Hanya Kamu Hidupku - Bab 339 Mengadopsi

Lumayan lama kemudian, Louis perlahan-lahan menggerakkan bibirnya, suaranya yang serak mencapai puncak, “Jadi, di..... mana.... di mana putriku?”

Rosa menggelengkan kepalanya dengan sedih.

Hati Louis terasa sakit, bagaimanapun dia tidak akan terduga, putri bungsu yang paling dia sayangi merupakan putri dari wanita yang paling dia benci dan telah menghancurkan cinta dan pernikahannya.

Siapa tahu.

Dia selalu berpikir putri bungsu ini menyelamatkan pernikahannya, membuat Gerald kembali sadar, dan melewati hidup bersama Gerald dengan tenang selama dua puluh tahun.

Sehingga membuatnya lebih menyayangi Vania.

Dan Gerald selalu bersikap sabar pada Vania, ini juga membuat Louis bersikeras berpikir karena kedatangan Vania membuat Gerald kembali padanya!

Namun sekarang dia tahu.

Semuanya hanya karena dirinya terlalu banyak berpikir, dan terlalu percaya diri!

Selama bertahun-tahun, dalam hatinya dia hanyalah seseorang yang bodoh dan dengan mudah dipermainkan olehnya!

Benar-benar kasihan!

Tepat di saat sebelumnya, Gerald masih mengatakan Vania adalah anak kandungnya!

Gerald, benar-benar keterlaluan!

Louis membuka matanya, mengambil kembali tangannya yang digenggam Rosa, membuka pintu mobil dan turun, bergegas masuk ke dalam dengan membawa kedinginan dan kebencian di seluruh tubuhnya.

Rosa duduk di dalam mobil, menatap sosok punggung Louis yang tegak dengan pandangan tenang.

Pada saat ini, Louis tidak terlihat seperti orang yang sudah berusia hampir tujuh puluh tahun, seluruh tubuhnya sangat tegap dan tegas.

Dia tahu, tidak peduli bagaimanapun Gerald tidak akan bisa merasa nyaman pada malam ini.

Tapi tidak tahu, dengan kesehatan di tubuhnya saat ini, sanggupkah dia menanggung kebencian dan kemarahan Louis!

Dan Keluarga Dilsen, ditakdirkan akan menjadi berantakan!

Rosa duduk tegak di tempat duduknya, pandangannya menatap pada ponselnya.

Tatapannya mengedip, Rosa mengulurkan tangan mengambil ponsel, dan menelepon keluar.

“Rindu padaku?”

Panggilan langsung dijawab, terdengar suara seorang pria yang nakal.

Sudut mulut Rosa terangkat sebuah lengkungan, sudut matanya juga penuh bangga, “Eric, kali ini kamu melakukannya dengan sangat bagus.”

Eric tertegun beberapa detik, “Apa yang aku lakukan?”

Rosa tersenyum dan berkata dengan lembut, “Masih berpura-pura?”

“Sayang, kamu mengatakannya dengan jelas, apa maksudmu sekarang?” Eric seolah-olah terpesona olehnya, berkata dengan nada malas.

“Aku sudah mengetahuinya.” Rosa berkata.

“Apa yang kamu ketahui?”

“.......” Rosa menggerakkan bibirnya, dan mengerutkan kening, “Bukankah kamu yang membantuku menyelesaikan Ellen?”

Eric terdiam.

Wajah Rosa menjadi canggung, dan duduk tegak, “Bukan kamu?”

“Bukan aku.” Eric berkata.

Rosa menarik nafas, pandangannya penuh curiga, “Apa mungkin benar si Vania yang melakukannya?”

Tidak menunggu Rosa berpikir, langsung mendengar Eric berkata, “Aku menyangka kamu yang mencari orang melakukannya.”

Mata Rosa berkedip, “Bagaimana mungkin aku?”

Dia memang sejak awal menstimulasi Vania untuk menentang Ellen, lalu mendorong di belakangnya.

Dia juga menebak akhir-akhir ini Vania akan melakukan sesuatu, dan juga mengetahui dia diam-diam mencari seseorang......

Namun setau dia, setelah mencari orang, dia langsung menyesal, memberikan sejumlah uang pada orang itu dan membatalkan semuanya.

Tidak bisa menyangkalnya, dia memang benar ingin mencari orang itu, dan melanjutkan hal ini.

Namun sebelum dia bergerak, sudah terjadi kecelakaan.......

Apa mungkin Vania tiba-tiba berubah pikiran, menyuruh orang itu melakukan hal sebelumnya?

“Kalau bukan kamu, maka itu adalah Nona keempat keluarga Dilsen, namun aku sudah diam-diam menyelidiki masalah ini, orang yang meninggal bukanlah Ellen, seseorang menyelamatkannya, Ellen terstimulasi dan pingsan, sekarang berada di Rumah Sakit Yihe.” Eric berkata.

“Dia masih hidup?”

Rosa memegang erat ponselnya, wajahnya muncul ekspresi penuh kebencian, menggertakan giginya berkata, “Nyawa Ellen benar-benar panjang!”

Mengakhiri panggilan telepon bersama Eric.

Rosa melemparkan ponselnya ke samping, kedua tangannya memegang erat pada sterling mobil, memelototi pintu rumah tua dengan wajah kesal.

Awalnya dia menyangka Eric diam-diam melakukan semua ini untuknya, agar Vania menanggung kesalahan ini, dia tiba-tiba memutuskan untuk memberitahu Louis tentang identitas Vania.

Kalau Louis tahu, Vania bukan anaknya, tapi merupakan anak kandung dari Gerald dan Dora, lalu tidak mengetahui keberadaan putrinya sendiri, dia pasti terstimulasi, sampai saat itu bagaimana mungkin dia akan mempedulikan hidup atau mati putri selingkuhan suaminya, dia pasti tidak sabar ingin melihat Vania mati.

Dan tidak hanya begitu, kalau Louis tahu Hansen dan William juga mengetahui identitas Vania, namun memilih menyembunyikan padanya, tidak hanya kebencian Louis terhadap Gerald akan bertambah, bahkan Hansen dan William juga tak terhindar.

Dalam keadaan seperti ini, situasi Keluarga Dilsen akhir-akhir ini tidak akan damai. Louis pasti akan ribut!

Kalau keluarga Dilsen berantakan, siapa lagi yang akan menyelidiki apakah Vania adalah pelaku yang sebenarnya!

Menunggu semua hal ini kembali tenang, paling tidak pun harus menunggu selama dua atau tiga bulan.

Dan dalam beberapa bulan ini, asalkan dia seperti sebelumnya, diam-diam melewati hidupnya, maka tidak ada siapapun yang akan tahu dia yang melakukannya!

Rosa merasa kesal dan menggigit bibirnya.

Siapa tahu bukan Eric yang melakukan hal ini, dan siapa tahu Ellen masih hidup!

Rosa agak menyesal, telah membuang biji catur yang begitu gampang digunakan!

Hati Rosa sangat tertekan, semakin berpikir, dia merasa semakin marah dan benci, nafasnya menjadi terengah-engah.

Mengapa Ellen tidak jadi mati? Mengapa dia tidak mati?

……

Hansen bergegas kembali ke rumah tua, melihat Gerald terbaring canggung di atas tikar antara sofa dan meja, dalam keadaan sekarat.

Sedangkan Louis duduk dingin di sofa, menatap Hansen dengan tatapan dingin.

Hansen melihat situasi seperti ini, dia terasa dingin dari ujung kakinya.

Semua pembantu berdiri di samping, menatap Hansen dengan canggung.

Hansen memegang erat tongkat jalan, dan memerintah seseorang mengantar Gerald ke rumah sakit.

Louis tidak menghentikannya, dia tersenyum dingin menatap Hansen.

William menarik nafas, dan menatap Rosa dengan tatapan rumit, “Menantu......”

“Tuan tua Dilsen sepertinya lupa, sejak empat tahun yang lalu aku sudah bercerai dengan Gerald, aku tidak sanggup menerima panggilan menantu!”

Louis menatap Hansen dengan tatapan yang sangat tajam.

Hati Hansen tertusuk, menatap Louis, dan tidak dapat mengatakan sepatah katapun.

Louis menatap sekeliling rumah dengan tatapan dingin, “Semua orang mengatakan gerbang keluarga kaya paling dingin dan tidak memiliki ketulusan hati, dulu aku tidak percaya. Tapi sekarang, aku harus mempercayainya.”

“Tuan tua Dilsen, di mana cucu bungsumu?” Louis memutar matanya dengan dingin dan menatap pada Hansen.

Wajah Hansen menjadi pucat, seluruh tubuhnya tertegun.

“Lalu di mana putri bungsuku?” Louis mengerutkan kening, menahan sakit, menatap Hansen dengan matanya yang memerah.

Tangan Hansen yang memegang tongkat jalan bergetar, dan menatap pada Louis, “Louis......”

“Sekarang aku tidak ingin mendengar hal lainnya. Kamu cukup memberitahuku, di mana putri bungsuku?” Suara Louis semakin serak.

Bibir Hansen bergetar.

“papa.”

Louis menarik nafas, suaranya terisak, setiap kata yang dia katakan membutuhkan tenaga yang sangat besar, “Aku menjadi menantumu hampir empat puluh tahun, aku menghormatimu hampir empat puluh tahun, memperlakukanmu seperti papa kandungku sendiri dan berbakti selama hampir empat puluh tahun. Dalam hatiku, kamu adalah saudaraku, sebagai orang tua yang bisa aku percayai, meskipun aku bercerai dengan Gerald, ini juga tidak pernah berubah. Aku tidak ingin membencimu, tidak ingin mengeluh padamu. Katakanlah padaku, di mana putri bungsuku, aku hanya ingin tahu di mana putriku berada. Kamu cukup memberitahuku ini, aku akan menganggap semuanya tidak pernah terjadi.”

Hati Hansen sangat tertekan, matanya semakin merah, “Louis, papa sangat bersalah padamu, kami keluarga Dilsen berhutang padamu”

Air mata Louis mengalir dengan cepat, dia berusaha mengangkat dagunya, menatap Hansen, “Aku tidak memohon lainnya, aku hanya ingin putriku.”

“....... Dia adalah keturunan keluarga Dilsen, cucu kandungku, kalau...... bagaimana mungkin aku akan membiarkannya berada di luar.” Hansen berkata dengan sakit hati.

Louis menggunakan seluruh tenaganya mencubit tangannya sendiri, “Apakah kamu juga ingin memberitahuku, putriku dilahirkan tanpa bernafas, apakah kamu juga ingin mengatakan, aku melahirkan dengan kondisi bayi meninggal?”

Hansen mengangkat tangan menutup matanya sendiri, “Aku melihatnya dengan mataku sendiri......”

“Tidak mungkin! Sebelum melahirkan, aku masih bisa merasakan putriku bergerak dalam perutku, dia menendangku dengan kuat. Bagaimana mungkin bayinya akan meninggal! Itu tidak mungkin!”

Louis menjerit, air matanya tidak berhenti mengalir.

“Tidak mungkin!” Kalian mengarangnya? Kalian yang mengarangnya, kan?”

Louis berdiri dari sofa, menunjuk Hansen dan berkata, “Mulai sejak awal kalian sudah merencanakan ingin menggunakan putri dari wanita murahan itu menggantikan putriku, mulai sejak awal ini sudah merupakan suatu perangkap! Kalian terlalu kejam! Mengapa kalian rela membawa pulang putri dari wanita itu dan membesarkan di sisiku, apa yang kalian ingin aku lakukan? Gerald adalah seekor binatang, bahkan lebih kejam daripada binatang! Aku membencinya! Aku membenci kalian keluarga Dilsen! Aku membenci kalian semua!”

“Louis......”

“Kalian bilang putriku sudah meninggal, kan? Hehe..... oke, oke, kalau putriku sudah meninggal, maka Vania juga jangan berpikir ingin hidup! Dia juga seharusnya mati, mati bersama anakku!”

“......”Hansen melihat wajah Louis yang sedikit berubah karena kebencian, diam-diam air matanya mengalir keluar.

“Aku Louis Birming mulai hari ini, akan selalu mengutuk Gerald, biarkan dia mati histeris!”

“Louis!”

“Hubunganku bersamamu sampai di sini!”

Selesai berkata, Louis pergi tanpa memutar kepalanya.

Louis baru saja melangkah keluar dari pintu halaman, Hansen langsung jatuh ke tikar.

……

Benar-benar seperti dugaan Rosa, selama sebulan, keluarga Dilsen bagaikan dikutuk, tidak ada yang tenang.

Hanya Gerald seorang, dia sudah keluar masuk rumah sakit sebanyak lima kali dalam sebulan ini.

Begitu masuk, Hansen langsung dirawat di rumah sakit selama setengah bulan, dan kehilangan lima kilo dalam waktu sebulan.

Mila tidak berani pergi setelah kembali, Demian tidak berdaya, baru pulang satu atau dua hari terpaksa harus pergi.

Namun, tidak peduli apakah itu Hansen, Mila, William ataupun Demian, siapapun yang pergi mengunjungi Louis di Mansion Sihe, tidak ada seorang pun yang berhasil masuk.

Tindakan Louis seolah-olah memutuskan untuk tidak menginginkan anak-anaknya lagi.

Dalam bulan ini, setelah menyelesaikan pemakaman Yuhan, pekerjaan Ellen di perusahaan majalah juga berhenti.

Dan setelah Yuhan meninggal, Keyhan selalu tinggal di villa, Ellen dan William telah bertanya, kedua orangtua Yuhan sudah meninggal dan memiliki seorang kakak di kampung, namun kakak berusia empat puluh tahunan, hidup bersama seorang putrinya, sebelumnya sangat membutuhkan bantuan Yuhan, situasi perekonomiannya tidak terlalu baik.

Jadi Ellen dan William berencana untuk mengadopsi Keyhan.

Novel Terkait

My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
3 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
3 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
4 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
3 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu