Hanya Kamu Hidupku - Bab 369 Penglihatan yang serius dan mendalam

Rosa penasaran dan bertanya, “Apa itu?”

Venus menghela nafas, bertanya“Kak Rosa, cara ini bisa menghasilkan ratusan juta per malam, yang sulit untuk orang biasa dapatkan”

Semalam ratusan juta?

Rosa melihat ke arah Venus, ada rasa malu yang tersembunyi di matanya.

Ketika Venus melihat Rosa, ia tahu bahwa dia mengerti apa yang dikatakannya.

Venus memalingkan matanya, memegang tangan Rosa dengan lembut. “Aku tahu bahwa kak Rosa terlahir dari keluarga yang terhormat, hidup mewah selama 30 tahun belakangan ini, memalukan menghasilkan uang dengan cara seperti ini. Sayangnya, sebenarnya, aku tidak ingin Rosa melakukan ini. Hanya saja aku bisa membantumu untuk sementara waktu, tidak bisa selamanya membantu. Jika kak Rosa ingin menikah dengan keluarga yang kaya, bagaimanapun itu tergantung pada kak Rosa. Lupakan, lupakanlah saja.”

Venus bangun, berjalan kembali ke kamar, membuka tas, mengambil kartu dari dalamnya, lalu kembali ke teras, menunjukkan kartu ke hadapan Rosa.

Rosa membeku dan melihat Venus dengan sedikit kaget.

“Ada empat ratus juta di dalamnya. Ini adalah bayaran aku baru-baru ini sebagai tamu istimewa di konser, empat ratus juta dari pembayaran setoran, semuanya untukmu.”Pungkas Venus.

“……” Rosa menundukkan kepala melihat kartu yang ada di meja itu.

empat ratus juta, mungkin sepotong perhiasan pun tidak sebanding.

Venus memandang Rosa dengan tenang, dan paham bahwa dia terlalu sedikit.

Venus diam-diam bersenandung, duduk diatas kursi, dan menarik kembali kartu nya.

Alis Rosa menyerit, secara tidak sadar tangannya menjangkau untuk mengambil.

Belum sampai mendapatkannya, dia tidak sengaja melihat wajah Venus tersenyum, tanpa malu-malu dia menarik tangannya dan menatap Venus dengan bibirnya yang tertutup.

Meskipun empat ratus juta agak sedikit, itu lebih baik daripada tidak ada sama sekali!

“Kak Rosa, aku tahu empat ratus juta ini tidak layak untuk disebutkan, tapi, meskipun aku sedikit terkenal di industri ini, tetapi uang yang aku hasilkan selama setahun tidak bisa dibandingkan dengan uang yang kamu habiskan di bulan pertama.”

Venus berkata dengan sedih, “Lagipula seluruh uangku kuberikan kepada ibuku, kalau aku ingin menggunakannya, aku harus meminta kepada ibuku. Ibuku adalah orang yang sangat teliti, selalu bertanya untuk apa meminta uang, jika alasannya tidak jelas, uang itu tidak akan diberikan padauk. empat ratus juta ini, awalnya aku berencana untuk memberikannya kepada ibuku……”

Rosa menatap kartu yang dia pegang di tangannya dan berkata dengan nada marah, “Itu benar, aku sebelumnya tidak tahu jika keluargamu sangat ketat.”

Pada titik ini, Venus berhenti tepat waktu, tanpa berkata apa-apa lagi, meletakkan kartu itu di depan Rosa, “Kak Rosa, kamu malam ini istirahatlah dengan tenang disini, ibuku sepertinya masih menunggu di rumah, aku harus pergi.”

“Pergi sekarang?”Kata Rosa sambil memegang kartu di tangannya.

Venus berdiri dan berbalik jalan ke arah dalam rumah, “Hm, aku kali ini pulang tidak sampai 2 hari langsung pergi lagi untuk mempersiapkan tur.”

Rosa berdiri dan mengikuti.

Venus mengambil tas berjalan ke arah pintu dan berbalik melihat dia mengikutinya, nampaknya berniat untuk mengantarkan, dengan senyum ringan ia mengatakan “Kak Rosa, kamu tidak perlu mengantarku, jangan sungkan padaku.”

Rosa berhenti dan menatap Venus. “Venus, terimakasih kamu tidak menghindariku di saat seperti ini, malahan mengulurkan tangan membantuku. Aku tidak akan melupakan apa yang kamu lakukan untukku.”

“Sudah dibilang jangan sungkan kepadaku, masih saja sungkan?” Venus menggelengkan kepalanya.

Rosa tersenyum dengan terpaksa, “Jadi aku tidak akan mengantarmu ya, hati-hati di jalan.”

“Hm.”

Venus menurunkan matanya, mengangguk, membuka pintu meninggalkan apartemen.

Melihat pintu apartemen tertutup, Venus menunduk melihat kartu ATM yang ada di tangannya, kedua matanya penuh dengan kepahitan dan penghinaan diri.

Tidak terduga, Rosa jatuh sampai ke titik ini.

……

……

Dari pintu keluar hotel, Venus langsung ke arah mobil hitam yang di parkir di depan hotel

“Sudah selesai?” Zaenab menatap Venus yang sedang mengenakan sabuk pengaman.

“Tidak tahu.”Kata Venus.

Zaenab mengernyit, bertanya-tanya, “Maksudnya?”

“Aku telah memberikannya empat ratus juta, tapi empat ratus juta itu tidak memenuhi keserakahannya, mengemudi lah.”

Zaenab menganggukkan kepalanya, dan menyalakan mobil dan jalan, “Menurut kamu apakah dia bisa menerima saranmu untuk memilih jalan itu?”

“Gadis yang pertama adalah gadis yang suka bergaul, aku percaya banyak ‘orang kaya’ akan sangat tertarik!”Kata Venus yang sembari menyandarkan sikunya di tepi jendela, menempelkan tangannya ke pelipis saat hujan dank abut menyembur ke jendela.

Zaenab mengerutkan bibirnya, sedikit menatap sudut mata Venus, tidak berkata apa-apa.

Untuk semesntara waktu.

Suara Venus terdengar lagi, “Zaenab, apakah kamu tidak setuju dengan caraku dan berpikir bahwa aku terlalu kejam terhadap Rosa?”

Zaenab memegang alis matanya dan menatap wiper yang bergoyang di depan mobil.

Tidak mendengar jawaban dari Zaenab, Venus masih saja menatap jendela mobil, tidak berpaling untuk menatapnya, dan melanjutkan “Rosa sebelumnya telah memeriksaku, mengetahui aku datang dari Panti Asuhan Kasih di kota Rong . Meskipun aku tidak tahu apakah bisa atau tidak terekspos,mungkin sekarang belum bisa, tapi dia akan mengancamku ketika dia tiba-tiba memikirkannya. Mustahil untuk menghindarkan kemungkinan ini.”

Venus perlahan menyipitkan matanya, “Aku tak bisa membiarkannya menghancurkanku!”

“Dia sekarang berada dalam kekacauan.” Kata Zaenab.

“Hanya karena aku tidak khawatir tentang diriku sendiri, bahwa aku bahkan akan mengabaikan segalanya untuk diriku sendiri.Tidak mudah bagiku untuk memiliki hidupku sekarang, kau mengerti?” Keluh Venus dengan penuh kepahitan.

Zaenab mengangkat matanya, menatap Venus dari kaca spion, terlihat matanya memancarkan sakit hati, “Tahun itu terlihat dengan jelas ada orang yang sengaja menjebak ayah, ayah tidak seperti apa yang dikatakan media, dia di fitnah.”

Ada kabut di mata Venus, “Tapi, hanya kita yang tahu, itu tidaklah benar. Publik mau percaya bahwa peristiwa mengejutkan dan menghancurkan itu dapat menyebabkan kontroversi dan kemarahan yang meluas. Mereka hanya melihat dari apa yang media siarkan, dan mereka tidak sama sekali akan melacak kebenarannya. Maka dari itu, jika Rosa mengekspos bahwa aku muncul dari panti asuhan,aku tidak tahu bisa menghadapinya, aku sangat takut.”

Zaenab mengedipkan matanya yang sedikit memerah, menarik bibirnya, memutar kepala kearah Venus, “Jangan pikirkan hal-hal ini. Ngomong-ngomong, ayah akan keluar bulan depan, apakah kamu mau pergi jemput?”

Pandangan redup Venus menyala, dan dia berbalik untuk menatap mata Zaenab yang juga bercahaya, dan dengan lembut tersenyum, “Ya.”

Zaenab tertawa dengan tulus.

……

Setelah tiba di kota Tong , Nurima sudah keluar selama dua hari berturut-turut.

Pada hari ketiga, Nurima tidak tahan, jadi ia meninggalkan vila dan Louis yang sedang duduk di ruang tamu bawah dan berbicara.

Jika Nurima tidak pergi, William Dilsen akan pergi ke kantor seperti biasa, Nino dan Tino juga akan pergi ke sekolah.

Dorvo terkurung dalam ruang buku, Samsu Ming sejak makan pagi tidak melihat keberadaannya.

Dia bertubuh gagah, lagipula seorang laki-laki, secara harafiah tidak ada yang perlu di khawatirkan, jadi Dorvo dan yang lain nya pun tidak pernah menanyakan jejak Samsu Ming.

Ellen duduk di ruang tamu dengan membaca buku teori keuangan di tangannya sambil membaca sambil menemani Nurima dan Louis, sesekali memasukan sepatah dua patah kata, suasana sangat damai dan nyaman.

Sudah bersarang di sofa selama kurang lebih 1 atau 2 jam, Ellen merasa pinggangnya sedikit pegal, jadi dia berdiri dan pergi ke arah luar untuk meregangkan pinggang dan menghirup udara segar.

Tidak terduga, baru saja keluar berdiri di pintu bibirnya memeragakan 2 gerakan, kemudian sebuah figur putih menyapu mata Ellen.

Ellen terkejut, menjatuhkan tangan, membalikkan kepala untuk melihat pria yang keluar dari sudut vila, ia berkata dengan ragu, “Samsu Ming, apakah kamu tidak keluar?”

Samsu Ming tidak menjawab, dia dengan perlahan-lahan berjalan kearah Ellen, “Aku tidak familiar dengan kota Tong , aku takut jika aku keluar malahan nyasar.

Sudut mulut Ellen bergerak-gerak, ia melewatinya dan kembali ke dalam rumah.

“ Agnes , apakah kamu takut sendirian denganku?”Samsu Ming menatap Dorvo lalu tertawa.

Ellen terhenti, menatapnya dengan tenang, “Perasaanmu salah, kenapa aku harus takut untuk bersamamu sendirian?”

Samsu Ming melirikkan matanya , “Karena tidak takut, tidak keberatan kan membawa aku pergi melihat sekeliling vila. Aku sudah disini selama 3 hari, tapi belum mengunjungi bangunan ini. Sebagai tuan rumah, juga tidak terlalu perhatian memperlakukan tamu, bukan?”

Ellen memutar matanya, tetapi dia menahan dirinya, berkata “Kamu tahu, aku sekarang sedang hamil, berjalan beberapa langkah sudah sangat lelah. Jika anda ingin mengunjungi vila, aku panggil Paman Suno untuk menjadi pemandumu.

“ Agnes , tidak cukup hanya dengan mengatakan itu.” Samsu Ming berbalik badan, ke samping Ellen, tanpa suara hanyalah sepi, “Aku piker aku tidak melakukan apapun yang menyakitimu, kamu tidak perlu begitu hati-hati memperlakukan saya.”

Mata Ellen melirik, “Aku panggil Paman Suno.”

“Aku menyukaimu dengan tulus, sekarang melihatmu bersama dengan Presdir Dilsen menikmati manisnya cinta, aku senang untukmu.”

Samsu Ming membeku, matanya menyipit, memutar kepala menatap dia, “

“…… Kau sangat baik dengan Nino dan Tino.” Ellen menghela nafas dengan lembut.

Meskipun Nino dan Tino masih kecil, tapi mereka tahu siapa yang baik pada mereka, karena Samsu Ming baik terhadap mereka, maka mereka bersedia untuk dekat dengan Samsu Ming.

Di titik ini, Ellen tidak bisa menyangkal.

“Bahkan jika itu demiNino dan Tino, maukah kamu jalan denganku?” kata Samsu Ming dengan suara rendah.

Ellen mengerutkan bibir.

……

Coral Pavilion tidak diragukan lagi besarnya, Ellen membawa Samsu Ming untuk mengunjunginya selama setengah jam.

Selama setengan jam itu, Samsu Ming tidak membuat gerakan yang berlebihan, tetapi hanya diam berdiri di samping Ellen, mendengarkan penjelasan tentang villa dan arsitekturnya.

“Sudah jalan selama setengah jam, duduk istirahat dulu lah.” Kata Samsu Ming sembari melihat wajah Ellen secara tiba-tiba.

Ellen sedikit terpana, awalnya ia ingin segera membawanya berkunjung agar bisa segera terbebas.

Tapi berpikir dirinya baru saja menolak dia, menggunakan alasan bahwa baru jalan beberapa langkah sudah lelah, jadi tidak enak hati untuk mengatakan diri sendiri tidak Lelah.

Jadi Ellen dan Samsu Ming berjalan ke sisi kursi santai dan duduk, berenggangan menyisakan 1 tempat duduk.

Samsu Ming melipat kaki panjangnya, membungkukkan kepalanya menatap Ellen dengan serius dan intim.

Ellen berpura-pura tidak merasakan apa-apa, dan melihat ke depan, tetapi hatinya sedikit tidak nyaman, tidak nyaman.

Novel Terkait

Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
4 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
3 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
4 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
4 tahun yang lalu