Hanya Kamu Hidupku - Bab 108 Dia Adalah Satu-Satunya

Edit 20-2-2020

William yang duduk di atas sofa menatap Ellen yang sedang berjalan ke arahnya dengan tatapan yang dipenuhi oleh kasih sayang yang lembut.

Jam 8.30 semua orang pun berangkat ke tempat pemakaman untuk memberikan salam tahun baru kepada generasi tua keluarga Dilen yang telah meninggal, setelah selesai seperti biasa, memberi salam tahun baru, Hansen menghabiskan beberapa saat di tempat pemakaman untuk menemani istrinya yang telah meninggal. Sementara Louis dan Gerald menunggu di dalam mobil agar tidak mengganggu kebersamaan Hansen dan istrinya.

Seperti biasa, Hansen akan menceritakan masalah yang terjadi pada tahun ini kepada istrinya, setelah Hansen selesai cerita, waktu sudah menunjukkan jam 10.

Mila dan Demian pun meninggalkan tempat untuk kesibukan masing-masing setelah memberikan salam tahun baru.

Oh iya.

Demian adalah artis terkenal di dalam negeri, dia pernah bermain peran utama di banyak film dan drama, dengan kemampuan aktingnya yang luar biasa dan personalitasnya yang terang, Demian dicintai oleh banyak orang, dia adalah aktris di dalam negeri yang memiliki paling banyak penggemar di sosial media untuk saat ini.

Selain itu, Demian juga merupakan pekerja keras yang terkenal di dalam bidang film dan drama.

Dalam satu tahun ada 360 lebih hari, paling tidak Demian akan bekerja 350 hari.

Harga reputasi Demian mencapai milliar, dia sudah tiga tahun berada di tingkat ketiga aktris yang memiliki pemasukan tertinggi sedunia.

Demian sekarang adalah orang kaya yang jelas tanpa bantuan dari keluarganya.

Tetapi yang membuat banyak penggemar setia Demian merasa risau adalah Demian sekarang masih tidak memiliki pacar meskipun usianya sudah berinjak 30 tahun, bahkan rumor dia pacaran saja tidak ada.

Banyak penggemar pernah menceritakan kerisauan mereka kepada Demian di bagian komentar sosial media, mereka khawatir masalah pernikahan Demian dan khawatir Demian akan tiba-tiba mengumumkan sebenarnya dirinya adalah orang yang menyukai sesama jenis.

Yang jelas adalah para penggemar benar-benar merisaukan masalah pernikahan Demian.

Tetapi sebenarnya, Demian juga memiliki daftar riwayat pernikahan yang tersembunyi, waktu itu Ellen masih kecil, sekitar 7 atau 8 tahun, di dalam kesan Ellen, Demian memang pernah membawa seorang pria pulang, Ellen tidak bisa mengingat penampilan pria itu dengan jelas, tetapi yang pasti adalah pria itu sangat ganteng.

Hanya saja pernikahan mereka hanya bertahan tidak sampai 3 tahun, Ellen mengingat Louis menceritakan sepertinya hal itu disebabkan oleh anak atau....

Sejak itu, Demian meletakkan fokusnya di bidang karier, seluruh anggota keluarga Dilsen juga tidak pernah membahas tentang masalah itu lagi, seolah-olah hal itu tidak pernah terjadi.

Meskipun usia Demian sudah 30an, keluarga Dilsen juga tidak pernah meminta dia untuk berpacaran atau menikah lagi.

Berbanding dengan Demian, Mila lebih misterius.

Karier keluarga Dilsen semuanya diurus oleh William, Mila sebagai anak tertua tidak bekerja di perusahaan keluarganya sendiri, selain itu, tidak ada yang mengetahui pekerjaan Mila itu apa, dia juga hampir tidak pernah dijadikan topik di berita umum, seluruh warga kota hanya pernah mendengar nama Mila Dilsen tetapi tidak pernah bertemu dengannya.

Ellen pernah bertanya kepada William tentang pekerjaan Mila, William sepertinya tahu tetapi waktu itu William tidak memberi tahu Ellen pekerjaan Mila, dia hanya mengelus kepala Ellen dan menjawab anak kecil tidak perlu mengetahui begitu banyak.

Setelah itu, Ellen pun tidak pernah bertanya lagi tentang itu.

Karena tahu Louis dan Gerald akan menunggu Hansen, Vania yang tidak sabar pun langsung meminta supir untuk mengantarnya pulang ke rumah.

Sementara Ellen dan William pergi ke Yiling, tempat pemakaman orang tua Ellen.

..........

Mobil tiba di Yiling, Ellen menatap ke arah kuburan orang tuanya lewat jendela, tangannya yang berada di atas paha pun membentuk sebuah genggaman erat,

William menatap ke arah kuburan dan tatapan dinginnya juga ikut mengerat, dia menoleh ke Ellen yang berwajah pucat da berkata dengan suara lembut, "Pergi saja, paman ketiga akan menunggu kamu di mobil"

Ellen menoleh ke William secara perlahan, kemudian menarik nafas dan senyum kepada William, "Paman ketiga, terima kasih"

Pada waktu Ellen berusia 5 tahun, William tidak hanya mengadopsinya, dia bahkan membantu Ellen mengurus masalah pemakaman orang tuanya dengan baik.

Meskipun William terlihat dingin, dia berpikir dengan teliti dan perhatian, tetapi tentu saja, perhatian itu hanya kepada Ellen.

Setiap tahun William mengantar Ellen ke tempat pemakaman dan dirinya akan menunggu di dalam mobil tanpa menganggu kebersaman Ellen dan orang tuanya.

Yang Wlilliam berikan kepada Ellen tidak hanya sebuah keluarga, sebuah rumah, selain itu William juga memberikan Ellen kasih sayang dan penghormatan.

Jadi di dalam hati Ellen, William akan berada di posisi pertama selamanya.

Selain dirinya kadang-kadang bercanda dengan William, orang lain tidak boleh mengatakan satu kata yang menjelekkan William.

Karena William memiliki posisi yang terlalu penting di dalam hatinya, mau apa pun yang William lakukan, Ellen tidak akan bisa benar-benar membenci atau merasa tidak nyaman dengannya.

Melihat mata Ellen yang murni, William mengangkat tangannya dan menyentuh hidung Ellen sebelum berkata dengan suara lembut, "Bodoh"

Ellen menjilat bibirnya dan memberikan sebuah senyuman, "Kalau begitu aku pergi dulu ya"

"Iya" William menjawab dengan suara lembut.

Ellen melepaskan sabuk pengaman dan turun dari mobil, kemudian mengambil bunga yang berada di belakang sebelum berjalan ke arah kuburan.

Melihat bayangan belakang Ellen yang kecil dan kurus, wajah William yang berat muncul emosi yang berantakan.

................

Berjalan melewati tangga batu, Ellen terus menuju ke tempat peletakkan abu orang tuanya, pada saat dia mau membelok ke samping, Ellen bertemu dengan seorang wanita yang memakai cheongsam merah putih dan jaket panjang, wanita tersebut sedang berjalan menuju ke arah Ellen.

Ellen melamun sejenak dan berdiri ke samping untuk memberikan jalan.

Tidak menyangka, wanita tersebut malah berhenti di depan Ellen.

Ellen menatap ke wanita tersebut dengan ekspresi bingung.

"Kamu adalah Nona Ellen?" Wanita tersebut menatap Ellen beberapa detik sebelum berkata.

"............" Ellen merasa agak kaget, "Kamu mengenalku?"

Wanita itu tertawa, "Sepertinya aku tidak salah mengingat. Aku adalah bibinya Bintang, kita pernah bertemu sekali kemarin di depan sekolah"

bibi?

Tiba-tiba Ellen teringat, "Kamu adalah ibunya Venus Ronia, bibinya Bintang?"

Vima Wen mengangguk, "Tidak menyangka bisa bertemu dengan Nona Ellen di sini. Apakah kamu memiliki suadara yang tempat pemakamannya di sini?"

Ellen mengangguk.

"Oh iya?" Vima Wen sepertinya sangat penasaran dengan siapa saudara Ellen.

"...Aku datang menjenguk orang tuaku, untuk memberikan salam tahun baru kepada mereka" Ellen menjawab.

Mata Vima Wen memancarakan cahaya kecil, "Maaf ya"

Ellen menggelengkan kepalanya, "Tidak apa-apa, Kamu juga datang menjenguk saudara?"

Vima Wen menatap Ellen dengan dalam, setelah beberapa saat dia baru menjawab, "Aku datang menemui suamiku"

Apa?

Ellen merasa kaget.

Ayahnya Venus Ronia sudah meninggal?

"Kamu salah paham. Aku datang menemui mantan suamiku" Vima Wen menjelaskan dengan jujur.

"....Oh" Ellen menghela sebuah nafas, dia tidak tahu harus berkata apa.

"Pernikahanku dan suamiku sekarang itu pernikahan kedua. Venus juga bukan anak kandungku, dia adalah anak suamiku bersama mantan istrinya" Vima Wen berkata.

Uhm..........

Ellen merasa agak malu.

Karena masalah ini termasuk masalah keluarga dia, sepertinya Vima Wen tidak perlu menjelaskan begitu banyak kepada Ellen.

Mendengar kata-kata Vima, ekspresi Ellen pun menjadi agak pahit, dia tidak tahu harus berkata apa.

Menatap ke wajah Ellen, Vima Wen berkata lagi, "Aku dan mantan suami juga memiliki seorang anak wanita"

Ellen merasa agak canggung kalau Vima terus bersuara ketika dirinya haya diam saja.

Akhirnya Ellen menjawab, "Apakah kamu bersama dengan anak wanitamu sekarang?"

Tatapan Vima Wen memancarakan sedikit kekagetan, setelah itu dia memasang senyuman, "Tidak tahu mengapa, waktu pertama kali bertemu dengan Nona Ellen, aku sudah merasa sangat akrab dengan kamu"

Vima tidak menjawab pertanyaan Ellen.

"... Iya ya?" Ellen memegang kepalanya dengan malu.

"Iya" Vima Wen menatap ke Ellen dengan ekspresi lembut, "Hari ini aku masih ada urusan, lain kali apakah aku boleh mengajak Nona Ellen minum teh bersama?"

Ini.........

Bagaimana menjelaskannya?

Ellen merasa lumayan panik.

Ditambah kali ini adalah pertemuan kedua Ellen dan Vima Wen, waktu pertama kali bertemu mereka berdua tidak berbicara banyak.

Selain itu Vima Wen juga merupakan Bibi Bintang, bukannya sangat aneh kalau Ellen keluar bersamanya?

Kalau William tahu Ellen sangat dekat dengan Bibi Bintang, bisa jadi William akan mengira Ellen sedang mendekatkan diri dengan suadara Ellen, nanti ujung-ujungnya Ellen akan dihukum lagi.

Kalau begitu Ellen benar-benar terlalu kasihan!

Tetapi bagaimana pun Vima Wen juga termasuk orang tua, selain itu Ellen juga memiliki perasaan familiar yang tidak bisa dijelaskan kepadanya.

Kalau menolak, Ellen akan terlihat tidak sopan, bisa jadi Vima Wen sendiri akan merasa malu juga.

Setelah berpikir, Ellen menjawab, "Baik"

Senyuman di wajah Vima Wen menjadi semakin melebar, "Kalau begitu sampai jumpa"

"Iya" Ellen mengangguk.

Setelah menatap Ellen beberapa saat, Vima Wen baru berputar balik badannya dan menuruni tangga.

Ellen melihat Vima Wen berjalan beberapa saat sebelum berangkat ke tempat peletakkan abu orang tuanya lagi.

..........

Di depan batu nisan, Ellen meletakkan bunga anggrek putih yang dia bawa dan berkata, "Ayah ibu, aku datang menjenguk kalian. Ibu, kamu lihat, aku membawa bunga kesukaanmu"

Ellen meletakkan bunga dengan baik sebelum duduk.

Sebenarnya ingatan Ellen terhadap orang tuanya sudah sangat kabur, 5 hari setelah kecelakaan itu terjadi, Ellen sudah dijemput ke rumah keluarga Dilsen.

Proses pemakaman orang tuanya yang diurus oleh William juga terlalu buru-buru, Ellen bahkan tidak memiliki satu foto orang tuanya.

Jadi, Ellen sudah hampir tidak mengingat penampilan orang tuannya, satu-satu hal yang Ellen ingat adalah bunga kesukaan ibunya adalah bunga anggrek putih.

"Ayah ibu, aku sudah berusia 18 tahun, sudah dewasa. Tahun ini terjadi banyak masalah, aku percaya kalian ada mengawasiku dari surga, aku tidak berkata pun kalian akan mengerti. Tetapi ada satu hal kalian pasti tidak tahu"

Sudut mulut Ellen terangkat, dia menatap ke nama orang tuanya yang tertera di atas batu nisan, "Aku sudah menikah. Meskipun aku tidak tahu bagaimana dia berhasil melakukannya ketika aku baru saja berusia 18 tahun, usiaku masih belum mencapai usia minimum untuk menikah. Iya........ Waktu mengetahuiku sudah menikah, aku tidak bisa menerima. Aku sekarang baru berusia 18 tahun, SMA saja belum tamat. Selain itu aku juga tidak pernah berpacaran secara resmi, kami bahkan tidak pernah berkencan dengan resmi dan serius, tiba-tiba aku berubah dari remaja muda menjadi istrinya, benar-benar sangat mengesalkan! Mana ada orang begitu, melamar saja tidak ada sudah menikah, bahkan aku sendiri juga tidak mengetahui diriku sudah menikah, waktu mendapat surat nikah, aku hanya merasa sangat tidak masuk akal, hehe"

Meskipun kata-katanya terdengar mengeluh, mata besar Ellen diisi dengan cahaya manis, "Ayah ibu, setelah aku berkata begitu banyak, yang ingin kalian ketahui pasti siapa orang yang menikahiku kan? Hehe, aku akan memberi tahu kalian secara diam-diam,................."

Ellen berada di tempat pemakaman selama setengah jam, setelah berpamitan dengan orang tuanya, Ellen berdiri dan secara tidak sengaja melihat Vima Wen yang berdiri di atas batu tangga, dia sedang menatap ke Ellen dengan diam-diam.

"............"

Novel Terkait

Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
3 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
3 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu