Love And Pain, Me And Her - Bab 424 Hubungan Istimewa

Pesannya sangat singkat, dengan hanya satu kalimat di atas, "Sutan, bagaimana keadaanmu disana?"

Melihat pesan ini, jantungku tersentak, aku berpikir sebentar, lalu berdiri dan langsung keluar.

Berdiri di depan pintu, sambil menyalakan rokok, aku merokok dan berpikir.

Aku tahu bahwa Don Juan memiliki hubungan dengan Sutan dan Sutan juga tidak merahasiakannya dariku. Tetapi pesan ini datang pada waktu yang sangat tepat, Sutan mengajakku untuk bertemu dengannya. Sepertinya dia tidak menanyakan apa-apa selain harga penawaran dasarku. Saat ini, pesan Don Juan juga masuk. Hal ini membuatku bertanya-tanya apakah Sutan membantu Don Juan untuk mencari tahu harga dasarku.

Sebagai sahabatnya, aku tahu aku seharusnya tidak mencurigai Sutan. Tetapi aku masih tidak bisa mengendalikan diri dan semua yang ada didalam pikiranku penuh dengan masalah ini.

Ketika sedang merokok, tiba-tiba terdengar pintu terbuka di belakangku. Kemudian, suara Sutan terdengar, "Ugie, mengapa kamu di luar?"

Menoleh melihat Sutan, aku tersenyum halus, mengangkat rokok di tanganku dan berkata dengan senyum tipis, "Aku kecanduan rokok, jadi keluar dan merokok!"

Sutan berkata "Oh", dia berjalan ke sisiku dan juga menyalakan sebatang rokok.

Kemudian, dia mengangkat ponselnya di depanku dan berkata dengan senyum masam, "Ugie, Don Juan ini sekarang terus menjeratiku. Mengirimiku pesan dan meneleponku setiap hari! Tampaknya dia benar-benar ingin memenangkan tawaran ini."

Aku tersenyum tipis dan menatap Sutan. Hatiku semakin tidak nyaman,. Sutan sepertinya ingin menjelaskan sesuatu kepadaku dengan sengaja.Tidak apa-apa jika dia tidak menjelaskannya, tetapi penjelasan ini membuatku berpikir semakin banyak. Aku semakin merasa bahwa Sutan curiga bahwa aku membaca pesan teksnya lalu keluar untuk merokok. Oleh karena itu, dia ingin menjelaskan pesan ini kepadaku.

Aku menghela nafas dalam hatiku dan berharap aku hanya berpikir terlalu banyak!

Suatu ketika, ketika kami di Universitas, kami berbicara tentang suatu topik. Mana yang lebih penting, uang atau persahabatan. Itu adalah perdebatan yang tidak penting. Menurut pandanganku uang lebih penting daripada persahabatan. Dan pandangan Sutan adalah persahabatan lebih penting daripada uang.

Saat itu, kami tidak terlalu memikirkannya, kami hanya merasa menarik, berdebat dan bermain satu sama lain. Tetapi ketika kami benar-benar masuk ke dalam kehidupan masyarakat, aku baru menyadarinya bahkwa akan sering menghadapi pertanyaan semacam ini.

Tanggal rapat penawaran semakin dekat. Sore ini, aku baru saja menyelesaikan percakapan telepon dengan Viali tentang penjualan Geprek Bule. Pihak lain secara resmi telah menawar harga tiga puluh miliar rupiah. Aku berdiskusi dengan Djoko dan dia juga setuju. Selebihnya, Djoko akan menandatangani kontrak dengan pihak lain. Ini tidak ada hubungannya denganku lagi.

Baru saja meletakkan telepon, terdengar ketukan pintu dari luar. Setelah berteriak “Masuk”. Lulu membuka pintu, dia berdiri di depan pintu dan berkata sambil tersenyum, "Ugie, Elisna datang menemuimu!"

Aku bangkit dengan terburu-buru, melihat Elisna masuk dengan senyum di wajahnya. Lama tidak bertemu, Elisna masih terlihat cantik. Kaos putih, celana jeans, sepatu papan putih dan topi baseball. Tampak tampan dan cerah.

Begitu dia masuk, Elisna tersenyum dan berkata, "Ugie, setelah menjadi bos, kamu tidak pernah meneleponku lagi? Apakah kamu sudah melupakanku?"

Aku tertawa terbahak-bahak, dengan santai bercanda dengan Elisna.

Lulu tidak memasuki kantor, dia diam-diam menutup pintu.

Melihat Elisna, aku langsung bertanya padanya, "Apa yang kamu lakukan baru-baru ini? Apakah masih bernyanyi di bar?"

