Hanya Kamu Hidupku - Bab 289 Pulang Rumah

Terus menerus tiga hari, berita Kota Rong mengenai Boromir dan sekumpulan partainya yang ditangkap polisi sewaktu transaksi narkoba. Berita Boromir ditembak mati polisi karena melarikan diri.

Di Kota Rong Boromir menjadi penguasa sudah dua puluh tahunan, boleh dikatakan “ Legendaris”

Selalu berjalan di tepi sungai mana mungkin sepatu tak basah, Boromir berakhir buruk sekali, Masyarakat Kota Rong melihat hasil seperti ini, dan hasilnya juga di dalam perhitungan mereka. Memangnya, bagaimana bagusnya pasti ada kebocorannya!

......

Daerah kota tua Tong, tersembunyi di lorong gang terdalam, ada satu lingkungan dengan halaman yang menyenangkan.

Musim semi pertama, matahari di sore hari.

Lina memindahkan kursi ke halaman depan, dan meja persegi di samping kursi, kemudian di atas meja diletakkan buah, kacang-kacangan, dan buku kesukaan Louis Birming.

Louis berjalan keluar dengan selendang wol dilehernya, memandang ke atas langit.

Hari ini saat ini, hari cerah tanpa awan. Tetapi hati dia, kenapa tak bisa cerah.

Louis berjalan menuju ke halaman, dengan lambat-laun duduk di kursi yang dilapisi dengan selimut tebal bahan wol, dengan mengerukan alis dan berkata, “ Lina, berapa hari ini William tidak menelepon?”

Lina menganggukkan kepalanya.

Louis menghela nafas, “ Anak pertama dan anak kedua?”

“ .......Tuan pertama tidak menelepon. Nona kedua semalam sore ada telepon, tetapi waktu itu nyonya lagi istirahat. “ Lina melihat ke muka Louis yang seram, suaranya makin bicara makin kecil.

Louis menutupkan matanya, “ Jangan tanya, Vania juga tidak menelepon.”

Lina menggigit bibir, “ ....Aku mendengar nona keempat bersama temannya membuka toko butik bermerek, dia mungkin sibuk.”

Louis bersandar di kursi, kedua bibir ditutup rapat, tanpa berkata apa-apa.

Lina melihatnya, menghelakan nafas dihatinya, “ Nyaonya, Siang Nyonya mau makan apa, aku sediakan.”

“ ....Terserah. Aku tidak ada selera makan. “ Louis menutupkan matanya, menggesarkan selendang dibahu ke dadanya, berkata dengan kerutan di alis mata.

Mulut Lina bergetar sekilas, tanpa berkata apa-apa, berjalan menuju ke dapur.

Sewaktu langkahnya menuju ke dapur, sudut matanya terlihat sesuatu merah di halaman.

Lina terhenti sejenak, melihat ke pintu halaman.

Seorang wanita dengan jaket warna merah, rok panjang warna putih susu, sepatu hak tinggi, rambut diikat kepang sebelah, dengan senyuman manis seperti bunga, tas warna merah berjalan ke dalam.

Bukan......Rosa itu siapa?!

Lina mengedipkan matanya.

Beberapa tahun yang lalu, walaupun Louis dan Gerald tidak jadi cerai, Tetapi Louis keluar dari rumah itu, mencari tempat yang jauh sunyi dan menetap di tempat ini.

Beberapa tahun ini, kedatangan Rosa kerap kali, lebih banyak dibanding den

gan adik beradik William.

Lina melihat Rosa berjalan menuju ke Louis dan berjongkok, dengan senyuman memegang tangannya.

Sewaktu Louis membuka mata dan melihat Rosa, matanya bergetar kegembiraan, menarik Rosa duduk bersama dia dikursinya.

Lina melihat sampai waktu itu, matanya bersilau, tidak meneruskan lagi, berbalik dan berjalan menuju ke dapur untuk menyediakan makanan siang.

............

“ Rosa, kenapa kamu datang hari ini? “ Louis dengan gembira menepuk tangan Rosa, sudut matanya berkeriput karena senyumannya.

Rosa meletakkan tas kecilnya di meja, mengedip mata terhadap Louis, “ Aku melihat hari ini udara bagus, mempunyai perasaan bibi pasti memikirkan, alangkah baiknya seandainya ada seseorang bisa menemani aku jalan santai, jemur dibawah matahari, akhirnya aku datang.”

“ Haha, Dunia ini kenapa ada seseorang yang begitu lembut. “ Louis dengan mata penuh gembira, sedikit tersentuh, dan benar-benar suka.

Beberapa tahun ini, Karena Rosa sering datang, membuat dia tidak kesepian.

Karena Rosa, Louis merasakan, beberapa anak dia tidak bisa banding dengan orang luar seperti Rosa yang begitu peduli dia.

Jadinya.

Kesukaan Louis terhadap Rosa, dalam beberapa tahun ini, bertambah terus.

“ bibi, Kamu harus istirahat dengan baik? “ Rosa memandang Loius dengan peduli, mengulurkan tangan meraba wajahnya disekitar bawah mata.

Sudut Mata Louis sedikit buram, menarik tangan Rosa, “ bibi akhir-akhir ini merasakan tiada arti melahirkan anak.

“ Kenapa bibi memikirkan begitu? “ Anak-anak bibi, semuanya talenta, unggul disegalanya, Apakah bibi tidak merasakan bangga?” Rosa menatap Louis dengan heran.

Sudut mulut Louis sedikit naik, “ Aku tinggal di tempat ini sudah tiga tahun lebih. Demian yang memiliki status istimewa, dalam setahun dia bisa menjenguk aku dua tiga kali sudah sangat bagus. Mila mau jadi artis, setahun sibuk sekali tiada kenal pagi siang, hari biasa jangankan pulang menjenguk aku, untuk telepon kepada aku jarang sekali. William....William juga sibuk. keluarga Dilsen begitu banyak, karyawannya juga perlu diperhatikan. Dia juga tidak mungkin datang sini terus. Ditambah kejadian Ellen, beberapa tahun ini William juga tidak mudah. Urusan sendiri begitu banyak, mana ada waktu untuk mengurus orang tua aku ini.”

Louis bicara sampai William, dia tidak meneruskan lagi.

Rosa menurunkan matanya, “ Kak William mereka ada tanggung jawab yang dipikul, tidak bisa berbuat apa-apa, masih baik ada Vania yang datang menemani bibi.”

“ Dia? “ Louis melihat ke Rosa, pandangannya ada sedikit kecewa dan sakit hati.

Rosa menyipitkan matanya, sewaktu membuka mata melihat ke Louis, dipandangan matanya jernih.

“ Dia sekarang sudah lupa mamanya!” Louis tersenyum ironis.

“ Mana mungkin bibi? “ Rosa memegang tangan Louis, dengan hati lebar tersenyum, “ Kamu sangat sayang Vania, dihati Vania, kamu adalah yang terpenting. Umur dia masih kecil, terkadang suka main, dan tidak patuh. Dia mungkin tidak bisa menemani bibi setiap hari, tapi aku percaya, Vania tidak melupakan bibi setiap saat.

“ Kamu, hanya berbicara seperti ini demi mereka. “ Louis tanpa berdaya menunjuk ke hidungnya.

Rosa tersenyum menyandar ke bahunya, “ Dihati Rosa, bibi dan Kak William mereka sudah seperti kelurga aku. Sekeluarga, hati aku pasti harus tertuju ke keluarga.”

Hati Louis tersentuh, alis mata sedikit naik, melihat ke Rosa, “ Rosa.”

“ Hm? “ Rosa menaikkan kepalanya, melihat ke Louis.

Louis menatap mata Rosa, “ Rosa, Umur kamu hampir 30 ya?”

Muka Rosa sedikit tidak nyaman, dengan senyuman terpaksa, menundukkan kepalanya, hm. “

Dengan penuh kesayangan Louis meraba kepala Rosa, “ Rosa, kamu anak baik. William dia......tidak pantas membuat kamu menunggunya.”

“ bibi, siapa bilang aku lagi menunggu Kak William.”

Rosa masih tunduk kepala, “ Aku hanya, hanya melihat Kak William begitu tertutup, sakit hati, aku juga.....tidak bisa melepaskannya.....”

Rosa menarik nafas, melihat ke Louis, kedua mata merah, “ Dan juga, aku sekarang belum ketemu orang yang lebih unggul dari Kak William. Mana tahu tiba-tiba suatu hari aku ketemu, tanpa ragu aku akan kawin kepadanya.”

Louis menatap ke Rosa yang menahan air matanya, hati terasa berat, jari tangan meraba ke wajahnya, “ Kamu begitu baik, kenapa William tidak suka padamu? aku ingin sekali kamu menjadi menantu aku. “

Rosa memeluknya, “ Aku juga ingin bibi menjadi mertua aku. Sayangnya, nasib aku tidak begitu bagus.”

Dengan hati terluka, tangan Louis diletakkan di pundak Rosa, “ Siapa yang bilang?”

Rosa bergetar sebentar, melepaskan pelukan Louis, dengan kedua mata yang dilapisi keheranan berkata, “ bibi.....”

Louis menghela nafas dalam, dengan bertenaga memegang Rosa, dengan tajam menatap kepadanya, “ Rosa, Cinta kamu terhadap William, bibi beberapa tahun ini sudah diketahui bibi. bibi tahu, ketulusan cinta kamu terhadap William, tanpa syaratnya. bibi merasakan, didunia ini tiada orang kedua yang begitu menyukai William tanpa syaratnya. kalau kamu menemani William, menjaga dia, itu adalah hal yang terbaik untuk William, dan juga berkah bagi William.

“ bibi, apa arti kata bibi?” Rosa tidak mengerti.

“ Anak bodoh! “ Louis menghela nafas, “ Umur William sudah hampir 34 tahun, perkawinan tidak bisa ditunda lagi, seperti yang kamu katakan, William menutup diri sudah 4 tahun, dia harus keluar meneruskan jalan hidupnya, bukan selalu hidup dimasa lalunya. Kalian anak muda, melupakan satu percintaan, memulai kehidupan baru, adalah dengan cara memulai satu percintaan? bibi merasakan, kamu adalah kasih sayang baru William.”

“ bibi” Rosa masih tidak mengerti.

Louis tersenyum terhadap Rosa, “ Jadi mulai hari ini, Rosa kamu harus sering pergi cari William, keluarkan kelembutan dan kewanitaan kamu. waktu berjalan terus, aku tidak percaya William masih tidak ada perasaan terhadap kamu.”

Rosa dengan penuh kekhawatiran memandang ke Louis, “ bibi, maksud bibi aku harus mendekati Kak William?”

“ Iya itu maksud bibi. jangan khawatir, kali ini bibi, akan berusaha keras membantu kamu! “ dengan percaya diri Louis berkata.

Rosa memandang ke Louis, dengan keraguan dan hati yang kacau beberapa lama, dia menarik nafas, mengangguk kepada Louis, “ hm, aku akan berusaha.”

“ Ya itu baru benar!”

“ bibi, kamu baik sekali sama aku.”

“ Kamu juga baik sama bibi.”

“ Hm. “ Rosa menyandarkan ke tubuh Louis, dengan pandangan kelopak mata kebawah dan disertai dengan senyuman dingin dan sinis.

Empat tahun, dia menghabiskan waktu empat tahun, akhirnya mendapat balasan perkataan ini!

Kalau masih harus menunggu, dia tidak tahu hal apa yang akan dia kerjakan lagi!

........

Malam jam 10, setelah Ellen menidurkan Nino dan Tino, dia ke kamar mandi.

Setelah itu, dengan selimut wolnya, duduk di tempat tidur, ambil ponsel menunggu telepon seseorang.

Jam diponsel menunjukkan jam 11.

Telepon seseorang besinar di mata Ellen.

Ellen dengan sinar mata terang, secepatnya menerima telepon, “ Paman ketiga.”

“ hahahaha. “ William ketawa.

Ellen mengeluarkan lidahnya, mau berbicara.

Ucapan dari telepon sebelah sana, “ turun.”

Ellen heran.

Pada waktu itu, teerdengar suara mesin mobil diluar villa.

Mata Ellen terbuka lebar, denyutan jantung berdebar-debar.

2-3 menit Ellen terdiam, Ellen membuka selimutnya, turun dari tempat tidur, tanpa memakai sandal, bagaikan seekor burung walet yang lincah terbang keluar.

Novel Terkait

Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
3 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
4 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
3 tahun yang lalu