Hanya Kamu Hidupku - Bab 610 Jantung Tua yang Tidak Karuan

Bab 610 Jantung Tua yang Tidak Karuan

"Pani, kamu benar-benar..."

Sebelum Sumi selesai mengeluarkan kata-kata kesal, Pani langsung memeluk pinggangnya.

Sumi terkejut, menatap Pani dengan heran.

Mata cerah Pani yang seperti aprokot berkedip dengan cepat, kakinya berjingkat dan mengecup bibir Sumi. Pani memanfaatkan Sumi yang sedang linglung, kemudian mendorong Sumi menjauh dan berlari keluar.

Sumi memandang punggung Pani yang keluar dari pintu seperti rubah kecil, jantung yang sudah tua, berdesir kebencian dan tak terkendali, kemudian mengepalkan tangannya dengan kesal dan menggedor pintu lemari "Gadis nakal!"

...

Pani yang keluar dari pintu, tidak terburu-buru pergi ke kamar lain, tetapi bersandar ke dinding, diam-diam tertawa dan melihat ke arah Sumi yang tertekan dan memukul pintu lemari. Mengenai masalah tadi malam, hatinya tidak ada lagi kemarahan.

Pani tersenyum dan menghela nafas di dalam hati, kemudian barulah pergi ke kamar lain mencari Siera dan Lian.

Samoa telah kembali ke kamar.

Melihat pipi Pani yang kemerahan dan matanya bersinar, Siera diam-diam tersenyum di dalam hatinya dan berkata "Pani, sudah larut malam, pergi mandi dan istirahatlah."

Pani tertegun, kemudian menekan bibirnya dan berjalan mendekat, kelihatannya Pani memang seperti sedang melihat ke arah pria kecil yang sedang tidur di tempat tidur bayi, tetapi sebenarnya sudut mata Pani melihat ke arah Siera.

Apakah Bibi benar-benar akan tidur dengannya malam ini?

Siera berpura-pura tidak menyadari bahwa Pani sedang mengintip ke arahnya, kemudian menatap Lian dengan lembut "Pani, lihat pria kecilmu ini, saat lahir seperti itu dan sekarang, putih dan gemuk, hatiku meleleh setiap kali melihatnya. "

Pani berjongkok di depan tempat tidur kecil, kemudian mengulurkan tangannya dan dengan lembut memegang kepalan pria kecil yang sedang tidur, tatapan matanya penuh belas kasihan "Semua salahku, Ibu seperti diriku tidak berguna, tidak bisa merawatnya hingga putih dan gemuk di dalam perutku. "

Siera memandang Pani.

Siera mengerti bagaimana perasaan seorang ibu saat menghadapi anaknya.

Pani ingin sekali menanggung semua kesalahan pada dirinya sendiri sebagi seorang ibu, selama anaknya baik-baik saja, meskipun biasa-biasa saja, tetap harus selamat dan sehat.

Hanya saja.

Lian lahir dengan ukuran badan yang kecil, bagaimana bisa menyalahkan Pani atas hal ini?

Pani telah merasakan banyak kesulitan dan telah menderita begitu banyak dosa. Bahkan setelah memiliki anak, demi kehidupan dirinya sendiri dan anak, Pani rela merasakan ketidakadilan...

Semua ini menyebabkan hati Siera sangat menyayanginya dan merasa sangat bersalah padanya.

Siera mengulurkan tangannya untuk memegang lengan Pani "Pani, Ibu selalu ingin memberitahumu sesuatu, tapi belum ada kesempatan untuk mengatakannya."

Pani mengalihkan pandangannya dari Lian dan menatap Siera, matanya tampak bimbang "Apa?"

“Terima kasih!” Siera memegang lengan Pani dengan erat, matanya kemerahan.

Pani terkejut, menatap Siera "Bibi..."

"Sebenarnya, aku dan ayahnya Sumi sangat mengharapkan suatu hari bisa memiliki seorang cucu. Terutama setelah Willian dan Ethan memiliki anak, kami bahkan bermimpi ingin memiliki seorang cucu."

Siera tersenyum pahit "Mungkin karena sudah tua, tidak sekeren saat masih muda. Satu-satunya yang ada di dalam pikiran adalah berharap menjadi seperti orang tua yang lainnya, memiliki anak dan cucu di dalam keluarga dan menikmati kebahagiaan keluarga. Jadi aku dan ayah Sumi sangat berterima kasih padamu, terima kasih karena menjaga anak ini dan melahirkannya. "

Setelah mendengarkan perkataan Siera, Pani juga mengerti mengapa Siera mengucapi kata "Terima kasih".

Pani memandang Siera sambil menghela nafas "Bibi, aku adalah ibu Lian. Aku tidak membuangnya karena itu adalah naluri seorang ibu dan juga... rezeki spiritual."

Rezeki spiritual?

Siera menatap Pani dengan bingung.

Pani tersenyum, bangkit dan duduk di sebelah Siera, kemudian mengedipkan matanya dengan santai "Aku memiliki harga diri dan martabat tersendiri. Dalam keadaan seperti itu, aku tidak akan pernah membiarkan diriku terlibat dengan Paman Nulu. Dengan kata lain, Di sini, pertama-tama aku putus hubungan dengan Paman Nulu. Kami tidak mungkin bisa bersama dalam hidup ini! "

Pani baru saja berbicara tentang perasaannya pada saat itu, tetapi saat ini setelah Siera mendengarnya, hati Siera menjadi cemas dan panik "Keluarga Nulu dan Sumi merasa bersalah padamu..."

“Kalian tidak melakukan kesalahan apapun padaku.” Pani menyela Siera dengan pelan, “Sebaliknya, Paman Nulu telah banyak membantuku dan juga memberiku banyak kehangatan. Aku juga tidak pernah merasa bahwa Paman Nulu berhutang apapun padaku. Rasa kesal dan benci Paman Nulu sebenarnya timbul karena diriku, semua karena ketidakpuasan hatiku, kecemburuan dan hatiku yang terlalu sensitif. "

“Pani, jangan menanggung semua tanggungjawab ini sendirian, itu terlalu lelah.” Siera berkata dengan tertekan.

Pani membuka lebar matanya dan menatap Siera dengan mata jernih "Tapi semua itu sudah berlalu."

Siera memegang erat tangan Pani "Benar, semuanya sudah berlalu."

Pani tersenyum pada Siera "Pada saat itu, aku tahu bahwa aku dan paman Nulu tidak mungkin bersama, tetapi jauh di lubuk hatiku... dia selalu ada. Aku pikir, aku dan dia sudah tidak mungkin. Jadi, aku ingin meninggalkan sebuah kenangan untuk diriku sendiri. Kalau tidak, bagaimana aku menjalani kehidupanku mendatang? Jadi, hadirlah Lian. "

Pani belum pernah mengatakan hal ini pada Sumi.

Pani akhirnya memilih untuk menjaga anak itu, bagaimanapun juga, karena anak itu, adalah milik dirinya dan Sumi!

Lagipula, hanya Pani yang bodoh-bodoh mencintai Sumi, lalu membiarkan Sumi pergi!

Meskipun keduanya tidak bisa bersama di masa mendatang, tetapi Pani masih memiliki anak yang menemaninya, jadi hatinya tidak akan pernah kosong dan kesepian.

Hati manusia terbuat dari daging!

Siera menyukai Pani, mencintai Pani dan juga memiliki rasa bersalah dan prihatin yang mendalam terhadap Pani, bukan karena Pani sangat baik, tetapi karena Pani tulus kepada Sumi!

Karena Pani sangat peduli dan menghargai putranya dan hal ini sangat menyentuh hati Siera dan membuatnya terharu.

Mata Siera basah dan tidak mengatakan apa-apa, kemudian menarik Pani dan memeluknya dengan pelan.

...

Larut malam.

Terdengar suara kenop pintu yang diputar pelan.

Pani terbaring di bawah selimut dan tidak tertidur sama sekali. Mendengar suara pintu, Pani bangkit dan mencondongkan tubuh sedikit ke depan, melihat ke arah pintu, jantungnya berdegup kencang.

Mungkin karena malam sangat sunyi, jadi suara itu terdengar sangat jelas.

Saat berikutnya, suara Siera terdengar di sampingnya "Hari ini jika kamu berani masuk ke kamar ini, lihat saja bagaimana aku menghajarmu, bocah tengik! Sudah begitu dewasa masih belajar yang tidak baik, belajar membuka kunci secara diam-diam, aku bahkan merasa malu pada dirimu!"

Pani dengan cepat menutupi selimut, menarik selimut dan sedikit menutupi kepalanya, tetapi telinganya masih diam dan siaga, mendengarkan gerakan di pintu.

Suara putaran kenop pintu itu menghilang.

Pani mendengarkan dengan seksama beberapa saat, tetapi suara itu tidak terdengar lagi.

Pami memutar bota matanya, tidak tahan dan mengerucutkan sudut mulutnya, ingin tertawa tetapi merasa kasihan.

Namun, karena gerakan ini, kecemasan di hati Pani tiba-tiba menghilang, kemudian menutup matanya dan tertidur dengan tenang.

...

Kabar beredar bahwa Ellen melahirkan seorang gadis yang gemuk dan besar. Pani sangat senang, sama sekali tidak sabar ingin pergi melihatnya bersama Sumi. Tapi hati orang ini sangat sempit, karena masalah tidur di kamar terpisah, Sumi "membencinya" dan menolak membawanya ke sana.

Pani ingin pergi sendirian, tetapi Sumi menghalanginya lagi dan mengatakan bahwa Pani belum selesai dari masa kurungan, jika keluar dan terkena angin, kemudian menjadi sakit, maka itu tidak akan baik.

Pani tidak bisa membujuk Sumi, kemudian memarahinya beberapa kata, tetapi Sumi menahannya dan tidak akan membiarkannya pergi.

Setelah akhirnya menunggu sampai keluar dari kurungan, Sumi juga tidak ada lagi alasan untuk menghalanginya, tetapi William membuka suara lagi, agar tidak datang berkunjung dan mengganggu Ellen yang dalam masa kurungan.

Oleh karena itu, dengan sangat tidak beruntung, ide Pani untuk pergi melihat bayi gemuk terhalang lagi!

Dalam sekejap mata, sudah hampir tiga minggu mereka berpisah kamar.

Pani sangat kesal pada Sumi karena tidak bisa melihat bayi gemuk dan menjadi semakin tenang terhadap masalah tidur di kamar terpisah saat ini.

Tapi sisi Sumi sudah tidak tahan dan terus bersabar selama beberapa waktu dan akhirnya emosinya meluap.

Hari ini.

Selain Sumail dan Lira, setelah lima orang sekeluarga itu selesai makan malam, kemudian duduk di ruang tamu untuk menonton acara, Samoa dan Siera menyaksikan sembari berkomentar.

Saat sedang menonton dengan penuh semangat, Sumi tiba-tiba berkata "Ayah, Ibu, ini sudah larut, biarkan aku mengantar kalian kembali!"

Samoa, Siera "..."

Pani menatap Sumi dengan heran.

Raut wajah Sumi sangat serius, alisnya tampak sangat hitam, mata jernihnya yang sedang menatap Samoa dan Siera juga terhanyut dengan gumpalan kabut "Aku telah mempekerjakan baby sitter profesional, besok akan langsung datang bekerja, merawat Lian. Selama beberapa waktu ini, kalian telah bekerja susah payah, putramu sangat menyayangi kalian, jadi selanjutnya, biarkan baby sitter yang menjaga Lian dan Mbok Yun akan menjaga Pani dalam kesehariannya. Kalian boleh pergi beristrirat dengan baik dan tenang, pergi liburan juga boleh. "

Sudut mata Pani bergerak-gerak, dengan cepat menatap wajah Samoa dan Siera yang tertegun, bangkit dan berjalan ke arah Sumi, lalu duduk di sampingnya "Su..."

Begitu Pani hendak berbicara, Sumi tiba-tiba berdiri, berjalan ke ujung sofa lain dan duduk, kemudian menatap Pani dengan acuh tak acuh.

Pani ingin muntah darah!

Dengan wajah merah, Pani menatap Sumi dan ingin bertanya kepadanya kegilaan apa lagi yang dia lampiaskan malam ini?

Bagaimana bisa seorang putra menyuruh orang tuanya pergi?

Samoa dan Siera saling memandang, putra mereka sendiri, bagaimana mungkin mereka tidak tahu bahwa api di dalam hati putranya ini akan meledak dalam suatu hari!

Samoa berdehem dan berkata "Aku rasa tidak perlu mempekerjakan baby sitter. baby sitter mana mungkin bisa menandingi perhatian dan ketulusan aku dan ibumu. Selain itu, aku dan ibumu masih muda, merawat seorang bayi kecil saja, tidak akan sulit. Kami tidak kesulitan, sama sekali tidak! "

"Benar, benar, benar. Saat melahirkan kamu dan kakakmu, semuanya ibu yang merawat sendiri dan sama sekali tidak terasa sulit," Siera berkata.

Siera tentu saja tidak ingin kembali! Siera sama sekali tidak ingin berpisah dari cucunya meskipun hanya sejenak!

"Kalian bilang tidak sulit. Sebagai seorang putra, tidak boleh langsung percaya saja. Ayah, ibu, jangan katakan apapun lagi. Putramu, aku sudah memperkerjakan baby sitter. Kalian sudah bisa kembali dengan tenang!" Sumi berkata dengan tegas.

Sudut bibir Samoa dan Siera sedikit bergetar.

"Paman Nulu, apa yang sedang kamu lakukan?"

Sumi adalah putra kandung dari Samoa dan Siera, mereka mengenal satu sama lain dan berbicara selalu lebih santai.

Tapi Pani bukanlah anak kandung Samoa dan Siera, setelah mendengar Sumi "mengusir" Samoa dan Siera, dirinya merasa sangat malu dan canggung. Bagaimana boleh begitu?

Pani mengerutkan kening, memandang Samoa dan Siera dan berkata pelan.

Sumi melirik Pani, lalu mengabaikannya, kemudian bangkit, berdiri dari sofa, sambil menatap Samoa dan Siera dan berkata "Ayah, ibu, haruskah aku mengantar kalian kembali sekarang atau kalian ingin menemani Lian sebentar, setelah itu baru kembali?"

Wajah Samoa dan Siera memerah.

Novel Terkait

Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu