Hanya Kamu Hidupku - Bab 388 Ellen Nie Adalah Istri Dia

Sesuai dengan ekspektasi, video konferensi pengakuan kerabat dan acara makan malam semalam tersebar ke seluruh media dan menjadi topik utama.

Karena 'permintaan tulus' dari William, para media berusaha menulis konten dan judul naskah berita yang menguraikan fakta tanpa tertuju kepada Ellen.

Tetapi sebagian besar netizen tetap tidak percaya dengan hal itu

Setelah berita disiarkan, opini publik langsung memihak ke satu pihak yang sama, meskipun isi berita yang disiarkan tidak banyak melibatkan tentang Ellen.

Hampir semua komentar dan pendapat netizin tertunjuk langsung kepada Ellen, sebagian isi komentar memiliki konten memarahi Ellen, kata-kata yang digunakan oleh para netizen bahkan sangat kejam dan ganas.

Dalam waktu kurang dari dua jam setelah berita disiarkan, lansung ada orang yang mengakui dirinya sebagai orang dalam dan menyebarkan 4 foto tangkapan layar obrolan dengan penjelasan bahwa foto-foto tersebut adalah isi percakapan Ellen menggoda pamannya, yaitu William.

Setelah berita ini tersebar, komentar yang buruk langsung beredar dimana-mana.

Tidak hanya begitu saja.

Informasi tentang Ellen mulai disebar satu per satu.

Ada yang berkata bahwa Ellen adalah gadis 'pelakor' pada saat SMA, bahkan ada juga yang berkata Ellen mencoba untuk menggoda putra walikota dan akhirnya dipermalukan setelah gagal, bahkan ada yang berkata Ellen juga pernah menggoda Gerald yang sudah meninggal.....

Yang penting, hanya ada berita yang kalian tidak terduga, tidak ada berita yang tidak disebar oleh mereka!

Setiap berita yang tersebar memiliki persamaan memberikan label 'pelacur' dan 'pelakor' kepada Ellen.

William dan teman-temannya sudah menyangka media akan memberitakan hal ini dimana-manan, tetapi mereka tidak menyangka bisa menjadi begitu!

.........

Ruang presiden perusahaan Dilsen.

Pada saat William buru-buru tiba di kantor, Samir dan teman-teman sudah berada di dalam ruangan.

"Sekarang seluruh media dipenuhi oleh berita yang memfitnah Ellen, opini publik dan netizen sudah mencapai tingkat yang tidak terkontrol lagi. Meskipun aku sudah mencoba untuk menghubungi media yang terkenal untuk mengklarifikasi masalah ini, hal ini tidak mencapai hasil maksimal, bahkan tidak cukup untuk menutupi komentar buruk yang banjir dimana-mana sekarang!" Samir jarang-jarang bersikap serius.

Dengan alis mengerut, William melihat ke laptop yang diberikan oleh Frans sebelum melemparnya ke atas meja.

Bang--

Suara keras berdering!

Sumi dan teman-teman pun saling menatap dengan ekspresi yang berat.

"Aku sudah meminta asistenku untuk memposting pemberitahuan resmi. Hotma Law Firm akan mengambil tindakan hukum kepada siapa pun yang membuat keributan dengan hal-hal yang tidak benar dan memfitnah Ellen!" Sumi berkata kepada William.

William meletakkan kedua tangannya di atas pegangan kursi, pupil matanya yang hitam terlihat sangat dingin, "Apakah bisa mencari tahu siapa yang mengungkapkan diri sebagai orang dalam dan menyebar rumor tentang Ellen?"

"Aku sudah mencoba untuk mencari tahu. Rumor itu dikirim dari pos luar negeri, bayarannya yang berjumlah sangat tinggi juga ditransfer ke luar negeri. Tetapi tidak bisa diketahui siapa yang meminta orang itu untuk mengirim rumor" Frans berkata.

"Bagaimana kalau Rosa?" William berkata dengan tatapan yang gelap.

Frans menyipitkan matanya tanpa berbicara.

Sementara William terus menatap ke Frans dengan tatapan dingin yang mengerikan.

".... Rosa, sudah mati!" Frans berkata.

William melihat ke Frans dengan mata membesar.

Tatapan Ethan dan teman-teman juga tertuju ke Frans.

Frans berjalan ke sofa dan duduk di atas, kemudian dia menyalakan sebatang rokok dan berkata sambil mengisapnya, "Dia meninggal pada tadi malam di tengah malam"

"Kenapa bisa mati?" Sumi bertanya.

"Setelah kejadian hari ini, orang pertama yang aku meragukan adalah Rosa, jadi aku pun meminta orang untuk mencari tahu kabar dia baru-baru ini. Siapa tahu dia sudah meninggal"

Frans menghembus asap rokoknya dengan kuat dan berkata, "Laporan otopsi menyatakan bahwa dia mengomsumsi tertalu banyak stimulan yang menyebabkan saraf dia terus berada di dalam kondisi hiperaktif yang ekstrim, berada di kondisi seperti ini pada jangka waktu yang lama akhirnya menyebabkan seluruh ototnya tegang dan sesak nafas. Jadi polisi memutuskan alasan kematiannya adalah kecelakaan"

"Kenapa dia tiba-tiba mengonsumsi begitu banyak stimulan" Samir mengerutkan alisnya.

Frans berkata, "Diketahui bahwa dia memiliki hubungan seks dengan banyak pria sebelum meninggal"

Samir, "..........."

"Meskipun kantor polisi menyatakan alasan kematiannya adalah sebuah insiden, tetapi aku merasa kematian Rosa terlalu kebetulan" Sumi berkata.

"Jangan membahas tentang itu dulu" William berkata, "Selain ini, tidak ada informasi lain lagi?"

Frans menatap ke William.

"Katakan!" William berkata dengan dingin.

".... Beberapa hari ini Vania Dilsen berada di luar negeri" Frans berkata.

Ekspresi William langsung menjadi semakin dingin.

Frans mengerutkan alisnya dan terus merokok.

Setelah beberapa saat.

Samir berkata, "Bagaimana dengan keadaan Ellen sekarang? Apakah dia sudah mengetahui hal ini?"

William mengeratkan tinjunya sambil berkata, "Aku menyita ponselnya sebelum meninggalkan pavilion, selain itu aku juga memutuskan sinyal jaringan internet pavilion, aku juga ada memitna ibuku untuk tidak membiarkan Ellen menonton TV untuk sementara. Tetapi semua hal ini tidak akan bisa bertahan lama"

"William, kita harus menemukan solusi secepat mungkin!" Sumi berkata.

"Aku tahu!" Kedua tinju William terus mengerat, "Segera hubungi Bintang...."

Sebelum William selesai berkata, telpon di dalam ruangan sudah berdering.

William menoleh ke arah telpon berada.

Samir menyipitkan matanya dan menatap ke orang-orang di dalam ruangan sebelum menghampiri telpon tersebut.

Tidak tahu apa yang dikatakan oleh penelpon, Samir tiba-tiba menoleh ke William.

William pun menjilat bibirnya.

"Bawa dia ke sini!" Setelah berkata kalimat ini, Samir pun mematikan telpon.

William dan teman-teman terus menatap kepadanya.

Samir menghela sebuah nafas panjang dan berkata, "Tidak perlu hubungi dia lagi, dia sudah datang"

"........."

............

Dalam waktu kurang dari 5 menit, pintu ruangan sudah terbuka dan sebuah bayangan tubuh pun masuk ke dalam dengan buru-buru.

"Pre, presiden, saya....."

"Tutup pintu" William menatap ke pria yang masuk ke dalam ruangan dengan buru-buru.

Resepsionis yang membawa Bintang ke atas langsung meninggalkan ruangan.

"Presiden Dilsen, anda berusia lebih tua 12 tahun dari Ellen, selain itu anda juga presiden perusahaan Dilsen, sekarang anda adalah raja bisnis kota Tong. Saya benar-benar tidak mengerti, apakah presiden Dilsen tidak memikirkan akibat dan cara pencegahan sebelum membuat keputusan apa pun?" Kata-kata Bintang terdengar sangat 'sopan', tetapi wajahnya yang tampan dan muda terlihat sangat emosional.

Kecuali William.

Dengan alis terangkat, Sumi dan teman-teman menatap ke Bintang yang seolah-olah mau meledakkan ruangan ini dengan kemarahannya.

Sepertinya mereka sudah mengerti kenapa Bintang bisa memimpin Hamid Grup ke posisi tingkat atas dalam waktu sependek 2 tahun setelah perusahaan didirikan. Pria muda ini sangat pemberani!

William berkata dengan dingin, "Tuan Hamid datang ke sini dengan tergesa-gesa hanya untuk mengekspresikan lidah?"

"Presiden Dilsen benar-benar hebat, di bawah kondisi begini saja masih bisa bersikap begitu tenang!" Bintang mengigit giginya.

William berkata, "Kedatangan Tuan Hamid di sini menghemat tenaga aku untuk menghubungi kamu"

Wajah Bintang dipenuhi oleh kemarahan yang belum sempat dilampiaskan, melihat wajah William yang gelap, Bintang memiliki keinginan memukul William.

Semalam dia mengadakan konferensi pers untuk mengungapkan hubungan Ellen diadopsi oleh keluarga Nulu, tepat pada malam itu juga William langsung sibuk mengumumkan berita pernikahan dia dan Ellen.

Apakah William tidak berpikir, mengumumkan kedua berita itu pada waktu bersamaan akan mengakibatkan opini publik seperti apa?

Pada saat publik belum bisa menerima berita bahwa Ellen itu sebenarnya diadopsi oleh keluarga Nulu, William sudah sibuk memberi tahu ke publik bahwa hubungan dia dan Ellen bukan paman dan keponakan seperti apa yang dipikirkan publik, tetapi suami dan istri!

Berpikir sampai sini saja sudah bisa tahu apa yang akan terjadi selanjutnya.

William sama sekali tidak memiliki cara pencegahan! Dia mendorong Ellen ke pusaran gossipan netizen yang menakutkan begitu saja!

Apakah ini yang dia sebut sebagai cinta!?

Apakah William sama sekali tidak merasakan apa pun pada saat melihat wajah Bintang yang dipenuhi oleh kemarahan? Jelas tidak!

Ellen adalah istrinya, orang miliknya.

Bintang termasuk siapanya Ellen? Mengapa dia malah marah-marah di sini?

William menatap ke Bintang dengan alis mengerut, "Silahkan duduk kalau Tuan Hamid datang ke sini untuk menyelesaikan masalah, kalau bukan, silahkan keluar!"

Melihat penampilan William yang sombong, Bintang mengigit giginya dengan kuat dan berusaha untuk menahan kemarahannya dan memaksa dirinya untuk duduk di atas sofa.

Melihat situasi ini.

Termasuk William, semua orang pun menatap ke Bintang.

Sebenarnya alasan William dan Bintang mau saling sabar kepada sesama hanya satu, yaitu mereka peduli terhadap Ellen.

Hanya satu alasan itu saja.

Kalau tidak, berdasarkan sikap Bintang tadi, William sudah menendang dia keluar.

Sementara Bintang juga tidak akan bisa menahan emosinya, dia juga akan langsung meninggalkan tempat.

...........

Di dalam rumah, Ellen sudah membaca buku di dalam ruang baca selama 2 jam, setelah membaca Ellen pun bermaksud untuk menonton drama dengan laptop.

Siapa tahu jaringan internet malah putus.

Ellen merasa sangat kaget dnegna hal itu, ini adalah pertama kali dia bertemu dengan masalah jaringan internet putus di dalam pavilion.

Setelah menatap ke layar laptop beberapa saat, Ellen akhirnya pun turun ke lantai bawah unutk memeriksa jaringan internet.

Setelah turun ke lantai bawah.

Telpon yang terletak di meja pun mulai berdering.

Kebetulan Ellen sedang melewati meja tersebut, jadi dia pun sekalian mengangkat telpon sebelum Louis yang duduk di atas sofa sempat menghentikannya.

Melihat Ellen mengangkat telpon, mata Louis dan Nurima pun langsung membesar, mereka menatap kepada Ellen dengan tatapan yang gugup.

Ellen melihat ke dua orang itu dengan aneh, "Ke, kenapa?"

Louis dan Nurima menggelengkan kepalanya.

Alis Ellen mengerut.

"Kak Darmi ya? Saya adalah Pani, apakah anda bisa membantu saya memanggil Ellen? Saya ada urusan mau mencarinya" Suara Pani berdering.

Mendengar suara Pani, sudut bibir Ellen langsung terangkat, "Saya adalah Ellen, gadis cantik, ada masalah besar apa sehingga anda mau mencari saya?"

".... Ellen" Nada suara Pani terdengar bingung, dia merasa suara Ellen terdengar terlalu bahagia.

"Kenapa Pani?" Ellen pun bertanya sambil tertawa.

Pani tiba-tiba tidak berbicara.

".....Pani?" Ellen merasa agak frustrasi.

"Ellen, aku sudah melihat berita, akhirnya paman ketiga mengumumkan masalah kalian ke publik, benar-benar terlalu baik" Pani berkata sambil tertawa.

"Kamu menelpon untuk memberi tahu ini kepada aku?" Ellen bertanya.

"..Iya. Ellen Nie, kamu benar-benar sangat jahat, masalah sebesar ini kamu bahkan tidak memberi tahu aku duluan, aku mengetahui hal ini setelah menonton berita" Pani berkata.

"Masalah ini tidak boleh menyalahkan aku, aku juga baru tahu bahwa paman ketiga mau mengumumkan pernikahan kami di acara semalam. Tadi siang paman ketiga menyita ponselku karena takut radiasi ponsel tidak baik untuk anak" Meskipun kata-kata Ellen terdengar seperti sedan mengeluh, tetapi sebenarnya ekspresi Ellen terlihat sangat manis dan bahagia.

"Oh, baiklah. Kalau begitu aku tidak akan memarahi kamu" Pani berkata.

Setelah berbicara beberapa menit, telpon pun berakhir.

Setelah Ellen mematikan telpon, dia menyadari Louis dan Nurima masih sedang menatapnya, ekspresi Ellen terlihat bingung dan pada saat dia baru mau bersuara, telpon di atas meja pun berdering lagi.

Novel Terkait

Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
5 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
4 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
4 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu