Hanya Kamu Hidupku - Bab 336 Waktu Sudah Tidak Banyak

Samir Moral berjalan masuk dari luar, dia melihat Ellen Nie dulu, kemudian melihat William dan beberapa orang lainnya, dia tiba-tiba berkata, “Orangnya sudah ketemu, di kantor polisi!”

Mendengarkan ini, William, Sumi dan ketiga orangnya menyipitkan mata.

……

Bagaimanapun juga kematian Yuhan karena menyelamatkan Ellen Nie, setelah memeriksa kecelakaan itu, kebenaran dari semua ini, harus ditangani oleh William pribadi, ini baru pantas untuk Yuhan yang rela mengorbankan nyawanya menyelamatkan Ellen Nie.

Jadi, meskipun William tidak tega meninggalkan Ellen Nie yang sedang berada di rumah sakit, tapi dia tetap ikut Frans pergi ke kantor polisi, dan meninggalkan Samir Moral di rumah sakit untuk menjaga Ellen Nie.

Ruang interogasi polisi.

Polisi Liu yang menangani kecelakan papa Ellen Nie tahun lalu sudah menjadi kepala polisi, dia secara pribadi membawa William dan beberapa orang pergi ke ruang interogasi.

Orang yang membuat kecelakaan itu adalah pria yang berusia empat tahun lebih, orangnya tidak tinggi, tapi sangat berotot, tampat kuat saat duduk di kursi, tapi seluruh orangnya sedang gemetar.

“Apakah kamu kenal Ellen Nie?” William duduk di depan pria, Ethan dan lainnya berdiri di belakang William.

Pria mendongak dan melihat William, dia mengangguk.

“Apakah dia menganggukmu?” Tatapan William sangat dingin.

Pria itu menggelengkan kepala.

Wajah William tiba-tiba menjadi dingin, “Kalau begitu, ada orang yang menyuruhmu untuk melakukan semua ini?”

Wajah pria itu gemetar, menatap William dan tidak berbicara.

“Apakah kamu tahu ada orang karena tindakanmu meninggal dunia?” William sedikit menurunkan kelopak mata.

Seluruh tubuh pria itu gemetar semakin kuat.

Sumi berkata, “Kamu telah melakukan kejahatan pembunuhan yang disengaja. Nyawa harus dibayar dengan nyawa.”

“…Aku, aku tidak akan membayar nyawaku. Dia berkata, dia akan melindungiku! Aku hanya berada di dalam penjara beberapa tahun!” Pria itu berkata.

“Dia?” Frans menatapnya, “Dia itu siapa?”

Pria itu menurunkan kepala dengan panik, “Tidak, bukan siapa-siapa.”

“Brengsek! Kamu menganggap tempat ini apa? Ini adalah kantor polisi, kamu sendiri sudah mengaku bahwa dirimu membunuh orang secara sengaja, sesuai peraturan hukum, membunuh orang harus membayar dengan nyawa, kamu mengatakan dia begitu pandai, ada… sepandai dari orang-orang di sini kah?

“Kalau dia sepandai yang kamu katakan, kenapa dia tidak melakukannya secara pribadi? Kenapa menyuruhmu untuk melakukan semua ini! Dia menyuruhmu untuk membunuh orang, kamu langsung mendengar, apa yang telah dia berikan kepadamu?”

Beberapa tuan berada di ruang interogasi, hati Polisi Liu sangat cemas, melihat pria itu berkata dengan tidak jujur, dia berteriak sambil menatap pria itu.

Pria itu ketakutan hingga wajahnya memucat, “Aku juga tidak mempunyai cara lain. Istri dan anakku sedang mengidap penyakit jantung, aku memerlukan uang yang banyak untuk melakukan operasi! Dia berjanji padaku, jika aku melakukan sesuai perintahnya, dia akan membantuku membayar uang operasi, hingga istri dan anakku sembuh. Selain itu, dia akan memberi istriku sejumlah uang, dia akan menjaga istriku saat aku di penjara. Dan, dia juga berjanji padaku, dia tidak akan membiarkanku terjadi sesuatu, dia akan mencari pengacara yang terbaik untuk membelaku, saat itu, aku hanya perlu di penjara beberapa tahun dan tidak akan kehilangan nyawaku.”

“Apakah kamu tahu siapa mereka? Aku akan memberitahumu, jika ada mereka, tidak akan ada seorang pengacara di Kota Tong yang berani mengambil kasusmu! Dan saat ini, kamu mengaku dirimu adalah pembunuh, kamu pikir kamu bisa lolos dari sanksi hukum kah?”

Tatapan Polisi Liu melihat pria itu seperti melihat anak cacat mental.

Mungkin merasa pria itu sudah mengatakan semua hal yang penting dan tidak penting, tapi pria itu tidak menyebutkan nama orang yang ada dibalik layar.

Sudah seperti ini, pria itu masih merasa dirinya tidak akan kehilangan nyawa?

Benar-benar bodoh!?

“…Aku, aku tidak tahu siapa mereka? Tapi aku tahu orang yang menyuruhku melakukan semua ini adalah orang yang mempunyai identitas tinggi, di Kota Tong, tidak ada seorang pun yang berani menganggunya.” Kata pria itu.

“Kamu benar-benar sangat bodoh!” Polisi Liu menarik napas, melirik wajah William yang dingin, kemudian berkata dengan nada tinggi, “Apakah kamu tahu dia siapa? Dia adalah Presiden perusahaan Dilsen, William Dilsen! Dan dia…”

Polisi Liu melirik Frans Domingo dan Ethan Hunt, “Mereka adalah anggota dari keluarga Domingo dan Keluarga Hunt! Dan ini!”

Polisi Liu melihat ke arah Sumi, “Keluarga Nulu yang berada di lingkaran hukum, keluarga Nulu yang tidak pernah kalah dalam persidangan! Adanya keluarga Nulu, bahkan kamu membawa semua pengacara di dunia ini juga tidak akan menang! Kamu lihat sendiri, kamu sudah menganggu semua tuan-tuan ini, apakah kamu bisa hidup lagi?”

Pria itu tiba-tiba kaget, matanya merah, dengan tatapan kaget melihat William dan beberapa orang lainnya, “Kalian, kalian…”

“Kamu mengatakan tidak ada seorang pun yang berani menganggu orang itu, aku ingin tahu dia itu siapa?” Frans berkata dengan nada dingin.

“… Kenapa bisa seperti ini? kenapa bisa seperti ini…” Pria iu menggelengkan kepala dengan panik, “Dia, Dia mengatakan, mengatakan…”

“Apa?” Ethan mengerutkan alis, dia sudah tidak sabar.

Pria itu seolah-olah seperti sedang menangis, berkata dengan nada rendah dan gemetar, “Dia adalah anggota keluarga Dilsen, keempat…”

“ Polisi Liu !”

Pria itu belum selesai berbicara, William malah berteriak dengan nada tinggi.

Polisi Liu dan pria itu ketakutan, mereka menatap William.

Wajah William seperti Yamara Ja, berdiri dan menendang kursi yang ada di belakang, matanya melirik pria itu, kemudian jatuh pada tubuh Polisi Liu, “Dia sudah mengaku bahwa dirinya membunuh orang, demi memberi keadilan pada orang yang telah meninggal, aku percaya pengadilan pasti akan memberi hukuman yang pantas!”

Setelah Polisi Liu terbengong dalam beberapa detik, dia segera berkata, “Benar kata Presiden Dilsen, hukum tidak akan melepaskan orang yang bersalah! Tenanglah!”

William menatap pria yang duduk di atas kursi seperti ayam betina, menyipitkan kedua mata, kemudian pergi dari kantor polisi bersama Frans dan beberapa orang lainnya.

……

Villa Coral Pavilion.

Ruang tamu.

Hansen, Keyhan, Tino dan Nino, mereka sedang duduk di ruang tamu.

Jika hari biasanya, dimana Nino berada, tempat itu pasti sangat bising.

Tapi hari ini, ruang tamu malah sangat diam.

Dua hari yang lalu, Gerald sakit, demam tinggi, Hansen tidak tenang, jadi pulang dan tinggal dua hari di rumah.

Siapa yang bisa menebak, tidak sampai dua hari, langsung terjadi masalah.

Dalam perjalanan ke Coral Pavilion, Hansen sudah tahu masalah ini dari Sumi, tahu mama Keyhan kecelakaan…

Melihat Keyhan yang diam duduk di pertengahan antara Tino dan Nino, Hansen seolah-olah melihat penampilan William saat berumur seperti ini.

Menarik napas, tatapan Hansen lembut, melihat Keyhan, “ Keyhan, apa yang ingin kamu makan malam ini, aku akan menyuruh bibi memasak untukmu.”

Tatapan Keyhan sangat tenang, “Tidak, aku akan menunggu mamaku datang menjemputku, aku akan pulang.”

Tenggorokan Hansen tersumbat, sudut matanya muncul rasa kasihan.

Keyhan mendongak dan melihat jam yang ada di dinding, dia berkata pada Hansen, “Seharusnya sudah di jalan.”

Hati Hansen sangat tidak nyaman, menahan hidungnya yang masam, berusaha mengangguk pada Keyhan.

Keyhan duduk tegak di atas sofa, mata hitam perlahan-laha melihat ke luar villa.

……

Mobil yang melaju ke villa.

Sumi menyetir mobil, Ethan duduk di sebelahnya, William dan Frans duduk di belakang.

Dari kantor polisi sampai sekarang sudah berlalu dua puluh menit, di dalam mobil sangatlah diam selain suara napas masing-masing, dan suara angin yang bertiup dari luar mobil, tidak ada lagi suara lainnya.

Melihat hanya perlu lima menit sudah sampai rumah.

Frans perlahan-lahan menyipiykan mata, menarik napas, melirik pria yang ada di sampingnya, “Bagaimana?”

Setelah Frans berkata, Sumi dan Ethan yang duduk di depan melihat ke belakang lewat kaca spion.

Wajah William tetap dingin, selain napas dingin yang dikeluarkan dari tubuhnya, tidak ada lagi napas lainnya, “Dekat-dekat ini, Ruang Dingin yang ada di hotel Thomas Mu sudah kosong.”

Frans dan lainnya, “…”

“Kamu ingin mengirim Vania ke Ruang Dingin ?” Ethan mengerutkan alis.

William tidak berbicara, wajahnya tetap terlihat dingin.

“Vania sudah dimanjakan dari kecil, dia sama sekali belum pernah merasakan kepahitan dalam hidup. Kalau mengirimnya ke Ruang Dingin, aku takut dia tidak bisa bertahan.” Kata Sumi dengan nada polos.

“Jika dia tidak bisa bertahan dalam waktu sehari, maka lepaskan sekali dalam waktu setengah hari, setelah satu sampai dua jam, masukkan dia ke dalam lagi.” Frans berkata dengan mengerutkan alis.

Sumi dan Ethan, “…”

William merapatkan bibir, matanya menatap jalan depan.

……

Sampai rumah.

“Aku merasa masalah ini sedikit kebetulan.”

Sumi melihat William lewat kaca spion.

William mendongak dan melihat Sumi.

“Kalau aku merupakan Vania, aku pasti tidak akan mencari orang yang begitu bodoh untuk membantuku menyelesaikan masalah!” Kata Sumi, “Dan, Jika pria itu benar-benar ingin hidup, dia bisa mengatakan kejadian itu adalah kecelakaan, tapi bukan kejadian yang disengaja. Bahkan Vania memberitahukannya, bisa menyelamatkan nyawanya, tapi pria itu terlihat begitu tidak peduli!”

“Dia sepertinya ingin memberitahukan kita dengan sengaja, orang yang memerintahnya untuk melakukan semua ini adalah Vania.” Ethan mengangguk dan berkata.

Setelah mendengarkan ini, Frans sedikit diam, kemudian berkata, “Pria itu memang sudah mengambil nekat mati untuk melakukan masalah ini. kalian tidak melihatnya kah? Perkataan William pada Polisi Liu sebelum meninggalkan kantor polisi, jelas itu sedang memberi isyarat kepada pria itu, dia harus kehilangan nyawa atas tindakan yang telah dibuatnya. Jelas tahu dirinya akan mati, tapi pria itu selain panik, malah seolah-olah tahu dengan takdirnya dan tidak mengatakan apa-apa, saat itu, aku merasa, masalah ini tidak begitu sederhana!”

William menyipitkan mata, “Kebenaran dari masalah ini sudah sangat jelas, tidak perlu curiga. Orang yang dibalik masalah ini adalah Vania.

Frans Domingo dan lainnya mengerutkan alis, melihat wajah William yang begitu yakin, mereka langsung diam.

……

Pada hari biasanya, Vania tidak akan pulang ke rumah.

Tapi hari ini, Vania malah pulang ke rumah sebelum William dan lainnya sampai.

Saat William masuk ke dalam ruang tamu, Vania sedang bersandar di sofa, mengambil remote TV, dengan bosan mengganti channel.

Dan Gerald yang sedang sakit duduk di sebelah Vania, melihat Vania dambil tersenyum.

Setelah William diam-diam berjalan ke sofa dan duduk, Vania dan Gerald baru melihatnya.

Keduanya terlihat kaget, mereka menatap William seperti tatapan sendiri muncul halusinasi.

William duduk di sofa, seluruh orang seperti Dewa Kematian, kedua mata menatap tajam ke arah Vania.

Kebetulan Vania menggantikan channel ke variety show hiburan, saat ini, tamu di dalam acara itu sedang memainkan permainan yang lucu, tanpa sadar terdengar suara ketawa dari layar televisi.

Tapi saat ini, adegan yang begitu lucu tampak seperti kontras, membuat suasana ruang tamu semakin diam.

Vania mulai terbengong, perlahan-lahan panik, tubuh malas yang bersandar di sofa, tanpa sadar tegak kembali, wajahnya berubah menjadi pucat, kedua mata melihat William dengan tatapan tidak tenang, sudut bibirnya terangkat, “Kak, kakak ketiga, kenapa kamu pulang?”

“Aku bukan kakak ketigamu.”

Tatapan William melirik Vania dan Gerald, nada suaranya sangat dingin, “Waktu sudah tidak banyak, apa yang ingin kalian bicarakan, cepatlah bicara.”

“……”

Novel Terkait

The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
3 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
4 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
4 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
4 tahun yang lalu
My Secret Love

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu