Hanya Kamu Hidupku - Bab 503 Calon Menantu Keluarga Nulu

Lira sudah memberi tahu Pani bahwa Siera dan Samoa mau makan siang bersama dengannya kurang dari sepuluh menit kemudian, Sumail datang dengan mengendarai mobil untuk menjemput.

Kedua kalinya bertemu Sumail, Pesona dan kecerdasan Sumail membuat Pani tiba-tiba mengerti, apa yang membuat Sumail begitu cerdas dan memiliki kultivasi diri yang tinggi.

Ini berkaitan dengan keturunan keluarga dan suasana keluarga.

Pani dan Sumail suami istri tiba di ruang vip restaurant, Siera dan Samoa sudah sampai terlebih dahulu.

Melihat Pani, Siera segera berdiri dari posisinya dan berjalan ke Pani sambil tersenyum, "Pani."

Siera dengan penuh kasih meraih tangannya, di dalam suaranya ada kesukacitaan.

"Bibi, paman." Pani memanggil dengan sopan.

Siera suka, lalu membawa Pani ke meja, Putra tertua dan menantu perempuan tertua sudah tidak di peduli lagi, "Pani, bibi ingin mengajakmu keluar untuk makan dan mengobrol bersama. Tapi kau akan mengikuti ujian masuk perguruan tinggi. Bibi khawatir akan menunda waktu belajarmu, jadi bibi tidak membuat janji denganmu. Tapi sekarang, ketika ujian masuk perguruan tinggi selesai, kamu juga sudah punya waktu, ketika bibi ingin bertemu denganmu, tidak harus ditahan lagi. "

"Bu, aku sudah memberi tahu Pani, bahwa itu karena Sumi tidak membiarkan kalian mengganggu Pani, jadi kalian yang mengerti tidak akan pergi mencarinya. Anda, jangan berpura-pura lagi." kata Lira sambil tertawa.

Siera tertegun, menatap Lira, "kamu ini, mulut tidak dijaga, sembarangan berbicara!"

Lira menjulurkan lidahnya ke Siera.

Siera mengulum sudut mulutnya, memandang Pani dengan canggung. "Pani, bibi tentu juga memberi perhatian untukmu. Kalau tidak, bagaimana seorang anak laki-laki dapat mengendalikan aku sebagai seorang ibu, kamu pikir benar begitu kan?"

Lira memegang pipinya Siera, dan berkata, "Bu, sekarang dirumah kita ini, semuanya diatur anak laki-laki tersayangmu."

Siera marah, menatap benci Lira "Apa kamu seorang pembongkar profesional? Kamu sebenarnya menantuku atau bukan? Sengaja terlibat dalam konflik keluarga? "

Pani mengerutkan bibirnya, melihat Siera dan Lira, dengan senyum mengembang di matanya.

Interaksi Siera dan Lira tidak seperti ibu mertua dan menantu perempuan, tetapi lebih seperti ibu dan anak perempuan.

Lira dengan tanpa dosa degan sepasang mata melototi Siera, "Buddha Rulai yang diatas, aku sama sekali tidak ada niat untuk membuat masalah."

Siera memutar matanya, gerak-geriknya perbuatan serta ketidak peduliannnya memperlihatkan kebiasaan buruknya sudah muncul di jiwa mudanya.

Pani mengerti, kata-kata “Muda” Siera, tidak dapat dipisahkan dari hubungan keluarga yang harmonis dan bahagia.

"Sudahlah, kalian berdua ibu dan anak perempuan jangan menunjukkan kasih sayang di depan kita. Kita semua tahu itu. Sudah hampir berhasil." Samoa berkata sambil tersenyum.

Siera mengangkat alisnya, melirik tajam Lira, sudut bibirnya sangat jelas diangkat.

Lira memiringkan kepalanya dan mengedipkan mata ke Sumail.

Sumail bahkan tidak punya pilihan selain meraih dan memegang tangan Lira yang diletakan dibawah meja diatas kaki.

Pani melihat keluarga ini.

Hanya satu yang berpikir: mereka sangat bahagia!

"Apa sudah lapar"

Kata Siera dengan lembut menatap Pani.

Pani menggelengkan kepalanya dengan lembut, "Tidak begitu"

Siera tersenyum dan menoleh melihat pelayan di pintu ruang VIP, "memesan."

Pelayan masuk dengan daftar menu.

Siera berkata kepada Pani, "Pani, kamu dapat memesan apa pun yang kamu inginkan. Semua yang duduk disini adalah keluargamu sendiri, jangan sungkan."

Pani memandang Samoa dan tiga orang, melihat Siera dan berbisik, "apa hanya kita?"

"Ya, hanya kita." Siera mengambil daftar menu dari pelayan sambil tersenyum, meletakkannya di depan Pani, dan mata yang sedikit bercahaya kegembiraan menatap Pani sambil tersenyum.

Wajah Pani memerah, dengan mengigit bibir bawahnya, menunduk membalik daftar menu, sembarang memesan satu, dan kemudian menyerahkan daftar menu itu kepada Siera, "Aku sudah memesan."

Siera memandangi makanan yang dipesan oleh Pani, dan wajahnya langsung menunjukkan senyuman sombong dan keterkejutan, "Tepat, yang dipesan oleh Pani – hidangan itu kebetulan adalah hidangan favorit Sumi."

Pani terkejut, sangat malu melihat Siera, dengan pelan berkata, “aku, aku sembarang pesan.”

"Itu berarti bahwa diantara kamu dan Sumi ada jodoh!" Samoa tertawa.

Pani, "..." Bukankah hanya sembarang memesan hidangan? Jadi dia dan orang itu sudah takdir untuk satu sama lain?

Lira dan Sumail mau tertawa memandangi kedua orang tua itu, tetapi tidak ada yang mau merusak untuk kali ini.

"Bukankah Sumi menyukainya." Siera mengerutkan bibir, sambil memesan sambil melihat Pani dan tersenyum dengan lambat.

Pani menjadi sedikit malu.

……

Siera sedikitnya sudah lebih dulu memahami tentang selera Pani, dan semua hidangan yang dia pesan adalah makanan yang disukai oleh Pani.

Dalam proses makan, Pani lebih baik daripada di depan Sumi. Tidak hanya berkonsentrasi dengan makanannya, tetapi dari waktu ke waktu melihat Siera dan ke empat orang.

Pani merasa, Siera dan ke empat orang tidak terlalu banyak menggerakkan sumpit mereka. Sebagian besar, mereka hanya minum minuman dan makan makanan ringan.

Lihat disini.

Pani berpikir bahwa Siera dan ke empat orang memiliki selera yang sama dengan Sumi.

Sadar akan hal ini, Pani melihat meja yang penuh dengan hidangan yang dia suka makan, hatinya merasa sangat tersentuh. Sedikit rumit.

melihat kecepatan makan Pani yang semakin lama semakin lambat, dan suasana hati untuk makanpun menjadi sedikit kehalusan yang tak terkatakan.

Siera dan ke empat orang saling memandang.

Akhirnya Sumail memandang Pani dan berkata, "Pani, apakah makanan di sini tidak sesuai dengan seleramu?"

Pani mendengar itu, jadi tertegun.

Akhirnya mendongak untuk melihat Sumail dan ke empat orang, melihat ke empat orang itu memandangi diri mereka dengan prihatin. Xia Yunshu merasa bersalah menekan bibirnya dengan ringan, alisnya sedikit mengerut "Hari ini sedikit panas, jadi tiba-tiba aku ingin sesuatu yang ringan."

baik.

Sumail mengangguk ringan dan segera memanggil pelayan.

“Pani, silakan pesan yang ingin kamu makan.” Siera memegang tangan Pani di atas meja, didalam suara rendahnya seperti ada kegelisahan. Mungkin khawatir Pani tidak makan dengan baik, jadi dia tidak akan bersama putra keduanya, Batuk.

Pani memandang beberapa orang, menarik bibirnya, mengambil menu, dan sesuai dengan selera seseorang memesan beberapa hidangan ringan.

Hidangan di atas meja.

Pani melihat Siera dan ke empat orang akhirnya makan dengan normal. Dia menghembuskan nafas pelan, dengan lembut mengangkat sudut mulutnya, dan makan dengan perasaan yang aman.

Pada saat Pani menundukkan kepalanya untuk makan, Samoa dan Sumail tiba-tiba saling memandang sambil tersenyum.

Semua orang makan dengan baik dan tidak meninggalkan restoran dengan tergesa-gesa. Sebaliknya, mereka mengobrol satu sama lain.

Keseluruhan suasana mengobrol sangat santai dan sesuka hati, ini juga membuat Pani secara bertahap menjadi lebih santai, berbicara lebih banyak dan lebih sering.

"Lira dan Sumail yang saling mengenal lebih awal. Mereka bersama di sekolah menengah pertama. Setelah lulus dari sekolah menengah, mereka bertunangan. Tidak perlu kuliah langsung menikah. Setelah mereka menikah, Lira mengerjakan pekerjaan yang dia sukai, Sumail juga dengan aman mengembangkan kariernya dan berusaha mendapatkan uang untuk menghidupi keluarganya. Pasangan itu hidup bahagia. Berapa banyak orang yang melihat dan membuat mereka iri sampai mati, "kata Siera.

Pani hanya berpikir itu adalah obrolan biasa, Melihat Sumail dan Lira, dia juga berkata sambil tersenyum, "kakak NuLu dan Kak Lira telah bersama begitu lama perasaan kalian dengan mereka yang baru jatuh cinta sama baiknya. Ini sangat membuat orang iri."

Alis Siera bergerak, diam-diam melirik Lira.

Lira paham, duduk dan menatap lurus Pani berkata, "Pani, perasaan yang baik bukanlah apa-apa. Sumail di rumah semuanya dengar kataku, terlebih dia sangat perhatian dan hati-hati, dan dia sangat baik padaku. Dan Ayah, dirumah semuanya dengar kata ibu, ibu mengatakan satu ya satu, dari aawal ayah tidak bisa mengatakan apa-apa. Aku sudah menikah selama bertahun-tahun. Setiap tahun pada hari jadi pernikahan, ulang tahun dan semua jenis festival, Ayah masih bisa diam-diam akan menyiapkan kejutan untuk ibu. Lelaki Keluarga Nulu penuh kasih sayang dan romantis, dan juga tidak perlu khawatir dengan perubahan hati mereka. Mereka menyukai seseorang untuk seumur hidup. "

Lira berkata dengan nada "percayalah padaku untuk selama hidup".

Pani tertegun, menatap Lira.

Lira mengedipkan mata kepadanya, "tidak boleh dilewatkan!"

Pani tidak peduli sekitarnya, sudut mulutnya sedikit kaku.

Pani seperti ini, Lira tidak yakin dengan sikapnya untuk sementara waktu dan pergi menemui Sumail.

Sumail menyipitkan matanya, berdiam selama beberapa detik, lalu tiba-tiba mengerutkan kening dan menatap Samoa dan siera.

Samoa dan Siera berhadapan dengan mata Sumail, hatinya terkejut ringan.

Siera menatap Samoa dengan mata cemas.

Samoa memikirkannya, melihat kearah Pani dan berkata sambil tersenyum, "Pani, ada satu masalah, paman ingin minta pendapatmu."

Pani menatap Samoa "Masalah apa?"

"Aku dan pamanmu ingin mencari waktu yang tepat untuk pergi kerumahmu mengunjungi ibumu." Kata Samoa secara langsung.

"......" Pani terkejut, "mengunjungi?"

Samoa menatap Pani dengan lembut, "Perasaan Sumi terhadapmu, kami sebagai orang tua sudah melihat didalam matanya, dia sangat yakin dengan kamu. Dan juga aku dan bibimu juga sangat menyukaimu. Jadi kami ingin secepatnya menyelesaikan urusan antara kamu dan Sumi, membuat semua orang tahu bahwa kamu adalah menantu masa depan keluarga Nulukami. "

Pani melotot, sedikit terkejut, "Paman ..."

"Pani, ini hanya pertunangan, bukan membuat kamu dengan Sumi segera menikah."

Siera tepat waktu mengenggam tangan Pani, dengan penuh semangat menatapnya.

"Benar Pani, Aku dan Sumail setelah lulus SMA sudah bertunangan. Kamu tidak usah terlalu banyak beban. Jika setelah bertunangan nanti Sumi tidak baik terhadapmu, kamu masih bisa mencampakkannya. Jangan bilang sudah bertunangan, bahkan jika itu pernikahan, jika dia menyesal terhadapmu, kita juga bisa bercerai! Hanya seorang orang tua saja. Membuangnya juga tidak sayang, benarkan? " Lira berkata.

Siera, "..."

Samoa, "..."

Sumail,”…..”

Semua menatap Lira: bagaimana putra kedua mereka menjadi orang tua yang tidak berharga?

Pani menggigit bibir bawahnya. Sejujurnya, dia sedikit bingung, juga sedikit kehabisan akal.

Lagipula, sangat tiba-tiba!

“…… Aku pikir masih terlalu dini untuk bertunangan. Selain itu, masalah pertunangan seharusanya Paman Nulu tidak tahu. "Pani mengerutkan kening dan berkata smbil tergagap.

"Dia ingin lebih cepat mengikatmu disampingnya!” Siera berkata, "kamu sangat baik. Dalam dua bulan lagi kamu sudah akan masuk universitas. Ada begitu banyak anak muda yang luar biasa di Universitas, pada saatnya pasti ada banyak anak laki-laki yang baik mengejar kamu. Kamu katakan jika kamu bertemu seseorang yang umurnya jauh lebih baik, kamu tidak mau dengannya lagi. Dia mennagis sampai tidak bisa menangis lagi! "

“…… Bu, kamu pikir apakah tidak terlalu spesifik. " Sumail tidak tahu harus tertawa atau menangis.

Siera sangat cemas, bahkan alasan mengapa mereka begitu mendesak, mereka harus memutuskan alasan pernikahan Pani dan Sumi, mereka semua harus mengatakannya dengan jujur!

Samoa juga tidak tahu harus tertawa atau menangis.

Siera berkata begitu.

Orang yang tidak tahu berpikir putranya sangat mengerikan, sembarangan dibandingkan dengan orang lain!

Pani, menatap Siera dengan suara kecil berkata, "Bibi, Anda sudah berpikir terlalu banyak."

Sumi berusia 30 tahun ini, usia terbaik bagi seorang lelaki, sukses dalam karir, kader yang baik. Orang yang punya kemampuan tinggi, memasukkannya kedalam universitas sekarang, dalam hitungan menit dan detik bisa menyingkirkan anak-anak muda dalam universitas.

Bahkan jika harus khawatir tentang siapa yang tidak menginginkan siapa, itu juga… Dia khawatir.

Novel Terkait

Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
5 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
3 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
4 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
4 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
3 tahun yang lalu