Hanya Kamu Hidupku - Bab 30 Hati Ellen Sangat Kacau

Lalu, Ellen menceritakan tentang rencana Hansen yang ingin menjemputnya tinggal ke rumah inti pada William, namun dia tidak mengungkit Rosa .

Bagaimanapun, kalau mereka berdua jadi menikah, dia tidak ingin membuat hubungan mereka memiliki bekas karena ini.

Lalu, masalah yang bagaikan langit yang akan runtuh bagi Ellen, malah tidak ada reaksi apapun dari William setelah mendengarnya, ia hanya mengatakan dua kata ‘tidak mungkin’, lalu yah, tidak ada ada lalu.

Ellen dirawat selama 6 hari di rumah sakit, karena takut bekas jahitan mengalami infeksi, jadi selama ini dia tidak mandi sama sekali.

Meskipun perawat membantunya mengelap badan setiap hari, namun Ellen tetap merasa tidak nyaman.

Untungnya, satu hari lagi dia sudah boleh pulang.

Selama Ellen tinggal di rumah sakit, William pagi siang dan malam selalu membawa makanan bergizi untuk Ellen dan menemani Ellen makan di rumah sakit, malamnya dia akan menginap di rumah sakit untuk menemani Ellen .

Namun hari ini, William sama sekali tidak muncul seharian, meskipun makanannya ada yang mengantar.

Hampir jam 10 malam.

Ellen berbaring di atas ranjang pasien, meskipun sudah berusaha untuk tidur namun ia tetap tidak bisa tidur.

Akhirnya, ia menyerah untuk memaksakan diri, ia membuka matanya yang bulat dan menatap pintu ruang rawat cukup lama, menatap sampai kedua matanya pegal, namun William tetap tidak muncul juga.

Sudah hampir jam 12 malam, hati Ellen sungguh panik.

Ia memegang dadanya yang terus berdebar, bulu matanya yang panjang bergetar, lalu ia bangkit dan membuka selimutnya, bangun dan turun dari ranjang.

……

Coral Pavillion.

Taksi berhenti di depan pintu gerbang besi yang penuh ukiran, supir melihat penumpang yang duduk di kursi belakang, wanita berubuh kecil yang masih mengenakan baju rumah sakit, “Ini merupakan villa pribadi, tidak bisa masuk.”

“Tunggu dulu.” Ellen berkata.

Ia membuka pintu mobil dan turun, lalu berjalan ke pos penjaga.

Di ruang penjaga, dia orang penjaga melihat Ellen di dalam rekaman cctv, mereka sangat terkejut, setelah saling bertatapan, langsung membuka pintu dan keluar.

Ellen belum mendekat,namun sudah ada yang keluar, ia tercengang sesaat lalu berkata pada kedua orang penjaga itu, “Tolong bukakan pintunya.”

“…baik, baik nona.” Salah seorang penjaga segera menjawab, lalu terburu-buru kembali ke pos penjaga untuk membukakan gerbang.

Ellen mengangguk pada penjaga satunya, lalu berbalik menuju taksi, duduk kembali di dalam, lalu berkata pada supir, “Sudah bisa masuk.”

Supir menatap Ellen sesaat dengan wajah tidak percaya, hatinya berkata, anak orang kaya ya.

Taksi masuk ke dalam villa, lalu berhenti di depan pintu utama.

Ellen tidak membawa uang, sehingga ia meminta supir menunggunya sebentar.

Dia turun dari taksi dengan cepat, masuk ke dalam rumah lalu mengambil uang di kamarnya.

Siapa sangka, dia baru berjalan sampai tangga, kakinya saja belum sempat melangka masuk, ada seseorang yang berlari keluar dan menabraknya.

Ellen berdesis sambil melangkah mundur, setelah mundur beberapa langkah baru berhasil menstabilkan tubuhnya, tangannya refleks menarik orang yang menabraknya untuk menjaga keseimbangan.

“Ma…”

Suara wanita yang bergetar terhenti ketika melihat Ellen .

Dan ketika Ellen melihat wajah orang ini dengan jelas, ia terkejut sambil mengkerutkan alis, “Bibi Rosa, kamu…”

Pakaian Rosa sekarang berantakan, matanya merah dan bengkak, wajahnya dipenuhi air mata.

Dia keluar dari villa dengan keadaan seperti ini…….

Hati Ellen seketika seperti terpukul.

Dirinya yang berantakan terlihat oleh Ellen, Rosa mengetatkan bibirnya dengan sedih, ia menggigit bibirnya lalu melepaskan Ellen sambil berlari menuju taksi di depannya tanpa mengatakan apapun.

Ellen menoleh, melihatnya seperti mengatakan sesuatu pada supir itu, lalu supir taksi memuutar mobilnya dan pergi.

Sampai taksi itu menghilang dari pandangannya, Ellen mengepalkan tangannya erat sambil melihat ke dalam rumah.

Dan disaat ini, kedua matanya terlihat waspada, nafasnya tartahan sambil berjalan masuk ke dalam rumah.

……

Ellen langsung berlari naik ke lantai dua, di depan kamar William, ia mengulurkan tangan memegang gagang pintu kamar William, namun ketika akan memutar pegangan pintu itu, ia ragu.

Jantungnya berdebar kuat.

Melihat pakaian Rosa tadi, tiba-tiba Ellen kehilangan keberanian untuk membuka pintu ini.

Dia tidak bisa membayangkan, William yang berada di balik pintu ini, bisa terlhat seperti apa……….

Tangan yang memegang pegangan pintu perlahan mengendur.

Ellen berbalik, punggungnya menempel di pintu, wajahnya yang pucat terlihat ragu dan takut.

Entah sudah berdiri berapa lama di sana.

Bulu mata Ellen yang halus bergerak, lalu melihat kearah pintu kamar, akhirya ia kembali ke kamarnya yang berada di sebelah.

Dan tepat disaat itu.

Pintu kamar di depannya terbuka tiba-tiba.

Punggung Ellen membatu, tiba-tiba ia melihat wajah William yang begitu dingin dan tegas.

Ellen bingung, kedua tangannya yang mengepal erat langsung mengendur, “Paman ketiga, aa…………”

Pergelangan tangannya tiba-tiba ditarik dengan kuat, lalu Ellen ditarik masuk ke dalam kamarnya, punggungnya menabrak dinding keras, membuatnya berdesis.

Berikutnya, sebuah dada yang panas mendekat dan menempel padanya, tubuhnya tertekan di dinding.

Hati Ellen sangat kacau, tatapan matanya terlihat kebingungan.

Dagunya diangkat oleh jari panjang yang panas luar biasa, ketika bibir yang lembut dan hangat tiba-tiba menempel di bibirnya, Ellen langsung membelalakkan matanya lebar, nafasnya langsung terhenti.

Novel Terkait

Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
3 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
3 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
5 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
3 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
4 tahun yang lalu