Hanya Kamu Hidupku - Bab 656 Sangat Kangen Padamu

Bagaimanapun perpisahan sementara cenderung memicu kerinduan, sehingga setelah pulang ke rumah, Siera dan Samoa yang pengertian langsung memeluk Lian ke kamar mereka, tidak mengganggu Pani dan Sumi yang bermesraan.

Setelah melihat Siera dan Samoa yang telah kembali ke kamar, Sumi juga tidak mempertahankan citra dirinya lagi, saat ini dia memeluk Pani dan langsung beranjak ke kamar tidurnya.

Mata Pani yang sedang menatap Sumi sangat lembut dan menggodakan, sehingga ketika Sumi masih belum tiba di dalam kamar, dia sudah terlanjur menunduk kepala dan menciumnya.

Pani mengedipkan matanya, lalu memeluk leher Sumi dengan turut dan membalas ciumannya.

Api kagairahan di hati Sumi membara seketika, dia mempercepat langkahnya ke dalam kamar, ketika sudah berhasil menendang pintu kamar tidur, dia membungkam bibir Pani dengan ciuman yang semakin dalam.

Awalnya dia mengira Pani akan menuruti segala permintaan dirinya, namun wanita ini malahan bertindak sebaliknya dan melawan dirinya.

Sumi mengerut alis, setelah itu menatap Pani dengan tatapan dalam dan tidak terima.

Pani mengambil nafas dan balik menatapnya dengan tatapan nekat, setelah itu mengeluh dengan nada sinis, “Kamu mau buat apa ?”

Sumi melirik bibir Pani dan menelan air ludah sendiri, “Menurutmu ?”

“Aku bilang tidak boleh !” Pani menolak dengan nada emosi.

Wajah Sumi yang tampan juga kejang seketika, dia mengerut bibirnya dengan erat dan terus melotot Pani.

“Lukaku masih belum sembuh.” Pani berkata.

“Luka masih belum sembuh, jadi tidak boleh dicium juga ?” Sumi memeluk Pani dan menghampiri kasur dengan tampang tidak senang, kemudian meletakkan Pani ke atas kasur dengan gerakan lembut, setelah itu dia juga duduk di sampingnya dan mencubit tangannya, akhirnya menatap Pani dengan tatapan dalam dan menjawab dengan nada tidak senang.

Pada saat berbaring di atas kasur, Pani merasa nyaman sekali, sehingga mengeluh nafas dan balik menatap Sumi, kemudian berbisik dengan suara yang ringan, “Aku saja masih belum emosi, kamu sudah emosi duluan ya ?”

Tatapan mata Sumi sedikit tersentuh, namun tetap saja diam-diam menatap Pani.

“Masalah mengumumkan hubungan kita, kamu sudah diskusi denganku ya ? Kita menelepon di setiap harinya, kamu sudah kasih tahu aku ya kalau kamu akan pulang di hari ini ?” Pani menatapnya dengan tatapan menekan.

Sumi mengangkat alis dan meletakkan kakinya ke atas kasur, lalu menyandar dengan gerakan perlahan-lahan dan melotot Pani yang ingin memperhitungkan masalah, kemudian berkata dengan nada datar, “Hari ini ulang tahunmu, aku memang bermaksud untuk memberikan sebuah kejutan untukmu, seandainya aku memberitahumu bahwa aku akan mengumumkan hubungan kita di hari ulang tahunmu, bukannya secara tidak langsung akan mengakui kalau aku akan pulang di hari ini ya ? Kalau begitu mana ada kejutannya lagi ! Jadi masalah ini tidak boleh dijadikan sebagai alasan kamu untuk merajuk kepadaku !”

Pani mengangkat kepala dan melihat Sumi yang sedang menyandar di atas kepala sendiri, kemudian menarik tangan Sumi yang sedang menggenggam tangan sendiri, “Kamu baring dulu, leherku sakit kalau menatapmu !”

Sumi yang penurut langsung berbaring di sisi Pani, kemudian terus menatap satu sisi wajah Pani yang indah, setelah itu berkata dengan perlahan-lahan, "Pani, kamu hari ini cantik sekali !”

Tatapan mata Pani muncul sedikit jejak malu, namun malahan berkata, “Kalau aku tidak cantik, bos Nulu bisa menaksir aku ya ? Kalian pria hanya makhluk visual yang hanya mementingkan penampilan !”

Sumi tertawa sendiri, lalu menangkap tangan Pani dan mengecup sekilas.

Pani mengerut bibir dan meliriknya dengan sudut mata, suaranya juga menjadi lebih lembut, “Hari ini aku sangat senang ….”

“Iya.” Sumi menatapnya dengan penuh kasih sayang, “Masih merajuk ?”

Pani mengerut bibir dan mengisap hidung dengan gaya angkuh, “Begitu banyak masalah yang terjadi di waktu dekat ini, kamu malahan meninggalkan aku dan Lian, lalu perjalanan dinas dengan begitu saja, kamu beruntung sekali bisa memiliki istri yang pengertian sepertiku, kalau tidak pasti bakal merajuk seumur hidup kepadamu !”

Sumi mengulurkan lengan dan memeluk pundak Pani dari bawah lehernya, bibirnya yang lembut mengecup ringan pada samping telinganya, setelah itu berkata dengan nada rendah, “Maksudku bukan yang ini.”’

Pani sedikit bingung, setelah itu balik menatapnya, “Terus apa lagi ?”

Sumi bertatapan dengannya dan berkata, “Aku sudah mendaftar pernikahan kita tanpa persetujuan kamu, sebelumnya di lubuk hatimu masih berkenan dengan masalah ini. Kalau sekarang, masih berkenan ?”

Dalam hati Pani sedikit gemetar, matanya muncul jejak tatapan rumit dan tersentuh.

Pani mengira kalau Sumi tidak akan mengetahui hal ini.

Rupanya dia selalu mengetahuinya !

Pani tidak merasa dirinya berbeda dengan wanita biasanya, dia juga pernah berkhayal tentang pernikahannya.

Meskipun setelah itu terjadi sedikit permasalahan dan membuat dirinya putus asa terhadap makna pernikahan.

Namun Tuhan mengizinkan mereka untuk bersama lagi.

Imajinasi dan harapan Pani terhadap pernikahan mulai membara di dalam lubuk hatinya.

Dia tidak memerlukan acara pernikahan yang mewah atau heboh. Namun setidaknya mesti mengadakannya.

Pani membutuhkan upacara pernikahan, meskipun terkesan nekat maupun kaku, namun hanya dengan mengadakan upacara tersebut, Pani baru benar-benar bisa menerima pernikahan tersebut, dan merasakan bahwa mereka adalah suami istri yang sah, sedangkan Sumi juga akan menjadi miliknya !

Meskipun mereka berdua masih belum mengadakan upacara pernikahan, namun tingkah laku Sumi pada hari ini sudah membuat Pani merasa terharu. Setidaknya dalam hatinya tidak akan memiliki penyesalan lagi, dan juga tidak akan merasa sakit hati apabila membayangkannya.

“Pani, kasih tahu aku, kamu masih berkenan ?” Sumi bertanya lagi.

Pani tidak berbicara, malahan hanya menoleh kepala dan mencium bibirnya.

Sumi menahan nafas dan menatap Pani dengan tatapan dalam.

Kedua mata dan ujung hidung Pani telah memerah, dia mencium bibir Sumi dan berkata dengan suara serak, “Sebelumnya kita berpisah selama satu bulan, kamu setiap harinya akan bertanya apakah aku telah merindukanmu, aku menjawab kalau aku akan memberitahumu secara langsung ketika kamu sudah pulang.”

Tatapan mata Sumi penuh dengan kelembutan dan senyuman kesenangan, “Iya, jadi, kamu kangen atau tidak ?”

“Kangen. Kangen sekali.”

Pani mencibir bibir, suaranya mengandung unsur manja dan kasihan.

Hati Sumi meleleh seketika, tangan yang memeluk pundaknya langsung mengangkat kepala Pani dan menciumnya, “Aku juga kangen padamu, seluruh tubuhku bahkan terasa sakit karena terlalu merindukanmu.”

