Hanya Kamu Hidupku - Bab 424 Hanya Saja Sedikit Sakit Hati

Awalnya Vima tertegun, kemudian dia menatap Venus.

Tampaknya seperti sedang menginterogasi Venus, ini juga dilakukan oleh kamu?!

Venus menatap wajah Vima yang terlihat ketakutan, dan berkata dengan mengangkat alisnya, “Apakah Ellen Nie terlalu beruntung? Sudah seperti begini pun masih belum mati.”

“Gila, kamu sudah gila!” Vima hanya merasakan kesadarannya sudah diserang oleh Venus.

Vima tidak dapat mempercayai bahwa, di dunia ini masih terdapat orang yang begitu gila!

“Bukan aku yang gila, melainkan kalian semua yang terlalu bodoh!” Venus mencibir.

“Sebentar……Sebentar.”

Vima memegang kepalanya dengan tangannya yang bergemetaran, dan menatap Venus, “Kamu mengatakan, kematian Rosa, juga karena kamu?”

“Iya. Jika Rosa tidak mati, bagaimana aku dapat menuduh Vania bahwa dia telah menyebarkan rumor-rumor yang menyakiti Ellen di internet?” Venus berkata.

Vima memundurkan langkah kakinya, dan menatap Venus, dia seperti sedang melihat seseorang yang telah kehilangan hati nurani, “Rumor Ellen yang kemarin juga karena ulahmu? Venus Rinoa, kamu sungguh keterlaluan, dan menakutkan.”

“Jika aku tidak melakukan itu, aku tidak tahu apa yang harus diriku lakukan lagi, membuat William untuk melawan Vania! Ellen Nie adalah kelemahan William, hanya dengan menyakiti Ellen, William baru akan menjadi tak terkendali, dan marah!”

Venus menyipitkan matanya, “Hanya saja aku tetap salah dalam memperhitungkan semua ini. Karena aku tidak menyangka, William tidak memperlakukan Vania sesuai dengan yang aku duga, bahkan pria itu mempercayai bahwa semua ini bukan Vania yang melakukannya. William tidak melawan Vania, tentunya Vania akan menikah dengan Bintang.”

Venus menatap Vima dengan wajah yang dingin, “Bagaimana aku dapat melihat pria yang aku cintai, menikahi seseorang yang tidak dia cintai, bahkan merupakan seorang wanita yang tidak menarik? Aku tidak dapat melakukannya!”

“Jadi kamu menculiknya, dan menghancurkannya, agar dia tidak dapat menikah dengan Bintang?” Vima berkata sambil menatap Venus dengan kecewa.

“Tidak, tidak, tidak.”

Venus berjalan ke hadapan Vima, dia mengulurkan tangannya dan meraih tangan Vima.

“Aaa.”

Vima terkejut, dia mengangkat bahunya dan menatap wanita itu dengan penuh ketakutan.

“Pada saat itu, aku tidak berencana untuk menghancurkan Vania, aku hanya meminta ayahku untuk menyembunyikannya, setelah melewati waktu yang mereka tetapkan untuk membuat akta pernikahan, baru melepaskannya. Setelah mereka melewati waktu itu, tentunya mereka tidak akan melakukannya lagi dalam waktu yang singkat, dan mereka akan memilih hari yang lain. Tetapi pada saat itu, siapa yang mengetahui apa yang akan terjadi? Bukannya aku masih memiliki waktu untuk mempersiapkan diri?”

Wajah Venus tampak kesal, “Semuanya karena ayahku, yang telah membohongiku, dan juga kakakku, apakah kamu mengetahui ayah telah membohongi kami?”

Vima, “……” Sungguh mengejutkan!

“Ternyata masalah panti asuhan pada dulu itu benar, ayahku merupakan orang yang mencabuli anak kecil, polisi tidak bersalah, melainkan ayahku yang memang bersalah. Apakah Vania terlihat sangat cantik? Wanita itu berada di depan mata ayahku, ayahku, ……he.”

Ketika berkata sampai sini, Venus tiba-tiba menunjukkan senyuman yang menyeramkan kepada Vima.

Detak jantung Vima semakin kencang.

Venus menggelengkan kepalanya, dan melepaskan tangan Vima, dia berjalan ke belakang sambil mengatakan, “Meskipun saat ini ayahku sudah meninggal. Tetapi, dia yang telah menghancurkanku! Jika bukan karena dia, aku tidak akan terungkap, Bintang juga tidak akan mengetahui aku mencintainya dan menghindariku, bahkan mulai membenci terhadapku. Hatiku sangat sakit.”

Mata Venus penuh dengan air mata, kemudian dia menunjuk hatinya, “Sangat sakit, sangat sakit. Ayahku dan kakakku telah meninggalkanku, Bintang membenciku. Kamu, kamu juga segera pergi menyanjung anak kandungmu. Tidak ada orang yang akan peduli terhadapku, dan tidak ada yang peduli terhadapku lagi di dunia ini.

Vima menutup kedua matanya, air matanya mulai menetes.

Venus memperlakukan Ellen dengan begitu kejam, wanita itu masih meminta Vima untuk pergi mencari Ellen?

Tidak mungkin! Selamanya tidak mungkin!

Venus menatap Vima sambil menangis, “Aku mengetahui William tidak akan mempercayai bahwa masalah Vania tidak berhubungan denganku, bahkan kakak dan ayahku telah mewakili aku untuk meminta maaf, William tetap saja tidak akan percaya. Saat ini William bukan tidak melakukan apa-apa terhadapku, hanya saja dia sedang mengumpulkan bukti. Setelah buktinya berhasil dikumpulkan, pria itu pasti akan segera beraksi! Tetapi, aku tidak akan memberikan kesempatan padanya untuk menemukan kelemahanku!”

Mendengar perkataan Venus.

Vima tiba-tiba merasa takut, dan menatap Venus.

Wanita itu mengatakan tidak akan memberikan kesempatan kepada William untuk menemukan kelemahannya, tetapi Venus memberitahu semua kejahatan yang dia lakukan kepada dirinya, secara satu per satu……apakah wanita itu hanya ingin mengungkapkan kepada seseorang saja?

Semakin memikirkannya, Vima semakin takut.

Sebuah suara terdengar.

Vima mendekatkan kedua tangannya, dan menatap ke arah itu.

Kemudian dirinya melihat sebuah adegan yang sangat menyeramkan.

Venus sudah berbalik, dan sedang meraba pisau yang ada di sana……

Setelah melihat adegan ini, Vima hanya berpikir: Membunuh orang!

Keringat Vima dan air matanya menetes bersamaan, dia terengah-engah dengan panik, dan memundurkan langkah kakinya, hingga bersandar di dinding.

Setelah sejenak, Venus berbalik dan melemparkan senyuman kepada Vima, senyumannya itu membuat Vima bergemetaran.

Suara mengeluarkan pisau——

Venus mengeluarkan sebuah pisau buah yang panjang.

Mata Vima berkedip, dan dia berkata, “Vania sudah bangun.”

Tangan Venus yang digunakan untuk memegang pisau menjadi semakin erat, dia berbalik untuk menatap Vima, tatapan matanya terlihat dingin, “Apa yang kamu katakan, katakan sekali lagi.”

Vima dengan diam melirik pisau yang dipegang oleh Venus, dia berdeham, dan mengatakan, “Vania sudah bangun, sekitar satu dua jam yang lalu.”

Venus memutarkan lehernya, dan menatap Vima, “Kenapa kamu mengetahuinya?”

Vima mengetahui sebelumnya dia mengatakan dirinya menginap di rumah Merkuri, Venus tidak mempercayainya.

Pada saat ini.

Vima memutuskan untuk tidak menyembunyikannya lagi, dan mengatakan, “Aku tidak pergi ke rumah bibi keduamu, sebenarnya aku pergi ke Coral Pavilion untuk mencari Ellen, dan menginap di sana. Karena aku khawatir kamu, jadi aku meminta supir keluarga Dilsen mengantarku untuk pulang. Dalam perjalanan, supir menerima panggilan dari Ellen, Ellen menyuruh supir setelah mengantarku, segera kembali untuk mengantarnya menuju ke rumah sakit, karena, Vania Dilsen sudah bangun.”

“Vania bangun, Ellen pergi ke rumah sakit untuk melihatnya? Ellen dan Vania tidak cocok, bagaimana mungkin Ellen akan pergi ke rumah sakit untuk melihat Vania, jangan membuat lelucon.”

Venus berkata dengan menatap Vima, tampaknya wanita itu merasa ragu.

“Iya. Setelah supir mengakhiri panggilan itu, aku masih menanyakan kepada supir, Vania benar-benar sudah bangun.”

Vima berkata, sambil melirik pisau yang dipegang oleh Venus, dia mengertakkan giginya, lalu berjalan menuju Venus, kemudian dia meraih tangan Venus, dan berkata sambil menatap matanya, “Ada satu hal lagi yang ingin aku katakan kepadamu.”

Venus mengernyit, dan menatap Vima dengan bingung.

‘Ketika aku pergi mencari Ellen di Coral Pavilion, William menanyakan sesuatu padaku. William menanyakan, Vania pernah datang ke sini untuk mencarimu sebelum menghilang, dia menanyakan padaku apakah mengetahui tujuan Vania datang ke sini. Karena saat itu aku sedang membawa Mu……di kebun, jadi aku tidak mengetahui apa yang terjadi antara kamu dengan Vania. Aku menjawabnya, dengan seperti ini.” Vima berkata.

Venus mengalihkan tatapannya.

Vima dengan tidak sadar melihat pisau yang dipegang oleh Venus, dia tidak mengetahui bagaimana dirinya dapat melakukan semua ini, ketika berdiri di hadapan Venus, dirinya tidak bergemetaran lagi.

Tetapi Vima mengetahui, hatinya, seperti dibungkus dengan es.

Vima menghela nafas, dan mengangkat bulu matanya, sambil menatap wajah Venus, lalu dia berkata, “Venus, kemarin Vania datang mencarimu, seharusnya kalian tidak mengatakan sesuatu yang tidak patut untuk dikatakan?

Venus menatap Vima, dengan tatapan yang tajam, dia tidak menjawab, dan bertanya, “Kenapa kamu mengatakan ini padaku?”

Vima mencubit telapak tangannya, dan melemparkan senyuman yang pahit kepada Venus, “Venus, sejak hari pertama aku memasuki rumah ini, aku sudah menganggap kamu adalah anak kandungku. Aku sudah mengetahui sejak awal bahwa Ellen telah diadopsi oleh keluarga Dilsen, tetapi demi kamu, aku memutuskan untuk tidak pergi ke keluarga Dilsen untuk mencarinya.”

“Venus, aku juga percaya sebenarnya kamu itu baik. Kamu melakukan semua ini, hanya karena kamu terlalu mencintai Bintang. Percintaan memang terdapat sebuah kekuatan yang dapat membuat orang menjadi tergila-gila. Venus, aku merasa sakit hati. Anakku……”

Vima mengulurkan tangannya untuk menyentuh wajah Venus, dan menatapnya, “Jika Bintang bukan anak bibi mudamu, kamu tidak akan menderita, dan tertekan seperti ini.”

Merasakan sentuhan Vima di wajahnya, mata Venus berkedip, dan merasa bingung.

Dengan memanfaatkan kesempatan ini.

Vima mengertakkan giginya, dan memeluk Venus, “Venus, anakku yang baik, kamu telah menderita.”

Merasakan kehangatan yang berasal dari Vima.

Venus tertegun sejenak, dan menatap Vima yang memeluknya dengan erat.

……

Sejak Vima meninggalkan Pavilion, Ellen mengunci dirinya di dalam kamar, juga tidak diketahui apa yang sedang dia lakukan.

Pada sore hari.

Tino, Nino, Keyhan pulang dari sekolah dan kembali ke dalam pavilion, Ellen juga tidak keluar dari kamar.

Setelah tiga anak kecil itu pulang, William juga pulang pada tiga puluh menit kemudian.

William sedang mengganti sepatu, dia melirik ke ruang tamu, dan bertanya, “Ellen di mana?”

“Nona berada di dalam kamar.” Darmi berjalan keluar dari dapur untuk menjawabnya, Darmi tidak segera kembali ke dalam dapur setelah menjawabnya, beberapa detik kemudian, dia berjalan mendekati William, dan berkata dengan suara yang kecil, “Tuan, nona sudah mengunci dirinya di dalam kamar sepanjang sore.”

William segera menatap Darmi, “Apa yang terjadi?”

Kemudian Darmin mengatakan kejadian antara Vima dengan Ellen kepada William.

Menurut Darmi, Ellen mengunci dirinya di dalam kamar, karena Vima.

William mengangkat sudut bibirnya, “Baiklah, bibi Darmi, masih berapa lama waktunya untuk makan malam?”

“Masih kekurangan satu sup, segera siap.” Darmi berkata.

“Um.” William langsung memberikan mantelnya kepada Darmi, ketika melewati ruang tamu, dia tidak melihat tiga anak kecil yang duduk di atas sofa, yang sedang meminta “Untuk dimanja”, dia berjalan dengan cepat menuju ke lantai dua.

Tiga anak kecil itu saling mamandang, dan mengangkat bahu mereka: Sebenarnya tidak ada apa-apa, mereka sudah terbiasa, hanya saja sedikit sakit hati. Um, tidak ada apa-apa.

Novel Terkait

Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
3 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
3 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
3 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
3 tahun yang lalu