Hanya Kamu Hidupku - Bab 29 Tidak Tinggal Denganku, Kamu Mau Tinggal Dengan Siapa

Ellen tinggal di rumah sakit selama 3 hari, Hansen baru tahu kalau Ellen dirawat karena terkeda radang usus buntu yang cukup akut.

Ketika tiba di rumah sakit Hansen melihat Ellen dengan tatapan tidak tega, “Paling tidak kurus 5kg.”

Heee….

Dia baru diopname 3 hari…. Tidak mungkin sampai selebay itu bukan?

namun mengetahui Hansen tidak tega melihatnya, hati Ellen terasa begitu hangat, ia Hansen sambil berkata, “Maaf membuat kakek buyut khawatir. Ini hanya operasi kecil kok, tidak parah.”

“Apanya yang operasi kecil? Pisau saja sudah tergores di tubuhmu, bagaimana mungkin bisa dianggap sebagai masalah kecil Hansen mengkerutkan alis, “Entah bagaimana paman ketigamu menjagamu selama ini, bisa-bisanya menjagamu sampai masuk rumah sakit seperti ini.”

“….” Ellen mengetatkan bibir, ia membela William dengan suara pelan, “Kakek buyut, paman ketiga sangat baik padaku. Kejadian kali ini juga terjadi sangat mendadak.”

“Aku rasa karena dia yang terlalu sibuk, sehingga teledor menjagamu. Aku sedang berpikir, setelah kamu keluar dari rumah sakit, sebaiknya aku menjemputmu kembali ke rumah keluarga inti saja.” Hansen berkata dengan sangat serius.

Ellen menatapnya sesaat, memastikan kalau Hansen serius, seketika panik, “Kakek buyut, paman ketiga sungguh sangat baik padaku, dia tidak pernah mengabaikanku karena sibuk dengan pekerjaannya.”

Sejak dijemput oleh William kembali kerumah keluarga Dilsen, Ellen sudah terbiasa hidup bersama dengan William .

Sekarang tiba-tiba harus pindah ke rumah keluarga inti, Ellen sangat tidak bersedia.

Bagaimanapun sekarang Vania juga sudah pulang, Gerald dan Louis juga tidak suka padanya.

Kalau dia pindah kesana, bagaimana nasib hidupnya? Kalau tidak dibuat gila baru aneh.

Hansen menatap Ellen, lalu berkata dengan kesal, “Kamu jangan membelanya, aku sudah tahu semuanya.”

Tahu?

Ellen tercengang, ia menatap Hansen dengan bingung, “Kakek buyut, apa yang kakek buyut ketahui?”

“ Rosa sudah memberitahuku semuanya. Jadi kamu tidak perlu membantu paman ketigamu menutupinya.” Hansen berkata dengan wajah tegas.

Apa maksudnya ini?

Apa yang diberitahukan oleh Rosa ?

Kepala Ellen dipenuhi oleh tanda tanya, “Kakek buyut, apa yang Bibi Rosa katakan padamu?”

Hansen berpikir sejenak, lalu melambaikan tangan padanya, “Kamu tidak perlu ikut campur, intiny aku sudah tahu. Pokoknya setelah kamu keluar dari rumah sakit, kakek buyut sendiri yang akan menjemputmu kembali ke rumah inti, dia tidak bisa menjagamu dengan baik, kakek buyut yang akan menjagamu. Masalah ini sudah bulat.”

Merasakan Ellen masih ingin mengatakan sesuatu, Hansen langsung memutuskan masalah ini dengan nada tegas!

Ellen sama sekali tidak punya kesempatan untuk berbicara.

……

Ketika Hansen pergi, kebetulan bertemu dengan tongshen di depan kamar rawat.

“Kakek.” William sama sekali tidak terkejut melihat Hansen, nadanya terdengar datar.

“Huh.” Hansen hanya memelototinya dengan tajam, lalu berlalu tanpa mengatakan apapun.

William agak mengkerutkan alis, melihat Hansen yang berjalan menjauh. Ketika masuk ke dalam kamar, ia melihat suasana hati Ellen yang agak menurun, alisnya mengkerut, hidungnya yang kecil terlihat mengkerut, bibirnya juga mengkerut dan menatapnya dengan wajah sedih.

Tatapan William seketika menjadi dingin, ia duduk di sisi ranjang, menatapnya sambil bertanya dengan lembut, “Siapa yang mengganggumu?”

Masih ada siapa lagi, calon istrimu!

Hati Ellen berkata dengan kesal.

Melihat kelopak mata Ellen yang memerah bibirnya yang mengetat erat, ia menjulurkan tangan dan menggenggamnya, “Beritahu paman ketiga, biar paman buat perhitungan dengannya.”

“Bagaimana membuat perhitungannya?” apakah dia sudah tidak mau istrinya?

Ellen menarik tangannya keluar, bulu matanya menunduk,nada bicaranya begitu sedih.

Alis William mengkerut, jarinya mengangkat dagunya dan bertanya smabil menatapnya lekat, “Sebenarnya ada apa?”

Ellen menatapnya, begitu membayangkan akan pergi meninggalkannya, hidungnya terasa perih, matanya juga terasa panas.

William melihat ini semua, hatinya menjadi semakin khawatir, anak ini benar-benar ingin membuatnya khawatir ya!

Kedua matanya menatap bibirnya yang merona, kalau bukan karena takut mengejutkannya, sekarang ia ingin sekali memeluknya dan menciuminya.

“Paman ketiga, kelak kalau paman sudah menikah, apakah aku sudah tidak bisa tinggal denganmu lagi?” Ellen tiba-tiba berkata dengan sedih.

Tatapan William menjadi agak dingin, kelak kalau dia menikah, pasangannya pasti dia.

Tentu saja ucapan ini tidak mungkin ia ucapkan, kalau tidak ia hanya akan membuat Ellen shock.

Melihat William hanya menatapnya tanpa bicara, Ellen menganggapnya sudah mengakuinya.

Seluruh tenaganya seperti habis terkuras.

Ada rasa perih dalam hatinya yang sulit digambarkan, bahkan rasa dicampakkan dan ketakutan yang hebat langsung menyerang otaknya.

Bahu kecil Ellen langsung terkulai lemas, bulu matanya yang panjang tertunduk tidak berdaya.

Kalau benar demikian, kelak setelah ia menikah maka ia harus pindah keluar, kalau begitu lebih baik ia ikut kakek buyut pergi sekarang, daripada kelak diusir, rasanya lebih sakit lagi.

Hanya berpikir seperti itu saja sudah membuat hati Ellen seperti tertindih batu yang sangat besar, membuatnya bernafas saja susah.

“Kalau tidak tinggal denganku, mau tinggal dengan siapa?”

Ketika Ellen merasa dirinya dicampakkan oleh dunia, suara William yang serak dan merdu tiba-tiba menggema di telinganya.

Mata Ellen seketika membelalak besar menatap William .

Sepasang mata yang berbinar namun tidak berani langsung mempercayai semuanya.

Jadi maksud paman ketiga, meskipun ia sudah menikah, dia tetap boleh tinggal bersamanya, tidak perlu pindah bukan?

William menatap Ellen dengan lembut, “Meskipun kamu tidak bersedia tinggal dengan paman ketiga, meskipun paman ketiga harus mengikatmu juga pasti akan kuikat kubawa pulang.”

“…..”mata bulat Ellen tiba-tiba menjadi merah, menatap William sambil tersenyum dengan bodoh.

Novel Terkait

See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
3 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
4 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
4 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
3 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu