Hanya Kamu Hidupku - Bab 3 Paman Aku Sangat Merindukanmu

Lelaki itu dengan tatapan tajam melihat seluruh bagian di ruang tamu, dengan tepatnya berhenti di bagian sofa dimana seorang gadis sedang berbaring disana.

alis mata yang tebal seketika mengerut, kaki panjang bergerak menuju arah ruang tamu.

Darmi terbengong seketika, sambil melihatnya.

hanya saja melihat seorang lelaki yang sedang membungkukkan badannya, menggunakan lengannya memeluk Ellen ke pelukannya, gerakannya kelihatan begitu kasar, tetapi sebenarnya itu sangat lembut.

"Tuan, aku akan memasak mie untukmu." Darmi melihat lelaki yang memeluk Ellen berjalan naik ke lantai atas

"Ya." suara lelaki yang begitu rendah.

Darmi melihat dia memeluk Ellen masuk ke kamar di lantai 2, maka langsung berbalik badan ke dapur.

......

Kamar yang tersusun dengan rapi dan penuh dengan suasana gadis yang berwarna merah muda.

William dengan satu lengannya memeluk Ellen, satu tangannya lagi membuka kasa tempat tidur yang berwarna merah muda, gerakannya yang lembut menempatkan Ellen di kasurnya.

saat ingin menarik lengannya, gadis yang tertidur pulas tiba-tiba membuka matanya yang besar, dengan tatapan yang masih ngantuk melihat pria yang ada didepannya yang begitu tampan, tangannya yang kecil menempatkan diwajah pria tersebut secara lembut, dengan suara membisik yang lembut berkata, "Paman ketiga, kali ini kamu pergi begitu lama, aku sudah merindukanmu."

Tatapan mata William yang begitu dingin terlihat sedikit lembut, menundukkan kepalanya sedikit, dengan lembut mencium bagian tengah alis mata Ellen, suaranya yang begitu enak didengar dan bagus, "Tidurlah."

Ellen menatapWilliam sejenak tanpa berkedip, dan perlahan-lahan menutup matanya.

William yang sedang duduk di samping tempat tidur, tangannya yang begitu besar memegang tangan Ellen yang begitu kecil dan lembut, mata yang begitu hitam dengan tatapan lembut melihat Ellen yang tertidur dengan wajah memerah, beberapa menit berlalu, dia berkata, "Paman ketiga juga merindukan Ellen."

tidak tahu apakah Ellen yang tertidur pulas telah mendengarkan perkataan William, atau telah bermimpi indah, mulutnya yang kecil tampak tersenyum bahagia.

William memainkan alis matanya, biasanya selalu bersikap dingin dan mulut yang tertutup rapat tiba-tiba tambak kebuka seperti sedang tersenyum kecil.

Tok Tok

senyuman kecil yang ada di mulut William langsung menghilang, seolah-olah senyuman tadi hanya saja ilusi.

William bangkit berdiri, mengambil selimut menutupi badan Ellen, dan berputar keluar ke arah pintu.

"Tuan, mie telah selesai dibuat." Darmi tunggu di depan pintu, melihat kedatangannya, dengan sopan menyapa.

William turun ke bawah, "Saat aku dalam perjalanan bisnis beberapa hari ini, apakah ada terjadi sesuatu?"

William saat bertanya seperti ini, hanya ingin tahu keadaan khusus.

keadaan khusus tentang Ellen .

Darmi mengikuti William di belakang, "Nona sangat patuh."

Patuh?

William berhenti melangkah, berbalik badan melihat Darmi, "Dia patuh?"

Darmi menggerakkan mulutnya, "Iya, dia sangat patuh."

William menyipitkan matanya, terus berjalan ke bawah, "kamu pergi istirahat dulu."

"ya." Darmi mengiyakannya.

Melihat William telah turun ke bawah, dia baru bisa lega, dan berjalan ke bawah masuk ke kamarnya.

.......

Ellen bangun melihat bahwa dia telah berada di kamarnya sendiri, dia tampak sedikit bengong.

Dengan bengongnya berbaring di ranjang selama dua tiga menit, Ellen tiba-tiba berdiri dari ranjang, tidak memakai sepatu, dengan lekas berlari keluar pintu.

Pintu sebelah kamar, Ellen tidak mengetok pintu, membuka pintu langsung menerobos masuk, "Paman ketiga, Ahh....."

Ellen masih belum sepenuhnya masuk kedalam kamar, dia telah menabrak bagian dinding, dan terakhir dia yang tampak pusing telah dipegang bagian pinggangnya dan dibawa masuk begitu saja.

Saat nafas penuh dengan wangi pria yang baru selesai mandi, Ellen mengendus hidung kecilnya, sambil menutupi bagian dahinya, dengan pelannya membuka bulu mata yang panjang, mulut kecil yang tampak begitu sedih, kedua mata yang berair melihat ke arah kepala lelaki itu yang tampak begitu tampan.

William dengan wajah yang tak bereskpresi memegang bagian belakang tangan Ellen yang sedang menutupi bagian dahinya, sambil berkata, "Pagi-pagi sudah bertindak begitu ceroboh? sedikit gaya seperti gadis pun tidak ada."

Mulut Ellen berubah datar, sambil memeluk leher William, hidung kecilnya menggosok di dahinya, mengungkapkan keluhan dan semua ketidakpuasaannya.

William di tempat yang tidak bisa dilihatnya, tersenyum kecil, telapak tangannya yang besar dengan ringan mengelus bagian kepalanya, dan berbicara dengan suara kecil dan halus, "baiklah, semua kesalahan paman ketiga, semalam pulang begitu malam."

"Eee..." Ellen dengan manja bersenandung, "mengapa kemarin saat kamu pulang kamu tidak membangunkanku?"

William melihat kaki kecilnya yang putih yang menginjak langsung di lantai, memeluk bagian pinggangnya dan mengangkatnya naik sedikit, sehingga bagian kaki Ellen tepat berada diatas kakinya.

Ellen melihat kakinya sendiri, dan mengangkat bahu kecilnya, berkata dengan polos, "Sudah lupa ya."

William menggelengkan kepalanya dengan tidak berdaya, matanya menatap ke wajahnya yang begitu halus, dan berkata dengan serius, "Kamu pergi bertanya kepada Darmi, apakah aku ada membangungkanmu atau tidak."

"...." Ellen tercengang, matanya yang besar menutup lurus ke arah William, tercengang seperti seekor kucing, dengan tidak yakin berbisik, "sudah memanggilku?"

"tidur seperti seekor kucing, bagaimana membangunkanmu, kamu tidak bisa bangun." William mengatakan berlebihan namun tampak realistis.

Bibir Ellen berkedut, perlahan-lahan menurunkan kedua tangan yang berada di leher William, wajahnya perlahan-lahan memerah, mengulurkan tangannya menyentuh rambutnya sendiri, "Aku kira tidak memanggilku. Hehe."

Tatapan William yang begitu ramah dan terlihat begitu sayang, melepaskan Ellen, "cepatlah pergi untuk siap-siap, dan turun untuk sarapan."

Ellen mengangguk dan bergegas kembali ke kamarnya seperti embusan cahaya.

William dengan ringan menggelengkan kepalanya, dan keluar dari kamar dan turun ke lantai bawah.

Novel Terkait

Unperfect Wedding

Unperfect Wedding

Agnes Yu
Percintaan
5 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
4 tahun yang lalu