Hanya Kamu Hidupku - Bab 591 Saling Mencintai

"Bibi……"

Tangan Pani diremas hingga sakit oleh Siera, dia pun menahan nafas dan menatap Siera dengan pandangan heran.

Riki melirik tangan Pani yang diremas hingga merah, dia mengerutkan kening karena kasihan dan menatap Britania.

Britania menatap ke arah pandangan Rik dengan cepat dan dia berkata kepada Siera sambil mengerutkan alisnya, "Siera, cepat lepaskan tangan Pani, tangan itu sudah kamu genggam hingga menjadi merah. Ada apa denganmu?"

Wajah Siera bergetar dan Pani seakan bisa mendengar suara benturan giginya.

Pani sedikit khawatir, "Bibi, apakah anda tidak enak badan?"

“… Pani, kamu, apakah benar anak yang kamu kandung adalah anak Sumi?” tanya Siera.

Pani kaget.

Apakah Paman Sumi belum memberitahu mereka?

Pani tidak berbicara dan Britania menggantikannya bertanya, "Siera, jadi kamu masih belum tahu anak yang dikandung oleh Pani adalah anak dari Sumi? Apakah Sumi belum menceritakannya kepadamu?"

Sudah mengatakannya, namun dia tidak percaya!

Siera menyesal dan menangis tersedu-sedu, dia memegang tangan Pani dengan lebih erat lagi, "Pani, beritahu bibimu, apakah anak yang kamu kandung adalah anak dari Sumi?"

Pani tidak mengetahui kondisinya, sehingga tidak tahu sebenarnya Sumi sudah memberitahu Siera bahwa anak yang dikandung oleh Pani adalah anaknya, sementara Siera tidak percaya.

Hanya mengira Sumi belum memberitahunya bahwa dia sudah hamil.

Ditambah dengan emosi Siera yang tak terkendali, Pani pun mengangguk dan dengan lembut berkata, "Ya, ini adalah anak dari Paman Sumi."

Siera tiba-tiba merasakan sakit di hatinya, menggigit bibir bawahnya dengan erat, air mata pun mengalir dari matanya.

"Bibi……"

Pani terkejut, salah satu tangannya menarik tangan Siera yang lain, memandangnya dengan penuh kesedihan, "Bibi."

Air mata Siera belum berhenti dan terus menatap perut Pani.

Perasaan bersalah yang terdalam, perasaan menyalahkan diri sendiri dan penyesalan melingkupi hatinya saat ini.

Apa yang ada di dalam otaknya? Apa yang dia pikirkan?

Mengapa dia tidak percaya pada putranya sendiri dan malah percaya perkataan dari orang asing?

“Pani, bibi bersalah kepadamu!” Siera membenamkan kepalanya dalam-dalam, ketika mengatakan ini, dia berkata dengan tidak berani mengangkat kepala dan menatap Pani.

Pani yang mendengar pun merasa bingung, namun kali ini dia tidak banyak berpikir, dengan cemas menggenggam tangan Siera, tidak tahu harus berbuat apa.

Britania yang melihat Siera menangis tersedu-sedu hingga tidak bisa berdiri tegak, juga merasa kesal. Ia melirik singkat ke arah Riki dan berkata, "Sumi juga, bagaimana dia tidak memberitahu orang tua ketika dia sudah memiliki anak, lihatlah ibunya sekarang, dibuat menangis seperti ini. "

Karena Siera terus mengucurkan air mata, beberapa orang ini juga tidak memiliki cara lain dan hanya bisa kembali bersama ke dalam restoran.

Di dalam restoran, Siera terus menggenggam erat tangan Pani, sambil melihat Pani dengan mata yang bengkak karena menangis.

Pani menghela napas, mengeluarkan tisu untuk menyeka air mata Siera, "Maaf bibi, aku seharusnya pergi mengunjungimu ketika aku sudah pulang."

Siera menggelengkan kepalanya, "Pani, Bibi saat ini benar-benar tidak mempunyai wajah untuk bertemu denganmu."

Pani memandangnya dengan tidak mengerti, berkata dengan bibir cemberut. "Apa maksud anda? Seharusnya aku yang malu, Jika aku tahu Sumi tidak memberitahu anda, Aku pasti akan mengunjungi anda dan memberitahu anda berita ini. "

Sumi saat ini sudah berusia 30-an dan hingga saat ini masih belum mempunyai keturunan, Pani tahu betapa Siera dan Samoa menginginkan seorang cucu.

Sehingga Pani mengatakan bahwa jika dia tahu bahwa Sumi belum memberitahu tahu mereka tentang kehamilannya, dia pasti akan secara langsung memberitahu kedua mertua nya masalah ini. Ini adalah perkataan yang sebenarnya.

Karena dia merasa, ini adalah sebuah wujud bakti dari generasi muda kepada generasi yang lebih tua.

Siera tidak bisa mengatakan apapun, terutama karena Britania masih ada di sana, sehingga dia tidak bisa mengatakan perihal yang sebenarnya kepada Pani.

