Hanya Kamu Hidupku - Bab 245 Berubah Menjadi Prihatin dan Lembut

Punggung Rosa menjadi kaku, ekspresinya juga berubah, menarik napas, dan berkata, “Eric, jangan melakukannya seperti ini, kamu sudah menakutiku.”

“Kamu bisa ketakutan kah?”

Ericmenarik tali selempang dengan erat, dia menatap Rosa dengan tatapan dingin.

Tali yang ada dileher membuatnya terasa sakit, Rosa membuka mulut dan menarik napas sebanyak dua kali, kemudian perlahan-lahan melepaskan tangannya, meletakkan tali itu dipinggang Eric, melihatnya dengan tatapan lembut, “Aku tahu kamu tidak akan melukaiku. Ketakutan yang kumaksud, adalah aku merasa kamu sedang marah, aku takut kepadamu.”

“Kamu takut denganku?” Eric mendekatinya, tubuh yang kuat menimpa di atas tubuh Rosa, “Kalau begitu, katakan padaku, sudah begitu malam, kamu berpakaian seperti ini, ingin bertemu dengan siapa?”

“Eric, aku sudah tidak bisa bernapas.” Rosa memeluk punggung Eric dengan kuat, mengusap punggungnya, menatapnya dengan tatapan kasihan, nada suaranya lemah.

Eric menundukkan kepala dan melihat wajahnya, tatapannya penuh dengan rasa marah, “Wanita yang tidak bermoral!”

Wajah Rosa menjadi pucat, mata yang lembut tiba-tiba menjadi merah, dengan tatapan tidak senang menatapnya, “Jika aku merupakan wanita yang tidak bermoral, untuk apa kamu datang mencariku? Aku yang menyuruhmu untuk datang kah?!”

Setelah berkata, nada suara Rosa terdengar sedikit serak, air matanya mengalir keluar dari sudut mata.

Mata Eric yang menatap Rosa berkedip dengan cepat, “Rosa, aku...”

“Jangan panggil namaku! Aku adalah wanita yang tidak bermoral!”

Rosa tidak menangis, dia hanya melihat Eric sambil menetes air mata, “Eric, saat kita masih bersama, aku sudah memberitahukanmu, kalau kamu ingin bersama denganku, hubungan kita hanya bisa diam-diam, tidak boleh diketahui oleh orang lain. Pada saat itu, kamu setuju dengan persyaratanku, aku barulah memberanikan diri, memilih untuk bersama denganmu. Dan saat itu, aku sudah mengatakan, kedepannya aku akan menikah ke rumah Dilsen. Kamu mengatakan bahwa kamu sendiri tidak keberatan, yang penting aku bersedia untuk bertemu denganmu, terus bersamamu, itu tidak masalah. Kamu juga mengatakan bahwa kamu akan membantuku, agar aku bisa menikah dengan Kakak William. Mungkin kamu sudah melupakannya semua ini.”

Hati Eric merasa sedih, matanya melintas tatapan sedih, dia melepaskan tali selempang yang ada di tangannya, memegang bahu Rosa yang lemah dan kurus, “Tapi, William sama sekali tidak mencintaimu, seorang pria yang tidak mencintaimu, untuk apa kamu menginginkannya? Rosa, di dunia ini, yang penting ada aku yang benar-benar mencintaimu, meletakkanmu di dalam hatiku. Kamu mengikutiku, tidak baik kah? Lagipula, aku adalah pria pertamamu!”

“Tidak!”

Saat ini, Rosa menggerakkan badanya dengan pelan, menyadarkan kepalanya di dada Eric, “Kamu tidak hanya pria pertamaku, kamu merupakan satu-satunya pria yang bersamaku sampai sekarang ini. Eric, kamu mengatakanku seperti ini, aku benar-benar merasa sangat sedih. Sejak aki berumur dua puluh tahun, aku sudah bersamamu sampai sekarang, dengan cepat waktu sudah berlalu sepuluh tahun, aku sudah memberikan waktu remajaku kepadamu, hanya memberinya kepadamu. Dan satu-satunya hal yang aku berhutang kepadamu, hanya sebuah sertifikat.”

Ericmemejamkan mata, memeluk Rosa ke dalam pelukannya, “Rosa, sepuluh tahun yang lalu, aku tidak bisa menjamin diriku bisa memberimu kebahagiaan, tapi sekarang, aku sudah bisa. Kamu tidak perlu menyakiti dirimu sendiri, menikah dengan pria yang tidak mencintaimu! Aku sedih, dan juga tidak tega!”

“Kamu tahu, menikah ke rumah Dilsen bukanlah pilihanku. Sejak aku terlahir di dunia ini, papa, mama, dan juga nenekku, termasuk seluruh anggota keluarga Manda, mereka menggantungkan harapan mereka kepadaku, mereka berharap aku bisa menikah ke rumah Dilsen, menikah dengan Kakak William, untuk memperkuat bisnis dan kemampuan keluarga Manda, ini adalah sebuah pilihan, aku pernah mencoba menolah, tapi hasilnya...”

Rosa memutar wajahnya dan bersandar di dada Eric, dia terlihat sangat sedih hingga tidak bisa mengatakan apa-apa.

Mata Eric menjadi merah, menundukkan kepala dan mencium rambut Rosa, “Saat itu, kamu hampir kehilangan nyawa! Apakah kamu tahu seberapa sedihnya aku? Kamu melakukan semua ini karenaku! Jelas kita saling mencintai satu sama lain, kenapa kita tidak bisa bersama? Rosa, aku bawa kamu pergi dari tempat ini. Pergi jauh dari keluarga yang tidak mempunyai rasa kasih sayang.”

Rosa membuka mata di depan dadanya, meski matanya penuh dengan air mata, tapi dia tetap tenang, “Eric, kalau aku meninggalkan orang tuaku dan juga nenekku, meninggalkan kewajiban yang seharusnya aku bertanggung jawab, kemudian pergi denganmu, maka aku manusia apaan? Apa bedanya aku dengan orang yang tidak mempunyai rasa kasih sayang seperti kamu katakan.”

Mendengarkan ini, Eric malah melepaskan Rosa dari pelukannya, memegang bahunya dan menahannya di dinding, menatapnya dengan tatapan tajam, “Kamu tidak bisa demi diriku, melepaskan semua tanggung jawabmu kah? Rosa, demi kamu, aku bisa melakukan segalanya, dalam hatiku, kamu selalu berada di posisi pertama!”

“Aku tahu, aku tahu semua ini.”

Rosa menangis tersedu-sedu, menatap Ericdengan tatapan penuh dengan air mata, “Kamu sudah lupa pelajaran kemarin kah? Aku ingin bersamamu selamanya, tidak memikirkan tanggung jawabku, yang penting bersamamu, aku sudah merasa puas! Tapi aku sudah mengatakan kepada orang tuaku dan nenekku, semua itu hampir membuat keluarga Manda menjadi bankrupt! Nenekku dan orang tuaku ingin bunuh diri... jika bukan aku yang menusuk diri sendiri, mungkin saat itu, dalam waktu bersamaan, aku kehilangan orang tua dan nenek! Eric, jika kamu benar-benar mencintaiku seperti yang kamu katakan, aku meminta kepadamu, kedepannya, jangan mengatakan perkataan ini lagi, bolehkah? Karena jika kamu mengatakannya sekali, aku akan merasa sedih! Aku bukan merasa kasihan pada diri sendiri, tapi aku kasihan padamu!”

Setelah Rosa berkata, dia tiba-tiba menangis di pelukan Eric, “Eric, kita putus saja! Benar, kita putus saja! Aku sudah tidak bisa bertahan. Sekarang, di dalam hatimu, aku sudah begitu buruk. Aku tidak berani membayangkan masa depan... juga tidak ingin membiarkanmu melakukan segalanya untukku, aku tidak bisa menanggungnya. Benar-benar tidak bisa menanggungnya! Jadi, kita putuh saja ya?! Bahkan akan merasa sakit hari pun sudah tidak masalah, dalam kehidupan ini, tidak bisa menjalin hubungan bersamamu secara terbuka, ini sudah menjadi hal yang paling menyakitkan. Lebih baik melepaskanmu sekarang, daripada kedepannya kamu merasa jijik padaku! Jika benar-benar suatu saat nanti, Eric, aku tidak ingin hidup lagi, wuuu...”

“Rosa, Rosa...”

Eric memeluknya dengan erat, telapak tangannya terus mengusap punggung Rosa, menundukkan kepala dan mencium bibir merahnya, “Rosa, aku tidak memaksamu, aku tidak akan membicarakannya lagi, tidak akan lagi. Jangan seperti ini, aku akan sakit hati, uhm?”

“Wuu...” Rosa menjinjit kakinya, merangkul leher Eric, dengan kuat merespon ciumannya, “Eric, jangan merasa jijik padaku, kumohon padamu.”

Penampilan Rosa terlihat kasihan, ini membuat Eric merasa sangat sakit hati, dengan kuat memeluknya, satu kakinya mendorong pintu kamar, berjalan ke tempat tidur, dengan langkah besar, meletakkan Rosa di atas tempat tidur, Eric mencium matanya yang sudah membengkak, “Bodoh, bagaimana mungkin aku merasa jijik padamu. Kamu merupakan wanita yang paling kucintai dalam hidup ini. Aku tidak akan merasa jijik padamu.”

Rosa selalu merasa tidak nyaman, dia menatap Eric dan bertanya, “Kalau begitu, kamu akan meninggalkanku kah?”

“Kecuali aku mati!”

“Diam!”

Rosa menaikkan nada suaranya, dengan erat memeluk Eric, dagu Rosa bersandar di bahu Eric, “Aku tidak mengizinkanmu, aku tidak mengizinkanmu mengatakan perkataan seperti ini! Simpan perkataanmu, cepat!”

Dengan bahagia Eric memeluk Rosa, “Ini adalah perkataan hatiku, kenapa harus menyimpannya?”

Rosa berkata, “Aku tidak peduli! Eric, kamu harus ingat, bahkan suatu hari kamu sudah tidak bisa bertahan dan meninggalkanku, aku juga berharap kamu bisa baik-baik, bisa hidup di suatu tempat dengan baik.”

“Tapi, tidak ada kamu, mending aku mati.” Eric berkata di telinga Rosa, nada suaranya sangat yakin.

Rosa mengangkat kedua kakinya, dan merangkul pinggang Eric, “Kamu benar-benar bodoh!”

“Karena kamu pantas!”

Eric melepaskan rok yang ada di tubuh Rosa.

Rosa memejamkan matanya, kedua tangannya memegang rambut Eric, dia berusaha bekerja sama dengan Eric.

Tapi, di sekumpulan pria, Eric termasuk pria yang baik.

Setiap kali melakukan seks dengannya, Rosa akan merasa sangat nyaman dan puas.

Setelah empat puluh menit, Eric memeluk Rosa ke dalam kamar mandi.

Di dalam kamar mandi, Eric memeluk Rosa dan berdiri di bawah pancuran air, keduanya bersama lagi.

Rosa melihat wajah Eric dengan menyipitkan mata, “Aku selalu berpikir, Ellen benar-benar sudah meninggal kah? Beberapa tahun ini, aku selalu merasakan rasa yang aneh, seolah-olah dia masih hidup di dunia ini.”

Gerakan Eric sedikit berhenti, selanjutnya, dia melihat wajah Rosa yang merah, “Ini sudah kedua kalinya kamu menanyakan pertanyaan ini kepadaku.’

Rosa merapatkan bibirnya, kemudian mencium bibir Eric, “Aku khawatir. Kamu tahu, kalau Ellen benar-benar masih hidup, dan di ketahui oleh Kakak William, maka harapanku menikah ke dalam rumah Dilsen juga hilang. Saat itu, bagaimana aku memberi penjelasan kepada orang tua dan nenekku? Senior-senior lainnya di keluarga Manda, bagaimana aku bertemu dengan mereka?”

Eric tersenyum dingin, memeluk Rosa dan melangkah maju, menahan Rosa di pintu kaca kamar mandi, “Rosa, kamu serius sekarang ingin membicarakan masalah William denganku?”

Rosa melihatnya dengan tatapan tak berdaya.

Eric menarik napas, menurukan kepada di leher Rosa, “Masih jawaban sebelumnya, empat tahun yang lalu, Ellen sudah meninggal. Jadi, kamu bisa tenang.”

Mendengar jawaban dari Eric yang sama, Rosa sepenuhnya menjadi tenang kembali.

Jadi, malam ini, dia melihat sosok wanita yang muncul di depan pintu Wangi Sedap, benar-benar hanya mirip dengan Ellen saja, itu sama sekali bukan Ellen.

Iya juga.

Kalau wanita itu benar-benar Ellen, William tidak mungkin tidak membawa Ellen pulang ke hotel, sebaliknya menghabiskan waktu untuk berkumpul dengan Frans Domingo dan lainnya.

Ini cukup bisa membuktikan bahwa wanita itu hanya pengganti Ellen!

Rosa menghela napas lega, mengangkat bibirnya, kedua tangan merangkul leher Eric, dan berinisiatif mencium bibirnya.

Hati Eric semakin gairah, dia langsung memeluk Rosa Mansa, menagannya di pintu kaca, benar-benar melepaskan diri.

……

Keesokan harinya, pada pukul tujuh pagi, Ellen bangun, pada pukul tujuh lewat lima belas, Ellen sudah selesai mandi, awalnya dia berencana meninggalkan kamarnya dan pergi ke kamar anak, tapi saat ini, ponsel yang diletakkan di meja berdering.

Langkah kaki Ellen berhenti, dia berjalan ke depan tempat tidur, mengambil ponsel, saat pandangannya melirik layar ponsel, Ellen menggerakkan alisnya, kemudian menekan tombol jawab.

Pihak sana mungkin tidak menyangka bahwa Ellen akan menjawab panggilan ini, beberapa menit kemudian, Ellen belum mendengar suara dari pihak sana.

Ellen merapatkan bibirnya, dia juga tidak berbicara.

“... aku sudah sampai villa.” Terdengar nada suara pria yang dalam.

“...” Ellen belum berbicara.

Selanjutnya, Ellen mendengar pihak sana menghela napas, dan berkata denganmu polos, “Aku takut Nyonya Tua akan merasa tidak nyaman, jadi aku tidak masuk sekarang. Saat kamu dan Tino Nino sudah selesai makan dan hendak keluar, kamu baru telepon kepadaku, aku akan menjemput kalian.”

Setelah mendengar perkataannya, Ellen perlahan-lahan membesarkan mata sipitnya.

Dia, sejak kapan dia berubah menjadi begitu prihatin dan lembut?

Novel Terkait

Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
4 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
3 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
3 tahun yang lalu