Love And Pain, Me And Her - Bab 226 Siapa Tante Mu?

Pelayan sudah mulai menyajikan makanan, Jane sambil membantu menyajikan, sambil tertawa bercanda dengan mamanya, “Ma, apakah sudah selesai melakukan pemeriksaan? Jika sudah, kita sudah boleh mulai makan”

Mama Jane menatap Jane dengan aneh, sedikit tersenyum dan berkata, “Anak ini, kenapa berbicara begitu? aku hanya ingin tahu lebih banyak tentang Ugie”

aku juga ikut tersenyum, tidak tahu apa yang dibicarakan Jane dengan Mamanya. Pokoknya, Mamanya tampak sangat tertarik padaku.

Jane mulai makan, Mamanya memang tidak minum alkohol. Kami hanya minum jus buah, sambil makan sambil mengobrol.

Saat makan, tiba-tiba Jane melihat arah belakang tubuhku. Tersenyum dan berkata, “Kebetulan sekali?”

aku tidak mengerti maksud dia. Lalu menoleh kebelakang mengikuti arah pandang dia, melihat ada beberapa orang berjalan masuk ke lobby. Meraka ada pria dan wanita, didalamnya ada dua orang yang tidak hanya aku kenal, tapi sangat akrab.

Pria yang berjalan didepan adalah Bang Ndut . Tubuh gemuknya, sangat menonjol di kerumunan orang. Yang tidak paling aku sangka adalah, wanita yang mengikutinya disamping, ternyata adalah Elisna. aku tidak menyangka Elisna bisa keluar makan bersama dengan Bang Ndut .

Bang Ndut dan Elisna melihat aku dan Jane. Keduanya berjalan ke arah meja kami. Saat sampai di sebelah meja, Bang Ndut menyipitkan mata, sambil tertawa berkata pada Jane,

“Jane, kebetulan sekali? Ini adalah Tante kan?”

Jane tersenyum mengangguk. Dia lalu melakukan perkenalan antar keduanya.

Selesai Jane berbicara, Bang Ndut menepuk pundakku, berkata sambil tertawa, “Asisten Ugie, kamu hari ini cukup sibuk juga. Disisi sana ada seorang bos cantik, dan disisi sini masih menemani Jane. Sepertinya kamu berada dalam lingkaran perempuan cantik, semua hal baik jadi mengelilingimu.

Bang Ndut hanya mengatakan omong kosong. aku tidak mempedulikannya, mengobrol dengan Elisna. Elisna memberitahuku, Bang Ndut masih ingin mencarinya untuk syuting film online, acara makan hari ini adalah untuk membahas hal itu.

Mengobrol beberapa saat, Bang Ndut baru berkata kepada Jane.” Jane, kalian makan saja, pesan saja sesuka hati. Bon makan malam ini, Bang Ndut akan membayar untuk kalian. Anggap saja makan malam penyambutan Tante”

Jane tidak sunngkan, dia tertawa kepada Bang Ndut dan mengangguk, “Kalau begitu terima kasih Bang Ndut ”

Seharusnya aku yang membayar makan malam ini, tidak disangka ditraktir oleh Bang Ndut . Dengan begini bagus, menghemat uang, memang belakangan ini kondisi keuanganku tidak stabil.

Saat hampir selesai makan, ponsel Mama Jane tiba-tiba berdering. Dia mengangkatnya, juga tidak tahu apa yang dikatakan dari sana. Saat mendengar dia berkata dengan tertawa, “aku sedang makan bersama putriku, dan juga pacar dia. Setelah makan aku akan pergi kesana mencarimu, hari ini kita bisa bermain sepanjang malam”

Mendengar Mama Jane mengatakan aku adalah pacar Jane. aku merasa sedikit canggung. Dan Jane juga melirikku dengan tidak enak. Setelah telepon ditutup, Jane berkata tidak puas kepada Mamanya, “Ma, aku dan Ugie hanya teman biasa, bukan pacar. Kenapa kamu berkata begitu dengan temanmu?”

Mama Jane cemberut, berkata dengan sinis, “Kenapa jika aku berkata begitu? Lagipula kamu juga suka dengan Ugie, dia juga memperlakukanmu dengan baik. Kalian berdua masih single, apakah tidak pantas untuk bersama?”

Jane masih ingin berdebat. Tapi Mamanya sama sekali tidak memberinya kesempatan, langsung berkata lagi, “Sudahlah, cepat makan. Setelah makan antar aku pergi bermain mahjong, aku sudah berjanji dengan beberapa teman lama, hari ini bermain sepanjang malam”

Jane tersenyum dengan tidak berdaya kepadamu. aku juga tersenyum pahit, tapi tidak ada cara untuk menjelaskan ke Mamanya. Hari ini aku memang datang dengan identitas pria yang ditaksir Jane.

Selesai makan, aku awalnya ingin memesan taksi dan pergi terlebih dahulu. Tapi Jane tidak setuju, dia berkata dia akan mengantar Mamanya dulu, lalu mengantarku. Kebetulan searah. aku hanya bisa mengikuti naik kemobil, Mamanya bersikeras ingin aku duduk di kursi penumpang. Dia duduk dibelakang.

Tempat yang sudah mereka pesan adalah sebuah ruang teh. Saat sampai, Mama Jane turun. Dari dalam ruang teh keluar seorang wanita, dia berjalan dengan cepat, sambil tersenyum kepada Mama Jane dan berkata, “ Yuta , akhirnya kamu sudah pulang. Apakah kamu tidak tahu, selama kamu keluar negeri. Kami sering sekali merasa kekurangan seseorang, sudah membuat kami rindu setengah mati”

Sambil berbicara, wanita ini memberikan Mama Jane sebuah pelukan yang besar.

Dan aku melihat pemandangan ini, merasakan seperti jatuh ke gua es.

Jane melihat keluar jendela, dia berkata dengan suara kecil, “Teman bermain mahjong Mamaku ini, dulu bermain bersama setiap hari. Tapi aku tidak kenal satupun”

Kata-kata Jane tidak masuk ketelingaku. aku dengan sadar bersandar kebelakang, takut dilihat oleh orang itu. Sekarang yang paling ku inginkan, mereka cepat-cepat masuk ke ruang teh. aku dan Jane segera meninggalkan tempat sial ini.

Sangat disayangkan, hal itu tidak terjadi seperti yang diinginkan. Mama Jane mengetuk pintu jendela, berteriak kepada Jane dan aku, “Jane, kamu dan Ugie turun. aku akan perkenalkan kalian”

Setelah Mama Jane selesai berbicara, wanita disampingnya, menatap kedalam mobil.

Saat itu, mataku bertemu pandang dengan dia, ekspresiku sangat canggung, dan ekspresi dia sangat terkejut.

aku tahu, tidak bisa menghindar lagi. Membuka pintu mobil, aku dan Jane turun. Mama Jane memperkenalkan, “Mirsalim, ini adalah putriku Jane. Dan ini pacarnya, Ugie”

Sudah lama tidak bertemu. Bibi Salim masih sama seperti dulu, perbedaan yang paling besar dengan dulu, yaitu wajah terkejutnya. Seperti yang dia lihat sekarang bukan aku, tapi seorang monster aneh.

aku buru-buru menjelaskan, “ Bibi Salim , dengarkan aku”

Kata-kataku belum selesai, Bibi Salim tersenyum dingin. Dia memotong perkataanku, melihat Mama Jane dan berkata. “Aiyo, menantumu ini tidak buruk. Wajahnya tampan, terlihat sopan santun. Benar-benar tidak buruk, kapan menikah? aku ingin menghadiri pesta pernikahan”

Mama Jane sama sekali tidak mendengar jika kata-kata Bibi Salim adalah sindiran. Dia masih terus berbicara.

aku buru-buru berkata, “ Bibi Salim , bukan seperti itu “

“ Bibi Salim ? Siapa Bibi Salim mu? Apakah aku kenal denganmu? Kenapa kita harus menetapkan panggilan dekat?”

Bibi Salim mengucapkan kata-kata ini tidak berhenti. Dia benar-benar panik, setelah selesai berkata, juga tidak melihatku, langsung berbalik ke ruang teh.

Dan Mama Jane masih tidak tahu apa yang terjadi, buru-buru mengejar, sambil bertanya, “孔蓝, Ada apa denganmu? Kenapa tiba-tiba menjadi panik?”

aku menggosok kuat kedua tanganku dikepala. Ini adalah perasaan menangis tanpa air mata. Perasaan ini terasa sangat kacau sekali. Kenapa aku tidak berpikir masalah akan menjadi seperti ini, awalnya mengira membantu Jane saja, tapi malah bertemu dengan Bibi Salim ! Yang paling membuatku canggung, adalah Bibi Salim sama sekali tidak memberiku kesempatan menjelaskan.

Novel Terkait

Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
3 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
4 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
3 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
4 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
3 tahun yang lalu