Siera saat ini, sangat malu ketika berada di hadapan Britania yang bebas dan bingung.

Britania yang melihat bahwa Pani sangat menghormati dan mencintai Siera, seolah-olah memperlakukan dirinya sendiri dan Siera sebagai sebuah keluarga. Dia tidak bisa menahan diri merasakan sakit dan iri di hatinya.

Britania menyipitkan matanya dan dengan masam berkata, "Siera, jangan menangis di hadapan generasi muda, ini akan menjadi bahan tertawaan dari generasi muda."

“… Tidak, tidak. Aku dan Riki mengerti, bagaimana bisa menjadi bahan tertawaan? Benarkan, Riki?” Pani buru-buru tersenyum, takut Siera akan malu dan kehilangan muka.

Riki menatap Pani.

Perhatian dan perlakuan Pani terhadap Siera membuat hatinya campur aduk, dia menahannya dan mengangguk ringan, "Ya."

Pani mengerutkan bibirnya, menatap Siera dengan mata yang jernih.

Kedua tangan Siera menggenggam tangan Pani, kedua matanya terus berkaca-kaca dan tidak bisa berkata apapun.

Pada saat itu, ponsel Siera berdering.

Pani melirik singkat tasnya dan sambil tersenyum berkata, "Bibi, telepon anda berdering."

Siera membersihkan tenggorokannya, satu tangannya masih menggenggam tangan Pani dan satu tangannya yang lain mengambil telepon.

Sesudah mengeluarkan telepon, Siera melirik singkat peneleponnya, melihat yang menelepon adalah Samoa, dia membersikan tenggorokannya dan meletakkan telepon di telinganya untuk menjawab.

"Siera, aku sudah tiba di bandara kota Yu," kata Samoa.

Siera memejamkan mata, rasa malu di dalam hatinya mencapai puncak ketika mendengar suara dari Samoa, dia berdehem dan berkata," Kamu kembali...."

“… Siera, ada apa dengan suaramu?” kata Samoa dengan gugup.

“Enn… jangan khawatir, lebih baik kembalilah sekarang, kembali… aku akan memberitahumu.” kata Siera.

Terdengar suara terengah-engah Samoa yang menjawab, "Oke, oke, aku akan segera kembali, Tunggu aku!"

"Ya," Siera menanggapi.

“Bibi.” Pani melihat perasaan Siera yang sepertinya menjadi lebih buruk, dia pun khawatir dan bingung.

Britania juga merasakan kondisi Siera tidak benar.

Secara logika jika dia mengetahui bahwa dirinya akan menjadi seorang nenek, seharusnya menjadi sangat gembira, jika hanya mengucurkan sedikit air mata masih masuk akal, Bagaimana hingga saat ini air matanya masih terus mengalir?

Setelah memikirkannya, Britania melihat ke arah Siera dan berkata, "Siera, apakah kamu menangis dengan sengaja untuk membuatku tidak nyaman? Kamu sebentar lagi akan menjadi seorang nenek. Kamu bukannya tertawa dan terus menerus menangis, apa maksudnya ini? Bukankah sorang yang sepantasnya menangis saat ini adalah aku dan Riki?"

Riki, "..." Ibu sendiri pun melukai langsung hatinya

Pani tercengang dan menatap Riki.

Wajah tampan Riki berkedut ringan, sambil menatap Britania tanpa berkata-kata.

"Enn." Britania terbatuk, menatap Riki singkat dan tertawa, "Apakah kamu tidak ingin menangis? Bagaimanapun aku sudah ingin menangis."

“Bu!” kata Riki dengan suara rendah.

Britania terus menerus terbatuk.

Hati Riki seakan dicubit hingga sakit, pandangan mata yang menatap Britania tidak bisa menyembunyikan rasa frustasi dan depresinya.

Hati Pani terasa masam, dia pun memaksa dirinya untuk berpaling dari Riki.

Pandangannya tidak sengaja menatap Siera, namun melihat Siera yang terus menatap Riki tanpa berkedip.

Pani tercengang.

Siera menatap Riki cukup lama dan ketika menarik kembali pandangannya, dia kembali dengan kedua tangannya menggenggam tangan Pani, kali ini pandanganya yang menatap Pani dipenuhi rasa gembira dan riang.

Pani mengerutkan kening dalam kebingungan, benar-benar tidak bisa membaca pikiran hati dari Siera.

“Pani, di masa depan, kamulah yang memutuskan di dalam keluarga Nulu, kami semua akan mendengarkanmu!" kata Siera tiba-tiba.

"Apa?"

Pani berkedip, menatap dengan ekspresi yang kebingungan.

Sementara Riki menatap Siera dengan tenang.

Sudut mulut Britania berkedut dan dia berkata, "Jika aku memiliki menantu sebaik ini, keluarga kami pun juga akan mendengar kamu di rumah kami. Pani, apakah kamu tidak mau memikirkan lagi untuk bersama dengan Riki kami?"

"Kak Britania."

Bahkan Pani tidak mendengar jelas perkataan dan Siera segera duduk dengan tegak, meraih tangan Pani dan menyembunyikan di belakangnya, sambil memandang Britania dan berkata, “Kelinci tidak memakan rumput di sarangnya. Pani sudah memiliki darah daging keluarga Nulu kita. Kamu tidak perlu mengharapkannya. Kamu lihat Riki, dia adalah orang yang penuh dengan bakat, tidak akan takut tidak mendapatkan anak mertua yang bisa membuatmu puas. "

Pani ingin menyembunyikan wajahnya, sangat malu dan canggung!

Britania juga duduk dengan tubuh yang tegak, menatap Siera juga dengan tidak menyerah, "Aku sangat puas dengan menantu seperti Pani, Aku puas dari ujung kepala hingga ujung kakinya!"

Siera memandang Britania dan perkataan yang diucapkan Britania di mobil kepadanya pun mulai terlintas di kepalanya.

Apakah sejak tadi dia sedang berakting, berkata bahwa putra Britania tidak sebaik putranya!

Siera mendengus dalam hati dan berkata, "Aku berterima kasih karena anda sangat menyukai menantu perempuanku!"

Siera dengan sengaja menekankan kata-kata "menantu perempuanku" dengan sangat keras.

"Menantu perempuanmu?"

Britania menarik napas dan melihat langsung ke arah Pani dan bertanya, "Pani, apakah kamu sudah menikah dengan Sumi?"

Kelopak mata Siera berkedut dan dia langsung menggantikan Pani menjawab, "Segera!"

Pani, "..." Wajahnya sangat merah sehingga dia tidak berani melihat orang lain!

" Segera? Jadi belum menikah dong! " Britania tersenyum," Kalau begitu aku masih punya kesempatan supaya Pani mengubah keputusan untuk menjadi menantu perempuanku! "

"Tidak, kamu sudah tidak mempunyai kesempatan!" Siera seakan sudah bersenjata lengkap untuk menghadapi Britania, "Pani sudah mengandung anak Sumi, selain itu Pani dan Sumi saling mencintai! Pani sudah ditakdirkan untuk menjadi anak menantuku! Kak Britania, menurutku lebih baik segera hapuskan harapanmu ini dari awal!"

"Walaupun mereka saling mencintai sekarang, namun tidak berarti mereka akan saling mencintai seumur hidupnya!"

Perkataan ini bukan diucapkan oleh Britania melainkan oleh Riki.

Pani dan Siera terkejut.

Pani menatap Riki dengan pandangan tanpa daya.

Sementara Siera menatap Riki dengan menahan diri.

Bagaimanapun juga, dia adalah anak muda dan sebagai seorang yang lebih tua mana bisa dengan pikiran kecil memperhitungkannya dengan anak muda.

Britania sedikit menyipitkan matanya, menatap Riki sambil tersenyum.

Riki memiliki wajah yang serius, dalam pandangannya tidak ada niat untuk bercanda, sambil menatap Siera berkata, "Jika Pani tidak bahagia hidup bersama anak anda, tidak peduli kapanpun, aku pasti akan kembali untuk merebutnya!"

Pipi Siera berkedut.

Jika saja Riki tidak enak dipandang sedikit, atau latar belakang yang lebih jelek sedikit atau jika tidak menjaga Pani selama beberapa tahun ini, Siera pasti tidak akan merasakan ancaman. Dia masih memiliki kepercayaan diri terhadap anaknya Sumi.

Hanya saja Riki benar-benar seorang pemuda yang berbakat, tampan dan memiliki cinta yang dalam kepada Pani.

Siera benar-benar tidak berani menganggap enteng dan tidak menganggapnya dengan serius!

Britania yang mendengar hanya tersenyum ringan dan perlahan pergi mendekati Pani.

Bola mata Pani jernih dan sudut matanya kemerahan, dia menggigit bibir bawahnya sambil melihat ke arah Riki.

Bagaimana mungkin dia tidak tahu apa yang dimaksud Riki saat ini.

Dia ingin Siera tahu bahwa Pani-nya bukanlah orang yang tidak ada yang menginginkannya dan bukan juga tidak ada pendukung, Jika Sumi tidak menghormatinya, masih ada dia sebagai pendukungnya. Dia akan berada di belakangnya untuk melindunginya selamanya.

Riki, terima kasih!

Pani berkata dalam hatinya,

"Aku tidak akan pernah membiarkan siapapun merebut Pani dari sisiku! Jadi, Tuan Wijaya walaupun anda menaruh ratusan hati, aku dan Pani akan terus saling mencintai hingga kami sudah tua dan meninggal!"

Pada saat ini, suara laki-laki yang tenang dan tegas tiba-tiba muncul dari belakang Pani dan Siera.

Novel Terkait

Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
3 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
5 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
3 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
4 tahun yang lalu
My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
4 tahun yang lalu