Hanya Kamu Hidupku - Bab 350 Bersedia Menikahinya Atau Tidak

Jika ada perantara seperti Louis, ini tidak perlu dikhawatirkan lagi!

“Ellen, aku…”

Louis ingin mengatakan sesuatu pada Ellen, tapi dia menyadari, orang yang sudah berusia seperti sekarang ini, benar-benar tidak tahu harus mengatakan apa.

“Bagaimana kalau kita bertemu di rumah sakit besok pagi jam sembilan?” Kata Ellen sambil tersenyum.

Tangan Louis memegang tangan Ellen dengan erat, menarik napas, melihat Ellen sambil berkata dengan nada serak, “Baik.”

Bulu mata Ellen sedikit tertutup.

……

Di malam saat Louis membicarakan kepada Ellen bahwa dia ingin memilih pasangaan untuk Rosa dari Sumi Nulu mereka, Ellen langsung menanyakan Sumi Nulu mereka lewat Wechat satu per satu.

Kemudian.

Hingga Ellen tertidur dan bangun, dia sama sekali tidak menerima satu balasan Wechat pun dari mereka.

Jika bukan Ellen mengkonfirmasi berulang-ulang apakah pesannya terkirim atau tidak, dia masih mengira dirinya tidak mengirim pesan.

Pada siang hari, Ellen ditemani oleh Louis dalam melakukan pemeriksaan kehamilan, dokter mengatakan, bayi dan orang dewasa semuanya baik-baik saja.

Setelah keluar dari rumah sakit, Ellen awalanya mengira akan pulang ke rumah.

Tapi, Louis malah berkata, “Aku mengajak Frans dan Samir untuk makan siang.”

Ellen terbengong.

……

Sebuah restoran vegetarian, di ruang pribadi.

Ellen duduk di atas kursi, satu tangan memegang perutnya sendiri dengan pelan, bibir yang merah seperti sedang menahan sesuatu, merapat dengan erat.

Sepasang mata besar menatap lurus ke arah Frans dan Samir yang sedang duduk di hadapannya.

Frans Fomingo melepaskan jasnya, mengenakan kemeja yang berwarna hitam, menambahkan rasa elegan pada “kecantikannya”.

Samir mengenakan sweater yang santai, berwarna abu-abu, rambutnya juga tidak dirapikan saat keluar, sangat berantakan, orang yang telihat tidak memperhatikan kerapian pakaian dan penampilan.

Hal yang lebih menakutkan, sudah seperti ini, dia tetap terlihat ganteng!

Hari ini, Frans dan Samir tidak banyak berbicara, setelah menyapa dengan Louis, mereka langsung duduk di tempat masing-masing.

Kemudian, bagaimana dengan Louis?

Dengan wajah tersenyum, melihat Frans dan Samir.

Penampilan seperti ini, sangat mirip dengan Ibu mertua sedang memilih menantu laki-laki!

Beberapa saat kemudian, Frans melirik Ellen dengan tatapan dingin.

Ellen mengangkat bibir dan tersenyum.

Frans memutarkan bola matanya dengan elegan.

Senyuman Ellen semakin cerah, seluruh bahunya sedang gemetar.

Awalnya, Samir masih sangat serius, tapi melihat Ellen yang tersenyum seperti itu, benar-benar sangat lucu, dia tidak tahan lagi dan tersenyum.

“Hehe…” Ellen mengeluarkan suara ketawa.

“Bodoh!”

Samir melihat Ellen, “Tidak ada yang lucu!”

“Ehm…” Ellen tersenyum hingga wajahnya merah.

Louis dan Frans melihat Samir, lalu melihat Ellen, otak belakang terus berputar: Anak bodoh dari keluarga siapa!

“Di sini kah?”

Pada saat ini, terdengar suara wanita yang lembut dari pintu ruang pribadi.

Detik selanjutnya, pintu ruang pribadi terbuka.

Saat Ellen dan beberapa orang melihat ke sana, Rosa sudah berjalan masuk dari luar.

Ellen mengerutkan alis.

Wajah Frans dan Samir telihat sedikit kaget.

Saat Rosa melihat ruang pribadi ada Ellen, Frans dan Samir, dia juga terbengong.

Dia mengira, Louis hanya mengajaknya makan siang, hanya mereka berdua!

“Rosa, sini masuk.” Kata Louis.

Rosa menahan penasarannya, tersenyum pada Louis, berjalan masuk ke ruang pribadi, dan duduk di tempat sebelah Louis.

Louis langsung memegang sati tang Rosa, tersenyum pada Frans dan Samir sambil berkata, “Sejak kecil, kalian sudah mengenal Rosa, tidak perlu aku memperkenalkannya sekali lagi kan?”

Frans dan Samir saling bertatapan, lalu merapatkan bibir ke arah Louis.

“Rosa diakui sebagai wanita pertama yang mempunyai kecantikan dan bakat, dan juga merupakan Presiden Grup Dana Diamond...”

Louis melihat Rosa dengan tatapan kagum, “Kedepannya siapa yang bisa menikah dengannya, maka itu merupakan berkah yang luar biasa.”

Rosa masih belum mengerti apa yang dimaksud dengan Louis, dia hanya melihat Louis sambil tersenyum polos.

Namun, karena pesan Wechat yang dikirim Ellen kepada Frans mereka semalam, ditambah lagi dengan Louis sekarang memanggil Rosa datang ke sini.

Frans dan Samir sudah tahu tujuan Louis.

Mereka berdua melihat Rosa.

Mereka sangat bisa berpura-pura, sehingga tidak ada ekspresi di wajah mereka.

Namun, hati mereka sudah sangat senang!

Ellen hanya melihat Frans dan Samir diam.

Setelah Rosa datang, makanan pun terus-menerus datang.

“Meskipun kalian dengan Rosa sudah kenal dari kecil, tapi kalian pasti jarang makan bersama. Sekarang, waktunya kalian menunjukkan sikap lembut kalian.” Louis berkata sambil melihat Frans dan Samir.

Frans diam.

Gerakan Samir malah cepat, mengambil gelas anggur merah yang ada di depannya dan berkata pada Rosa, “Sini, Nona Manda, aku bersulang denganmu.”

Melihat ini, kedua mata Louis sedikit terang, tanpa sadar melirik Samir sebanyak dua kali.

Rosa sedikit tersenyum, mengambil gelas anggur merah, mengakat gelas ke arah Samir.

Samir mencicipi sedikit anggur merah, kemudian meletakkan gelas di atas meja, melihat Rosa minum, matanya sedikit menyipit, dia berkata, “Nona Manda sepertinya lebih besar dariku dua tahun atau tiga tahu… ya, umur Nona Manda sekarang tiga puluh, tiga puluh satu?”

Untungnya, Rosa menahan ekpresi wajahnya, tapi hatinya sudah mulai marah.

Diam-diam mengepal tangannya beberapa kali, lalu mendongak dan melihat Samir sambil tersenyum kaku, “Aku belum tiga puluh…”

“Ehm, segera.” Samir berkata dengan menggunakan nada berat, “Aku dengar wanita yang sudah tiga puluh, sangat cepat tua… Nona Manda biasanya tidak terlalu memperhatikan perawatan wajah kah?”

Rosa menggunakan seluruh tenaganya untuk menahan senyuman di wajahnya, tapi dia malah berusaha untuk senyum, melihat ekspresinya sekarang, Ellen pun merasa segan untuknya.

Ellen merasa segan untuk Rosa, tapi Louis malah merasa kasihan.

Rosa sudah mendengus beberapa kali ke Samir, tapi Samir seperti tidak merasakannya.

“Huh…” Rosa tersentum dalam, “Aku sekarang terlihat sangat tua kah?”

“Jujur ya, sedikit!”

Samir melihat Rosa dengan tatapan serius, “Aku tahu Nona Manda merupakan orang yang sangat sibuk. Tapi seberapa sibuk seorang wanita juga tidak akan lupa merawat wajah sendiri, terutama wanita seperti Nona Manda yang sudah berusia tiga puluh tahun tapi masih lajang, lebih tidak bisa mengabaikan perawatan wajah!”

Rosa memejamkan mata, wajahnya sudah terlihat marah, menatap Samir dan berkata, “Iyakah? Kalau begitu, aku harus mulai memperhatikannya.”

“Iyaiya.” Samir menunjuknya, “Nona Manda merupakan orang yang pintar. Tahu maksudku untuk kebaikan Nona Manda, aku memberikan saran kepada Nona Manda dari isi hatiku. Jujur, aku pernah mengatakan perkataan seperti ini kepada wanita yang seusia dengan Nona Manda, dia tidak begitu baik seperti Nona Manda, dia langsung marah padaku! hmm, benar-benar menyia-nyiakan niat baikku!”

Ellen telah yakin!

Frans sedikit menundukkan kepala.

Wajah Louis dan Rosa pun mulai pucat.

“… Kenapa kalian tidak makan?” Samir berkata.

Ellen mengangkat bibir: kakak Kelima, aktingmu begitu baik, kenapa kamu masih menyuruh orang mengakting dramamu, kamu bisa sendiri!

Louis menatap tajam ke arah Samir Moral.

Mungkin sudah kesal dengan Samir.

Namun, Louis masih belum menyerah, lagian masih ada Frans di sini!