Pani masih ingin mengatakan sesuatu, namun semua suara pembicaraannya telah digantikan oleh suara berdesah dan menghilang di dalam ciuman Sumi.

Pada malam ini, Pani terbangun berkali-kali karena ciuman dari Sumi, meskipun sedikit emosi karena dibangunkan berkali-kali oleh seseorang, namun hatinya juga sangat senang dan tersentuh, dikarenakan Sumi telah membuktikan rasa rindunya dengan tindakannya !

……

Dalam masa satu minggu setelah Sumi kembali ke rumah, dia tidak pergi ke tempat apapun lagi, malahan hanya menjaga di sisi Pani dan Lian, gunanya untuk menggantikan rasa bersalah dirinya selama waktu satu bulan sebelumnya.

Sedangkan dalam waktu satu bulan ini, dikarenakan Sumi yang telah mengumumkan hubungan mereka secara tiba-tiba, sehingga seluruh berita di internet sudah penuh dengan kabar tersebut, apabila Pani membuka jaringan internet, semua berita yang tertera adalah kabar mengenai mereka berdua.

Awalnya Pani mengira bahwa tindakan dirinya yang mencium Sumi di depan umum akan memancing amarah dari para netizen, namun kenyataannya malahan sebaliknya.

Baik komentar di bawah video maupun foto, semuanya sudah terpenuhi dengan komentar yang positif.

Alasan dari komentar yang positif adalah tatapan mata di antara mereka berdua, meskipun aktor maupun artis yang sangat ahli akting, tetap saja tidak ada yang bisa memperlihatkan rasa kasih sayang yang begitu nyata.

Bukannya perasaan cinta terhadap seseorang akan terlihat jelas dari tatapan mata ?

Oleh sebab itu netizen beranggapan bahwa mereka berciuman hingga enggan berpisah dan bahkan melupakan waktu, semuanya dikarenakan terlalu menyayanginya !

Setelah melihat komentar tersebut, Pani mengumpulkan keberanian dan mengintip video tersebut.

Sementara hasilnya membuktikan bahwa dirinya tidak memiliki mental yang kuat seperti para netizen, pada pertengahan pemutaran, dia sudah tidak sanggup menonton lagi. Bagaimanapun ciuman mereka benar-benar terlalu panjang dan …. memalukan !

……

Waktu berlalu dengan cepat dan tanpa disadari, satu bulan berlalu dalam waktu mengedip mata, saat ini telah tiba di bulan Juli.

Berdasarkan hasil pemeriksaan, luka Pani telah sembuh. Namun bagaimanapun juga pernah terluka, sehingga tidak dapat dibandingkan dengan masa sebelum terluka, dan juga memerlukan perlindungan dan perhatian yang khusus.

Dikarenakan luka pada bagian pinggangnya, sehingga Pani juga tidak pernah keluar selama waktu tiga bulan ini, oleh sebab itu dia sangat antusias terhadap dunia luarnya.

Oleh sebab itu dia langsung mengajak Ellen untuk berbelanja di luar meskipun di bawah terik matahari.

Pada masa sekolah menengah, tempat yang paling sering dikunjungi oleh Pani dan Ellen adalah Street Shop, dikarenakan tempat tersebut menjual berbagai aksesori yang sesuai dengan usia mereka dan juga berbagai makanan yang enak.

Oleh sebab itu Pani dan Ellen pergi ke Street Shop untuk terlebih dahulu.

Street Shop berbeda dengan mall besar biasanya yang memiliki AC.

Saat ini Pani dan Ellen hanya bisa berkeliling di bawah paparan cahaya matahari.

Namun ketika mereka masih belum berbelanja hingga toko ketiga, dua orang gadis muda yang telah menjadi ibu sudah tidak sanggup melanjutkannya, sehingga langsung istirahat di dalam sebuah restoran yang menjual minuman.

“Ellen, aku benar-benar merasa kalau aku sudah tua.” Pani yang baru saja merayakan ulang tahun ke dua empat, saat ini sedang memegang segelas es lemon dan mengeluh nafas.

Ellen sangat tidak berdaya, “Kalau begitu harus melihat kamu membandingkannya dengan siapa, kalau dibandingkan dengan Lian, kamu memang sudah tua. Tetapi kalau membandingkannya dengan paman Nulu, kamu masih sangat muda lagi !”

Pani meneguk es lemon dan tersenyum kepada Ellen, “Kalau aku mengatakan hal ini di hadapan Sumi, mungkin saja dia akan langsung muntah darah.”

“William sepertinya juga begitu.” Ellen tertawa manis ketika mengatakannya.

“Tetapi setelah mendengar perbandinganmu, aku merasa sepertinya telah muda kembali.” Pani berkata dan melirik sekilas ke arah luar restoran, kemudian berkata, “Mendingan kita cepat pergi saja, kalau tidak takutnya mereka akan meleleh karena dipanggang !”

Ellen juga menoleh ke arah luar, ketika melihat pengawal yang berpakaian serba hitam dan berdiri di bawah terik matahari, dia mengangguk dan setuju, “Menurutku juga.”

Dikarenakan mengetahui bahwa Ellen dan Pani akan berjalan-jalan di luar, William dan Sumi merasa tidak tenang dengan keselamatan mereka berdua, sehingga memerintahkan kepada pengawal masing-masing untuk menjaga keselamatan mereka berdua.

Ellen dan Pani sama-sama tidak terlalu nyaman dengan tindakan tersebut, namun pada saat yang sama juga dapat mengerti rasa kecemasan William dan Pani, oleh sebab itu mereka tidak berkomentar apapun.

Setelah itu mereka berdua berangkat ke Xingdu Square dan berpura-pura tidak mengetahui keberadaan dua pengawal tersebut.

Pada salah satu toko busana ternama.

Ellen langsung menaksir terhadap sebuah gaun putih dalam pandangan pertama, sehingga bertanya kepada Pani, “Bagaimana dengan gaun ini, cantik ?”

Pani memperhatikannya dan mengangguk, “Cantik sekali, cocok denganmu.”

“Benarkah ?” Ellen mengambil gaunnya dan membandingkannya dengan bentuk tubuh sendiri.

“Hebat sekali penilaian Anda, model ini dirancang oleh artis naik daun pada saat ini yang bernama Mizka, di seluruh dunia hanya ada lima pasang.” Pelayan toko mengenal dengan Ellen, sehingga pada saat menawarkan gaun kepada Ellen, suaranya bahkan sedikit gemetar.

Ellen menatap pelayan dengan tatapan lembut, bagaikan seorang gadis muda yang tidak memiliki kesan serangan, malahan membawa sedikit jejak kebingungan, “Mizka ?”

Pelayan menjadi lebih terbuka ketika melihat reaksi Ellen, sehingga tersenyum dan berkata, “Iya, Mizka adalah artis yang sedang naik daun di tahun ini …. Tidak tahu apakah Anda pernah menonton drama romantis yang diperankan dirinya. Meskipun umur Mizka sudah dua puluh enam tahun, namun sama sekali tidak mempengaruhi dirinya dalam memerankan drama tema sekolah, aku yang sudah berumur tiga puluhan juga sangat menyukai dirinya.”

“Aku tidak pernah nonton, tetapi kalau mendengar gambaran kamu, aku tiba-tiba jadi ingin menonton.” Ellen memiringkan kepala dan melirik gaun di tangannya, kemudian tersenyum dan berkata, “Hebat sekali ya, bisa akting dan juga merancang pakaian. Pani, iya kan ?”

Sejenak kemudian setelah selesai berbicara, dia tidak mendengar jawaban dari Pani.

Ellen mengerut bibir dan mengangkat matanya, kemudian menatap Pani dengan tatapan bingung, namun dia malahan melihat Pani yang sedang menatap ke arah luar toko dengan tatapan tajam dan ketakutan.

Ellen sedikit kebingungan, sehingga menoleh ke arah tatapan Pani. Namun adegan yang berada di depan matanya membuat Ellen mengerutkan alisnya.

Kenapa dia bisa di sini ? !

Novel Terkait

Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
3 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
3 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
3 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
4 tahun yang lalu