Hanya Kamu Hidupku - Bab 400 Aku Benar-Benar Sangat Menyukaimu

Setelah mendengarkannya, wajah Eldora yang khawatir tiba-tiba langsung berubah, ia berkata dengan histeris, “Apa mungkin Vania diculik?”

“Tidak mungkin!“ Hansen menggelengkan kepala “Jika benar diculik, kenapa sampai saat ini tidak ada telepon dari si penculik untuk meminta uang tebusan, tidak ada pengerakan sama sekali.”

“Ini….”

Eldora mengerutkan keningnya, ia memandang Ellen dan William satu persatu, “Aku tidak tahu jelas.”

Ellen menatap Eldora dengan serius.

Hansen menatap Eldora, di balik matanya ada sedikit kekhawatiran, ”Eldora, kakek tidak bermaksud apa-apa menanyakan ini. Bisakah kamu menceritakan kepada kakek secara rinci, apa yang kalian bicarakan saat itu?”

“Kakek, apa maksudnya? Lagipula Vania itu adalah adik dari suami adikku….”

“Dia bukan!“

Louis dengan dinginnya berkata.

Hansen mengerutkan bibirnya dan melirik Louis.

Meskipun tahu bahwa Louis tidak senang.

Tetapi pada saat ini, Hansen juga tidak memiliki energi berlebih untuk menjaga suasana hatinya, ia mengerutkan keningnya sambil menatap Eldora, lalu berkata, “Coba katakan.”

Eldora mengerutkan bibirnya dan menghela nafas, “Hari itu aku sedang minum teh sore hari dengan beberapa temanku, kebetulan aku bertemu dengan Vania di kedai teh. Saat aku bertemu dengan Vania, sebenarnya Vania sedang bersama dengan nona Keluarga Rinoa….”

Nona Keluarga Rinoa?

“Nona Keluarga Rinoa ini adalah?”

Eldora tersenyum, “Kakek tidak tahu ya, nona Keluarga Rinoa ini adalah kakak sepupu kandung Bintang, ia bernama Venus, ia adalah seorang pemain piano yang terkenal, seorang seniman.”

Hansen mengangguk, menandakan bahwa dirinya sendiri sudah tahu.

Akan tetapi pada saat ini, Hansen tidak berpikir mendalam tentang Venus.

Pada saat ini, Eldora mengambil nafas dalam-dalam sambil mengangkat kedua kelopak matanya, kemudian ia berkata, “Kakek, berita terakhir kali tentang adikku sangat heboh. Di seluruh Kota Tong, hanya dua orang yang berselisih dengan adikku. Yang pertama adalah Rosa, yang kedua adalah Vania.Tapi Rosa sudah mati, jadi orang yang mencoba menyakiti adikku, hanya tersisa satu kemungkinan.”

Mata Hansen pun menegang, ia beralih menatap Ellen.

Ellen sedikit mengerutkan bibirnya, dan wajahnya tidak menunjukan adanya emosi yang berlebihan, ia menatap Hansen.

Terlintas rasa kasihan di mata Hansen, ia berkata, “Masalah terakhir kali sudah kutanyakan pada Vania, Vania bahkan bersumpah bahwa bukan ia yang melakukannya, dan lagi masalah ini juga sudah dipastikan oleh William, memang benar bukan dia yang melakukannya.”

Eldora mengangguk, ia mengangkat alisnya dan berkata, “Pada hari itu aku juga sudah berbicara dengan Vania, aku tahu bukan Vania yang melakukannya…aduh, salahku.”

Hansen menegakkan punggungnya, dan menatap Eldora.

Bahkan Louis juga melirik ke arah Eldora.

Eldora mengerutkan keningnya, ia berkata dengan rasa bersalah, “Akhir-akhir ini ada rumor buruk yang sedang beredar, beberapa temanku tanpa sengaja membocorkannya pada Vania.”

“Rumor apa?” Tanya Hansen.

“Hanya rumor konyol yang tidak realistis, sebenarnya aku tidak menganggapnya serius. Tapi Vania sepertinya tidak berpikir demikian setelah mendengarnya, ia seperti menganggap serius.” Kata Eldora.

Hansen sangat cemas.

Eldora berbicara sepatah kata sepatah kata, ia sengaja memancing rasa ingin tahu Hansen.

Ellen melihat wajah Hansen dalam kecemasan, hatinya tidak tahan, ia menatap Eldora dan berkata dengan pelan, “Kakak, langsung katakan saja, apa saja rumornya.”

Eldora berkedip, “Baiklah, kalau begitu aku akan langsung mengatakannya.”

Selanjutnya.

Eldora menceritakan ‘rumor’ yang beredar mengenai Venus dan Bintang kepada Hansen.

“Benar-benar konyol!”

Hansen sangat marah, “Nona Keluarga Rinoa dan Bintang adalah sepupu kandung, bagaimana mungkin ada hubungan yang tidak pantas begitu? Apalagi Bintang….” Orang yang disukai Bintang adalah Ellen…..

Kalimat terakhir, Hansen berhasil menghentikannya tepat waktu, ia merapatkan bibirnya dan melirik Ellen.

Ellen berkedip.

Wajah William sedikit kusam, ia diam-diam menatap Ellen.

“Kakek, jangan marah! Perkataan orang-orang kaya jangan dianggap serius, banyak perkataan mereka yang tidak benar. Misalnya, dua hari lalu ada rumor yang mengatakan bahwa Nona Rinoa bukanlah anak kandung Keluarga Rinoa. Bagaimana mungkin bukan anak kandung, bukankah itu konyol? Ya kan?” Kata Eldora.

Hansen terdiam sejenak mendengar perkataannya, ia menatap Eldora.

Raut wajah Eldora tidak berubah, “Kakek, aku tahu kamu terburu-buru memanggilku kemari karena mengkhawatirkan Vania. Meskipun aku benar-benar ingin mencari tahu penyebab rumor adikku, tapi aku tidak mungkin sembarangan mencari orang untuk melampiaskan amarahku, jika aku ingin mencari pelampian, tentu saja aku akan melakukannya kepada orang yang memfitnah adikku itu. Meskipun Vania tidak melakukan hal itu, tapi aku juga tidak akan menjadikan Vania sebagai kambing hitam, agar dia menerima dosa dan hukuman yang tidak ia perbuat. Untuk hal ini, kamu bisa tenang.”

Kambing hitam?

Bukan anak kandung?

Venus dan Bintang….

Hansen menatap Eldora, ia menghirup nafas dalam-dalam dan tidak ia lepaskan dalam waktu lama.

….

Setelah memahami situasi dari Eldora, Hansen bergegas ke kantor polisi.

William jelas tidak bisa tinggal di rumah dengan tenang, ia juga tidak akan pernah membiarkan Hansen yang sudah tua menanggung ini sendirian!

Begitu William pergi, Louis duduk sejenak lalu ia juga pergi.

Hanya Eldora dan Ellen yang tersisa di vila.

Eldora juga bisa menebak bahwa Ellen punya sesuatu yang ingin ditanyakan padanya, jadi ia tidak pergi.

“Kakak sepupu, sebenarnya apa yang terjadi?” Ellen penuh dengan keraguan.

Eldora bersandar dengan malas di sofa, senyumnya terlihat pada wajahnya, “Sepertinya ia benar-benar tidak berencana untuk membiarkanmu tahu.”

Ellen bingung.

“Adik ipar.” Eldora tersenyum.

Mata Ellen melebar, “Kamu mau mengatakan bahwa hilangnya Vania adalah perbuatan paman ketigaku?”

“Kenapa kamu mengira dia?” Eldora sedikit terkejut.

“….” Bukankah dia yang membimbingnya untuk terkpikirkan akan hal ini?

Ellen menatap Eldora dengan tidak paham

Eldora menggelengkan kepalanya, “Eldora tiba-tiba menghilang, kami juga terkejut.”

Ellen bingung, “Kakak, jangan bertele-tele lagi, katakan padaku apa yang sedang kalian perbuat.”

Eldora berpikir sejenak, lalu memandang Ellen dan berkata, “Sebenarnya bukan apa-apa, terakhir kali aku mengisyaratkan padamu bahwa Venus bukanlah anak kandung Keluarga Rinoa. Kamu menyuruh…Frans untuk menyelidikinya. Hasilnya, memang benar Venus bukanlah darah daging Keluarga Rinoa, melainkan Pluto mengadopsi Venus saat Venus berumur tiga tahun dari Panti Asuhan Kasih di kota Rong.”

“Benar-benar tidak….” Ellen menghela nafas.

Eldora mengangkat alisnya, “Kamu mungkin tidak tahu apa yang terjadi di Panti Asuhan Kasih, tapi itu sudah tersebar luas di kota Rong.”

Ellen tertegun, “Ada apa?”

“Ada tiga puluh dua anak perempuan di Panti Asuhan Kasih pada saat itu, dan hampir semua dari mereka pernah dilecehkan oleh dekan saat itu. Venus adalah salah satunya.” Eldora menceritakan hal ini, nada bicaranya sangat acuh.

Jantung Ellen melonjak begitu mendengarnya, ia secara naluriah berkata dengan marah, “Binatang!”

Patuh.

Eldora memandang Ellen, dan masih belum ada ekspresi berlebih pada matanya, ia melanjutkan, “Demi melindungi ketiga puluh dua anak itu, berita waktu itu tidak diekspos, lalu orang-orang yang ingin mengadopsi anak-anak itu, sebelum mereka mengadopsinya, harus menandatangani surat perjanjian untuk merasahasiakan hal yang terjadi saat itu.”

“Bagaimana dengan dekan itu?” Kata Ellen dengan marah.

“Dia ya.”

Eldora mendengus pelan, “Di jaman sekarang, hal semacam ini adalah hukuman mati! Tapi dulu hanya dijatuhi dua puluh tahun hukuman penjara. Menurut penyelidikan, dekan itu telah dibebaskan dari penjara beberapa waktu yang lalu.”

“Dibebaskan?” Ellen terkejut, sulit untuk dimengerti!

Dia tidak mengerti, untuk apa pria macam itu dibebaskan? Untuk terus membahayakan masyarakat?!

Eldora memandang wajah marah Ellen, hati yang teduh itu mulai sedikit bergetar.

Dia bangkit berdiri dan berjalan duduk di sebelah Ellen, ia mengulurkan tangannya dan menggenggam tangan Ellen, lalu ia memiringkan kepalanya dan tersenyum ringan, “Adikku, kamu benar-benar baik.”

Ellen mengerutkan keningnya.

“Aku mungkin sudah tua.”

Eldora mengulurkan tangan dan menyentuh rambut Ellen, ia menatap mata Ellen yang lembut, “Sekarang, selain kamu, nenek dan Dorvo, juga…tidak ada yang dapat menggerakkan hatiku lagi. Adikku, aku benar-benar menyukaimu, menyukai kebaikanmu, menyukai hatimu yang muda.”

Ellen tiba-tiba tertegun mendengar perkataan Eldora.

“Adikku.” Jari-jari Eldora dengan ringan menelusuri rambut Ellen, tatapannya tertuju padanya, “Hal yang dulu terjadi itu karena kakak tidak cukup baik, kakak tidak berdaya, terlalu menginginkan kebebasan. Jadi maaf, sungguh. Tapi di masa depan kakak akan melindungimu, pastinya tidak akan terjadi lagi hal yang menyakitimu.”

Ellen, “….”

Eldora memandang Ellen dalam-dalam dengan lembut untuk sementara waktu, lalu ia mengambil nafas tiba-tiba dan melepaskan tangannya, kembali ke topik asal, “Venus menyukai Bintang adalah fakta. Gosip yang beredar kali ini pasti tidak lepas dari permainan Venus. Aku kira Venus ingin meniru Rosa, dan mencari Vania sebagai kambing hitam. Ia menggunakan opini publik untuk memfitnahmu, di saat yang bersamaan juga bisa melepas hubungan Bintang yang akan segera menikahi Vania. Satu panah bisa mendapat dua burung! Sangat disayangkan, dia terlalu khawatir, tidak hanya tidak berjalan sesuai apa yang direncanakannya, tetapi malah sebaliknya.”

Bintang benar-benar menyukai panggilan itu, membuat Ellen sedikit menggerakkan bibirnya.

Eldora melihat penampilan Ellen yang tidak wajar, ia tersenyum, “Tidak peduli apakah itu adik ipar, atau Bintang atau Samsu Ming, tidak diragukan lagi mereka semua adalah orang-orang kalangan atas. Adikku, jika kamu bukan adikku, aku juga akan iri padamu. Tidak heran Rosa, Vania dan Venus menganggapmu sebagai musuh.”

Ellen merasa malu.

Ia tidak memberi kesempatan kepada Eldora untuk melanjutkan topik ini, lalu ia berkata, “Vania yang tiba-tiba menghilang tidak disebabkan oleh paman ketiga, apakah ada kemungkinan disebabkan oleh Venus?”

Eldora menatap Ellen, setelah beberapa saat, ia tiba-tiba beranjak berdiri dari sofa dan tersenyum pada Ellen, “Ini susah dikatakan. Tapi dalam kondisi Bintang dan Vania yang akan mengambil akte nikah, Venus cemas, dan tidak mustahil baginya untuk melakukan sesuatu terhadap Vania.”

Eldora mengambil tasnya dan berjalan dengan anggun menuju pintu vila. “Adikku, adik ipar menyuruhmu untuk tidak mengurusi masalah ini, kamu bisa tenang, jaga kandunganmu dengan tenang. Meskipun hilangnya Vania tidak ada hubungannya dengan kita, tapi menurut apa yang telah dilakukan Vania padamu dulu, kali ini bisa dianggap sebagai pengganti pelampian amarah.

Ellen memandang Eldora berjalan keluar dari vila, tapi hatinya masih belum bisa tenang.”

Novel Terkait

Dark Love

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
4 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
4 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
4 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
3 tahun yang lalu