Hanya Kamu Hidupku - Bab 4 Dia Seorang Diktator

Meja makan di villa

Ellen dan William duduk berhadapan di meja makan

William tidak memiliki kebiasaan untuk sarapan, tetapi di rumah, setiap pagi ia pun muncul di ruang makan, untuk menemani Ellen memakan sarapan.

Ellen menjepit bakpao sayur dengan sumpit nya, tetapi tidak dimakan sedikit pun oleh nya. Sepasang mata yang jernih seperti kristal, menatap diam-diam William yang sedang duduk di depannya sambil membaca koran dan meminum kopi.

“Jika ada yang mau dibicarakan, langsung utarakan,” Laki laki dengan suara dalam itu tiba tiba bersuara.

Ellen pun terkaget, tangannya gemetar, hampir saja menjatuhkan bakpao yang sedang ia jepit dengan sumpit nya.

William mengalihkan pandangan dalamnya dari koran yang ia baca, dan menatap langsung kepada Ellen.

Ekspresi nya yang tanpa suara, selalu membuat bulu kuduk Ellen berdiri.

Setelah ia mencoba menelan ludah, Ellen pun meletakkan sumpit, dan meletakkan kedua tangannya di atas dagu seperti dalam posisi berdoa. Mata yang jernih itu menatap William, dengan suara kecil berkata :”Paman, aku ingin berpartisipasi dalam tur musim gugur yang diadakan oleh sekolah minggu depan,”

“Tidak boleh,” William tanpa berpikir langsung menolaknya.

“Paman, aku sudah kelas 3 SMA, dan belum pernah sekalipun mengikuti tur musim gugur ataupun musim semi. Lagipula saat ada acara dengan teman sekolah pun, kamu tidak mengijinkan aku ikut. Tolonglah biarkan aku ikut kali ini ya? Aku mohon kepadamu, Paman.. Paman.,”Ellen menggesekkan kedua tangannya, dengan suara kecil memohon kepada William ”

William memandang wajah kasihan dari Ellen, Saat Ellen berpikir akan ada jalan keluar, satu kalimat dingin mengalir dari atas kepalanya, ”Tidak ada negosisasi !”

Ellen dengan marah dan kecewa hanya bisa berterak” …Diktator”

Ellen dengan tatapan marah menatap William untuk sekian lama, setelah melihat bahwa yang dipandang ternyata tidak memperdulikan dia sama sekali. Ia pun bangkit dari meja makan, dan mau meninggalkan meja makan.

“Makan sisa sarapanmu dulu, habiskan susunya,”Seseorang dengan jelas berkata.

Ellen pun mengepalkan genggamannya, Segera kembali dan duduk, Segera menggunakan tangan mengambil bakpao di piringnya dan memasukkannya kedalam mulutnya. Seakan bakpao lah yang telah berbuat salah kepada dia.

William menatap Ellen yang sambil memakan bakpao dengan mulut penuh dan sambil menatap William dengan mata yang memerah.

Dengan alis yang sedikit naik, bibir yang ditutup rapat, dan mata nya yang hitam, membuat orang tidak bisa mengetahui emosinya yang sesungguhnya.

SMA Weiran

“Kamu kenapa, seperti tidak memiliki semangat,”

Pani sambil memanggul tas dengan sebelah bahunya memasuki kelas, dari kejauhan melihat Ellen yang tidak memiliki semangat sedang berbaring di atas meja sambil menusuk nusuk meja dengan pulpennya.

Pani duduk di sampingnya sambil melihat Ellen

Ellen sambil menghembuskan nafas, ia menggelengkan kepala.

Ia sambil memonyongkan mulut, Mengambil sarapan dari laci meja belajarnya. Sambil makan ia berbicara” Kemarin kamu bukannya mau berbicara dengan pimpinan meminta instruksi? Jadi bagaimana, Apakah pimpinan membolehkan kamu pergi ke tur musim gugur ini ?

Ai… Ellen hanya menghembuskan nafas saja.

Ya sudahlah, Pani saat mendengar pun sudah bisa mengerti sepertinya pimpinan tidak memberikan ijin.

“Aku hanya tidak mengerti. Paman William kenapa tidak mengijinkanku untuk ikut di acara seperti tur musim gugur ini?” Ellen tidak bisa mengerti sehingga ia sangat bingung.

“Tidak hanya tidak membiarkanmu ikut acara tur seperti ini, Bahkan makan denganmu berdua saja, harus meminta ijin kepada Paman William terlebih dahulu. Ellen, Paman William -mu seperti sangat ingin menguasaimu di bawah tangannya sendiri. Bahkan jika kamu mempunyai sayap, kamu tidak dapat terbang meninggalkan tempat itu.”

“Oh…”

Ellen sampil menjilat bibirnya sendiri, dengan sura kecil berkata “ Tidak berlebihan seperti itu,”

Hehe,”

Selain tersenyum, Pani hanya bisa tertawa.

Ellen hanya menatap tajam ke Pani, Bulu matanya yang lentik mulai turun perlahan lahan.

Sore hari, Pada saat jam kelas terakhir, Ellen sambil memasukkan kertas ujian ke dalam tas nya, dan sesudahnya ia berjalan bersama dengan Pani kearah pintu keluar kelas.

“Ellen,”

Ada orang yang memanggil namanya.

Ellen dan Pani berhenti berjalan, menoleh untuk melihat.

Dan yang terlihat adalah remaja muda dengan kaus T shirt putih bersih dan celana yang casual. Wajah tampan dengan tulang pipi yang kemerahan, Secara langsung menatap Ellen.

Ellen mengenal nya.

Bintang Hamid.

Ketua kelas 4, dan kapten basket sekolah, Orang yang disukai diam-diam oleh banyak perempuan di sekolah.

Kenyataannya

Bahkan Ellen dan Pani diam-diam pun melihatnya setiap ia sedang bermain basket

Gaya dia sat memasukkan bola sangatlah keren !

Tetapi,…. Bagaimana Bintang bisa kenal dengan dia?

Ellen dengan matanya yang besar menatap Bintang, dengan suara lemah lembut berkata,”Kamu memanggilku ?“

Bintang seperti sambil menahan nafas, berjalan kearah Ellen dan Pani.

Saat melihat ia selangkah demi selangkah mendekat, nafas Ellen seperti terhenti.

Dan Pani yang mengerti, dengan sendirinya melangkah mundur.

Saat melihat tindakan Pani, wajah Bintang pun semakin merah, hingga ia berdiri dengan jarak 2 kaki dari Ellen.

Alis remaja ini pun berkerut, Wajah yang jernih dan tampan, Mata yang bersinar itu menatap Ellen, ”Iya,”

Ellen menggelengkan kepala, dengan bingung menatap nya, “Ada apa ya ?”

“Nama aku Bintang Hamid,”Bintang berdiri sambil mengepalkan tanganya, sepertinya agak gugup.

“Aku tahu.” Ellen tersenyum terhadap dia, “Bintang Hamid, nama ini di sekolah, seharusnya tidak ada yang tidak kenal kan,”

Tanpa diduga, ucapan normal yang diucapkan Ellen ini, malah membuat wajah dan telinga Bintang sangatlah merah.

Penampilan seperti ini, Bagi Ellen sangatlah imut.

Novel Terkait

Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
4 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
3 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
4 tahun yang lalu