Hanya Kamu Hidupku - Bab 505 Aku Ingin Makan Wangi, Yang Ada Ditanganmu

Ketika sekelompok pelayan dengan membawa piring hidangan mengetuk pintu ruang VIP, Pani dan Sumi seolah-olah tidak ada yang terjadi duduk di posisi masing-masing.

Pelayan meletakkan makanan di atas meja dan pergi. Pintu ruang VIP ditutup kembali. Wajah Pani sudah memerah dan dia memelototi Sumi.

Sudut Mulut Sumi sedikit naik , meluruskan wajah tampannya , menatap Pani, "Makan."

Pani meliriknya, mulutnya menggumamkan sesuatu.

Sumi mengambil sumpit, memasukkan sepotong tahu air mata ke dalam mulutnya. Setelah mengunyah dan menelan, dia memandang Pani dengan mata jernih. "Apa rencanamu untuk liburan musim panas?"

Pani memiliki selera yang kuat. Ditambah dia dengan Siera dan beberapa orang sudah makan siang. Dia melihat makanan vegetarian yang diatas meja menjadi tidak nafsu makan. Memegang jus menghisap seteguk demi seteguk. "tidak ada rencana khusus. Mungkin aku akan mencari pekerjaan paruh waktu."

Sumi tidak mengatakan apa-apa. Setelah beberapa saat, dia berkata, "temanku telah membuka sebuah villa liburan di Kota Tua Yunyu . dua hari lagi, aku akan membawamu kesana untuk tinggal selama beberapa hari."

Pani menurunkankan pandangan matanya dan terus menghisap jusnya.

Sumi mengangkat mata untuk melihatnya, suara masih jelas dan lembut, "Samir dan Ethan, mereka juga akan pergi."

Baru-baru ini, karena masalah Ellen, suasana di sekitar Sumi dan yang lainnya terlalu berat dan gelap. Mereka ingin bersantai dan keluar dari kabut melalui perjalanan ini.

Tentu saja, tidak ada yang mengharapkan saat seperti ini, William bisa ingin pergi.

Pani berhenti. Beberapa detik kemudian, dia menggigit sedotan dan berkata, "Baiklah."

Sumi menatapnya, "kalau begitu sudah booking."

Pani dengan lesu menganggukan dagunya.

……

Dua hari kemudian, Sumi membawa Pani dan Samir dan yang lainnya ke Kota Tua Yunyu .

Karena pengaturan yang bijaksana, rombongan sampai di villa tanpa hambatan.

Wolby Yu pemilik vila, sebenarnya tidak sering tinggal di Kota Tua Yunyu . Namun, mengetahui bahwa Sumi dan yang lainnya akan datang, secara khusus kembali ke Kota Tua Yunyu , sendiri mengatur secara langsung menjemput Sumi dan yang lainnya.

Begitu ia tiba di Villa, Pani kagum dengan interior dan lingkungan sekitar Villa. Ada air, bunga, rumput, tanaman, batu, dan bahkan benda hiasan kecil yang terlihat sangat memiliki daya tarik emosional.

Ini memang tempat yang sempurna untuk orang menenangkan diri.

Vila ini berbatasan dengan air hijau dan pegunungan hijau. Setiap pandangan mata dan hembusan nafas, membuat orang merasa rileks dan bahagia, dan hati mereka damai.

Villa ini memiliki tiga lantai. Untuk memfasilitasi Sumi dan yang lainnya untuk lebih menikmati pemandangan indah dengan lebih baik tanpa diganggu, Wolby sudah meninggalkan lantai tiga agar kosong, meninggalkannya untuk Sumi dan yang lainnya.

Ethan, Samir dan Frans tinggal di kamar terpisah, Sumi dan Pani tinggal di satu kamar.

Mengetahui bahwa ia akan tinggal dengan Sumi dalam beberapa hari ke depan, Pani secara alami tidak bisa berbuat apa”.

"Aku ingin tinggal dikamarku sendiri!" Pani memandang dengan santai ke Sumi dan yang lainnya yang sednag duduk di teras taman lantai tiga untuk memprotes.

Sumi memeluk dadanya dan bersandar pada pagar pembatas, berpura-pura menatap Wolby , "apakah kamu sudah dengar? Dia ingin tinggal di kamarnya sendiri."

Wolby menggosok tangannya dan menatap Pani sambil tersenyum. "Ini liburan musim panas, musim puncak pariwisata, dan sumber daya akomodasi vila terbatas. Sejauh ini, hanya ada empat kamar yang tersisa."

"Di vila sebesar ini, hanya ada empat kamar yang tersisa?" Tidak menunggu Pani membuka mulutnya, Sumi duluan bertanya.

"Hehe, tidak ad acara lain, siapa yang membuat Villa ku menjadi villa terbaik di Kota Tua Yunyu . Kota ini diminati, diminati!" Wolby membanggakan dengan nada rendah hatinya.

Sumi tidak berbicara lagi. Melihat Pani.

Pani menggigit bibirnya, Dengan mata besar yang jernih menatap Samir. "kakak kelima, bisakah kamu tinggal bersama Paman Nulu?"

Samir memandang ke kejauhan. "Pani, bukan kakak kelima tidak setuju tinggal dengan Sumi, tapi kakak kelima sejak dilahirkan belum pernah tidur di ranjang yang sama dengan jenis kelamin yang sama, kakak kelima jujur tidak bisa melakukannya!”

“…… Hanya beberapa hari."Kata Pani.

"Hanya beberapa hari? Pani, aku satu hari saja sudah tidak tahan." Samir menarik napas, dan tidak bisa membayangkan dia tinggal dengan sesama jenis selama beberapa hari.

Pani berhenti dan matanya melihat Ethan dan Frans.

Ethan dan Frans memalingkan muka pada saat yang bersamaan.

Pani tidak menyerah, "kakak ketiga kakak keempat, atau siapa di antara kalian yang akan tinggal bersama Paman Nulu selama beberapa hari?"

"Pani, jujur saja, kakak keempatmu dan aku punya kebiasaan memukul orang ketika tidur. Ada seorang yang tinggal bersamaku selama satu malam, tapi dia tidak lagi di dunia ini.” kata Frans dengan hidung dan mata, seperti nyata.

Mulut Pani berkedut dan pergi menemui Ethan.

Ethan mengerutkan kening, "Aku punya mysophobia!"

"Paman Nulu tidak kotor!" Pani menatap Ethan dan berbisik.

Ethan mengerutkan bibirnya dan matanya melihat dengan tidak suka kea rah Sumi. Bibir tipisnya terbuka dengan lembut, "kamu yakin?"

Sumi,”…”

Pani, "..."

Pani memandang orang-orang ini tidak mau mempermalukan tuannya, mengerutkan wajah kecilnya menjadi kusut, melihat kearah Wolby dan berkata, "apakah ada penginapan atau hotel lain di dekat sini?"

"Ini ..." Wolby menyebut, dengan susah melihat Sumi, " ada si ada, tapi jaraknya jauh, mengendarai mobil butuh sepuluh atau dua puluh menit."

"Hanya sepuluh atau dua puluh menit. Tidak masalah." Pani berkata dengan santai.

Sumi menatap Wolby .

Wolby terbatuk dan berkata, "tapi penginapan dan hotel itu berada di luar tempat indah. Keluar untuk liburan untuk santai, Tentu saja lebih baik tinggal di dalam tempat indah. sejauh yang aku tahu, lingkungan penginapan dan hotel itu…. sangat umum. "

"Aku hanya tidur satu malam. Tidak apa-apa." Kata Pani.

Wolby tidak tahu harus berkata apa lagi, menatap Sumi.

Sumi sedikit mengernyit, menyipitkan matanya melihat ke wajah kecil Pani yang ngotot, "Tinggal bersamaku, apa sangat tidak mau? Aku masih bisa memakanmu?"

" Itu masih belum tentu!" Frans tersenyum.

Sumi melirik Frans dengan cara yang suram.

Frans tertawa dan tidak berbicara lagi.

Pani sedikit menggembungkan wajahnya, "Aku hanya ingin tinggal di kamar sendiri!"

"Baik, Kamu tinggal di satu kamar, aku akan tidur di sini di malam hari! Sudah setuju? Ada begitu banyak hal di luar sana!" Sumi marah dan menendang sofa di taman, berkata.

Pani melotot, menatap Sumi, juga merasa tertekan, "sengit apa kamu!"

Melemparkan kalimat ini, Pani berbalik dan mengayuh tubuhnya kembali ke kamar!

Sumi mengerutkan bibir tipisnya dan menatap punggung Pani dengan sedikit tenang.

"Sebenarnya, masih ada beberapa kamar di lantai tiga. Karena Nona Pina ingin tinggal sendirian, mengapa tidak memberinya satu?" Wolby dengan ragu melihat Sumi mengusulkan cara.

Pani mengerutkan bibirnya dan mendengus dengan kasar, "tidak bisa, itu terserah dia. Dia bisa makin ngelunjak, tidak usah manjakan sifat buruknya itu!"

Wolby , "..." Apakah ini Sumi yang hangat dan bijaksana yang dia kenal?

Wolby tidak mengerti Sumi, Samir dan ketiga orang masih bisa tidak tahu dia.

Sumi mengeluarkan pendapat, hati Samir dan ketiga orang seperti cermin, bersih.

Oleh karena itu Samir dan ketiga orang mendengar kata-kata Sumi, mereka semua melemparkan Sumi dengan mata putih yang menghina.

……

Pada sore hari Wolby , sebagai pemandu wisata, membawa Sumi dan yang lainnya untuk mengunjungi pemandangan indah Kota Tua Yunyu .

Kombinasi empat pria tampan dan gadis kecil cantik, tidak bisa tidak menarik perhatian.

Setelah mengunjungi sepanjang jalan, Pani tidak tahu apakah dia menikmati pemandangan yang indah atau dia dianggap sebagai "pemandangan".

Ketika mereka kembali ke vila dan duduk di taman, mereka semua merasakan hal yang sama.

Lebih baik tinggal di vila daripada keluar.

malam.

Wolby di teras lantai empat mengatur pesta barberque, dan secara khusus mengundang Guru untuk bertanggung jawab atas acara barberque.

Sumi, Pani dan yang lainnya duduk di kursi, memandangi pemandangan, minum anggur, makan barberque, dan mengobrol satu sama lain dengan santai.

Pada saat ini.

Ponsel Wolby berdering.

Wolby memberi isyarat maaf menggunakan tangan kepada semua orang, mengeluarkan ponselnya, berjalan ke satu sisi untuk menjawab.

Setelah menjawab telepon dan menutup telepon, Wolby bergegas ke bawah gedung.

Sumi melirik Wolby , tidak banyak berpikir, mengalihkan Kembali perhatiannya dan menyesap anggur merah yang ada di atas meja.

Ketika dia meletakkannya, Sumi melihat ke arah Pani yang sedang makan barberque dengan suapan yang besar. Wajahnya lembut dan berkata "enak?"

Pani menatapnya, lalu mengabaikannya.

Hatinya masih ingat kemarahannya tadi siang! Tidak salah, dia begitu menyimpan dendam!

Samir dan beberapa orang lainnya menertawakan Sumi.

Sumi sama seklai tidak berkecil hati, berkata "Beri aku satu gigitan."

Pani melihat barberque yang ada di atas meja dan berkata dalam hati, di piring ada begitu banyak, ingin makan ya makan sendiri!

"Aku ingin makan apa yang ada di tanganmu, kelihatannya harum." Sumi membuka mulutnya dengan alami.

Samir dan ketiga orang bangkit seperti angsa, kagum melihat Sumi, sebelumnya bagaimana tidak menyadari, ini barang "tua" bagaimana bisa menggoda? Sangat tidak tahu malu!

Pani tertegun, ujung telinganya terasa panas, tidak berani untuk melihat wajah Frans dan beberapa orang lainnya, tidak ada muka!

Sumi berdiri pada saat ini, langsung pergi ke sisi Pani dan duduk. Alisnya yang panjang berkerut, kepalanya diturunkan sehingga dia menggigit barberque yang ada di tangan Pani.

"Oh, Hoo ..."

Frans tidak bisa menahan teriakannya.

Samir dan Ethan juga mengeluarkan senyum buruk, menyipitkan mata melihat kearah Sumi dan Pani.

"Ah… betapa menjijikkannya!”

Hati Pani meringis, dengan cepat menjatuhkan barberque yang ada ditangannya, dengan sangat jijik melihat Sumi.

Sumi mengangkat bibirnya dan mengunyah daging yang ada didalam mulutnya. Matanya yang mempesona menatap Pani. "Betulkan seperti yang aku pikirkan sama, harum!"

"Eh ..."

Pani tidak tahan menggosok lengannya sendiri, tubuhnya bersandar ke belakang untuk membuka jarak dengan Sumi.

"Sumi, kamu telah berhasil membuatku jijik!" Samir menggelengkan kepalanya.

Ethan mengangguk setuju.

Frans mengeluarkan senyuman iblisnya, "Aku pikir diantara kita yang paling bernafsu itu Ethan, tidak menyangka masih ada satu yang lebih tersembunyi."

Ethan mengerutkan kening, melihat Frans, “ada sehot kamu?”

"Tentu saja kalian tidak bisa dibandingkan dengan aku!" Frans dengan tidak tahu malu berkata dengan bangga.

"Berkata seolah-olah seseorang ingin membandingkan denganmu!" Setelah Ethan selesai, dia bangkit dan pergi.

"Wuoh, pangeran kecil kita sudah marah." Frans menyentuh dagunya dan tertawa.

Ethan berbalik dan menunjukkan jari tengah kepada Frans.

"Ha ha ha ..." Frans besandar dikursi, Bagaimanapun melihat Ethan memperlihatkan sisi jeleknya yang seperti ini, juga snagat tidak mudah.

Bahkan ketika Sumi dan Pani melihatnya, mereka juga tidak bisa tidak mengangkat sudut mulut mereka.

"Sangat ramai, kelihatannya aku datang pada waktu yang tepat."

Pada saat ini, suara wanita yang tenang dengan tersenyum melayang dari pintu masuk teras.

Novel Terkait

Wanita Pengganti Idaman William

Wanita Pengganti Idaman William

Jeanne
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
3 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
3 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu