Hanya Kamu Hidupku - Bab 370 Keinginan yang Menggebu-Gebu untuk Menaklukan dan Posesif

Ellen berpura-pura tidak merasakan apa-apa, dan melihat ke depan, tetapi hatinya sedikit tidak nyaman, tidak nyaman.

“ Agnes ,bolehkah aku bertanya?” Tanya Samsu Ming.

Ellen menatapnya, “Ada apa?”

“Jika William Dilsen tidak datang, aku akan bersedia menunggumu, apakah kamu bisa tersentuh dan memilih bersama-sama dengaku?”Samsu Ming menatap mata Ellen

Ellen berpaling dari pandangannya, “Tidak.”

Wajah Samsu Ming sedikit murung, “Apakah karena aku mulai mendekatimu?”

“Bukan.” Ellen menggelengkan kepala.

“……Kalau begitu kenapa? Karena aku tidak punya cukup uang, aku tidak tampan, atau terhadap kamu, Nino dan Tino tidak cukup baik?” Samsu Ming membeku.

Ellen menatapnya, “Tidak satupun karena itu. Aku tidak bisa Bersama denganmu, hanya karena aku tidak dapat melupakannya. aku tidak bisa jika di hati aku ada dia, namun aku malahan hidup dengan laki-laki lain.”

“Apakah kamu tidak pernah ragu-ragu dengannya?”Pungkas Samsu Ming dengan suara yang dalam.

“Dia ada di dalam hatiku, bahkan jika aku berusaha sebaik mungkin untuk melupakan dan tidak mencintainya, akhirnya pun aku tidak akan berhasil.”

Ellen dengan tenang melihat wajah Samsu Ming yang semakin murung, dan mengeluh, “Samsu Ming, kamu adalah tuan muda kedua dari keluarga Ming, tidak kekurangan apapun, kamu hanya perlu bekerja keras, suatu saat nanti pasti akan bertemu dengan perempuan yang berempati terhadapmu.”

“Apakah kamu sedang mencoba untuk meyakinkanku untuk tidak menyukaimu lagi?” Samsu Ming menyeritkan alis.

Ellen mengangkat bahunya, “Sebenarnya aku tidak perlu untuk memberitahumu. Tapia pa yang baru saja kamu katakana, membuatku terpikir perlakuan baikmu terhadap Nino dan Tino 4 tahun ke belakang ini. Berdasarkan ini, kurasa lebih baik untuk menjelaskannya kepadamu.”

“Hanya karena Nino dan Tino?” Pungkas Samsu Ming dalam satu suara.

Ellen menatap dia, tanpa bersuara.

Hanya saja dia diam pada saat seperti ini, tidak seperti biasa.

Dalam hati Samsu Ming, ia merendahkan dan merendahkan dirinya sendiri, “Di kota Rong selama 4 tahun, kamu tidak pernah menampakkan wajah yang baik kepadaku. Menghadapi aku, selain tidak peduli juga kejam. Aku dulu berpikir kamu memang orang yang memiliki sifat yang dingin dan tidak peduli. Tapi hari ini aku melihatmu dengan William Dilsen, aku baru mengerti, kamu tidak seperti itu.”

“Menghadapi William Dilsen, kamu tulus dan lembut, kamu bersedia untuk menjadi permepuan kecil dengan tangan yang ditekuk dan membutuhkan perlindungannya. Dan kamu, pada kenyataannya, bukanlah yang memiliki kepribadian untuk bersaing. Alasan kamu hanya bersikap dingin terhadapki, tidak lain yaitu kamu sangat memaksa berusaha untuk aku menjauhimu, juga memaksaku untuk tidak dekat dengan keluarga Nie untuk jangka waktu yang panjang.”

Samsu Ming menatap Ellen, “ Agnes , yang kukatakan benar bukan?”

Ellen terhuyung-huyung melihat Samsu Ming, “Dalam hal ini, aku mengerti, jika aku tidak memiliki niat terhadap seseorang, aku harus dengan tegas dan teguh untuk menjauh, jika perlu, kejam pun tidak apa-apa, lebih baik untuk menunjukkan sikap yang tidak jelas terhadap seseorang, biarkanlah seseorang itu salah paham.

“Apakah kamu pernah berpikir, bahwa ada jenis orang yang menghadapi orang yang disukainya, seseorang semakin mengabaikan cintanya dengan kejam, dia malah semakin cinta terhadap seseorang itu, dan dia tidak bisa berhenti?”

Ellen tersenyum, menatap Samsu Ming, “Aku tidak memiliki pengalaman dalam hal ini, tapi jenis orang yang kamu bicarakan aku dapat merasa, orang ini tidak benar-benar mencintai dia, dia hanya berpikir menyukainya, tetapi perempuan itu tidak menyukainya seperti apa yang dipikirkannya, dia tidak merasa bersatu! Sejujurnya, itu hanya keinginan yang kuat untuk menaklukkannya.

Samsu Ming membeku, “Menurutmu aku hanya kerasukan dan menaklukkanmu?”

“Samsu Ming, jika aku menerimamu dari awal, di mata anda, aku akan berbeda dengan perempuan lain yang mudah ditaklukan. Kamu mungkin masih baik padauk, karena aku putri keluarga Nie, kamu mau tak mau harus baik kepadaku. Tapi di dalam hatimu, aku tidaklah lebih dari alat. Kamu tidak bisa jatuh cinta kepadaku.” Kata Ellen.

Samsu Ming membeku, tapi dia menatap mata Ellen dan menyiratkan ketidaksetujuan.

Ellen juga melihat laki-laki itu tidak setuju dengan perkataannya, tapi dia tidak ingin melanjutkan untuk menjelaskannya lagi, singkatnya itu sudah cukup baginya.

“Aku ajak kamu untuk berkeliling villa saja.”

Ellen berkata lalu berdiri.

Namun Samsu Ming, tiba-tiba menggenggam tangan Ellen.

Ellen terkejut, dia melepaskannya dengan segera.

Tetapi Samsu Ming menggenggam dengan erat, Ellen pun tidak dapat melepaskannya.

Kejadian bertambah buruk.

Ellen melihat Louis dan Nurima yang darang melewati.

“Samsu Ming!” Ellen membeku dan menatapnya penuh amarah.

Tidak tahu apakah memiliki persepsi adanya hubungan tidak wajar antara Ellen dan Samsu Ming, Nurima dan Louis mempercepat langkahnya menuju sisi dua orang itu.

Ellen cemas, wajahnya memurung, “Samsu Ming……”

“ Agnes , bukan, Ellen, Aku Samsu Ming benar-benar menyukaimu! Anggaplah aku menaklukan dan merasukimu, itu semua karena aku menyukaimu! Jika kamu tidak percaya, aku akan membuktikannya kepadamu!” Kata Samsu Ming dengan yakin.

“Aku tidak perlu bukti apa-apa dariimu! Cepat lepaskan aku!” Jika di tangan Ellen menggenggam sebuah barang, sudah pasti untuk memukul kepala laki-laki itu dengan keyakinan.

“Ellen, apa yang sedang kamu lakukan dengan tuan Ming?”

Louis dan Nurima berjalan mendekat, Samsu Ming baru melepaskan tangan Ellen Lie, tapi tetap saja sudah terlihat oleh Louis.

Louis sedikit menyeritkan alis, menatap Ellen dan perlahan bertanya.

Ellen berdiri dari kursi, berkata kepada Louis, “Tidak ada, hanya menemani Samsu Ming berkeliling villa, aku mengajaknya berkeliling.”

Louis menatap dalam Ellen, bibirnya pun tertutup.

Nurima secara sadar juga melihat Samsu Ming menggenggam tangan Ellen, tidak senang, dia diam-diam menatap mata Samsu Ming.

Samsu Ming tenang, menyipitkan mata dan melihat Ellen dan Louis secara bergantian, tanpa bicara.

Ellen merasa sangat tidak enak, melangkah ke depan menggandeng tangan Louis“Ibu, mau jalan dengan nenek?”

Louis menghela dalam nafas, kemudia melihat Ellen dan berkata, “Aku dan nenek melihat kamu keluar dan tidak kembali, aku khawatir denganmu dan keluar untuk mencarimu.”

Ellen melihat Nurima, mengedipkan mata, “Oh.”

“Hari di bulan Juni ini masih sedikit dingin bagiku.”Louis berkata dengan berkerut.

“……”Ellen dengan ringan, “Jadi kubantu kamu pulang ya.”

“Hm.”Louis berkata dengan bangga.

Ellen menggigit bibir bawahnya, tanpa melihat Samsu Ming.

Louis dan Nurima juga mengabaikan Samsu Ming, tiga orang itu kembali pulang.

-benar! Urusan kerjaan begitu banyak dan sibuk kah? Hari ini aku harus pergi ke perusahaan!” kata Louis tiba-tiba.

Ellen dan Nurima saling bertatapan, dan ada beberapa garis prcakapan di wajah mereka.

“Ellen, kamu sekarang sedang hamil, di rumah keluarga Delsen, kamu terbesar, tidak ada yang bisa menandingimu. Hari ini kamu pulang dari kantor William Delsen, aku harus bicara. Biarkan dia menghabiskan lebih banyak di rumah bersamamu.” Kata Louid Birming.