Elisna melihat sekeliling kantorku dan mengangguk dengan santai, "Iya, masih bernyanyi! Kadang-kadang aku mendapatkan beberapa iklan, yang penting sangat kacau."

Aku tertawa, aku sangat menyukai karakter Elisna ini, murah hati dan juga bebas santai.

Aku sengaja mengusiknya dan berkata, "Elisna, kamu datang untuk menemuiku atau Lulu?"

Elisna mengangkat bahu dan berkata dengan santai, "Aku kebetulan lewat, jadi ingin datang melihat kalian berdua."

Aku tertawa. Duduk di sofa bersama Elisna, sambil menuangkan secangkir teh panas untuknya, aku bertanya lagi, "Elisna, bagaimana kabarmu dengan Lulu? Dia adalah bakat studio kami, berkompeten dan tulus. Jangan sampai terlewatkan pria sebaik ini."

Aku tahu bahwa Lulu selalu menyukai Elisna, tetapi sikap Elisna terhadapnya, aku benar-benar tidak mengerti.

Begitu suara itu turun, Elisna tersenyum acuh tak acuh, dia juga tidak merahasiakannya dan langsung berkata, "Dia memang baik, tapi dia agak membosankan. Kami sedang membangun hubungan dan berinteraksi. Kita akan tahu nanti apakah kami cocok atau tidak. "

Elisna masih santai.

Setelah mengobrol sebentar, Elisna tiba-tiba berkata, "Ugie, aku datang ke sini bukan karena kebetulan lewat, tetapi aku sengaja datang menemuimu."

"Oh? Kenapa, ada apa?"

Aku memandang Elisna dan bertanya padanya.

Elisna menatapku dan berkata setelah sekian lama, "Bagaimana kabarmu dengan Sutan sekarang?"

Aku merasa semakina aneh dan berkata dengan bingung, "Bagaimana apa? Masih sama seperti sebelumnya, semuanya baik-baik saja."

Selesai berkata, aku kemudian melihat Elisna. Aku bertanya-tanya mengapa dia tiba-tiba menanyakan hal ini. Elisna tampak ragu-ragu, setelah beberapa saat, dia berkata, "Dia selalu bersama dengan Don Juan akhir-akhir ini, apakah kamu tahu?"

Kata-kata Elisna membuat hatiku tenggelam. Meskipun aku tahu bahwa kedua orang itu telah lama berhubungan satu sama lain dan hari itu aku juga melihat pesan teks yang dikirimi oleh Don Juan kepada Sutan. Tapi mendengar Elisna berkata demikian, hatiku masih sedikit berat, aku bertanya padanya, "Bukankah normal untuk urusan bisnis? Ngomong-ngomong, bagaimana kamu tahu?"

Elisna memiringkan kepalanya dan mencibir, "Tentu saja aku tahu! Karena aku memiliki hubungan sangat istimewa dengan Don Juan."

Kata-kata Elisna membuatku lebih tercengang lagi. Sebelumnya, aku sudah menduga bahwa ada yang tidak benar dengan hubungan mereka berdua. Aku juga pernah bertanya pada Elisna, tetapi dia tidak memberitahuku. Hari ini dia mengungkitnnya lagi, yang membuatku semakin penasaran. Aku bertanya kepada Elisna, "Elisna, jangan-jangan kamu adalah pacar Don Juan?"

Elisna mencibir lagi, dia perlahan menggelengkan kepalanya, menatapku dan berkata kata demi kata, "Dia adalah kakakku!"

"Hah?"

Aku terkejut dan memandang Elisna dengan heran, aku merasa bahwa dia sedang bercanda denganku. Tapi melihat penampilan Elisna, itu sama sekali tidak terlihat seperti sedang bercanda. Tetapi marga mereka berdua beda, satu Romino dan satunya lagi Elis. Bagaimana bisa mereka bersaudara?

Elisna sepertinya melihat keraguanku, dia menjelaskan kepadaku, "Kami adalah saudara tiri."

Elisna berkata demikian, telah banyak memecahkan keraguanku. Pada pertemuan gabungan periklanan asli yang diadakan oleh Don Juan, Elisna sengaja pergi untuk membuat kacau, menghancurkan atmosfer seluruh konferensi. Tapi Don Juan hanya marah pada orang-orang di sekitarnya, kenapa membiarkan Elisna datang. Ternyata mereka masih memiliki hubungan ini.

Novel Terkait

Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
4 tahun yang lalu

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
3 tahun yang lalu

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu

Cutie Mom

Alexia
CEO
4 tahun yang lalu

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
4 tahun yang lalu