Setelah memikirkan ini, Louis menarik napas panjang, mengambil sumpit dan mengambil makanan untuk Rosa, “Rosa, jangan mendengar perkataan Samir…”

“Kamu lihat, ada satu orang yang tidak mengerti niat baikku. Meski perkataanku sangat terus terang, tapi niatku baik.” Samir merentangkan tangan, ekspresi sedih karena semua orang tidak mengerti niat baiknya.

Mata Ellen melebar: kakak Kelima, luar biasa!

Frans menendang kaki Samir di bawah meja.

Samir menahan rasa sakitnya dan bisa mengaktingnya begitu serius, benar-benar luar biasa!

Louis sangat marah hingga ingin mengambil mangkuk nasi yang ada di depannya dan menuang ke atas kepala Samir!

Rosa terus menarik napas dalam, kedua tangan menusuk lututnya dengan kuat.

Usia memang merupakan titik yang membuat Rosa sangat keberatan, saat ini malah didorong oleh Samir secara sengaja, dia malah tidak bisa mengeluarkan ekspresi tidak senang, hatinya seperti digigit oleh ribuan cacing yang beracun hingga membuatnya merasa sangat tidak nyaman!

“KHEK...KHEK.” Frans batuk ringan, dengan tegak duduk di tempatnya, dengan penampilan baik melihat Louis dan berkata, “bibi Birming, perkataan Samir juga untuk kebaikan Nona Manda. Nasihat yang tulus memang tidak nyaman didengar, tapi itu baik untuk memperbaiki kekurangan dan kesalahan.”

Louis terbengong, melihat Frans, bahkan dia juga…

“Tapi ada satu hal yang aku tidak setuju dengan perkataan Samir.” Kata Frans lagi.

Samir mengangkat bibir, mengambil mangkuk kecil yang bersih, lalu menuang sup ke dalam dan menyerahkannya kepada Ellen, “Ellen.”

Ellen mengambil, “Terima kasih, kakak Kelima.”

“Tidak perlu sopan dengan kakak Kelima.” Samir mengangkat alis ke arah Ellen.

Ellen tersenyum, menundukkan kepala dan minum sup.

Frans menunggu Samir Moral diam, dia baru berkata, “Meski Nona Manda sekarang sudah berumur tiga puluh, tapi tetap begitu cantik dan menawan. Jika ini pertama kalinya melihat Nona Manda, aku tidak akan pikir dia sudah berumur tiga puluh, paling tidak umur dua puluh lima atau dua puluh enam.”

Ellen mendongak dari mangkuk sup dan melihat ke arah Frans.

Setelah mendengarkan ini, wajah pucat Rosa menjadi sedikit merah, dia melihat Frans.

Louis juga senang mendengar perkataan Frans, dengan tidak sabar menatap Frans dan berkata, “Jika wanita seperti Rosa menjadi istrimu, bagaimana menurutmu?”

Punggung Rosa menjadi kaku, dia tiba-tiba menoleh dan melihat Louis.

Louis ingin mendengar jawaban Frans.

Rosa melihatnya, Louis hanya tersenyum padanya, kemudian menatap lurus ke Frans.

Rosa melihat wajah Louis yang penuh dengan penantian, dia hanya merasa sangat ironis!

Apa yang ingin dilakukannya?

Demi membuat dirinya merasa tenang, dengan asal mencari orang untuknya kah?

Jika Frans dan Samir mereka juga orang yang dicarikan Louis secara asal, baiklah, anggap mencari dengan asal saja!

Frans melirik Rosa, menyipitkan mata, sudut bibir tipisnya perlahan-lahan terangkat, “Nona Manda begitu unggul, takutnya tidak akan suka dengan orang seperti aku. Jadi aku tidak perlu saja! Tapi, jika Nona Manda begitu terburu-buru ingin mendapatkan suami, aku bisa menanyakan adikku, Karlos Domingo…”

Setelah berkata, Frans melihat Rosa, “Nona Manda tidak tahu? Adikku, Karlos Domingo adalah pengagum setia Nona Manda. Beberapa tahun ini, karena Nona Manda, Karlos Domingo terus tidak ingin menikah, membuat seluruh anggota keluarga Domingo khawatir padanya. Jika Karlos Domingo tahu bahwa Nona Manda ingin menikah, dia seharusnya bersedia menikahimu!”

Wajah Rosa penuh dengan penghinaan dan kebencian, saat mendengar perkataan Frans, dia langsung terbengong, menggerakan tengorokkan dan melihat Frans.

“… Karlos Domingo, suka dengan Rosa?” beberapa saat kemudian, terdengar suara Louis yang kaget.

Rosa mengepal kedua tangannya dengan erat, kedua bola matanya tanpa sadar berkedut.

Novel Terkait

Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
4 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
4 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu