Love And Pain, Me And Her - Bab 309 Waktu Peresmian Ditunda

Tidak ada yang menyangka bahwa pria ini tiba-tiba menyebut nama PT.Nogo. Kata-katanya membuatku tidak tahu harus menjawab apa. Meskipun sekarang aku sudah keluar dari PT.Nogo, tetapi aku memiliki hubungan yang tidak dapat dipisahkan dengan PT.Nogo. Di antara orang-orang yang hadir hari ini, beberapa merupakan orang PT.Nogo.

Aku belum sempat berbicara, Lulu tiba-tiba datang kemari. Dia bertanya langsung, "Ada apa? Apa yang terjadi dengan PT.Nogo?".

Sebagai asisten presdir. Begitu dia mendengar bahwa hal itu berkaitan dengan PT.Nogo, dia tidak marah terlebih dahulu, dia langsung datang untuk mengetahui lebih lanjut.

Pekerja migran itu mencibir, "Kamu masih berani bertanya denganku apa yang terjadi dengan PT.Nogo? PT.Nogo hutang upah dengan kami, coba kamu katakan apa yang terjadi?".

Setiap orang terkejut ketika mendengarkan hal ini. Aku juga sangat terkejut. Aku sudah mengetahui bahwa masalah ini tidak berkaitan denganku. Tetapi aku tidak mengerti dua hal. Pertama, bagaimana PT.Nogo bisa berhutang pada mereka? Kedua, walaupun PT.Nogo benar berhutang pada mereka, bagaimana mereka bisa datang meminta denganku? Apa hubungannya denganku.

Setelah pekerja migran selesai mengatakan, Lulu segera berkata, "Paman, apa yang kamu bicarakan? Bagaimana mungkin PT.Nogo akan berutang dengan kalian? Meskipun PT.Nogo memiliki beberapa proyek iklan diluar, tetapi kami langsung ke perusahaan alih daya. Kami tidak akan pernah mempekerjakan kalian secara langsung".

Sebenarnya, kata Lulu aku juga mengetahui dengan sangat jelas. Tetapi karena pihak tersebut menyebutkan nama PT.Nogo, aku sudah mengetahui hal ini tidak sederhana itu. Pembicaraan baru saja akan dimulai. Aku buru-buru menarik mengambil lengan pemimpin mereka dan berkata dengan tersenyum, "Begni saja, kamu datang ke kantorku, dan bicarakan sedetailnya kepadaku."

Karena di dalamnya terlalu banyak orang. Aku tidak ingin mereka mengatakan sesuatu yang tidak baik tentang PT.Nogo di depan orang banyak. Yang perlu aku lakukan sekarang adalah menenangkan orang tersebut, kemudian mengetahui masalah detailnya.

Aku baru saja ingin pergi, tiba-tiba pembawa acara bertanya kepadaku, "Presdir Ugie, lima menit lagi acara peresmian akan dimulai. Kamu harus secepatnya".

Aku mengerti lima menit pasti tidak cukup untuk mengetahui masalah detailnya. Aku bahkan tidak memikirkannya, langsung mengatakan, "Waktu peresmian ditunda, mendengarkan pemberitahuanku selanjutnya".

Setelah mengatakan, aku melihat Lulu dan Robi lagi, dan berkata dengan lugas, "Lulu, kamu ikut aku pergi juga. Robi, kamu bantu melayani tamu. Ada banyak anggur merah di bar, buka saja."

Beberapa kata aku sepertinya kembali ke keadaan semula pada saat aku menjabat posisi asisten di PT.Nogo. Seolah-olah Lulu dan Robi merupakan bawahan aku.

Sebenarnya aku memanggil Lulu karena Lulu merupakan asisten Isyana, dia mengerti banyak hal. Aku meminta Robi melayani para tamu, karena takut penundaan itu terlalu lama. Jangan membuat semua orang berpikir aku mengabaikan mereka.

Saat renovasi, aku sengaja membuat sebuah ruangan khusus.

Kantor tidak termasuk besar, walaupun ruangannya kecil tetapi peralatannya cukup lengkap. Semua yang diperlukan lengkap. Kami duduk di sofa dan aku menuangkan teh untuk mereka. Setelah teh dituangkan, pemimpin mereka langsung berkata,

"Bos, kamu tidak perlu menuangkan air untuk kami, cukup membayar upah kepada kami, jangankah menuangkan air dan teh, kami bahkan bisa melakukan segalanya. Kamu harus mengetahui bahwa sekarang ini sudah mendekati tahun baru. Kami semua sedang menunggu untuk mengambil upah dan pulang membeli barang-barang tahun baru. Jika uang ini tidak kamu berikan, kami tidak dapat merayakan tahun baru."

Aku menyalakan sebatang rokok dan duduk di seberang pemimpin tersebut. Aku menatapnya dan berkata langsung, "Abang, apakah tadi kamu sudah mendengarnya. Proyek iklan luar PT.Nogo itu alih dayakan kepada perusahaan konstruksi. Kalian semua pasti merupakan pekerja migran di bawah perusahaan konstruksi tersebut. Kalian seharusnya meminta uang dengan perusahaan tersebut, bukan meminta dengan PT.Nogo".

Kata-kata aku tidak berguna, justru membuat pemimpin ini semakin emosi. Dia menatapku dan berteriak, "Mengapa kami harus meminta dengan perusahaan konstruksi? Jika kalian tidak memberikan uang kepada perusahaan kontruksi, mereka menggunakan apa untuk membayar kami? Perusahaan konstruksi telah mengatakan, tergantung kapan kalian membayar mereka, mereka akan membayar kami. Kamu coba katakan, jika aku tidak mencarimu, aku harus mencari siapa?".

Pemimpin ini masih menganggap aku merupakan karyawan PT.Nogo. Tetapi kata-katanya menyimpulkan bahwa PT.Nogo mengalihkan proyek ke perusahaan konstruksi asing. Kemungkinan sekarang belum melunasinya. Dan perusahaan tersebut tidak dapat membayar para pekerja ini, sehingga mereka mendorong orang-orang ini untuk mencari PT.Nogo.

Tapi aku rasa itu tidak mungkin! Karena setahu aku, ketika PT.Nogo melakukan proses anggarannya, uang pembangunan asing diletakkan di posisi pertama. Lagi pula, semua orang juga mengetahui bahwa upah pekerja migran tidak boleh menunda lama. Begitu menunda akan mudah memicu demo.

Aku melirik Lulu. Lulu segera menggelengkan kepalanya dengan bingung. Meskipun dia adalah asisten, dia sama sekali tidak mengerti masalah keuangan.

Aku juga tidak menjelaskan hubungan aku dengan PT.Nogo. Kamu masih mencoba bertanya dengannya, "Berapa totalnya?".

"Lebih dari 8 miliiar rupiah"

Ketika pemimpin tersebut mengatakan, aku langsung terkejut. Aku menatapnya dengan kaget, aku tidak menyangka begitu banyak nominalnya. Aku merasa itu tidak mungkin, tetapi aku tidak bertanya lagi. Aku mengeluarkan telepon dan segera menelepon Isyana.

Sayangnya, ponsel Isyana tidak aktif!.

Aku sangat kaget, aku bertanya kepada pemimpin itu lagi, "Mengapa bisa hutang kalian begitu banyak?".

Pemimpin itu melihat aku yang sedikit terkejut. Dia menjelaskan, "Ini bukan uang untuk satu proyek. Dari awal tahun hingga sekarang, kalian hanya membayar sekali kepada konstruksi asing. Biasanya konstruksi asing hanya membayar sebagian kecil kepada kami terlebih dahulu, dan mengatakan sisanya tunggu PT.Nogo melunasinya, kemudian baru membayar kami keseluruhannya."

Dia mengatakan begitu aku sepertinya sudah mengerti sesuatu. Jika aku tidak salah menebak, uang itu disalahgunakan oleh Isyana. Dan digunakan di dalam proyek CB. Sekarang, CB masih belum membayarnya, tentunya Isyana tidak mempunyai uang untuk membayar konstruksi asing. Sehingga akan muncul permasalahan ini.

Aku merasa kaget dan marah. Aku tidak terpikir Isyana akan mengambil uang itu. Meskipun telah mengetahui PT.Nogo memiliki kesulitan, tetapi begitu masalah hutang upah pekerja migran terbongkar, maka masa depan PT.Nogo akan hancur.

Lulu tidak berani mengeluarkan argumen, dia mengambil teleponnya dan memanggil Isyana. Namun, telepon Isyana tetap tidak aktif, dia hanya bisa mengirim pesan teks kepada Isyana.

Melihat bahwa aku dan Lulu tidak berbicara, pemimpin itu berkata lagi, "Bos, aku tahu kalian mempunyai uang, jadi kalian jangan mempersulitkan kami para pekerja migran ini. Bayarlah uang kepada kami! Jika kamu tidak membayar, maka kami kami tidak akan pergi hari ini."

Setelah dia selesai berbicara, seorang pria yang lebih muda berbicara di belakangnya, "Jangan mengira hanya kami beberapa orang saja. Sejenak kemudian, semua orang di lokasi konstruksi akan datang semua, dan ruangan kamu ini tidak akan muat."

Aku tahu bahwa dia tidak melebih-lebihkan. Tetapi aku merasa sedikit aneh, jadi aku bertanya pada pemimpin tersebut lagi, "Aku sini bukan PT.Nogo, tapi BOSS Marketing! Itu tidak ada hubungannya dengan PT.Nogo".

Novel Terkait

Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
3 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Kembali Dari Kematian

Kembali Dari Kematian

Yeon Kyeong
Terlahir Kembali
3 tahun yang lalu
Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
3 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu