Hanya Kamu Hidupku - Bab 317 Bekingannya Sangat Kuat

Pada titik ini, suara Ellen tenggelam dalam suara yang dalam, "Jangan lakukan hal yang kamu tidak ingin orang lain memperlakukannya padamu, apakah kalian tidak mengerti prinsip ini?”

Ellen selesai berbicara, semua orang tidak ada yang mengeluarkan suara, air wajah semuanya tidak begitu bagus.

Ellen berjalan kembali ke meja kantornya sendiri, memutar tubuhnya, menarik lemari dibawah meja, mengeluarkan setumpuk dokumen yang sudah diatur ke diatas meja, kemudian memandang kearah rekan wanita itu, “Dimana kalian menaruh dokumen diatas mejaku yang tidak kurang satu lembarpun.”

Wajah rekan wanita itu membeku, bukan hanya dia, tetapi air wajah semua orang yang hadir sedikit berubah.

Ellen mengambil pot tanaman di mejanya, berjalan ke meja rekan wanita itu, meletakkannya di tempat ia meletakkan pot tanamannya, kemudian menatap balik padanya, "Barusan Akulah yang gegabah, memecahkan pot tanamanmu adalah kesalahanku. Pot tanaman kali ini adalah terhitung sebagai permintaan maaf kecilku, jika kamu dapat menerimanya, kedepannya kita akan tetap menjadi rekan yang damai, jika tidak, akupun hanya bisa minta maaf. "

Rekan wanita itu menatapnya dengan tatapan mata yang rumit.

Ellen mengangguk dengan rendah hati kepada semua orang, "Aku belum punya waktu untuk memperkenalkan diri kepada kalian semua pada hari pertama aku masuk kerja. Namaku Agnes Nie, kedepannya mohon bimbingan dari semuanya."

Semua orang, “….”

……..

Kantor Wakil Pimpinan Redaksi

Pimpinan Redaksi, Yuhan, mengetuk pintu ruang kantor sambil tersenyum dan memandang Zaenab, "Agnes Nie sangat menarik, saya suka."

"Dia baru saja tiba di agen majalah sudah membuat departemen editorial mati lemas, kamu berkata menyukainya?”

Zaenab tidak mengerti sambil menatap Yuhan.

Dia berpikir bahwa ketika dia melihat adegan seperti itu, kesan Yuhan tentang Ellen akan menurun, tetapi dia malah mengatakan bahwa dia menyukainya? !

Yuhan tersenyum, dan tidak menjawab, berkata, "Saya sangat optimis tentang Agnes Nie, sore hari ketika dia mewawancarai Renji Xina, kamu lihatin, setelah selesai, kamu beri tahu saya kinerja dia."

“…. Pimpinan Redaksi, kamu suruh aku pergi melihatnya?” Zaenab sedikit mengernyit.

Yang dimaksud Yuhan dengan melihat, sebenarnya hanya untuk membantu Ellen.

“Bagaimana?” Yuhan masih tersenyum, “Meminta wakil pimpinan redaksi melakukan hal ini, merasa dirugikan?”

Zaenab menutup mulut.

“Baiklah, Renji Xina jam 3 sore tiba di agen majalah, sekarang sudah jam 2:50, kita seharusnya menjemputnya sore ini.”

Yuhan berkata, sambil sedikit merapihkan bajunya.

Zaenab cemberut, menutup matanya, menghela nafas, "Oke."

Yuhan melirik Zaenab, alisnya yang tak terlihat berkerut, berjalan menuju kantor.

Ketika Yuhan berjalan keluar dari kantor, rekan perempuan barusan berantem dengan Ellen,dan dia sedang memegang sapu menyapu pecahan pot tanaman di lantai.

Melihat Yuhan dan Zaenab keluar dari kantor wakil pimpinan redaksi.

Semua rekan di departemen editorial terpana.

Termasuk Ellen.

Yuhan mengangguk ke kerumunan dan menatap langsung ke Ellen, "Agnes, sini."

Ellen menarik wajahnya, bangkit, dan berjalan.

Ketika Ellen berjalan mendekat, Yuhan tersenyum padanya, mengulurkan tangannya menarik tangan Ellen, berjalan menuju pintu.

Zaenab yang melihat adegan ini, matanya merah padam, dia meremas tinjunya dengan erat, wajahnya gelap sambil mengikuti.

Rekan di departemen editorial secara kolektif mengalaminya!

Ini berarti bahwa Ellen "Airborne" bekingannya sangat kuat!

Tindakan Pimpinan Redaksi ini sama saja dengan mengumumkan di depan umum bahwa dia melindungi Ellen!

…….

Karena wawancara Renji Xina dengan Yuk Gosip relatif tertutup, jadi Yuhan membawa Ellen dan Zaenab dan tidak turun untuk menjemput, agar tidak mengundang perhatian orang.

Sebaliknya, menunggu di luar lift.

Sambil menunggu, Ellen sedikit canggung.

Karena Yuhan terus memegang tangannya, tidak dilepaskan.

Ini juga ya sudahlah.

Intinya adalah Zaenab menatapnya dengan sepasang mata yang dingin dari awal sampai akhir!

Kira-kira duduk menunggu Renji Xina yang belum datang, koridor terlalu pengap, Yuhan memandang Ellen berkata, “Dulu ketika kamu di majalah W, kamu melakukan wawancara eksklusif dengan Sutradara Samir, kali ini kamu juga yang akan menjadi MC dalam wawancara eksklusif dengan Renji Xina, aku percaya ini bukan hal yang sulit bagimu.”

"Aku akan berusaha keras untuk melakukan wawancara ini dengan baik," kata Ellen.

“Em, lakukanlah dengan baik!” Yuhan tersenyum sambil menganggukan kepalanya.

Ellen menekuk bibirnya.

Ketika Zaenab mendengar Yuhan berkata "Lakukanlah dengan baik" hampir saja menggigit rusak giginya!

Krikk…………

Pada saat ini, pintu lift terbuka di depan ketiganya.

Yuhan segera melepaskan tangan Ellen, senyum sopan tapi hangat muncul di sudut mulutnya, menatap orang yang berada didalam lift, “Selamat datang Tuan Xina.”

Renji Xina memakai kacamata hitam, modis dan tampan.

Ellen diam-diam menekan telapak tangannya, menatap Renji Xina mata yang bersinar.

“Kak Yuhan, sudah kukatakan berapa kali, panggil aku Renji saja.” Renji Xina menekukan bibirnya keluar dari lift dan memeluk Yuhan.

Tepat ketika Renji Xina melangkah keluar dari lift, Ellen melihat seseorang yang berdiri di belakang Renji Xina….Venus Rinoa!

Mata indah Venus Rinoa memandang Ellen, keluar dari lift, langsung berjalan menuju Ellen yang berdiri, bibirnya bergerak, dan dia berkata dengan suara serak, "Adik."

Ketika Ellen sangat gembira melihat sang idola, setelah Venus Rinoa muncul, langsung hancur karenanya.

Kata-kata “Adik” yang diucapkan oleh Venus Rinoa, membuat Yuhan dan Zaenab saling melihat, memandang keduanya dengan terkejut.

Ellen merasakan sentilan ganda, "Nona Rinoa."

“Adik.”

Venus tertegun dan mengulurkan tangan memeluk Ellen, "Adik, kamu masih hidup, sangat baik, sangat baik.”

Ellen sedikit mengernyit.

Ketika Renji Xina melihat Ellen, mengetahui dari mulut Venus Rinoa bahwa dia masih hidup, ketika dia nyata dan muncul di depannya, kejutan itu tidak berkurang sedikit pun.

“Ini, ini adalah?”

Yuhan menatap pemandangan itu dengan bingung, tertegun.

Renji Xina memandang Yuhan dan menjelaskan, "Dia dan Venus Rinoa semuanya adalah adik sepupu saya."

Adik sepupu?

Yuhan dan Zaenab sedikit membeku.

……

Didalam ruang wawancara.

Venus Rinoa menggenggam tangan Ellen dan terus berkata, “Adik, di mana saja kamu selama bertahun-tahun ini? Mengapa kamu tidak kembali untuk melihat aku dan mama? Kamu terlihat lebih kurus. Jika mama melihat kamu seperti ini, dia pasti akan merasa sangat tertekan sampai ingin mati. Aku dan mama selama empat tahun ini, satu haripun tidak melupakanmu, setiap hari merindukanmu. Kamu katakana mengapa kamu begitu kejam? Tidak bisakah kamu meluangkan waktu untuk kembali untuk melihat aku dan mama? "

Ellen memandang Venus Rinoa dengan tatapan datar.

Ekspresi, nada, dan konten yang dia bicarakan ke Ellen sekarang.

Seperti benar-benar sudah lupa apa yang terjadi waktu itu!

Lupa, kalau Ellen adalah cacing malang yang ditinggalkan!

Sebenarnya Ellen tidak terlalu memiliki perasaan dengan Venus Rinoa.

Dalam situasi seperti itu, dia memilih untuk melindungi dirinya sendiri, Ellen bisa mengerti, dan tidak menyalahkannya.

Tetapi Vima Wen tidak sama!

Vima Wen adalah mama kandung Ellen, mama kandung yang bersatu kembali setelah lama absen, yang mengatakan bahwa dia sangat mencintainya dan paling memikirkannya, baginya, Ellen adalah orang yang paling penting di dunia...

Orang seperti itu yang akhirnya meninggalkannya!

Ellen bukalah orang suci!

Dia hanyalah orang biasa yang punya darah dan daging, bahkan jika naluri bertahan hidup yang mendorong Vima Wen untuk meninggalkannya, kalaupun iya, dalam situasi seperti itu, jika dia tetap tinggal selain menambah jumlah orang menemaninya disiksa, bahkan mungkin bisa mati.

Nie Xiangsi masih tidak bisa mencuci otak dirinya sendiri dan mengatakan pada dirinya sendiri bahwa Vima Wen tidak melakukan kesalahan, tidak salah, dia tidak seharusnya menyalahkannya! Tidak seharusnya menyalahkannya! Ellen benar-benar tidak bisa melakukannya!

Jadi, Venus Rinoa berkata tanpa menyebut Vima Wen sekalipun, hati Ellen, seperti ditusuk jarum sekali lagi!

“Adik….”

“Maaf Kakak Rinoa, aku masih ada pekerjaan.” Ellen yang tidak dapat mendengarkan kata-kata Venus Rinoa lagi, berkata dengan pelan.

Venus Rinoa menelan ludah, dia mengangkat tangannya dan menyeka matanya, kemudian memandang Ellen dengan penyesalan dan rasa malu, “Lihat aku, bahagia sekali melihatmu, sampai lupa urusan yang seharusnya.”

Venus Rinoa sambil berkata, menggenggam erat tangan Ellen, “Aku akan menunggu diluar, tidak mengganggu kamu dan Renji Xina bekerja. Setelah wawancara selesai, kita baru ngobrol lagi.”

Ellen tidak menjawab.

Venus Rinoa menghela nafas dan memandang Ellen sebentar, lalu menghisap hidungnya, melepaskan tangan Ellen, berdiri dari sofa, dan berkata kepada Renji Xina, "Kamu harus bekerja sama dengan baik, kalau tidak, aku tidak akan melepaskanmu."

Renji Xina meliriknya, menekuk bibirnya dan memandang Ellen berkata, "Sepupu kecilku ini sangat imut, mana mungkin aku tidak bekerja sama dengannya, kamu bisa tenang seratus dua puluh persen menunggu diluar."

Venus Rinoa tersenyum, berjalan ringan keluar dari ruang wawancara.

Zaenab yang duduk di samping, melihat Venus Rinoa keluar, mengerutkan kening, menatap Ellen dan Renji Xina, berdiri sambil menekuk bibirnya dan ikut keluar.

……….

Keluar dari ruang wawancara, Zaenab melihat Venus Rinoa berdiri di depan jendela, matanya berkedip, dan dia berjalan mendekat, "Venus.”

Venus Rinoa melipat tangan didadanya dan menatap langit kelabu di luar jendela, "Zaenab, apakah hari ini hujan ? Langit begitu gelap."

Zaenab memandang wajah melankolis Venus Rinoa dari samping, tenggorokannya sedikit tersumbat, "Bukan langitnya yang gelap, tetapi suasana hatimu yang tidak bagus."

Venus menyipitkan matanya, mengangkat kepalanya lebih tinggi, "Aku rindu papa."

“papa” yang dimaksud oleh Venus Rinoa bukanlah Pluto Rinoa. Zaenab mengetahuinya.

Mata Zaenab memerah, dan dia berkata dengan suara serak, "Sudah lebih dari dua puluh tahun, hampir berakhir."

Venus Rinoa menutup matanya, menyenderkan kepalanya ke pundak Zaenab, “Zaenab, selain papa, aku hanya punya kamu.”

Zaenab memeluk dia.

Setelah beberapa saat, dia baru bertanya,”Dia adalah Ellen, wanita yang disukai oleh Bintang?”

Venus Rinoa tidak menjawab.

Zaenab merendahkan kepala menatapnya, jelas terlihat air mata mengalir dari sudut mata Venus, dan ujung hidungnya gemetar.

……

Kira-kira satu jam, Ellen dan Renji Xina keluar dari ruang wawancara.

Zaenab sudah tidak lagi berada diluar.

Venus Rinoa segera berjalan mendekat dan menggandeng tangan Ellen, “Sudah selesaikah?”

“Em.”

Ellen menarik tangannya, berkata kepada Renji Xina, “Hari ini, kerjasama yang menyenangkan!”

Renji Xina mengerjapkan mata terhadap Ellen, "Tidak menyangka sudah 4 tahun, kamu masih tidak meninggalkan idolamu, benar-benar tidak mudah."

Ellen mengangkat alis. "Aku sangat profesional. Dan kamu sangat hebat, aku tidak bisa tidak mengidolakanmu, meskipun aku berpikir tidak ingin mengidolakanmu lagi.”

Renji Xina tertawa dan menunjuk padanya, "Baiklah, aku akui aku sangat bangga.”

Ellen tertawa.

Venus Rinoa melihat Renji Xina, berkata kepada Ellen, “Ellen, jam berapa kamu selesai bekerja?”

Ellen menarik senyumnya, melihat dia, “Kenapa?”

“Ayo kita makan bersama. Renji, bagaimana menurutmu?” Venus Rinoa menatap langsung kearah Renji Xina.

Renji Xina dan Venus Rinoa dapat dianggap sebagai pasangan dari kecil, terhadap gerak tubuh Venus Rinoa secara alami mudah dia mengerti.

Memicingkan matanya ke Ellen, "Bagaimana kalau pergi ke restoran Jepang milikku? Aku akan mentraktirmu."

Ellen menatap wajah Renji Xina, dan sejujurnya, sangat sulit untuk tidak terkesan dengan ajakan makan dari orang yang dia idolakan selama bertahun-tahun.

Tapi… Ellen harus menolak! Hatinya galau!

Diam-diam menarik napas, Ellen buka mulut berbicara.

Novel Terkait

Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
4 tahun yang lalu
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
3 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
3 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
4 tahun yang lalu