Hanya Kamu Hidupku - Bab 188 Hamil Anak Kembar

Kemudian, Ellen mengganti bajunya di lantai atas, mengambil tas nya dan keluar rumah.

Dia menjemput Pani disekitar jalan dekat SMA Weiran, menuju ke rumah sakit Yihe.

Ellen melihat ke Pani yang punggungnya menyandar di kursi belakang mobil, dia menaikkan alis matanya, "Semangat sekali, apa yang merangsang Nona kecil kita?"

"kamu yang nona kecil. "Ellen menyelipkan bibirnya, dan bergumam.

Ellen mengaitkan bibirnya, karena badan kurang sehat, senyumannya kelihatan lemah, "Jadi bagaimana?"

Pani melihat ke muka Ellen yang pucat, mengerutkan keningnya, kedua tangan dimasukkan ke kantong celana jeannya dan duduk tegak, dengan sangat perhatian melihat ke Ellen, "Kamu? Kamu masih baik? kamu kelihatan sangat buruk."

"Muntah berat. "Ellen mengangkat bahu.

"Hamil begitu menyiksa? "Pani melihat ke perut Ellen dan berkata.

Ellen tidak membantahnya, "Jangan bicara aku, bicara kamu. ada masalah apa? sekarang segera mau ujian, kamu tidak sibuk belajar, malahan mau minta ijin."

Pani menatap kepada Ellen, kedua mata bersinar.

Bulu mata Ellen sedikit berkilau, "kenapa? Jangan bilang ada hubungan dengan aku?"

"Kamu kenal Linsan ? "Pani tiba-tiba bertanya.

Ellen, "......"

Pani melihat Ellen yang tiba-tiba terdiam, alis mata bergerak sekilas, menyelipkan bibirnya. "sudahlah, aku sudah tahu."

"Em....."

"......Kamu mengetahui apa?” Ellen menelan ludah, melihat Pani.

Pani melihat Ellen dengan sisi matanya, "Sebenarnya tidak ada apa-apa, cuma mulai ingin tahu siapa itu Linsan."

Ellen mengedipkan mata, karena tidak mengetahui apa yang sudah diketahui Pani, jadinya dia tidak tahu apa yang mesti dia katakan dan yang tidak semestinya dia katakan, jadi dia hanya menatap ke Pani tanpa berkata.

Perkataan Pani sampai situ, dan tidak meneruskan lagi, tubuhnya yang lemah disandarkan di kursi, dengan mata tertutup berkata, "semalam kurang tidur, aku tidur sebentar, sesampai rumah sakit panggil aku."

"....Oh. "Ellen menghela nafas kecil, tubuhnya disandarkan di kursi mobil juga, menggigit ringan bibir bawah, dengan keheranan menatap ke Pani.

Sekitar 5 menit, Ellen mendengar Pani berkata, "Aku sekarang, makin membenci Paman Sumi!"

Ellen, "......"

Dia mendengarkannya, seperti, makin menyukai.....

.......

Sesampai dirumah sakit Yihe, karena Ellen datang tanpa pemberitahuan, jadi tidak membuat perjanjian sebelumnya.

Dia sebenarnya bisa menelepon Ethan, minta perbantuan, tetapi dia tidak melakukanya.

Bagaimanapun, itu bukan masalah besar.

Suno mengambil nomor antri untuk Ellen, setelah itu Pani menemani Ellen ke bagian kebidanan.

Karena Hari ini adalah hari senin, rumah sakit tidak seramai hari sabtu minggu.

Jadinya Ellen dan Pani menunggu tidak sampai satu jam, Ellen dipanggil masuk ke ruangan .

Sekilas Ellen memberitahukan kondisinya kepada dokter, dokter mengeluarkan surat, untuk pemeriksaan ultrasonografi B.

Ellen dan Pani menuju ke ruangan ultrasonografi B, kira-kira sekitar setengah jam, giliran Ellen.

Hasilnya keluar, dokter memberitahukan Ellen, anak kandungannya sehat, tidak perlu khawatir, mengenai gejala sering muntah, bisa mengurangi dengan obat vitamin dan tablet asam, tetapi tidak boleh makan banyak.

Mendengar kata dokter.

Akhirnya Ellen merasa lega.

Dia menyangka sudah tidak ada masalah lagi, berdiri dan meninggalkan ruangan.

Saat ini, Dokter melihat gambar ultrasonografi B dan berkata kepada Ellen, "Apakah kamu mengetahui kandungan diperut adalah kandungan kembar?"

what?

Mata Ellen buka lebar.

Tubuhnya yang ingin berdiri menjadi kaku, melihat ke dokter, seperti orang bodoh yang salah dengar.

Dokter melihat reaksi Ellen, sudah ketahuan.

Mengambil gambar ultrasonografi B memperlihatkannya dan menunjuk, "kamu lihat, dua orang."

Mulut Ellen dibuka lebar seperti huruf "O"

Kehamilan kamu sudah masuk ke 13 minggu, sebelumnya belum melakukan ultrasonografi B? "dengan heran dokter bertanya.

".....ada, ada lakukan. "jantung Ellen berdetak kuat.

"Kapan pemeriksaannya? "dokter bertanya.

"Sekitar 2 minggu yang lalu."

Ellen benar benar terkejut.

Seingat dia sebelumnya memang ada melakukan pemeriksaan ultrasonografi B, memeriksa apakah kandungan luar rahim, dan masalah kesehatan bayi di dalam kandungan.

Tetapi sewaktu itu dokter tidak memberitahukan kandungannya adalah kandungan kembar.

"Dokter, aku, aku benar mengandung anak kembar? "Ellen bertanya bodoh.

"Benar sekali”, dokter berkata, diam sejenak, berkata, "sebelumnya kemungkinan posisinya tidak bisa terdeteksi, tapi kamu memang mengandung anak kembar."

Ellen, "......."

............

Pani tunggu Ellen di ruang istrirahat.

Melihat Ellen seperti orang bodoh berjalan keluar dari lorong jalan kamar, Pani terkejut, dia menyangka kandungannya ada masalah.

Meloncat dari kursi yang didudukinya, berlari menuju ke arah Ellen.

"Ellen, kenapa, ada masalah apa?"

Pani berdiri di hadapan Ellen, melihat Ellen dari atas ke bawah, jantung berdetak gelisah.

Ellen mengangkat kepala melihat Pani kaku, tetapi kedua matanya tidak kaku, malahan bersinar.

Dan jaraknya agak dekat.

Pani baru bisa melihat dengan jelas, reaksi Ellen bukan boboh, tetapi dengan muka yang manahan sesuatu, kedua tepi mulut bergetar, seperti ......kegembiraan.

"....." Pani menjilat bibir bawah, dengan heran melihat Ellen, "Nona, Aku hanya ingin bertanya kepada kamu, sekarang dalam kondisi apa? Apa arti reaksi kamu ini?"

"Ya....."

Tiba-tiba Ellen merangkul leher Ellen, memeluk dia dengan ketat.

Pani, "......." hampir dicekik mati oleh perempuan ini!

"Pani, Pani, aku seperti dapat lotery 10 miliar. Tidak, tidak, lebih banyak. "Ellen hampir meloncat di pelukan Pani.

Muka Pani berubah hitam, kedua tangan mendorongkan bahu dia, minta ampun, "Nona besar, aku hampir dicekik mati."

Ellen melepaskan dia, melihat Pani dengan ketawa bagaikan bunga terumpet.

Pani memegang lehernya dan batuk dua kali, dengan sangat heran menatap ke Ellen, "Nona besar, jangan bikin penasaran. Kamu membuat aku seperti orang bodoh saja."

"Pu....."

Ellen tersenyum.

Ellen memegang lengan Pani berjalan menuju ke tangga otomatis.

Bibir Pani masih bergetar, dia menatap ke Ellen yang memegang lengannya, masih gemetaran.

Bisa dibayangkan, saat ini perasaan hatinya sangat gembira.

"Bukan, Ellen, Kamu mana boleh begini? apa artinya kamu gembira sendiri? Aku ada disamping kamu, merasakan sangat aneh?" Pani menatap Ellen dengan hati tertekan, hati serasa dikelilingi oleh kucing kecil, keingintahuan dia sudah terjebak oleh Ellen.

Ellen masih saja tidak mau memberitahukan "kabar ini", Pani sudah tidak tahan untuk melakukan pemaksaan, melakukan "penyiksaan"!

"Aku hamil. "Ellen berkata.

Pani, "...." muka datar!

Ehm, dia memangnya tidak mengetahui wanita ini hamil! WOW, aku terkejut, dengan tatapan sinis Pani.

Ellen gembira, menatap ke dia, dengan lambat-laun menunjukkan dua jari, "dua."

"Oh. "Pani dengan muka dingin.

satu detik, dua detik, tiga detik......

"Ya.......Dua, dua, Tuhan astaga! Ellen, Kamu mantap!"

Pani langsung meloncat, tanpa kehamilan Ellen, kemungkinan besar dia akan menggoncangkan bahu Ellen terus.

Ellen melihat perubahan muka Pani yang terkejut, ikut gembira juga.

"Ellen, kamu luar biasa, kembar, persentase terlalu kecil. kamu tidak ada keturunan kembar, keluarga paman ketiga juga tidak ada, tetapi kamu hamil kembar. Ellen, Apakah kamu reinkarnasi orang suci di masa lalu? wuwuwu, membuat aku iri saja"

Pani sangat gembira.

Ini kemungkinan disebabkan oleh pengharapan yang dinantikan oleh setiap wanita dengan hamil kembarnya.

Jadi setelah mendengar Ellen mengandung anak kembar, Pani iri sekali.

Ellen tertawa terus hingga mukanya hampir berubah, mengulurkan tangan menepuk ke tangan Pani, "Jangan iri aku, aku memang bibit unggul."

"Pergi!" Pani marah campur gembira.

"hehe."

Ellen menundukkan kepala, dengan tangan yang putih meraba ke perutnya.

Dalam satu minggu ini, akhirnya ketemu satu hal yang membuat dia gembira sekali.

Kalau.....Paman ketiga dia mengetahui dia hamil kembar, apa reaksi dia?

Sepasang mata Ellen menekuk seperti bulan sabit, sangat mengharapkan.

..............

Setelah meninggalkan rumah sakit, sebenarnya Ellen ingin Pani menemani dia makan siang bersama di villa, tetapi sewaktu diperjalanan pulang ke villa, Pani tiba-tiba merasakan bersalah, merasakan dia menghabiskan waktu belajarnya, membuat dia tidak nyaman, jadi dia tidak mau ikut pergi.

Jadinya, Ellen menyuruh Pak Suno putar balik, mengantar Pani ke sekolah tinggi Weiran, baru balik ke villa.

Mobil berhenti di pintu depan Villa.

Turun dari mobil, kegembiraan Ellen masih bisa dirasakan.

Langkah menuju kedalam villa serasa ringan, dan dengan hati yang senang sambil mengeluarkan suara nyanyian.

Tetapi.

Sewaktu dia berjalan masuk ke villa, didekat penukaran sepatu.

Darmi menghampiri dia, berkata di telinga dia dengan suara kecil, "Ayah Tuan datang."

Gerakan Ellen menjadi kaku sewaktu mengganti sepatu, kegembiran dimukanya jadi beku, menaikkan kepala menatap ke ruang tamu.

Sewaktu melihat Gerald yang serius duduk di sofa, kegembiraan Ellen, diwaktu ini hilang total.

Darmi melihatnya, mengerutkan alis dan berkata, "Aku mau telepon ke Tuan, tetapi Tuan besar tidak mengijinkan."

Karena sebelumnya Darmi kerja di rumah lama.

Selalu memanggil Gerald Tuan besar.

Walaupun dia menjaga William dan Ellen di villa, dia juga tidak pernah menggantikan panggilannya.

Ellen meremas-remas jarinya, tanpa berkata, mengganti sepatunya, berjalan menuju ke ruang tamu.

"Nona."

Darmi memegang tangannya.

Ellen tersentak sekilas, melihat ke Darmi.

Darmi melihat muka Ellen yang pucat, tidak tega, dengan berkata, "Hampir mau siang, kemungkinan Tuan akan pulang makan siang."

Ellen menggerakan mata, mengangguk.

Darmi melepaskan tangan Ellen.

Ellen menghelakan nafas dalam, berjalan menuju ke ruang tamu.

Novel Terkait

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
4 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milea Anastasia
Percintaan
4 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
3 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
3 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
3 tahun yang lalu
Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
4 tahun yang lalu