Hanya Kamu Hidupku - Bab 660 Sup Motivasi Merek Tuan Nulu

“Aaa …. Lepaskan aku, buat apa kamu menahanku? Buat apa kalian menahanku? Aku mau membunuh wanita jalang ini! Dia bahkan menamparku, dia menamparku, Aaa …..”

“Reta, kamu sudah gila ya!” Sandy menangkap tangan Reta dan menyeret ke samping.

Pong. Reta jatuh tergeletak di karpet dengan tampang kasihan, matanya juga telah memerah, setelah itu dia bernafas dengan kuat, kemudian menjerit “Sandy kamu gila ya, dia yang duluan menampar wajahku …”

“Itu karena kamu pantas ditampar!”

Sandy melirik Sumi yang muncul secara tiba-tiba dan sedang memeluk Pani, sehingga langsung menunjuk batang hidung Reta dan mulai memaki “Kamu lihatlah sekarang, kamu pasti ada etika sebagai orang tua ya? Kamu, kamu hanya mirip perempuan gila yang memalukan!”

“Kamu yang gila ….”

“Sudah!”

Siera tidak sanggup mendengar lagi, sehingga langsung melonjak dari sofa dan menunjuk ke arah pintu, setelah itu berkata dengan nada emosi “Kami keluarga Nulu bukan tempat sembarangan, kalian langsung pergi juga sekarang! Jangan sampai aku meminta pengawal yang mengantar kalian!”

Troy buru-buru mendirikan Reta yang tergeletak di lantai, seluruh tubuhnya sangat kaku, setelah itu dia melirik Sumi dengan reaksi ketakutan dan ingin berjalan ke arah pintu.

“Aku tidak mau pergi! Kalian keluarga Nulu tidak boleh seenak hati! Pani memukul aku, dia mesti minta maaf padaku dan mengganti semua kerugianku, kalau tidak aku akan melapor polisi ….”

“Ibu, jangan bicara lagi.” Troy menatap Reta dengan reaksi yang tegang. Reta sudah hampir gila, dia melepaskan tangan Troy dan melangkah ke depan, kemudian menatap Siera dan Samoa dengan tampang nekat “Kalian keluarga Nulu memang memiliki kekuasaan dan dapat mengabaikan ancaman dari kami. Tetapi aku kasih tahu kamu, aku sama sekali tidak takut pada kalian, kalian jangan sampai memancing amarahku!”

“Seandainya kalian tidak menyuruh Pani menuruti permintaanku, aku akan menyebar di seluruh dunia bahwa kalian keluarga Nulu bukan hanya melanggar hukum, malahan juga menghakimi sendiri dan memotong jari tangan anakku. Kalian menghina aku dan memukul aku, tetapi malahan tidak mau memberikan kompensasi atau ganti rugi apapun! Sampai saat itu liat saja kalian keluarga Nulu yang malu atau aku yang malu!”

Siera sangat emosi, namun malahan tertawa sinis, setelah itu dia sedikit memejamkan mata dan menatap Reta “Kalau begitu kamu sebar saja, aku siap menanti!”

“Kalau kalian masih tidak mau pergi, aku yang akan lapor polisi!” Samoa berkata dengan nada datar, namun membawa kesan wibawa. Rasa tegang dan ketakutan yang berada di lubuk hati membuat tubuh Sandy terus berkeringat dingin. Setelah mendengar kata-kata Samoa, Sandy mengangkat tangan dan menghapus keringat di dahinya, dia tidak berani lama menetap lagi, sehingga langsung beranjak ke depan dan menyeret tangan Reta, kemudian berjalan ke arah pintu.

“Lepaskan aku, Sandy kamu lepaskan aku! Justru karena kamu yang serba takut dan terus mengalah, makanya Pani tidak takut terhadapmu dan bertindak seenaknya terhadap kita ….”

“Reta, kamu memang berniat mencelakai kita semua ya?” Sandy sangat geram dan melotot Reta dengan mata kemerahan, setelah itu berkata dengan nada emosi. Reta terkejut dan menahan nafas, kemudian menatap Sandy dengan tatapan bengong. Saat ini Sandy bahkan sudah berniat membunuh Reta. Seharusnya dia tidak boleh mendengar hasutan Reta dan muncul di sini! Sementara hal yang paling dikhawatirkan dirinya adalah amarah dan balasan dari keluarga Nulu setelah keributan hari ini.

Mungkin saja bentakan Sandy terlalu menakutkan, mungkin juga karena Reta tiba-tiba sadar kembali.

Oleh sebab itu Reta tidak menjerit dengan kuat maupun memberontak lagi, malahan membiarkan Sandy menyeret dirinya ke arah pintu.

Akan tetapi ketika Sandy dan Reta beserta Troy baru saja tiba di depan pintu. Suara Pani yang dingin tiba-tiba muncul dari belakangnya “Ayah.” Samoa menatap ke arah Pani dengan refleks. Namun tatapan Pani malahan melekat pada tubuh Sandy. Samoa sedikit memejamkan mata dan melirik ke arah Sandy.

Sandy menghentikan langkahnya, sebenarnya dia tidak boleh beranggapan kalau Pani sedang memanggil dirinya, namun dia tidak tahu apa yang terjadi, saat ini dia malahan merasa Pani memang sedang memanggil dirinya. Sandy sendiri juga telah lupa, sudah seberapa lamakah Pani tidak pernah menyapa dirinya dengan sebutan "ayah".

Oleh sebab itu ketika suara Pani menyelip ke dalam telinganya, rasa terkejut bahkan langsung merasuk ke dalam seluruh jiwa dan raganya. Sandy dan Reta sama-sama menatap ke arah Pani dengan tatapan kaget. Pani mundur dari pelukan Sumi dengan perlahan-lahan, kemudian menatap Sandy dengan kedua matanya yang bulat “Kejadian itu kamu tahu?”

“……” Sandy menatap Pani dengan tatapan tidak mengerti “Apa, kejadian apa?”

“Saat aku masih kuliah di kota Yu, Reta menyuruh orang mencuri kartuku, dan juga menyebarkan isu bahwa kehidupan pribadi aku sangat kacau, kamu tahu kejadian ini?” Kedua mata Pani terus menatap Sandy.

Pada saat Pani baru saja selesai bicara. Reaksi wajah Reta dan Sandy berubah secara serentak.

Pani mengerut alis, tenggorokan dirinya muncul rasa kesakitan yang menyengsarakan, bagian jantungnya seolah-olah juga ditusuk oleh sesuatu. Pani membuka mulutnya, tatapan harapan yang berada di matanya juga telah menghilang. Tidak perlu memastikan lagi, semuanya sudah jelas sekali.

Semua tingkah laku dan perbuatan Reta terhadap dirinya, Sandy juga mengetahuinya. Mungkin saja Sandy yang menyetujuinya.

Pani tidak mengatakan apapun lagi dan hanya berjalan ke lantai dua. Sumi menatap punggung Pani yang tegap dengan rasa tidak tega, melihat langkah kaki Pani yang menginjak ke lantai dua dengan perlahan-lahan, hatinya juga sangat sakit dan sengsara. Mata Siera sudah basah, dia menatap Sandy dan Reta dengan tatapan benci “Kalian pergi, aku merasa kalian menjijikkan sekali!”

Sandy menunduk kepala dan membalikkan badan, kemudian pergi bersama istri dan anaknya. Siera memegang dahi sendiri, air mata simpati terus mengalir dari matanya, dia berusaha menahan tangisan dan mengerut bibir, agar dirinya tidak melontarkan suara tangisannya.

Pani benar-benar kasihan sekali! Samoa juga merasa kasihan terhadap Pani, dia melirik Sumi dan mengeluh “Pani kelihatannya tidak berperasaan, tetapi sebenarnya hatinya sangat lembut. Sumi, Pani sekarang paling membutuhkanmu, kamu cepat temani dia.”

Sumi mengangguk dan melangkah ke lantai dua. Samoa melihat Sumi yang telah tiba di lantai dua, sehingga langsung mengulur tangan dan memeluk Siera, kemudian berkata dengan nada lembut “Kita ke depannya harus lebih baik lagi dengan Pani, Sandy tidak menyayangi dia, kita keluarga Nulu yang akan menyayangi dia.”

“Aku sekarang sudah menjadi seorang ibu dan nenek, aku malahan berharap bisa memberikan yang terbaik kepada anak-anak, jadi aku sama sekali tidak mengerti mengapa dunia ini ada ayah seperti Sandy! Kamu tahu? Aku barusan hampir saja menampar dirinya! Benar-benar bajingan!” Siera berkata dengan suara serak.

Samoa menepuk punggung Siera dengan gerakan ringan, lalu tersenyum dan berkata “Kalau tahu kamu ada niat seperti itu, tidak perlu lagi kamu yang turun tangan, aku akan membantumu menampar dia!” Siera kaku terbengong, kemudian tertawa keceplosan.

…….

Di dalam kamar bayi yang berada di lantai dua. Pada saat Sumi tiba di dalam kamar, Pani sedang duduk di kursi yang berada di samping ranjang bayi, tatapannya yang lembut sedang menatap Lian yang tertidur nyenyak. Apabila hanya menilai dari luar, suasana hati Pani kelihatannya sangat tenang, sama sekali tidak terpengaruh oleh keluarga Sandy.

Sumi menyimpan reaksi diri dan berjalan ke belakang tubuh Pani, kemudian memeluk pundaknya yang kurus, tatapannya juga melekat pada wajah kecil Lian yang mungil, kemudian berkata dengan suara yang lembut “Pani, lahirkan anak perempuan untukku.”

Pani diam-diam menatap Lian, sama sekali tidak menjawab Sumi. “Anak perempuan seperti kamu.” Sumi tidak berkenan dan melanjutkan pembicaraannya “Kita sama-sama menyayangi dia, mencintai dia, kita temani dia hingga dewasa, tidak membiarkan dia meninggalkan penyesalan apapun.”

Bibir Pani sedikit gemetar ketika mendengar kata-kata Sumi.

“Dia selamanya tidak perlu mencurigai kasih sayang dari kedua orang tuanya. Dia hanya perlu bertumbuh dewasa dengan ceria, masalah lainnya, kita yang akan mengatasinya.”

Pani, aku ingin memiliki seorang anak perempuan, lalu memberikan kasih sayang yang tidak kamu dapatkan kepada anak perempuan kita. Lalu berusaha menghilangkan semua kenangan buruk dan penyesalan pada masa pertumbuhanmu seiring dengan membesarkan anak perempuan kita. Setelah itu mengubah kenanganmu menjadi kenangan yang indah dan harmonis.

Mungkin saja dikarenakan suara Sumi terlalu lembut dan meyakinkan, sehingga pemikiran Pani bahkan muncul adegan ketika Sumi memeluk anak perempuan mereka dan menggandeng dirinya.

Perasaan menyesakkan yang berada di dalam hatinya seolah-olah juga pudar dengan perlahan-lahan.

Sumi membungkuk badan dan memeluk tubuh Pani yang lembut, bibirnya melekat pada telinga Pani yang putih, setelah itu berkata “Ke depannya kita masih ada hal yang akan dilakukan bersama, masih banyak kenangan indah yang harus kita ciptakan. Jadi, kita harus belajar melepaskan kejadian atau orang yang merusak suasana hati kita. Hidup hanya sementara, jangan mubazir!”

Hidup hanya sementara, jangan mubazir …..

Pani mengangkat mata dan menoleh ke arah Sumi dengan perlahan-lahan, suaranya mengandung jejak kelelahan yang sangat jelas “Aku barusan sedang minum sup motivasi merek tuan Nulu ya?”

Setelah melihat Pani yang mulai menjawabnya, hati Sumi yang cemas sejak barusan juga kembali lega, dia memeluk Pani dan duduk di atas kursi, kemudian meletakkan Pani ke atas pahanya, setelah itu mengangkat dagu Pani dengan kedua jarinya dan bertanya “Bagaimana rasanya?”

Pani menatapnya “Aku barusan belum merasakannya, sekarang coba lagi.” Setelah selesai bicara Pani langsung memeluk leher Sumi dan menciumnya. Sumi menutup matanya, tangannya yang sedang memeluk pinggang Pani sudah semakin mengerat, namun setidaknya dia masih lumayan hebat bertahan dan tidak bergerak.

Pani benar-benar merasakannya dengan serius. Saat ini api kegairahan telah melonjak dari bagian perut, tatapan Sumi yang sedang menatap Pani juga semakin dalam. Sejenak kemudian Pani baru melepaskan bibirnya dengan bernafas terengah-engah, setelah itu menatap Sumi dengan mata berlinang, suaranya sangat menggoda dan juga serak “Rasa yang aku suka.”

Sumi tidak mungkin sanggup menahan godaan yang begitu jelas. Setelah itu Sumi menelan air ludah dan memegang satu sisi wajah Pani, tatapannya melekat pada bibir Pani dan ingin menciumnya.

“Kita ke kamar!” Pani berkata. Sumi kaku sejenak dan melirik Lian, setelah itu memeluk tubuh Pani dan beranjak ke arah kamar tidur.

Di lantai dasar. Siera dan Samoa sedang menyandar di sofa, setelah mendengar suara langkah kaki mendesak yang berasal dari lantai dua, mereka sama-sama terbengong dan melirik serentak ke arah lantai dua.

Pong ------

Samoa dan Siera melihat pintu kamar tidur yang sedang bergetar. Setelah itu mereka berdua saling bertatapan. Mereka sudah menjadi suami istri dalam waktu yang begitu lama, namun saat ini wajahnya bahkan juga memerah. Mereka diam-diam mengambil keputusan, setelah Lian lebih besar lagi, mereka akan membawa Lian pindah dari rumah ini! Daripada membiarkan Lian ikut menyaksikan adegan orang dewasa pada setiap harinya.

……

Pergerakan yang besar juga ada saatnya untuk sunyi kembali. Setelah semuanya berakhir, Pani bagaikan menjadi sebuah bantal yang berada di pelukan Sumi, wajahnya yang menempel pada dada Sumi bahkan sudah berubah bentuk. Meskipun gaya seperti ini sedikit tidak nyaman, namun Pani juga tidak mengatakan apapun, kedua lengannya yang panjang sedang melilit pada pinggang Sumi, setelah itu berkata dengan nada menggoda “Paman Nulu, tidak peduli kejadian apa yang aku alami pada dulunya, tetapi dikarenakan ada kamu dan Lian, aku benar-benar merasa sangat bahagia!”

Sumi tidak membuka matanya, namun tetap menunduk kepala dan mengecup ringan pada rambut Pani.

Novel Terkait

Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
3 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
4 tahun yang lalu
Kembali Dari Kematian

Kembali Dari Kematian

Yeon Kyeong
Terlahir Kembali
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu