Hanya Kamu Hidupku - Bab 518 Bagaimanapun Tidak Boleh Kehilangan

Dokter melakukan panggilan, lalu mengembalikan ponsel kepada Pani, mengangguk kepadanya, dan pergi.

Bulu mata Pani mengedip dengan panik, tangan yang mengepal di sisi tubuhnya, menjadi semakin erat saat tidak ada yang menjawab panggilan.

Sampai dering telepon sudah akan berakhir, baru terdengar jawaban.

“Paman Nulu, nenekku sakit parah, aku dan nenekku sekarang di rumah sakit, tapi dokter mengatakan tidak ada cara untuk menyelamatkan nenekku, menyarankan kami pergi ke rumah sakit lebih besar, mungkin dengan begini masih ada harapan untuk nenekku. Paman Nulu, bantu aku boleh tidak?” Saat telepon tersambung, Pani langsung berkata, suaranya sangat panik.

Tapi....

“Apakah ini Nona Wilman?”

Terdengar suara asing seorang pria.

Pupil mata Pani bergetar, berusaha menenangkan diri, tapi suara yang dikeluarkan bergetar tidak bisa dikendalikan, “Siapa kamu?”

“Halo Nona Wilman, aku adalah Xuyan, asisten Bos Nulu.” Xuyan berkata.

Pani menutup mata, air mata jatuh dari kedua matanya, “Aku mencari Paman Nulu, tolong biarkan Paman Nulu menjawab telepon.”

“.... Maaf Nona Wilman, Bos Nulu sekarang tidak berada di Law Firm, ponselnya tertinggal di kantor, aku juga tidak tahu bos pergi kemana.” Xuyan berkata dengan ragu.

“Oh, begitu.” Pani memeluk lengannya sendiri tidak berdaya, membuka matanya yang kabur karena terhalang oleh air mata, “Aku, aku sudah tahu, maaf sudah mengganggu.”

“Nona Wilma, apakah ada hal yang bisa aku bantu?” Xuyan bertanya.

Air mata Pani mengalir deras, satu per satu keluar dari rongga matanya.

Dia menggigit bibir bawahnya dengan tidak nyaman, menatap ke kamar pasien tempat Yumari berada, “Tidak, tidak perlu lagi, terima kasih.”

Pani menutup telepon.

Tidak berani menunda, mengangkat tangan menggosok matanya, dengan cepat menekan nomor telepon Sandy.

Sandy tidak menjawab saat telepon pertama.

Pani terus menelepon.

Setelah tiga kali, Sandy menjawab telepon, “Pani, ada apa, papa sekarang sedang sibuk?”

Terdengar suara tidak sabar Sandy.

Pani menarik nafas dalam, suara seraknya terdengar kejam, “Sandy, nenekku sakit parah, kenapa kamu tidak membawa dia ke rumah sakit Yihe untuk di rawat?”

“Kamu meneleponku hanya demi hal ini?” Sandy berkata.

“Aku sekarang ingin kamu urus, antarkan nenekku ke rumah sakit Yihe, harus menyelamatkan nenekku dengan segala cara!” Pani menahan tangis, berkata dengan tegas.

“Pani, aku adalah ayahmu, bukan bawahanmu, simpan sikap memerintahmu! Dan lagi, aku sudah melakukan yang terbaik untuk Yumari, ini adalah takdir dia!” Sandy berkata dengan marah.

“Sandy, jika kamu tidak melakukan sesuai dengan yang aku katakan, jangan harap bisa mendapatkan satu sen pun uang dari keluarga Nulu!” mata Pani memerah, berteriak berkata.

Sandy terdiam sebentar, lalu berkata lagi, suaranya terdengar tersenyum penuh kemenangan, “Pani, sepertinya kamu masih tidak tahu, Sumi sudah mentransfer uang ke rekening perusahaan.”

“....” Pani menutup wajahnya, air mata penuh kesedihan dan kemarahan mengalir, tersedak keras, “Lalu bagaimana? Karena dia bisa memasukkan, tentu saja bisa menarik kembali uang itu!”

Sandy tertawa,”Putriku, uang yang diberikan Sumi kepadaku bukan investasi, uang yang dia berikan kepadaku, adalah hadiah pernikahanmu! Jika dia menarik kembali uang ini, sama saja mengundurkan pernikahan! Apakah kamu ingin mengundurkan pernikahan dengan Sumi?”

“Aku memang tidak berencana bertunangan dengan dia!” Pani mengepalkan tangan, “Sandy, ini adalah perjanjianmu dengan dia, tidak ada hubungannya denganku! Jika kamu tidak mengurus pemindahan rumah sakit nenekku, aku lebih baik mengundurkan pernikahan, juga tidak akan membiarkan uang masuk ke dalam kantongmu! Sandy kamu jangan memaksaku!”

Pani saat ini sudah di paksa sampai ke ujung jurang, tidak ada cara lagi!

Dia merasa dirinya sekarang hanya berjarak satu langkah saja dari kegilaan!

Sandy disana tidak terdengar suara lagi.

Dada Pani penuh dengan suara tangisan, tapi tidak tidak boleh membiarkan suara ini keluar dari mulutnya.

Dia sangat merindukan Tinaya, merindukan Ellen.

Pani memegang dahinya sendiri, berkata dengan kejam, “Sandy, kamu mengerti aku, aku selalu melakukan hal yang aku katakan! Jika nenekku mengalami masalah karena kamu menunda mengobati, aku selamannya tidak akan membuat hidupmu terasa baik! Ingat, selamanya!!”

Sandy, “.....”

……

Sandy ketakutan dengan keyakinan Pani, meskipun tidak bersedia, tapi akhirnya mengurus pemindahan Yumari ke rumah sakit Yihe.

Sesuai dengan permintaan Pani, memerintahkan rumah sakit menggunakan obat dan peralatan paling bagus, tim medis paling bagus, menolong Yumari dengan segala cara.

Saat ini, rumah sakit mengumpulkan tim medis untuk menyelidiki situasi Yumari, mengadakan rapat darurat, membahas rencana perawatan.

Kamar VIP pasien.

Pani duduk di tepi ranjang, kedua tangannya dengan erat menggenggam tangan Yumari, melihat kedua mata Yumari yang sudah membengkak, “Nek, dokter dirumah sakit sebelumnya mengatakan kepadaku, rumah sakit besar seperti Yihe bisa menolongmu, jadi kamu jangan takut, tidak akan ada masalah.”

Yumari bernafas lemah, matanya hanya bisa sedikit terbuka, menatap Pani tanpa berkedip.

“Pani akan terus menemanimu, tidak akan pergi kemanapun,

Sudut mata Yumari berkilau, wajahnya sedikit bergetar.

Pani mengernyit, meskipun dia berusaha menekan dan menyembunyikan, tapi kedua matanyanya, penuh dengan ketakutan, “Nek, kamu harus bertahan, harus bertahan demi Pani. Pani tidak bisa kehilangan kamu walau bagaimanapun, kamu harus ingat! Pani tidak bisa kehilangan kamu. Jika, jika kamu juga sudah tidak ada, Pani bisa sangat sedih.”

Yumari perlahan menggerakkan mulut, ingin mengatakan sesuatu, tapi dengan tidak berdaya tidak terdengar apapun.

“Hasil ujian sudah keluar, aku mendapatkan nilai 600-an, aku bisa mendaftar universitas manapun yang ku inginkan. Asalkan aku terus berusaha, kelak aku pasti akan sukses, menghasilkan banyak uang untukmu pakai, untuk kamu nikmati. Saat itu, kamu tidak perlu lagi memikirkan pendapat siapapun, tidak perlu lagi bangun pagi-pagi buta melayani orang, tidak perlu lagi begitu berhati-hati. Nek, Pani sedang berusaha, kamu juga jangan menyerah baikkah?” Pani melihat Yumari, dalam kedua mata itu, terdapat harapan yang begitu kuat, dan juga beberapa kelemahan dan sakit.

Yumari dengan ringan mengedipkan mata, ingin memberitahu dia.

Dirinya akan berusaha untuk hidup, tapi, tapi jika dia tidak bisa, Pani juga harus berani.

“Nek, maaf, aku bersalah padamu. Jadi kamu harus tetap hidup, jangan mati.” Pani tidak tahan akhirnya menangis, wajahnya penuh dengan ketakutan dan penyesalan.

Dia benci dirinya sendiri yang hanya peduli dengan percintaan, hanya bermanja dalam kesedihan, dan mengabaikan orang tua yang mengabdikan hidupnya untuk dirinya ini.

Yang dikatakan Troy benar, dia memang berhati kejam dan tidak bermoral, dia bersalah kepada Yumari!

Jika dirinya bisa lebih peduli pada dia, lebih memperhatikan dia, mungkin dia bisa lebih cepat menyadari keanehan pada tubuh dia, bisa lebih cepat untuk disembuhkan.

Kondisi dia sekarang, juga tidak akan begitu serius seperti sekarang!

Pani sangat menyesal, juga sangat ingin memperbaiki.

Dia tidak bisa menerima Yumari juga meninggalkan dia!

……

Ruangan kantor dokter.

Dokter yang bertanggung jawab atas Yumari dan membantu Pani menganalisis kondisi Yumari, “Nona Wilman, Ibu Wang telah menderita beberapa penyakit selama bertahun-tahun, tidak ada pemeriksaan dan pengobatan apapun. Selama periode penyakit fisik, masih bekerja keras menyebabkan organ tubuh Ibu Wang saat ini sudah mengalami beberapa kerusakan, dan bahkan beberapa fungsi organ sudah menurun. Kondisi Ibu Wang, bisa dikatakan sangat serius!”

Sepuluh jari Pani bergerak dengan sekuat tenaga, “Dokter, aku tahu rumah sakit Yihe saat ini adalah rumah sakit paling bagus di kota Ting, aku percaya sepenuhnya teknologi dan kemampuan medis kalian pasti bisa menolong nenekku. Uang bukan masalah, anda segera berikan nenekku obat terbaik, asalkan bisa menyembuhkan nenekku, bagaimanapun aku bersedia.”

“Nona Wilman, ini bukan masalah uang. Tapi...”

“Bukankah kamu mengatakan organ tubuh nenekmu mengalami kerusakan? Bukankah sekarang sudah bisa mengganti organ dalam? Anda gantikan yang bagus untuk nenekku, bolehkah?” Pani mendesak dengan panik.

Dokter melihat Pani, bernafas tanpa suara, juga tidak melihat Pani sebagai keluarga pasien, tapi sebagai junior, berkata, “Nona kecil, kamu jangan panik dulu, dengarkan aku. Tidak semua organ dalam tubuh manusia bisa diganti. Dan juga walaupun bisa diganti, jika tanda-tanda vital pasien terlalu lemah, juga tidak cocok untuk melakukan operasi, memaksa melakukan operasi, pasien mungkin tidak bisa bertahan hidup di meja operasi.”

Hati Pani bergetar, dalam kepanikkan, menggenggam tangan dokter, “Bukannya tidak ada cara lain lagi, kan? Pasti masih ada cara lain, benarkah?”

“Hah.” Dokter menggeleng, “Kami sudah membuka rapat untuk kondisi Ibu Wang, berdiskusi sepanjang sore, tetapi gagal membuat rencana yang layak. Sekarang kami hanya bisa bergantung pada obat untuk mempertahankan hidup Ibu Wang, baru memikirkan cara lain lagi.”

“.... Tapi dokter itu berkata. Rumah sakit Yihe adalah rumah sakit besar, kalian pasti ada cara, dia berkata seperti itu.” Pani berkata terburu-buru.

“Nona kecil, aku tidak berani menjamin kepadamu yang lain. Tapi aku bisa memberitahumu, kami pasti akan berusaha semampu kami, untuk menolong Ibu Wang.”

……

Pani keluar dari ruangan kantor dokter dengan putus asa, wajahnya karena terus menangis, sudah membengkak.

Kedua kakinya seperti terikat pada dua rantai besi yang besar dan tebal, dan dibelakang rantai masih ada dua batu 500kg.

Dia berjalan maju selangkah demi selangkah, setiap langkahnya, Pani merasa kakinya sangat sakit sampai hampir patah!

Dia tidak bisa berjalan lagi, lalu dia berjongkok di dinding koridor sambil memeluk dirinya sendiri.

Awalnya hanya terasa sunyi.

Lalu, bahunya mulai sedikit gemetaran, kemudian gemetar dengan sangat hebat.

Akhirnya.

Dia tidak bisa lagi mengendalikan keputusasaan dan ketidakberdayaannya, membuka tenggorokannya, menangis dengan keras.

Yumari sudah jatuh.

Pani yang saat ini, benar-benar kehilangan tulang punggungnya.

Dia merasa dirinya sendiri seperti serangga menyedihkan yang dibuang oleh Tuhan, terisolasi!

Selain menangis!

Dia benar-benar tidak tahu lagi harus bagaimana?

Pani benci dirinya sendiri bukan dokter, benci dirinya sendiri tidak cukup pintar, tidak mempunyai kenalan yang banyak, dan mulai membenci dirinya sendiri yang lahir di dunia ini....

“AAAAA.....”

Pani menangis dengan keras.

Apa yang harus dia lakukan? Adakah yang bisa membantu dia? Apa yang harus dia lakukan, agar bisa mempertahankan orang tua yang dalam hatinya terus memikirkan dia, apa yang harus dia lakukan.....

Bagaimanapun adalah rumah sakit, meskipun tahu mungkin dia mengalami pukulan besar dalam hidupnya, tapi perawat juga masih harus menghentikan dia.

Pani dengan cepat menghentikan suara tangisnya, kedua tangannya di atas lantai, dengan kuat ingin berdiri.

Tapi karena terlalu kuat, tubuhnya yang ditahan sebagian tiba-tiba jatuh kedepan.

Di koridor saat itu terdengar suara terkesiap.

Dan disaat ini, sebuah tangan besar, menahan lengan Pani.

Novel Terkait

Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
4 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
3 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
4 tahun yang lalu
Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
4 tahun yang lalu