Hanya Kamu Hidupku - Bab 204 William Yang Gila

Terakhir, Ellen didalam kesakitan, tubuhnya gemetar, lalu tidak sadar diri.

Setelah menerima telpon dari Hansen, William langsung mengirim no hp penculik kepada Sumi, menyuruhnya dalam waktu dekat mencari lokasi pencuri, posisi terakhir penculik menelpon.

Dan dia pada waktu pertama bergegas pergi ke Villa Rinoa.

Hari ini Pluto ke organisasi drama, Dari dia sini mengetahui, Vima dan Venus membawanya pergi ke kuil Kwan Im. Mendengar kemungkinan Vima dan Venus diculik, Pluto terkejut, langsung menelpon hp Vima dan Venus, dan hasilnya juga tidak dapat dihubungi.

William melihat hasilnya begitu juga tidak heran, Karena ketika mengetahui bahwa Ellen diculik, dia langsung menelpon hp Ellen, dan hasilnya sama tidak dapat dihubungi,

Di tempat Pluto tidak mendapatkan kabar yang berarti, William dengan cepat meninggalkan Villa Rinoa.

Dan di waktu yang bersamaan, Samir dan Ethan juga mengetahui kabar penculikan Ellen, Lalu menggunakan hubungan mereka untuk mencarinya.

William pergi dari Villa Rinoa tidak lama, Sumi menelpon.

Memberitahukan kepada William, Penculik terakhir kali menelpon di area jalan tol situ, dia sekarang bersama Samir mereka berangkat menuju kesitu.

William tidak berkata, Karena dia sekarang, penuh dengan kecemasan terhadap Ellen, gelisah, dan emosi terhadap orang yang menculik Ellen.

William melepaskan headset bluetooth, dengan kecepatan tinggi, mengendarai kesitu.

...

Sumi mereka duluan berangkat, tetapi William duluan sampai.

William membawa aura marah, dan pandangan mata yang tajam, seperti es yang membeku dan tajam. Dia turun dari mobil, lalu berjalan menuju area layanan.

Dikarenakan area layanan disini sangat jarang ada orang, disekitar tidak ada pelayanan apapun, hanya ada tempat pengisian bensin dan restoran, selain itu, tidak ada lagi, sangat sepi.

William barusan berjalan melangkah kedepan.

Sumi dan Ethan mereka sampai.

Melihat William di area layanan, Sumi mengerutkan kening, "William."

William menunduk alismata, menoleh ke belakang melihat Sumi, lalu berjalan menuju area layanan.

Sumi menggigit bibir, turun dari mobil, melangkahi kakinya menuju arah William. lalu menghampiri lengan William, dengan erat mengikutinya, di tangan William adanya senjata pistol hitam.

William menyipitkan mata, menggenggam erat pistol ditangan, membukanya.

Saat itu, Samir mereka juga sampai.

Sahabat lama, saling mengerti, beberapa orang dengan cepat bertatapan mata, memegang pistol, Samir dan Frans mengikuti jalur disebelah kiri supermarket, Sumi dan Ethan Nulu di sebelah kanan, William menyipitkan mata, menaruh pistol didalam dompet, lalu memasuki supermarket.

Setelah menunggu William berjalan ke pintu, Samir mereka dari 2 arah mendekati pintu.

William mendinginkan mata, melangkah ingin memasuki ke dalam.

"Tunggu."

Frans tiba-tiba berkata.

William terdiam, lalu melihat Frans.

Raut muka Frans yang sempurna dengan tegang berkata, "Kalian dengar."

Semua orang terdiam, bermuka dingin.

Di, Di, Di....

"Suara ini...."

Samir berkata.

Frans berdiri di belakang Samir.

Tiba-tiba menarik Samir kemeja bagian belakang, lalu menariknya ke belakangnya, Dia sendiri dengan cepat melangkah masuk ke dalam supermarket.

William mengerutkan kening, melihat Frans.

Frans menyipitkan kedua mata, kedua mata dengan cepat melihat seluruh bagian supermarket, ketika menarik kembali pandangannya, sudut mata terlihat rak yang mendekati gudang luar ada sebuah... bom.

Dan, waktu diatas bom, tidak sampai 10 detik.

"Cepat lari !"

Frans berteriak,membalikkan badan, langsung menarik William yang di belakangnya. menuju luar pengisian bensin.

Sumi mereka sudar sadar.

Mendengar teriakan Frans, Sumi dan Ethan langsung menuju kedepan, dari sebelah menarik William, berlari ke arah luar pengisian bensin.

"Ayo Ikut... "

Sumi berteriak terhadap Samir.

Samir baru tersadar, langsung berlari keluar.

Beberapa orang melarikan diri dari luar pengisian bensin sejarak 100 meter.

Tiba-tiba, "Pong" suara meledak, Api dengan kuat meledeak keluar, seperti roket api yang terbang ke langit.

Sumi mereka langsung terdiam, Sibuk menarik William ke tanah, terhindar dari api yang keluar dari pengisian bensin.

Tetapi beberapa orang ada sedikit terluka karena batu api.

Barusan terjatuh ke tanah, Sumi merasa gerakan William, jadi bersama Frans sekuat tenaga menahannya.

Sumi bernafas, menolehkan kepala melihat William yang sedang menahan emosi.

Ketika melihat kepalanya, sebelah muka dan leher serupa ular yang sedang bergerak, Jantung terdetak dengan cepat, Membuka mulut ingin berkata, tetapi ketika membuka mulut, kata apapun tidak dapat dikeluarkan.

Setelah belasan detik berlalu.

"Ah,,, "

William mengeluarkan teriakan bagaikan serigala, dengan keras melepaskan tangan dari Frans dan Sumi, dari tanah berdiri, berlari menuju ke arah area layanan.

"William !"

Ethan setelah Sumi dan Frans, melihatnya, langsung berdiri, dari belakang dengan lengan menangkap William, "William tenangkan diri !"

"Lepaskan !"

Urat di belakang otak William terasa akan meledak, Suara dingin, seperti suara serak yang berteriak.

Sumi melihat kedua mata William yang memerah, sudut mata juga memerah, mengulurkan tangan memegang bahu William yang keras, "William, mungkin Ellen tidak ada didalam. Kamu tenang sedikit ya ?"

"Lepaskan, Lepaskan, Lepaskan ! "

William berteriak, sekarang dimatanya, selain mata yang berapi, tidak ada lain.

"Lepaskan !!"

Ethan hampir tidak dapat menahan nya.

Frans dan Samir melihat, bertatapan, berdiri disebelah William, menagkap kedua lengannya.

"Ah,,,,"

Teriakan William serupa binatang.

Samir melihat otot di tangan William, seperti akan merobek kemejanya.

Matanya memerah, Samir menggigit gigi dengan keras, air mata memenuhi matanya.

Dia perlahan melihat ke arah api.

Ellen, Kamu tidak berada didalam, pasti tidak ada didalam, betulkah ? Betul....

.....

Api membakar selama 2 jam.

Polisi dan pemadam kebakaran baru sampai, memadamkan api.

Terakhir yang diperlihatkan ke semua orang, hanyalah sisa kebakaran yang hitam.

Dikarenakan adalah tempat pengisian bensin, bisa diketahui jika adanya peledakan akan mengalami kerugian seberapa.

Sekitar pengisian bensin semuanya meledak jadi lapangan yang datar, dan hitam.

Melihat dari jauh, semuanya tidak ada.

William meskipun berlari dari kematian, tetapi semuanya membawa sedikit luka.

Hanya saja saat ini, tidak ada yang mempedulikan luka ini.

Polisi datang selama 1 jam, dari tempat peledakan, menemukan sebuah mayat yang terbakar, dari leher mayat memakai sebuah gelangan kristal, polisi memprediksikan, mayat adalah seorang wanita.

Selain itu, polisi tidak dapat menemukan berita lain dari mayat yang terbakar.

Ketika dari pihak kepolisian mengetahui bahwa menemukan sebuah mayat perempuan.

Samir bermuka pucat, sekian lama tidak berkata apapun.

Sumi menggenggam erat kedua tangan, menggigit giginya.

Frans dan Ethan terdiam melihat William yang duduk didalam mobil, matanya mengering, tenggorokan sakit, sama sekali tidak tahu berkata apa.

William sekian lama membengkokkan badan, sepasang tangan diletakkan di paha, terdiam.

Tidak tahu duduk berapa lama.

William tiba-tiba bergerak.

Frans dan Ethan mengeratkan pandangan, melihatnya, Frans berkata, "WIlliam."

William berdiri, dengan tenang melihat semua orang, berkata dengan suara serak, "Bukan Ellen, pulanglah."

Frans, "... "

Samir melihat William, ingin berkata, tetapi seperti yang lain, tidak dapat berkata.

Setelah itu.

Beberapa orang melihat William menaiki mobilnya.

Tidak lama kemudian, meninggalkan area layanan ini.

"Aku juga tidak percaya, tidak percaya bahwa itu adalah Ellen."

Samir matanya memerah, melihat Sumi, dengan suara serak berkata.

Sumi memejamkan mata.

Setelah itu, baru membuka matanya, dan berkata, "Aku khawatir dengan William, kalian pergi mengikutinya, aku tinggal disini."

Samir menggemetarkan bibirnya, "... Baik."

Ethan melihat Sumi, "Aku tinggal menemanimu."

Sumi tidak berkata.

Setelah itu.

Frans dan Samir mengendarai mobil mengejar William.

Tertinggal Ethan dan Sumi berdiri di tempat sebentar, lalu pergi mencari pihak kepolisian untuk mengetahui kondisi mayat.

Mereka juga tidak percaya adalah... Ellen !

Dia hanya berumur 18 tahun, dan juga, masih mengandung anak...

Jadi, tidak boleh adalah dia !

Jika Ellen dan anak telah tiada.

Hidup William, juga termasuk habis !

...

Setelah itu 1 bulan kemudian, William membayar banyak untuk mencari Ellen di seluruh negara.

Dan seluruh sudut di kota Tong tidak dilepaskan, mencarinya semua.

Tetapi, tetap tidak ada berita Ellen.

Hansen semenjak area layanan meledak, langsung terbaring sakit.

Yang terbaring sakit, masih ada Vima.

Dikarenakan Ellen bermasalah, Louis Birming dan Gerald Dilsen menunda masalah penceraian.

Vania dihari kedua langsung keluar negeri, selain Hansen, tidak ada yang mengetahui Vania pergi ke negara mana.

Seluruh berita di kota Tong, didalam satu bulan, semuanya berputar di masalah penculikan anak angkat keluarga Dilsen, mengalami pembunuhan, dan William demi orang yang sudah meninggal, semua kelakuannya seperti gila.

Dikarenakan William tidak menerima kenyataan bahwa "Ellen" telah meninggal, Mayat Ellen tidak dapat dikebumikan.

Dan mayat perempuan yang terbakar sampai sekarang masih di ruangan mayat, tidak ada yang berani menyentuh.

Suatu hari, William sekali lagi mendapat panggilan yang berkata melihat Ellen di suatu tempat, langsung ingin pergi mencari.

Sumi tidak tahan lagi melihatnya.

Sebelum William keluar dari pintu, dia langsung menarik lengannya.

William dalam 1 bulan ini sama sekali tidak istirahat, dan selama ini imej yang dijaga juga tidak terjaga, bajunya yang dipakai, juga masih baju 1 bulan yang lalu ketika Ellen bermasalah, rambut dalam 1 bulan ini juga tidak ditata, sudah memanjang.

Seluruh badannya terlihat, sangat hancur dan suram, sebelumnya orang yang sangat berwibawa, berkelakuan dingin, dan membuat orang menjadi takut, imej Presdir Perusahaan Dilsen, telah tiada.

Novel Terkait

Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
3 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
3 tahun yang lalu