Hanya Kamu Hidupku - Bab 501 Kamu Barulah Orang Yang Paling Disayanginya

Sandy merasakan tatapan Pani yang menghadap ke arahnya, kedua matanya sedikit menyipit, dan melihat Troy yang tertegun dan lalu sedikit tiba-tiba menatapnya, kemudian berdengus dengan ringan dan berkata, "Membandingkan perkembangan kebijaksanaan, kamu bahkan tidak bisa dibandingkan dengan sehelai rambut halus kakakmu!"

Pani secara tidak sadar mengerutkan keningnya.

Mata Troy berkedip, melihat ke arah Pani, tatapannya terdapat banyak kemarahan dalam sekejap.

Reta menggertakkan giginya, tatapannya diam-diam berpaling ke arah Pani.

Pani menutup bibirnya, sedikit melirik Reta dan Troy, dan tidak mengatakan apapun.

"Pani, di keluarga ini, juga hanya ada kamu yang bisa membuatku merasakan sedikit kepuasan menjadi seorang ayah." Sandy melihat Pani, matanya bercampurkan sedikit kelegaan, menghela napas dan berkata.

Kening Pani yang berkerut menjadi lebih banyak lipatan lagi, dan menatap Sandy.

Sandy tiba-tiba menghela dengan emosional, "Pani, Ayah hanya memiliki kamu yang bisa diharapkan."

"..." Pani menatapnya, beberapa saat kemudian, dia berkata dengan datar, "Kamu adalah kamu, aku adalah aku, kita tidak sama, kalau kamu ada pemikiran untuk mengharapkanku, aku menyarankanmu untuk menyerah secepat mungkin, karena... Kita bukanlah hubungan yang bisa saling mengharapkan satu sama lain."

Reta menatap Pani.

Yang ajaib adalah, perkataan Sandy sudah sampai sini, dia tetap menahan, tidak mengatakan satu kalimat pun.

"Pani, aku adalah ayahmu, kamu adalah putriku, darah lebih kental daripada air. Hubungan kita tidak bisa diubah oleh apapun. Kamu ditardirkan untuk terikat dengan ayah di kehidupan ini, tidak bisa terpisahkan." Sandy sedikit mengerutkan kening dan berkata.

"Darah lebih kental daripada air?" Pani tersenyum menyindir, mengangkat alis kanan dan menatap Sandy, "Sandy, ternyata kamu masih tahu lima kata ini?"

"Tentu saja aku tahu." Sandy menggelengkan kepala, "Pani, kamu selalu mengeluh perhatian Ayah terhadapmu tidak cukup, tidak memenuhi tanggung jawab sebagai seorang ayah, juga karena ibumu..."

"Sandy, bisakah kamu tidak mengungkit ibuku di depanku!" Wajah kecil Pani menegang, kedua mata yang menatap Sandy tiba-tiba menjadi dingin.

Alis Sandy bergerak, ekspresi wajahnya tampak tidak natural dan tidak menyenangkan.

Pani berpaling dengan kasar, mengerutkan kening dan menatap hidangan di atas meja.

Jika bukan karena memikirkan hidangan satu meja ini yang dibuat Yumari dengan susah payah untuknya, dia pasti sudah tidak bisa tinggal.

Reta melihat Pani dan Sandy yang tiba-tiba menolak untuk mengalah, wajahnya tidak berekspresi.

Troy dan Suli juga menatap kedua orang itu, karena Sandy baru saja marah besar, tanpa instruksi darinya, mereka berdua siapapun tidak berani menggerakkan sumpit.

Suasana ruang makan membeku.

Sandy menyipitkan mata menatap Pani, urat di kedua sisi pelipis sedikit timbul, pada akhirnya, dia membuang emosi dan sikapnya secara paksa, berinisiatif membuka mulut untuk mencari jalan keluar, "Jangan membahas masalah yang tidak menyenangkan ini lagi, bagaimanapun juga sudah berlalu."

Berhenti sebentar, Sandy berkata, "Pani, kelak Ayah akan menebusmu sebisa mungkin. Makanlah."

Pani menurunkan mata, tidak menghiraukannya.

......

Setelah selesai makan malam, Pani kembali ke kamar, berbaring di atas tempat tidur.

Tidak lama setelah kembali ke kamar, terdengar bunyi pintu kamar yang diketuk.

Pani mengira itu adalah Yumari, lalu berkata, "Pintu tidak dikunci."

Begitu Pani berbicara, tidak sampai beberapa detik, pintu kamar terbuka dari luar.

Pani membuka matanya dan melihat ke sana, ternyata ketika tatapan yang lembut melihat ke orang yang muncul di pintu masuk, tiba-tiba tertegun, "Salah ketuk pintu!"

Reta menatap Pani dengan diam, membalikkan tangan dan menutup pintu, kemudian berjalan ke arahnya.

Pani mengerutkan kening, terpaksa duduk di atas tempat tidur, menatap Reta dengan mata yang dingin, "Ada masalah?"

