Hanya Kamu Hidupku - Bab 659 Pani Merasa Tenang Dan Nyaman

Pani tidak menyangka bahwa meskipun dirinya tidak mengikuti keinginan Sandy dan Reta untuk ‘menjenguk’ mereka di rumah sakit, namun Sandy dan Reta malahan membawa Troy datang berkunjung ke rumahnya. Mengapa harus membawa Troy? Tentu saja dikarenakan ingin meminta kompensasi kepadanya!

“Pani, kamu lihat sendiri, perhatikan baik-baik!”

Reta menangkap kedua tangan Troy dengan emosional, lalu memperlihatkan ke hadapan Pani.

Pani melirik sekilas dengan tatapan datar “Kalau bukan karena kalian membuat keributan di luar pintu, aku juga tidak bakal merasa geram dan membiarkan kalian masuk! Apa perlu apa bilang saja, jangan bertele-tele denganku.”

“Berlagak bodoh ya! Pani, kamu sedang berlagak bodoh ya!” Reta hampir saja melonjak dari tempat dan memberikan sebuah tamparan kepada Pani, emosional dirinya telah kehilangan kendali “Pani, kamu benar-benar kejam sekali! Kedua jari Troy sudah dipotong oleh anak buahmu, kamu merasa dengan berlagak bodoh sudah bisa mengelak tanggung jawab ya?!”

Memotong jari?

Pani sedikit memejamkan mata dan memperhatikan jari kelingking Troy, kemudian berkata dengan tatapan tajam “Reta, kamu sudah buta ya? Jari tangan Troy masih melekat di tangannya, kalau kamu mau menuduh aku, tolong cari alasan yang masuk akal ya!”

“Itu karena kami sempat mengobatinya! Kalau terlambat lagi, jarinya benar-benar akan hilang!” Reta menjerit dengan kuat!

Sebenarnya Pani mengetahui apa yang terjadi dengan bekas luka yang berada di jari kelingking Troy, dalam hatinya juga ada perhitungan sendiri. Pani mengerut bibir, reaksi wajahnya tidak ada jejak perubahan, setelah itu dia mengangkat mata dan menatap Troy. Troy langsung mengalihkan tatapannya ketika sedang diperhatikan oleh Pani, kedua bibirnya sedikit pucat dan bahkan sedang gemetar.

Pani sedikit memejamkan mata dan menatap wajah amarah Reta dengan tatapan datar, kemudian berkata dengan tanpa reaksi “Kamu harus bersyukur karena dia hanya hampir kehilangan jari tangan, bukan mengalami kecelakaan yang lain.”

“Pani!” Reta tiba-tiba mengangkat tangannya dan ingin menampar wajah Pani.

“Nyonya Wilman!”

Siera sangat kaget dan menjerit dengan kuat, setelah itu menatap Reta dengan tatapan amarah “Nyonya Wilman, aku mempertimbangkan kamu ada orang tua Pani, sehingga mempersilakan kalian masuk ke rumah. Tetapi kalau kamu masih bertingkah ceroboh dan tidak sopan, aku hanya bisa mempersilakan kalian keluar dari rumah ini!”

Reta akhirnya tidak berhasil melayangkan tamparan, namun reaksi amarah di wajahnya tetap saja sangat jelas, setelah itu dia tersenyum sinis dan menatap Siera “Nyonya Nulu, orang yang dipotong jari dan merasakan kesengsaraan itu bukan anakmu, jadi kalian tentu saja bisa menganggap remeh! Mendingan aku berterus terang saja hari ini!”

Siera menatap Reta dengan tatapan tegas, lalu mengeluh dengan nada sinis. “Nyonya Wilman katakan saja!”

Reta menarik nafas dalam dan menatap Pani yang sedang duduk santai di atas sofa, setelah itu berkata dengan nada emosi “Dulunya aku mengira Troy sendiri yang berulah di luar, makanya jari tangannya dipotong oleh orang lain. Tetapi hingga hari ini aku baru mengetahuinya, ternyata bukan Troy yang berulah di luar, malahan kamu yang membalas dendam kepadanya, dan bahkan memotong jarinya!”

“Aku tahu kamu sangat dendam kepadaku dan ayahmu, karena kamu selalu merasa kami yang mencelakai ibumu, kamu juga menganggap kami yang membuat Yumari mati tersiksa oleh penyakitnya. Aku tidak mau membantah apapun lagi mengenai hal ini, tetapi apa hubungannya semua ini dengan Troy? Kalau kamu mau membalas dendam, langsung tertuju ke aku dan Sandy saja!”

“Benar-benar ibu yang penyayang!”

Pani melirik Sandy yang bereaksi suram dan balik menoleh lagi ke arah Reta “Hanya saja, ketika kamu sedang menginterogasi orang lain, bukannya harus menyelidiki dulu bagaimana kenyataan yang terjadi ya? Sebenarnya siapa dulu yang memulai permainan balas dendam ini?”

Troy sangat kaget, wajahnya juga sangat pucat. Pertama kalinya dia begitu ketakutan dalam menghadapi Pani. Pani yang melihat demikian mengeluh sinis di dalam hati, setelah itu menatap Reta dengan tatapan dingin “Reta, aku sama sekali tidak berkenan dengan tuduhan kalian maupun kedendaman kalian, karena aku sama sekali tidak memedulikan kalian! Seandainya hari ini kalian tidak muncul di hadapanku, selama sisa hidupku, aku juga malas melirik kalian!”

“Tetapi kalau kembali ke dasarnya, meskipun aku tidak peduli dengan kalian, tidak menandakan bahwa aku akan membiarkan kalian menjerit seenak hati di hadapanku. Bukannya kamu mau bahas terang-terangan ya? Baik, kita bahas saja!”

Bentuk wajah Pani yang elegan muncul ekspresi yang dingin, kedua matanya yang bulat terus melotot pada Troy yang sedikit gemetar “Jangankan dia hanya dipotong dua jari tangannya, meskipun kedua tangannya dipotong langsung, aku juga hanya bisa mengatakan kalau ini adalah karma!”

Troy sama sekali tidak berani menatap Pani, bagaimanapun dia tidak ingin merasakan kesengsaraan dan ketakutan ketika dipotong jari tangannya lagi.

“Pani, Troy adalah adikmu, kamu tidak berperasaan ya?!” Akhirnya emosi Sandy terpancing, dia menunjuk batang hidung Pani dan membentak dengan penuh amarah.

Reta berusaha menahan keinginannya untuk menampar Pani, sehingga urat nadi di bagian dahinya juga kelihatan.

Jelasnya Reta benar-benar sangat menyayangi anaknya! Dia menahan nafasnya yang hampir sesak dan menatap ke arah suami istri Samoa “Tuan Nulu, nyonya Nulu, kalian sudah mendengar kan? Wanita yang tidak memiliki norma dan bahkan begitu tidak berperikemanusiaan, kalian yakin mau membiarkan dia menjadi menantu kalian? Kalian tidak takut kalau ke depannya …..”

“Kami mau menerima siapa yang menjadi menantu kami, apa hubungannya juga dengan nyonya Wilman? Kalian ada hak apa juga untuk ‘mendidik’ kami dalam masalah memilih menantu?!” Wajah Siera juga sedikit memerah karena amarah, setelah itu dia menatap Reta dengan tatapan dingin dan membantah.

Reta terbengong sejenak, setelah itu langsung tertawa dengan penuh sindiran “Hebat sekali ya kamu Pani, dulu aku memang salah menilaimu, rupanya kamu begitu hebat dalam mengelabui orang? Sayangnya ibumu telah meninggal dunia, kalau dia masih hidup, pastinya juga akan bertepuk tangan untukmu!”

“Reta, aku sudah bilang berapa kali, jangan mengungkit ibuku di hadapanku, kamu tidak pantas!” Pani sangat geram, kedua matanya yang menatap Reta mengandung jejak menahan amarah. Seandainya Reta sadar diri, maka dia harus menghentikan pembicaraannya. Namun dia malahan lebih antusias lagi ketika mendengar kata-kata Pani, sehingga sambil tersenyum sinis dan berkata “Kenapa aku tidak boleh mengungkit dia di hadapanmu? Aku tidak pantas? Haha, Pani, kalau ibumu yang ada di neraka itu mendengar aku mengungkit namanya, dia akan merasa sangat bersyukur!”

“Oh, aku tidak pernah kasih tahu kamu kan, sebelumnya ibumu demi memohon kepadaku untuk meninggalkan Sandy, katanya kamu masih kecil dan tidak boleh kehilangan ayah, dia bahkan berlutut kepadaku! Pada detik itu hatiku memang sedikit tersentuh, sehingga aku bilang kepadanya, seandainya dia bersujud seratus kali di hadapanku, aku akan mengembalikan Sandy kepadanya.”

“Haha ….. Aku sama sekali tidak pernah bertemu dengan wanita yang begitu bodoh, dia bahkan percaya dengan semua kata-kataku dan benaran bersujud di hadapanku hingga seratus kali, seingat aku ketika dia selesai bersujud, dahinya juga sudah terluka ….”

Pada proses tersebut, Pani tidak memotong pembicaraan Reta, wajah Pani sangat pucat dan matanya juga telah kemerahan, urat nadinya kelihatan jelas pada lehernya yang pajang. Dia melotot wajah Reta yang semakin antusias dan arogan, suara Pani bahkan sudah sangat serak “Jadi begini caranya kamu menyiksa ibuku hingga meninggal dunia ya?”

Samoa dan Siera menatap Pani dengan tatapan cemas, mereka ingin sekali mengusir Reta dari rumah tersebut! Lubuk hati Sandy penuh dengan rasa malu dan amarah, setelah mendengar kata-kata Reta dan melihat tangan Pani yang terus mencubit paha sendiri, otak pemikirannya langsung terpenuhi dengan rasa cemas.

Sandy menarik nafas dalam dan membuka lebar kedua matanya, kemudian balik melotot ke arah Pani. “Daripada menyalahkan aku yang menyiksa dia, mendingan bilang dia sendiri yang bodoh, dia yang menyetor diri untuk disiksa aku.”

Pada detik ini, Reta masih merasa puas ketika melihat wajah Pani, dia mengira Sandy sedang membela kebenaran untuk Troy! Namun dia tidak tahu bahwa kata-kata yang dilontarkan dirinya pada saat ini, sudah berhasil memusnahkan segala harta kekayaan sisa hidupnya beserta anaknya!

Pani menutup matanya dengan perlahan-lahan, air matanya mengalir dari sudut matanya. Dia menghapus air matanya dengan gaya tidak peduli. Pada detik selanjutnya, Pani berdiri dari sofa dan mengangkat tangannya, kemudian menampar dengan kuat pada wajah Reta. Pani menggunakan seluruh tenaganya dalam menampar Reta!

Phakk -----

Reta jatuh terhuyung ke tubuh Troy, sejenak kemudian tetap saja tidak bereaksi apapun.

Tindakan Pani seolah-olah sudah di dalam dugaan, namun malahan juga di luar dugaan.

Samoa dan Siera sedikit kaget, lalu diam-diam menatap wajah Pani yang pucat dan dingin.

Sandy berdiri di tempat, namun tamparan dari Pani seolah-olah juga melekat pada wajahnya, sehingga dia juga merasakan kesakitannya.

Troy mendirikan tubuh Reta dan menatap Pani dengan tatapan ketakutan, setelah itu berkata dengan bibir yang gemetar “Kamu, kamu mau buat apa?” Telapak tangan Pani bahkan sudah sedikit nyeri, bagaimanapun tamparan barusan memang sangat kuat. Setelah itu Pani tersenyum sinis, Troy yang melihatnya sudah menganggap Pani sebagai seorang iblis.

“Aku sedang apa, kamu tidak melihat ya? Perlu aku mempraktikkan lagi sekali kepadamu?” Pani berkata dengan nada geram.

Troy sudah ketakutan ketika melihat reaksi Pani, namun tetap saja masih melindungi ibunya.

Pani mengambil nafas panjang dan menatap Sandy dengan perlahan-lahan “Dengarnya kamu mengidap kanker dan masuk rumah sakit. Kenapa? Masih belum ada kepastian ya? Bukan kanker? Kalau bukan, aku benar-benar kecewa sekali!”

Sandy “……”

Pani tersenyum sinis, kemudian tatapannya yang tajam melekat lagi pada wajah Troy “Jadi, kamu tidak kasih tahu mereka kalau kamu telah menyuruh orang memukulku, makanya bisa mendapatkan karma seperti ini ya? Apa?!

Sandy sangat kaget dan langsung menatap Troy “Kamu mencari orang memukul Pani?”

Troy sedikit gemetar dan menunduk kepalanya, jelasnya sudah mengakui perbuatannya.

Sandy hampir sesak nafas setelah melihat demikian, tubuhnya yang semakin gemuk juga jatuh terhuyung ke belakang.

Pani melirik Sandy dengan tatapan dingin, kemudian menatap Troy dan berkata “Berkat orang yang kamu cari, aku patah tulang dan masuk rumah sakit, aku berbaring di atas kasur hingga waktu tiga bulan lebih. Kamu merasa keterlaluan ya karena memotong dua jarimu? Menurutku sama sekali tidak! Aku saja tidak mencari kalian dan meminta tanggung jawab, tetapi kalian malahan datang menuntut aku ya? Kalian masih tahu malu?!”

Seluruh tubuh Troy sudah merinding dan tidak berani mengangkat kepalanya. Setelah itu sebuah tatapan tajam melekat pada tubuh Pani. Reaksi wajah Pani sedikit seram, saat ini Reta yang sedang berada di dalam pelukan Troy sudah sadar kembali, Pani menatap bekas telapak tangan yang berada di pipi Reta, kemudian berkata “Buat apa terus melotot aku? Ingin mengupas kulitku atau mematahkan tulangku?”

“Mati saja kau!”

Emosional Reta telah kehilangan kendali, dia memberontak dari pelukan Troy dan mengulurkan tangannya ke arah Pani, sepertinya bermaksud untuk mencekik lehernya. Pani berdiri dengan tenang dan sama sekali tidak menghindarinya. Pada saat tangan Reta hampir saja menyentuh tubuh Pani, sebuah lengan yang bertenaga langsung menangkap tangan Reta, sedangkan Pani jatuh ke dalam sebuah pelukan hangat. Aroma yang sangat dikenalnya meresap ke dalam hidung, sehingga membuat Pani merasa sangat tenang dan nyaman.

Novel Terkait

Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
4 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
3 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
3 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
3 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
4 tahun yang lalu