denganku, aku kemudian memikirkannya dan menjawabnya, "Mungkin aku kurang tekun?"

Apa yang aku katakan adalah kenyataanku. Diperusahaan sebelumnya, ada beberapa peluang untuk naik profesi, tetapi aku tidak pernah berinisiatif memanfaatkan kesempatan ini. Karena ini, Raisa juga pernah marah denganku.

Sutan menatapku, perlahan menggelengkan kepalanya dan berkata, "Apa yang kamu katakan masuk akal. Tetapi yang paling penting adalah kelemahan terbesarmu ialah hatimu yang terlalu baik. Seperti hal yang terjadi hari ini, kamu ingin mengembangkan situasi di Nogo. Dan kolegamu kebetulan adalah elit dari departemen perencanaan di Nogo. Jika kamu tidak menginjaknya, bagaimana kamu bisa menunjukkan bahwa kamu lebih baik darinya? Tetapi kamu malah bimbang dan hampir saja membuang kesempatan besar ini. "

Aku dan Sutan adalah teman yang sangat lama. Meskipun aku tidak setuju dengan sudut pandangnya, tetapi aku benar-benar harus mengakui kebenarannya.

Sutan minum seteguk besar bir, dan nadanya meningkat, menatapku dengan serius dan berkata, " Dan satu lagi, emang kenapa jika dia mengetahui hubungan kita? Usulanmu memang lebih baik daripada dia! Aku bertanggung jawab pada perusahaanku pasti aku harus memilih Proposal yang paling bagus.Ugie, kamu perlu mengerti! Kunci kesuksesan harus terus berusaha! Di jalan menuju kesuksesan, jika tidak ada orang seperti kolegamu sebagai batu penjuru. Bagaimana kita bisa berhasil? "

Perumpamaan ini Sutan bukan pertama kali mengatakan hal ini kepadaku. Aku kembali bertanya kepadanya, "Apa yang dimaksud dengan kesuksesan?"

Ini adalah perbedaan antara Sutan dan Robi. Ketika kami berduaan, kami selalu menggali masalah lebih dalam. Dan dengan Robi ialah bercanda lebih banyak.

Sutan menatapku, dan berkata dengan serius, "Kita jangan membahas apa yang dikatakan dengan sukses dulu. Karena definisi setiap orang berbeda. Tetapi aku bertanya kepadamu satu hal, jika kamu sekarang menjadi Presdir perusahaan. Gaji tahunan adalah 600 juta. Apakah kamu pikir Raisa akan meninggalkanmu? "

Kata-kata Sutan membuatku merasa sedikit menyakitkan, dan rasa kehilangan mulai menyebar lagi.

Aku terdiam!

Sutan masih menatapku, dia melanjutkan, "Ugie, dalam dirimu kekurangan sifat serigala! Perusahaan seperti Baidu sudah mulai mendorong sifat serigala dan menyingkirkan yang lemah. Kau harus mengetahui bahwa serigala adalah hewan sosial, mereka tabah dan bersatu. Tetapi Apakah kamu mengetahui bagaimana kepala serigala muncul? "

Tentu saja aku tahu, tetapi aku tidak menjawab. Sutan berkata sambil minum seteguk bir. Dia melanjutkan, "Selama serigala jantan di sudah dewasa, ia dapat menantang raja serigala. Mereka akan memilih duel satu lawan satu. Jika tantangan itu berhasil, raja serigala yang baru akan muncul secara alami. dan raja serigala yang lama akan pergi dari kelompok serigala. Mencari makan sendiri sampai mati perlahan. Kedengarannya kejam, tetapi ini adalah hukum alam, yang lemah akan dikalahkan dengan yang kuat. Jika kamu tidak ingin disingkirkan, maka kamu harus memperkuat diri sendiri dan menyingkirkan yang lain! "

Kumpulan teori kejam ini terdengar tidak nyaman bagiku. Aku pura-pura bertanya kepadanya dengan mudah, "Kalau begitu kamu menjadi Presdir, apakah juga menginjak Presdir mu yang dulu?"

Sutan menggelengkan kepalanya, "Tidak bisa dikatakan menginjak tetapi menyingkirkan! Dia sudah tidak bisa melakukannya lagi, tentu saja ada orang yang datang untuk menggantikannya, jika bukan aku juga akan ada yang lain!"

Aku tersenyum pahit, tidak ada cara untuk membantah Sutan. Tetapi aku bertanya kepadanya, "Jika suatu hari, demi memanjat ke atas, apakah kamu juga akan memperlakukan aku sebagai batu penjuru, atau juga akan menyingkirkanku?"

Aku hanya bercanda. Tetapi Sutan menjawab dengan serius, "Tidak akan!"

aku bertanya kembali, "Mengapa?"

Sutan tersenyum sedikit, "Karena aku menganggapmu sebagai serigala betinaku"

Aku hampir mengeluarkan birku, tersenyum dan memarahinya, "Pergi cari homoan-mu! Kamu adalah serigala jantan, rumahmu, Veni adalah serigala betinamu"

Sedang berbicara sambil tertawa dengan Sutan. Tiba-tiba sebuah pesan teks masuk di ponselku. mengklik untuk membuka, ternyata dari Isyana. Diatas tertulis, "Ugie, apakah kamu mempunyai waktu di malam hari? aku ingin mengajakmu untuk makan"

Aku sedikit terkejut. Setelah kembali dari Hainan, aku tidak pernah berduaan dengan Isyana. Inisiatifnya untuk mengajakku jelas pasti berkaitan dengan masalah Sutan hari ini.

Aku membalas: "Wanita cantik yang mengajak, jika tidak ada waktu juga harus meluangkan waktu untukmu."

Isyana dengan cepat membalas, "tunggu panggilan aku".

Sambil meletakkan telepon, Sutan bertanya kepadaku, "Sedang mengobrol dengan siapa? Sudah mempunyai tujuan baru ya?"

Aku menggelengkan kepala dan mengatakan kepadanya bahwa itu adalah pesan dari Isyana.

Setelah mendengarkan Sutan langsung menjadi tertarik. Dia memandangku dan berkata, "Ugie, jika kamu bisa menaklukkan Presdir Mirani, dalam kehidupan ini kamu juga tidak perlu berjuang lagi. Setiap hari hanya perlu memikirkan bagaimana untuk belanja saja. Presdir Mirani kalian hebat, terutama ayahnya. Lalu Di kawasan bisnis, jelas merupakan orang yang terkenal "

Aku sedikit terkejut, kali ini adalah kedua kalinya aku mendengar seseorang berbicara tentang ayah Presdir Mirani. Pertama kali adalah dari Bong Casa.

Novel Terkait

Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
3 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
3 tahun yang lalu
Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu