Hanya Kamu Hidupku - Bab 263 Diintimidasi Seumur Hidup

“... ” Samir diam-diam merasa canggung dan kemudian dia melanjutkan : “ Kalau yang selanjutnya, aku harus bertanya dulu kepada Ellen apa yang terjadi. Mendengar nada bicara Ellen, sepertinya Eldora Nie yang menghubunginya secara pribadi. ”

Mendengar nama Eldora Nie, Frans langsung senyum menyeringai.

Samir memandangnya dengan heran dan bertanya : “ Mengapa kamu tersenyum seperti itu? ”

Frans menggertakkan giginya, lalu menepuk bagian belakang kepala Samir dan berkata : “ Ini adalah masalah yang terlalu menguras otak, jadi kamu tidak perlu tahu! ”

“... ”

Samir melototi Frans dengan tatapan sengit. Dan beberapa saat kemudian, dia menggertakkan giginya dan berkata : “ Persetan kamu! ”

“ Kasar! ”

Samir, “... ”

.....

Rumah Sakit.

“ Kak, apakah kamu baik-baik saja? ”

Ellen tidak bisa percaya bahwa dia sedang melihat Eldora berbaring di tempat tidur pasien dengan wajah yang pucat.

Jelas-jelas semalam dia masih baik-baik saja.

Eldora menghela nafas dan tangannya yang tidak bertenaga menepuk tempat tidurnya dan berkata : “ Jangan berdiri, cepat duduk. ”

Ellen duduk.

Eldora segera menggenggam tangan Ellen.

Tangan Ellen gemetaran.

Bukan karena hal lain, tetapi hanya karena tangan Eldora dingin seperti baru dikeluarkan dari tong es.

“ Apakah keadaanku sekarang sangat menakutkan? ”

Eldora menatap Ellen dan berkata dengan tidak berdaya.

Ellen menggelengkan kepala, lalu menatap Eldora dan bertanya : “ Apa yang terjadi? ”

Eldora hanya diam, matanya memerah dan menatap Ellen

Ellen gemetaran dan dia menggenggam tangan Eldora dengan erat.

William berdiri di ujung tempat tidur dan menatap Eldora.

“ Kak. ” Ellen memandang Eldora dengan cemas.

“ Dek... aku sangat benci. ”

Eldora berbicara dengan suara seraknya dan mengucapkan kata per kata.

Melihatnya seperti ini, Ellen merasa sedih.

“ Ini bukanlah kali pertama. ” Eldora menatap Ellen dengan mata yang penuh dengan kebencian.

Ellen tahu bahwa dia bukan membencinya, melainkan Boromir Zang.

“ Jika dia tidak menginginkan bayi di dalam perutku, dia boleh memintaku untuk menggugurkannya. Tetapi setiap kali, dia selalu menyiksaku dengan cara yang begitu kejam sampai anakku keguguran. ”

“ Apa yang dia lakukan? ”

Meskipun Ellen tidak tahu perasaan apa yang dimiliki Eldora terhadap anaknya dan Boromir.

Tetapi sebagai ibu dari dua orang anak, dia juga merasakan rasa sakit karena keguguran.

Dia sangat mengerti bagaimana rasa sakitnya.

Jadi, ketika Ellen memandang Eldora, hatinya sangat tersentuh.

Ketika Ellen manatap William, ekspresinya terlihat dingin dan acuh tak acuh.

Ellen mengerutkan keningnya. Dia tidak mengerti mengapa Eldora tiba-tiba menatap orang lain.

“ Sebenarnya, aku harus berterima kasih pada dua teman baik Presdir Dilsen. ”

Eldora berkata dengan suara yang lembut dan terdengar rasa terima kasih dalam suaranya.

Ellen bingung, lalu dia menatap William dengan tatapan dalam dan kemudian kembali menatap Eldora dan berkata : “ Mengapa harus berterima kasih pada kakak keempat dan kakak kelima ? ”

Eldora lelah dan berhenti sejenak. Ketika dia sudah merasa lebih santai, dia memandang Ellen dan berkata : “ Semalam, temanku mengajakku untuk bertemu di bar, dan kebetulan Tuan Domingo dan Tuan Moral juga ada disana. Ketika aku dan temanku meninggalkan bar, tiba-tiba orang Boromir muncul. Lalu, mereka menangkapku dan memukuliku. ”

Pukul?

Ellen menatap Eldora dengan kaget.

“ Mereka tidak memukuli bagian lain, hanya perutku. ”

Ketika Eldora selesai berbicara, dia melepas genggaman Ellen dan menarik selimut untuk menutupi tubuhnya.

Dan tak disangka, William meraih pakaian pasien dan perlahan-lahan menariknya ke bawah.

Dengan seperti itu, Ellen dapat melihat perut Eldora.

Ellen membuka mulutnya karena terkejut melihat perut Eldora yang merah. Jejak kaki yang berada di perutnya sangat jelas.

William menarik selimut Eldora sambil menurunkan pandangannya.

Ketika Eldora melihat ekspresi terkejut Ellen, matanya berkedip cepat dan dengan perlahan menurunkan pakaiannya. Dia menatap Ellen dan dengan suara serak berkata : “ Dek, jika bukan karena Tuan Domingo dan Tuan Moral segera membantuku, aku merasa bahwa kali ini Boromir tidak hanya menginginkan kematian anakku, tetapi dia juga menginginkan kematianku. Aku tahu bahwa semalam Boromir telah kehilangan harga dirinya di Keluarga Nie, dan dia adalah seseorang yang kejam dan dapat melakukan segalanya. Aku khawatir bahwa dia telah memikirkannya pada saat itu. Awalnya, dia kehilangan harga diri di Keluarga Nie, jadi dia ingin membalas demdam pada orang-orang di Keluarga Nie. Dan aku... ”

Eldora mengangkat tangannya dan menutupi matanya. Wajahnya tampak pucat karena sakit dan dia tidak bisa melanjutkannya lagi.

Ellen merasa sedih melihat Eldora menangis.

“ Dek, apakah kita tidak bisa menghindari intimidasi Boromir seumur hidup kita? Apakah kita akan di intimidasi olehnya seumur hidup? ” Eldora berkata sambil terisak.

“ Kak... ”

Ellen duduk, sedikit membungkuk dan memeluk Eldora yang sedang menangis, lalu berkata : “ Tidak akan. Kita harus percaya pada kakak. ”

“ Tentu saja aku percaya pada Dorvo. Cepat atau lambat, Dorvo pasti akan berada di puncak kota Rong dan melampaui Boromir. Tetapi dek, kapan hari itu akan terjadi? Kita semua tahu bahwa kekuatan Dorvo masih tidak cukup untuk memberontak Boromir. Kemarin, Boromir baru saja marah pada Keluarga Nie, aku khawatir dia akan lebih defensif pada Keluarga Nie. Kemudian, pengembangan Dorvo di kota Rong akan semakin sulit. Mungkin akan membutuhkan waktu sepuluh tahun, atau mungkin dua puluh tahun atau lebih lama untuk Dorvo mengalahkan Boromir dan membalas dendam keluarga Nie kami.

Eldora berkata dengan ketakutan yang dalam di matanya : “ Sepuluh tahun? Bahkan sehari saja aku sudah tidak tahan dek. Aku benar-benar tidak bisa menahannya lagi. Aku benar-benar sangat lelah. ”

Mata Ellen dipenuhi air mata, lalu dia memeluk Eldora dengan erat dan berkata : “ Tidak akan begitu lama, pasti tidak. Aku yakin pada kakak dan aku sangat percaya padanya! ”

“ Dek, aku merindukkan ibuku, ayahku, kakekku... ”

Wajah Eldora terkubur di leher Ellen dan dia berteriak : “ Tetapi mereka sudah tiada karena dibunuh Boromir. ”

Ellen memejamkan matanya dan air mata pun menetes.

“ Aku benci, aku sangat benci! ”

Tiba-tiba Eldora mencengkram lengan Ellen.

“... ” Lengan Ellen bergetar, sangat sakit.

William melihat tangan Ellen yang bergetar, dia pun menatap ke Eldora yang sedang menangis dengan tatapan dingin.

.....

Baru saja keguguran, tubuh Eldora sangat lemas. Dan setelah suasana hati yang berfluktuasi tadi, dia pun menangis sampai tertidur.

Ellen melepaskannya dan mengambil selimut untuk menyelimutinya.

Dalam sepuluh menit setelah Eldora tertidur, Dorvo dan Arale pun tiba di rumah sakit.

Ketika melihat Ellen dan William di ruang pasien, Dorvo merasa sedikit kaget.

“ Kak. ”

Ketika Ellen melihat Dorvo masuk, dia pun memanggilnya.

Dorvo mengerutkan kening, lalu memberikan mantelnya kepada Arale. Kemudian, dia melangkah ke arah Ellen, menatap matanya yang bengkak dan bertanya : “ Apakah kamu baik-baik saja? ”

Ellen menggelengkan kepala.

“ Maksudku apa yang terjadi padamu di villa. ” Kata Dorvo.

“... ” Ellen tertegun dan menatap Dorvo.

Melihat situasi ini, Dorvo menghela nafas dan berkata : “ Terkejut? ”

Ellen menggenggam tangannya sendiri, lalu menatapnya dan menggelengkan kepala dengan mata yang sudah penuh dengan air mata.

Dorvo menghela nafas dan melangkah mendekatinya. Lalu dengan ragu-ragu mengelus kepala Ellen.

Air mata Ellen menetes dan dia pun segera menyekanya. Lalu di depan Dorvo, dia mendongakkan kepala untuk menatap Dorvo dan berkata : “ Aku baik-baik saja, kamu tidak perlu khawatir. ”

Dorvo mengerutkan kening, menatap Ellen dengan tatapan dalam dan merasa kasihan padanya.

.....

Sebenarnya, Ellen ingin tinggal untuk menjaga Eldora, tetapi ditolak Dorvo.

Alasannya adalah Nurima belum mengetahui masalah keguguran Eldora, Tino dan Nino juga masih berada di villa. Dan Nurima, Tino dan Nino harus dijaga, jadi dia harus kembali untuk menjaga mereka.

Dengan dia berkata demikian, tentu saja Ellen tidak bisa bersikeras untuk tinggal.

Di dalam mobil perjalanan pulang ke villa Air Jernih.

Ellen hanya diam dan bersandar di kursi, matanya menatap ke jendela dengan ekspresi yang sedih.

William menatap Ellen dari kaca spion dan dia pun diam.

Ketika di rumah sakit, perkataan Eldora kepada Ellen tampak seperti menceritakan kesedihan keluarganya. Tetapi sebenarnya, ada makna tersembunyi di dalam setiap kalimatnya.

Tadi malam, dia, Samir dan Frans sudah tahu tentang keguguran yang terjadi padanya, tetapi dia menyembunyikan dari Ellen. Tujuannya adalah untuk membuat Ellen marah padanya.

Setelah itu, tidak tahu sengaja atau tidak, dia menyebutkan dua kali bahwa Boromir melakukan ini karena Keluarga Nie telah menjatuhkan harga dirinya. Sehingga dia mengirim orang untuk membuatnya keguguran, dan bahkan menginginkan kematiannya.

Dan mengapa Boromir bisa kehilangan harga diri di keluarga Nie ? Ini karena William hampir membunuh Boromir !

Boromir memiliki dendam di dalam hatinya dan dendam ini mungkin ditujukan pada William.

Hanya saja, Boromir tidak berani berurusan langsung dengannya, jadi dia melampiaskannya pada Keluarga Nie.

Dan Eldora sangat sial menjadi pelampiasannya. Ini membuat Ellen semakin merasa bersalah.

Pemikiran Ellen sangat pintar dan sederhana.

Yang paling penting, Ellen menghargai Keluarga Nie.

Dia pasti mengerti apa yang dikatakan Eldora, tetapi dia enggan mengakuinya. Eldora sangat tega mengatakan ini padanya.

Ada makna tersembunyi di dalam perkataan Eldora, dan kemudian berhasil memenangkan simpati Ellen.

Ellen juga merupakan Keluarga Nie, Nurima dan Dorvo sangat baik padanya. Jadi, apa yang dikatakan Eldora sangat mudah bagi Ellen untuk merasakan hal yang sama.

Oleh karena ini, suasana hati Ellen pasti lebih menyakitkan daripada Eldora !

Dan tujuan dari Eldora adalah membuat Ellen menderita.

Cinta William untuk Ellen begitu besar sehingga dia dapat melihatnya.

Ellen adalah kelemahan William.

Mengambil Ellen berarti mengambil William.

Eldora tahu bahwa Dorvo tidak bisa menghadapi Boromir sendirian.

Dan seperti yang dia katakan, intimidasi Boromir terhadap Keluarga Nie dan penghinaan terhadapnya, dia sama sekali tidak bisa menahannya lagi bahkan hanya satu hari.

Dalam situasi seperti ini, muncullah William.

Eldora seperti melihat harapan dan dia tidak sabar untuk menginginkan William turun tangan. Karena dia tahu bahwa selama William bersedia bertarung, ancaman Boromir terhadap Keluarga Nie tidak lagi berbahaya.

Novel Terkait

Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
4 tahun yang lalu
Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
4 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
3 tahun yang lalu