“……”Ellen melirik Louis, tidak tahu harus berbicara apa.

Wajah Nurima berubah menjadi agak tertekan.

Ibu William Delsen tidak mungkin sedang sarkastik kan?

……

Pada siang hari, William Delsen ada kumpul-kumpul makan maka tidak pulang untuk makan siang, sepanjang makan siang Louis memarahi William Delsen

Setelah makan selesan, Nurima naik keatas untuk istitrahat siang, menyelinap ke ruang buku mencari Dorvo.

“Dorvo, apa maksudmu dengan perkataan tentang ibu William Delsen? Masih bisa bicara sekarang Agnesyang terbesar dirumah ini, tidak ada orang yang bisa menandingi sindirannya. Satu kalimat yang kuat adalah menyuruh William Dilsen menemani Ellen di rumah. aku piker William Dilsen pulang untuk menemani Ellen kan?” Nurima menyeritkan alis, berdebat menggantikan Ellen.

Tidakkah percaya keluarga kita bahagia-bahagia saja?

Dorvo tidak bahagia melihat wajah Nurima, “Kamu jangan jengkel.”

“Aku bukan jengkel. Itu karena omongan ibu William Delsen yang membuat aku berperasaan seperti ini! Kamu bilang adikmu adalah tipe perempuan yang gelisah? Masalah ini sudah jelas Samsu Ming penyebabnya, apa hubungannya dengan keluarga kami. Dia memikirkan mengapaAgnes seperti ini。Aku tidak senang!” Pungkas Nurima.

Dorvo menatap Nurima, sudut bibirnya berdetak tanpa sadar, “Kamu sekarang sedang menggantikan apa yang adik permpuan rasakan, mungkin menjadi perasaan bibi terhadap saudara iparnya.”

Nurima perlahan murung, mengerutkan kening bertanya, “Aku bisa mengerti apa yang dirasakannya, tapi dia tidak bisa memikirkan Agnes seperti ini, Agnes berjuang dengan keras untuk melahirkan sepasang anak kembar bagi keluarga Delsen, sekarang dia hamil lagi. Dia begitu menginginkan Agnes, memanggil Agnes sangatlah buruk kah?

“Aku hanya marah. Mungkin bibi tidak terpikir tentang adik.”

Dorvo bangun dari kursi besar, berjalan sekitar meja ke sofa di sebelah Nurima duduk, melihat wajahnya yang menyedihkan, berkata perlahan, “Kamu mengatakan begitu, aku piker sudah waktunya kita untuk kembali ke kota Rong .”

“Begitu cepat?” Nurima menatap Dorvo.

“Nenek, aku tidak setuji Samsu Ming Bersama dengan kita, nenek dan aku merasa tidak benar. Lagipula Samsu Ming tidak menyerah dengan adik. Kita datang, datang saja, masih membawa saingan ipar, kamu memanggil William Dilsen dan bibi apa yang kamu pikirkan? Setelah semua ini, kita juga tak terpikir dari dulu ada kesalahan.” Kata Dorvo dengan sabar.

“…… Ini, ini.”Nurima menghela nafas, “Lalu, apakah kita benar-benar ingin pergi?”

Dorvo melihat Nurima tidak rela, berkata “Atau begini, aku dengan Samsu Ming pergi dulu, kamu di tempat adik disini sebentar, kamu kapan ingin pulang bisa menghubungi aku, kapapnpun nanti aku jemput.”

Nurima berpikir sebentar, menatap Dorvo, “Baiklah. Kamu menyuruhku aku pergi sekerang, aku benar-benar tidak merelakan Agnes, Nino dan Tino. aku masih ingin tinggal beberapa saat. Karena kamu telah memutuskan untuk pergi, cepatlah pergi.”

Dorvo mengangkat alis, “nenek, tidak sabarkah menunggu aku, aku sangat terluka.”

“Kamu sudah besar,aku mana masih peduli kamu terluka atau tidak, aku harap kamu bisa dengan segera pergi, cepat bawa Samsu Ming bersamaku, menghindari adikmu ada salah paham! Mau sampai Samsu Ming memengaruhi perasaan adik dan adik iparmu,itu sangatlah berdosa. Waktu sudah larut! Ah!” Nurima menghela nafas, berkata dengan serius.

Dorvo tidak mempunyai pilihan melihat Nurima, nyonya besar rumah mereka, kelihatannya wanita tua itu tidak keberatan sama sekali apakah dia akan terluka!

Novel Terkait

Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
3 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
4 tahun yang lalu