Love And Pain, Me And Her - Bab 58 Masa Lalu Nogo

Bong Casa tertawa. Lalu, dia menyesap teh dan kemudian perlahan menatapku dan berkata : “ Ugie, orang itu tidak pernah puas! Seharusnya kamu mengerti tentang ini, bukan? ”

Aku tersenyum, lalu menatap Bong Casa dan berkata : “ Presdir Bong, aku mengerti tentang semua ini! Tetapi aku merasa bahwa ini bukanlah keserakahan, melainkan kerja sama yang normal. Anda bisa mendapatkan buku perencanaan yang anda inginkan, dan aku bisa mendapatkan penawaran yang aku inginkan. Kita saling menguntungkan, jadi kenapa tidak? ”

Sebelumnya Bong Casa masih tersenyum. Tetapi dia tiba-tiba menaruh cangkir tehnya, lalu memandangku dengan ekspresinya yang suram dan bertanya dengan suara keras : “ Bagaimana jika aku tidak menyetujuinya? ”

Sikap Bong Casa membuatku merasa sedikit gelisah. Tetapi aku tahu bahwa disaat seperti ini, aku tidak boleh mundur. Aku pun menatap Bong Casa dan berkata dengan percaya diri : “ aku merasa bahwa Presdir Bong akan setuju denganku. Alasannya sangat sederhana. Tampaknya Presdir Bong tidak memberitahuku tentang pembicaraan anda di tepi sungai kemarin. Jika aku tidak salah, seharusnya kantor pusat KIMFAR telah membiarkan Presdir Bong untuk membuat sebuah perencanaan yang lengkap. Perencanaan ini mencakup dua bagian. Yang pertama mungkin tentang rencana pemasaran produk baru ketika diluncurkan. Yang kedua, aku menebak bahwa ini tentang apa yang harus difokuskan dan dilakukan perusahaan jika produk baru ini tertunda karena kurangnya daya saing. Dan yang paling ingin dilihat dan paling dicemasi anda sekarang adalah perencanaan ini. ”

Bong Casa tidak menjawab pertanyaanku, dan dia malah kembali berkata kepadaku : “ Apa yang akan kamu lakukan jika aku menyetujuimu? ”

Aku menjawab : “ aku akan mencoba yang terbaik untuk mengintegrasikan kedua situasi ini dan memberikan anda perencanaan terbaik saya. ”

Bong Casa bertanya : “ Bagaimana jika perencanaan itu tidak diterima kantor pusat? ”

Aku menatap Bong Casa dan menjawab dengan tegas : “ Maka aku akan memberikan perencanaan yang anda butuhkan secara gratis. ”

Aku harus bertaruh demi PT. Nogo Internasional dan terlebih lagi demi Isyana!

Bong Casa tiba-tiba tertawa, lalu berdiri sambil menatapku dan berkata : “ Ugie, kamu benar-benar menarik! Baiklah, aku tidak hanya akan menyetujuimu, aku juga akan memberimu lebih banyak sumber. Sekarang, aku akan memberimu semua order Kimia Farma selain yang telah ditandatangani dengan perusahaan periklanan lain. Tetapi aku memiliki satu persyaratan yaitu kamu harus membuat perencanaan ini lebih dari mode perencanaan yang sederhana. Berdiri di sisi pengembangan jangka panjang suatu perusahaan perlu dipertimbangkan. Ini tidak boleh merupakan perencanaan yang biasa. Yang aku inginkan adalah perencanaan yang matang untuk produk baru. ”

Aku merasa sangat senang ketika mendengar Bong Casa mengatakan bahwa dia akan memberiku semua daftar yang belum ditandatangani KIMFAR. Tetapi aku segera mengajukan permintaan, aku menatap Bong Casa dan berkata : “ Presdir Bong, kalau begitu, mari kita mengadakan konferensi besok. Kedua perusahaan kita telah membentuk hubungan kerja sama yang strategis. Di masa depan, kami akan melakukan semua perecanaan KIMFAR dan kami juga dapat menyediakan semua sumber iklan PT. Nogo Internasional untuk perusahaan anda. Adapun tentang harga, itu tidak akan lebih tinggi dari harga rata-rata industri. ”

Begitu Bong Casa mendengar ini, dia menatapku dan berkata sambil tersenyum : “ Ugie, kita tidak bisa mengadakan konferensi semacam ini di awal. Berapa banyak orang yang akan memperhatikan konferensi seperti ini? Terlebih lagi, proposalmu telah diluar hak kamu. Apakah kamu bisa mengambil hak dari Presdir Mirani kalian? ”

Aku merasa sedikit canggung. Sebenarnya, apa yang dikatakan Bong Casa benar, hanya akan ada beberapa orang yang akan melihat konferensi ini. Tetapi aku tahu bahwa perusahaan periklanan lain pasti juga akan melihatnya. Aku hanya ingin memberitahu orang-orang itu bahwa PT. Nogo Internasional juga dapat bekerja sama dengan KIMFAR dan keluar dari keadaan sulit tersebut.

Aku mencoba menjelaskan : “ Jangan khawatir Presdir Bong, proposal aku akan disetujui oleh Presdir Mirani. ”

Bong Casa tersenyum, lalu menatapku dan berkata : “ Baiklah, aku akan membantumu untuk menyelesaikan masalah itu. Tetapi jika kamu mengacaukan struktur perencanaannya, maka aku tidak akan membiarkanmu. ”

Sebenarnya aku tahu alasan mengapa Bong Casa menyetujuiku. Bukan hanya karena perencanaanku, tetapi dia juga yakin dengan PT. Nogo Internasional. Bagaimanapun, PT. Nogo Internasional adalah sebuah industri yang sudah lama di bidang periklanan, dan yang masih dapat dipercaya dan koorperatif.

Turun dan naik ke mobil. Isyana sedang duduk dan mendengarkan lagu di dalam mobil. Melihatku masuk, dia pun mematikan musiknya dan dengan suara lembut bertanya kepadaku : “ Apakah aku akan kembali ke perusahaan sendirian atau kamu ikut bersamaku? ”

Aku tahu apa yang dimaksud Isyana. Dia mengira bahwa aku disini untuk bernegosiasi dengan Bong Casa. Hanya ada dua hasil negosiasi, yang pertama adalah aku bergabung dengan KIMFAR dan yang lainnya adalah aku masih kembali ke PT. Nogo Internasional. Tetapi dia tidak menyangka bahwa aku akan mengambil jalan lain.

Aku tersenyum pada Isyana dan kemudian mengeluarkan ponselku. Ketika mendengar suaraku dan Bong Casa dari ponsel, Isyana bertanya dengan terkejut : “ Kamu merekamnya? ”

Aku tersenyum dan mengangguk. Meskipun rekaman tidak termasuk kontrak, tetapi aku merasa bahwa Bong Casa merupakan orang yang dapat memegang ucapannya. Dan rekaman ini hanyalah jaminan. Terlebih lagi, ketika aku berjalan ke ruangan Bong Casa, pena rekaman di mejanya sudah mulai berfungsi.

Kita berdua duduk di mobil sambil mendengarkan percakapanku dan Bong Casa. Isyana mendengarkannya dengan seksama. Ketika Bong Casa mengatakan bahwa aku menyukainya, wajahnya langsung menunjukkan ekspresi malu. Pada saat itu, aku benar-benar ingin memeluk Isyana dan memberitahunya bahwa aku menyukainya.

Setelah mendengarkan seluruh rekaman itu, Isyana menatapku untuk waktu yang lama. Lalu dengan suara lembut berkata : “ Terima kasih Ugie! ”

Aku tersenyum dan tidak mengatakan apa-apa. Aku sudah cukup puas mendengar Isyana mengatakan “ Terima kasih ” dengan tulus.

Isyana mengemudi, tetapi dia tidak mengemudi ke arah perusahaan. Setelah beberapa saat, tiba-tiba dia bertanya kepadaku : “ Ugie, apakah kamu ingin mendengar kisah tentang PT. Nogo Internasional? ”

Aku merasa tersentuh. Aku pernah bertanya kepada Isyana tentang PT. Nogo Internasional dan Grup Djarum, tetapi dia tidak pernah memberitahuku. Aku tidak menyangka bahwa kali ini dia berinisiatif untuk mengatakannya. Aku pun segera mengangguk dan berkata : “ Jika kamu ingin mengatakannya, tentu saja aku ingin mendengarnya. Tetapi jika kamu tidak ingin mengatakannya, jangan memaksakan dirimu. ”

Isyana tersenyum. Lalu dia mengendarai mobil ke tepi sungai. Sekarang sudah siang, di sepanjang sungai, cinta dan rasa sakitku terhadap seorang presiden wanita mulai terbawa. Kita pergi ke sebuah kafe dan duduk di dekat jendela. Disini tidak hanya tenang, tetapi juga bisa melihat sungai diluar.

Setelah memesan dua minuman, Isyana menatapku dan perlahan berkata : “ Sebenarnya banyak orang yang tahu bahwa Presiden Grup Djarum, Djarum Mirani adalah ayahku. Tetapi yang membuat mereka lebih penasaran adalah mengapa aku tidak menerima semua penawaran Djarum ketika PT. Nogo Internasional sedang dalam kesulitan. ”

Aku sedikit mengangguk. Aku juga pernah bertanya pada Isyana tentang hal ini. Tetapi dia tidak memberiku jawaban.

Isyana meneguk jusnya dan kemudian melanjutkan : “ Sebenarnya Grup Djarum yang sekarang sepenuhnya berdasarkan pada PT. Nogo Internasional. Pada waktu itu, orang tuaku bekerja keras untuk memulai bisnis. Mulai dari bisnis kecil sampai akhirnya mereka memiliki PT. Nogo Internasional. Pada saat itu, hanya ada beberapa perusahaan periklanan di provinsi kami. Munculnya PT. Nogo Internasional menarik perhatian dari semua tingkat masyarakat. Pada saat itu, semua jenis pesanan besar PT. Nogo Internasional terus berlanjut, termasuk perusahaan, pemerintah dan individu. Akibatnya, PT. Nogo Internasional berkembang pesat dan mengakumulasi sejumlah besar keuangan. ”

Isyana berbicara dan tatapannya berubah menjadi sedikit suram. Sepertinya dia enggan membahas tentang cerita orang tuanya.

Novel Terkait

Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
3 tahun yang lalu

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu

Mi Amor

Takashi
CEO
4 tahun yang lalu

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
4 tahun yang lalu

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
3 tahun yang lalu

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
3 tahun yang lalu