Reta berdiri dengan sangat tegak, menaikkan kedua alis dan menatap Pani, lalu berkata, "Kalau bukan karena Sandy, dari awal aku sudah mengusirmu dari keluarga ini!"

Wajah Pani sangat murung, kedua matanya menambah lapisan yang tajam dan menatap Reta.

Reta tersenyum dingin, "Kamu adalah anak dari Tinaya, dan Tinaya adalah orang yang paling aku benci seumur hidup ini, melihat kamu itu seperti melihat Tinaya yang lain! Setiap kali kamu muncul di depan mataku, rasa sakit ketika pertama kali ibumu merebut pria yang paling aku cintai dari sisiku akan terulang dalam pikiranku lagi. Jadi, sejak hari pertama aku berada di keluarga ini, setiap hari aku berpikir, aku harus bagaimana supaya bisa mengusirmu dari depan mataku, mengusir ke tempat yang aku tidak pernah lihat sebelumnya selama seumur hidupku!"

"Apakah kamu sekarang sedang mengingatkanku, kalau tidak ingin diusir olehmu, aku harus bertindak terlebih dahulu, untuk mengusirmu dari keluarga ini?" Pani tersenyum dingin.

Reta mengepalkan kedua tangannya, menarik napas dalam-dalam dan berkata, "Kamu pikir ayahmu tidak baik terhadapmu, tetapi kenyataannya dia tidak tidak memedulikanmu, dia menyekolahkanmu, memberikanmu sebuah rumah, karena tahu kamu peduli dengan Bibi Wang , dia juga tidak memberhentikannya karena usianya. Kamu harus tahu, dengan bayaran yang diberikan oleh ayahmu kepada Bibi Wang , sepenuhnya dapat merekrut pembantu yang lebih muda dan kuat dibandingkan degannya. Tetapi ayahmu tidak berbuat begitu."

Pani menatap Reta, ekspresi wajahnya perlahan-lahan menjadi tenang.

"Menurutku, ayahmu bukannya tidak memedulikanmu, menyayangimu! Tetapi dia menjagamu secara tersembunyi!" Reta berkata.

Punggung Pani mundur belakang, bersandar di kepala tempat tidur, melihat Reta dengan ringan, tetap diam.

Ekspresi Reta serius, mata yang menatap Pani bahkan terdapat kesedihan dan penghinaan terhadap diri sendiri, "Sandy selalu tahu bahwa aku membenci Tinaya, juga tahu aku pasti tidak akan memperlakukan darah daging dia dengan wanita lain dengan baik karena sifatku, dia lebih mengerti, kalau dia semakin membelamu, semakin menunjukkan bahwa dia memedulikanmu, menyayangimu, aku akan semakin membencimu, semakin akan memikirkan cara untuk menyusahkanmu. Demi melindungimu, dia hanya bisa menahan kepeduliaannya terhadapmu, di luar kelihatan menjauhimu, tidak peduli terhadapmu."

Reta menatap Pani dengan marah dan menghina, "Sebenarnya, kamu barulah anak kesayangannya!"

Reta selesai berbicara.

Kedua mata Pani tidak ada pergerakan sedikit pun, juga tidak berbicara.

"..." Reta sedikit menutup mulut, menghadap Pani dan melihatnya selama puluhan detik.

Mungkin dia menyadari, Pani sama sekali tidak berniat untuk mengungkapkan perasaan apapun terhadap kata-kata yang dikatakannya, lalu menurunkan kelopak mata, mengerutkan kening dan berkata, "Pikirkanlah dengan baik perkataanku ini, lihat apakah seperti yang dikatakanku."

Reta selesai berbicara, lalu pergi dari kamar Pani.

Begitu Reta pergi, Pani lalu berbaring lagi di tempat tidur dan memejamkan matanya untuk tidur.

......

Yumari telah selesai membereskan dapur, ketika dia ke kamar Pani dan mengetuk pintu, Pani berada dalam kondisi setengah sadar.

Mendengar suara ketukan pintu, Pani segera membuka matanya, menatap pintu dengan kebingungan, suaranya lesu, "Nek?"

"Ini aku." Yumari berkata.

Pani menarik napas dalam-dalam, dia memejamkan mata, kedua tangannya menahan tempat tidur dan duduk, berkata, "Nek, masuklah."

Yumari membuka pintu dan masuk, lalu menutup pintu dan berjalan ke arah Pani.

Sesaat duduk di tepi tempat tidur, Pani merapat, dia memeluk bahu Yumari dengan bergantung kepadanya, lalu menyandarkan wajah ke atas bahunya, suaranya serak dan berkata dengan lesu, "Nek, kenapa sekarang kamu baru datang? Aku terus-menerus menunggumu. Malam ini kamu harus tidur denganku."

Yumari tersenyum dan mengelus kepalanya, menjelaskan, "Tadi nyonya mencariku, jadi tertunda sebentar."

Pani membuka kedua mata, memiringkan kepala dan melihat Yumari, "Untuk apa dia mencarimu?"

Yumari menatapnya dengan penuh kasih sayang, "Juga bukan suatu masalah yang spesial."

"Dia berinisiatif mencarimu, biasanya bukan hal yang baik!" Pani menegakkan punggungnya, mengerutkan kening dan berkata.

"Kali ini, dia benar-benar tidak menyusahkanku, hanya berbicara denganku." Yumari menarik sebelah tangan Pani, membelai dengan lembut dan berkata.

"... Dia mengatakan apa?" Pani menyipitkan mata.

Yumari tersenyum.

Senyuman itu, agak mengejek.

Ini adalah pertama kali, Pani melihat senyuman ini di wajah Yumari.

Pani sedikit tertegun.

"Dia mengatakan, ayahmu bukan karena tidak menyayangimu, jadi dia tidak peduli terhadapmu. Kebalikannya, ayahmu karena terlalu menyayangimu, dia khawatir jika dia terlalu baik terhadapmu, akan membuatnya benci, menyerangmu di mana-mana, oleh karena itu dia menyembunyikan cintanya terhadapmu." Yumari berkata.

Mendengar sampai sini, Pani baru mengerti.

Reta mengatakan kata-kata itu kepada Yumari, diperkirakan sama dengan apa yang dia katakan sebelumnya.

Pani menyeringai, "Sekarang aku sangat penasaran, perkataan apa yang dia, Reta tidak bisa katakan!"

Yumari menatap Pani, dalam suaranya bercampur dengan sedikit helaan napas, "Aku tidak berani bilang apakah ayah orang lain bisa begini demi putrinya, tetapi ayahmu, Nenek tidak berharap padanya."

"Nek." Pani menggenggam tangan Yumari, sedikit menegangkan wajah kecilnya dan berkata, "Perkataan Reta, aku sama sekali tidak percaya!"

Pani sudah mengetahui sifat asli Sandy dengan sangat jelas.

Sandy adalah seorang pedagang yang hanya mencari keuntungan, ide kapilatisme yang memenuhi otaknya mementingkan keuntungan terlebih dahulu.

Demi uang, demi dirinya sendiri, apapun bisa dilakukannya, apapun bisa dilepaskannya!

Mengenai orang seperti ini, itu tidak hebat!

Apakah memberinya tempat tinggal, menyekolahkannya, tidak memberhentikan orang yang dipedulikannya, menunjukkan bahwa dia baik terhadapnya?

Jika bukan karena Sandy adalah orang yang takut dia membuat masalah, membuangnya. Selain itu, meskipun kondisi tubuh Yumari tidak baik, tetapi dia masih melakukan pekerjaan yang seharusnya dia lakukan, dan sangat familiar dengan kebiasaan hidup dan selera setiap orang di keluarga Wilman, Sandy dan Reta dari awal sudah mengusir Yumari!

Mengenai masalah ini, Pani sangat menyadarinya.

Alasan mengapa ketika Reta banyak bicara omong kosong di hadapannya, dia tidak menyangkal, itu karena Pani sangat menyadari yang dikatakannya bukanlah fakta, dia hanya tidak bersedia membuang-buang kata-kata membuang-buang waktu dengannya saja!

Yumari menggenggam tangan Pani dengan erat, "Cukup kamu sendiri mengerti. Baiklah, kita tidak membahas mereka lagi."

"Mm." Pani menganggukkan kepala, memeluk lengan Yumari, meletakkan dagunya di atas bahu Yumari, menatap wajah Yumari, "Nek, kenapa kamu menjadi kurus?"

"..." Wajah Yumari kaku, tetapi mengangkat satu jari dengan cepat, menusuk-nusuk dahi Pani, lalu mendengus dengan marah dan berkata, "Kamu masih punya muka untuk mengatakannya, ya karena mengkhawatirkanmu."

Rasa bersalah meluap dalam hatinya, Pani menatap Yumari dengan cemas, suaranya serak, "Nek, aku sangat menyesal."

Yumari memutar alisnya, mengulurkan tangan dan dengan sedikit bertenaga meremas wajah Pani, "Pani, Nenek memahamimu, menyayangimu. Tetapi Nenek juga berharap kamu mengerti, titik akhir semua orang yang datang di dunia ini adalah menghilang, hidup dan mati bergantian. Orang yang tidak ada, kita merindukannya, bersyukur dia pernah datang, menemani kita melewati bagian dari hidup kita. Kita boleh sedih, tetapi jangan tenggelam ke dalam. Kita seharusnya tidak lagi egois membuat orang yang pernah memberi kebahagiaan kepada kita, masih mengkhawatirkan kita setelah mereka pergi, ini adalah perbuatan yang salah, yang tidak seharusnya. Apakah kamu mengerti?"

Seketika itu juga.

Pani hanya mengira Yumari mengatakan ini adalah untuk mencerahkan dirinya tentang masalah Ellen, sama sekali tidak terpikirkan, perkataannya ini, masih ada makna tersirat lain yang lebih dalam.

Dan tidak lama kemudian, Pani kembali memikirkan perkataan Yumari ini, sering sakit hati dan menyalahkan diri sendiri hingga hampir tercekik.

Novel Terkait

My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
4 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
3 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
3 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
3 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
4 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu