Hanya Kamu Hidupku - Bab 580 Selain Kamu, Aku Tidak Menginginkan Siapapun!

Tenggorokan Pani tersedak, lalu tersenyum dan berkata “Sudah memesan tempat untuk menginap malam ini? Apakah di hotel tempat kita bertemu barusan?”

“Kamu ikut aku!” ucap Riki bangkit.

Pani tercengang, menghela nafas tanpa daya, lalu berkata kepada Samir yang duduk di samping “Kak Samir, aku keluar sebentar.”

Samir mengerutkan bibirnya, merasa dirinya harus ikut, tapi Pani pasti tidak akan mengijinkannya, jadi dia tidak mengatakan apa-apa, lalu bangkit dan menyingkir.

Samir menatap Pani keluar dari kursi dalam dan berjalan keluar, lalu berkata kepada Pani “Pani, Sumi seharusnya dalam perjalanan menuju kemari.”

Pani berhenti melihat ke arah Samir, lalu tersenyum pahit “Kak Samir, kamu menganggapku seperti apa?”

Samir mengerutkan kening dan tersenyum tenang “Pani, kak Samir hanya memikirkan kamu dan Sumi, selain itu tidak memikirkan apa pun.”

Pani memandang Samir, beberapa detik berlalu, lalu mengangguk kepada Riki dan pergi bersama dengannya.

……

Sudut koridor.

Pani menopang pinggangnya, bersandar ke dinding, menatap Riki yang bersandar di dinding seberang “Ada apa, begitu melihatku wajahmu langsung jelek, apakah sampai sebegitunya kamu tidak ingin melihatku?”

Wajah tampan Riki tampak kusam dan tatapannya sedikit samar, menatap Pani “Ingin membuat lelucon dengan masa lalu?”

Pani tersenyum “Aku tidak berpikir begitu, hanya saja suasana sekarang sangat menakutkan, aku hanya ingin mencairkan suasana saja.”

Riki melihat senyuman di wajah Pani, lalu menggertakkan gigi “Apakah kamu begitu bahagia ikut dengannya kembali ke Kota Tong?”

Sepasang mata Pani yang cerah menatap Riki “Ehn.”

Ehn?

Tatapan mata Riki menjadi ganas “Ka-kamu……”

“Kamu sudah memutuskan untuk memulai lagi dengannya.”

Begitu Pani berbicara, dia melihat wajah Riki menjadi pucat, hatinya sedih tapi dia tetap melanjutkan ucapannya dengan kejam “Dia sudah mengetahui anak ini miliknya dan dia akan lebih tidak ingin melepasku. Selain itu, aku ingin memberi kesempatan pada diriku sendiri. Bertahun-tahun sudah berlalu, aku menyadari aku masih mencintainya!”

Wajah Riki seperti ditutupi lapisan kertas putih, matanya merah seperti darah, menatap Pani “Jadi kepulanganmu kali ini, tidak akan kembali lagi ke Kota Yu ?”

Suara Riki gemetar, penuh penderitaan dan kesedihan.

Hati Pani sedih, lalu mengangkat leher putihnya dan menatap Riki dengan senyum santai “Iya, tidak akan kembali lagi.”

“Heh……”

Riki tersenyum menyedihkan, senyumannya membuat tatapannya kabur.

Lengkungan senyum Pani akhirnya menjadi kaku, dia mengencangkan bibirnya, melihat linangan air mata di mata Riki “Riki, maaf.”

Riki menatap Pani sambil tersenyum, menopang tubuh langsingnya dan berjalan perlahan di depan Pani.

Pani melihat kelembaban di matanya lebih dekat, sepasang matanya juga kering dan sakit “Riki, aku yang terlalu egois. Aku tahu sebelum membuat keputusan ini aku seharusnya memberitahumu, mendiskusikannya denganmu, tapi aku tidak……”

“Kenapa?”

Riki memegang dagu Pani, menundukkan kepalanya, jaraknya dengan mata Pani semakin dekat “Dia menyakitimu, mengapa kamu bisa memaafkannya begitu mudah? Dan aku yang berada di sisimu selama empat tahun, kenapa kamu tidak bisa melihatku! Apakah aku seburuk itu dibandingkan dengannya?”

“Riki, lihat mataku, lihat!” Pani berkata dengan suara serak sambil memegang lengan Riki “Kamu di mataku, semua kebaikanmu, perlindunganmu, aku melihat semuanya! Di hatiku, kamu sangat penting!”

“Lalu kenapa tidak memberiku kesempatan untuk berdiri di sisimu? Kenapa kamu memaafkan pria yang begitu mudah menyakitimu? Kamu mengatakan kepadaku, kamu tidak mungkin bersama lagi dengannya, kamu pernah mengatakannya!” Riki tiba-tiba mencubit dagu Pani dan berteriak “Aku cemburu padanya, iri padanya!”

“Karena kamu terlalu sempurna, karena bagiku kamu terlalu berharga, terlalu penting!”

Pani menatap matanya yang sedih “Jadi aku tidak bisa menyetujui bersama denganmu! Riki, kamu benar-benar tidak tahu seberapa baik dan luar biasa dirimu padaku, aku bahkan tidak dapat membayangkan gadis macam apa yang akan bersamamu, karena semua yang terpikir olehku tidak layak untukmu!”

Pani memegang lengan Riki dengan erat “Kamu tidak perlu iri dengan orang lain, tidak perlu!”

“Pani, Pani……” Riki melepaskan pegangan dagu Pani, mengusap wajah basahnya dan alis tebalnya mengerut “Apakah kamu tahu, aku mencintaimu?”

“Maaf.” Pani menggelengkan kepala, terlepas dari satu kata ini, dia tidak tahu bagaimana menanggapi perasaannya.

Riki menundukkan kepala, meletakkan dahinya di pelipis Pani dan mengusap bibir tipisnya ke rambut Pani “Sejak kamu memutuskan untuk pindah keluar dari tempatku dan bertaruh padanya, aku samar-samar bisa merasakan akan kehilangan dirimu. Tapi aku masih menyimpan sedikit harapan. Sifatmu terlalu keras kepala, masalah yang sudah diputuskan sangat sulit untuk diubah. Sama seperti dirimu, sekali demi sekali menolakku!”

“Aku pikir, Sumi yang pernah membuat dirimu terluka, sekalipun kamu bertaruh padanya, dia juga tidak akan bisa menang darimu. Sekalipun dia menang, dia akan mencari alasan untuk menyanggahnya. Begitulah caraku berpikir dan menghibur diriku sendiri.”

Air mata di sudut matanya menetes satu per satu.

Nafas Pani terengah-engah “Selama sebulan ini terjadi sesuatu……”

“Tidak seharusnya aku meninggalkan Kota Yu, tidak seharusnya membiarkanmu bersamanya siang dan malam selama sebulan. Jika aku muncul sesekali bertemu denganmu, mungkin kamu tidak akan memaafkannya dengan mudah, kan?” Riki memeluk Pani dengan erat.

Kali ini Pani tidak menolaknya, malah menepuk punggungnya dari belakang, lalu bergumam “Riki, sejujurnya aku tidak rela meninggalkanmu, benar tidak rela. Setelah menjawab teleponmu tadi pagi, kenangan selama empat tahun lalu kita lalui bersama muncul di benakku, ada banyak kenangan indah yang muncul.”

“Tapi Riki, kita hidup bersama selama empat tahun, ada sebuah pikiran yang selalu ada di hatiku dan tidak pernah hilang, yaitu, suatu hari nanti kita akan berpisah dan menjalani kehidupan kita sendiri yang berbeda.”

Tenggorokan Riki muncul suara terengah-engah dan ada sesuatu menetes di rambut Pani.

Pani memejamkan matanya, air matanya juga menetes dan memeluk Riki dengan erat “Riki, aku tidak bisa memberikanmu perasaan yang kamu inginkan, bahkan tidak bisa berada di sisimu, tapi aku berharap, kamu bisa bahagia menemukan seorang gadis sebaik dirimu, menemanimu sampai tua.”

“Aku tidak mau, Pani, selain kamu, aku tidak menginginkan siapa pun!” Bibir dingin Riki mencium dahi Pahi “Mari kita coba? Mana tahu, mana tahu kamu menyadari selain dirinya, kamu bisa mencintaiku? Pani, beri aku kesempatan, satu saja, mari kita coba……”

Pani menelan ludah di tenggorokannya, lalu mengulurkan tangan mengusap air mata di wajah Riki, lalu menatap Riki dalam-dalam “Riki, jangan bodoh, jangan……bodoh!”

Wajah Riki berkedut dan tiba-tiba menundukkan kepalanya ingin mencium Pani.

Pani tidak menghindarinya, malah menatapnya dengan mata berkaca-kaca.

Sedikit lagi, sedikit lagi dia sudah mencium Pani!

Tapi pada detik-detik terakhir, Riki berhenti.

Sepasang mata merah Riki, tiba-tiba menatap pipi merah merona Pani, dia menundukkan kepalanya mendekati leher Pani, menggertakkan gigi dan meraung.

Seluruh tubuh Pani gemetar, dia menundukkan kepala menatap kepala Riki dan perlahan-lahan membelainya.

Pria ini, pria yang dia anggap sebagai kerabat dekat dan teman dekat, Pani benar-benar tidak tega membuatnya sedih dan tidak tega menyakitinya.

Tapi pada akhirnya, dialah yang paling menyakitinya.

Di sisi koridor, langkah kaki berat mendekat.

Seluruh tubuh Pani gemetar dan perlahan-lahan melihat ke arah sana.

Matanya sembab, dia samar-samar bisa melihat seorang pria tinggi, berjalan ke arahnya dengan langkah keras.

Setelah dekat.

Pani baru bisa melihat wajah tampan pria itu dan pada saat yang sama wajahnya terlihat murung!

Tangannya meronta, selanjutnya, seluruh tubuhnya keluar dari pelukan Riki.

Detik berikutnya, langkah kakinya terhenti dan masuk dalam pelukan pria itu.

Pani menarik nafas dalam-dalam melihat Riki.

Lalu.

Sudut matanya melirik sudut baju Riki, pria itu memeluknya berbalik jalan ke depan.

Riki bersandar di dinding, seolah-olah baru mengalami pertarungan sengit, sudut mulutnya tersenyum menyeringai, menatap bayangan pria yang membawa Pani pergi, seperti seorang pemenang!

Sumi memeluk Pani menghilang dari koridor lantai dua.

Britania berjalan keluar, menyaksikan Riki berjongkok di bawah tembok dengan kepala di lengan, hatinya pilu, sedih dan menyalahkan dirinya sendiri.

Britania berpikir

Mungkin dirinya telah melakukan banyak kejahatan, Tuhan membuat putranya menderita untuk menghukumnya!

……

Di mobil.

Pani bersandar di belakang kursi dengan tenang, melihat pemandangan yang melaju kencang di luar jendela mobil.

Alis panjang Sumi menatap tajam ke jalan di depan mobil.

Samir duduk di belakang mobil, diam-diam membungkukkan dirinya ke sudut mobil, mencoba menjadikan dirinya transparan yang tidak akan diperhatikan!

Akhirnya, mobil berhenti di depan Pavilion Terang Bulan .

Samir bergegas turun dengan kecepatan tercepat dan masuk ke Pavilion Terang Bulan tanpa menoleh ke belakang.

Sumi tidak memandang Samir, meregangkan bibir dingin kakunya, lalu melepaskan sabuk pengaman, mendorong pintu mobil dan keluar dari mobil, melemparkan kunci yang ada di tangannya kepada pelayan yang sedang menunggu, lalu menatap Pani yang masih menatap keluar jendela mobil, lalu diam-diam memejamkan matanya, berjalan ke kursi penumpang dengan kaki yang panjang, membuka pintu mobil, membungkuk dan melepaskan sabuk pengaman Pani.

Akhirnya.

Sumi mengangkat kepala menatap Pani.

Pani juga menatapnya dengan mata merah darah.

Dada Sumi tiba-tiba membesar, mencubit dagu Pani dan menciumnya.

Alis Pani bergetar menatap Sumi.

Sumi tidak memejamkan matanya, sepasang pupil matanya menatap Pani, seolah ingin menyedot ke dalam pupil matanya.

Pani mengedipkan mata, ketika kepalanya hendak mundur, Sumi menarik bibirnya lebih dulu, lalu sebuah tangan ditahan oleh sebuah telapak tangan yang besar.

Pani tidak bisa menahan napas.

Novel Terkait

Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
4 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
3 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
3 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
3 tahun yang lalu
My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
3 tahun yang lalu